Anda di halaman 1dari 3

BERGOTONG ROYONG BERSAMA DPR, RAKYAT BISA

OLEH: AISYAH DYAH MAWARDHANI, SISWI SMA NEGERI 2 SIMPANG

Berdasarkan informasi dari WHO (World Health Organization) COVID-19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan.Virus baru dan penyakit
yang disebabkannya ini tidak dienal sebelum mulainya
wabah di Wuhan, Tiongkok,bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah
pandemi yang terjadi dibanyak negara di seluruh dunia.

Virus ini dapat menyebar dan berkembang biak dengan cepat. Media penyebarannya
dapat melalui percikan air liur, kontak fisik langsung dengan pasien positif COVID-19, dan juga
melalui udara. Virus ini dapat bertahan pada benda daribahan kaca selama lima hari, bendadari
bahan kayu selama empat hari, benda dari plastik dan baja tahan karat selamatiga hari, benda
dari karton selama dua puluh empat jam, dan benda dari bahantembaga bisa bertahan selama
empat jam. Sedangkan pada tubuh manusia dapat bertahan selama dua puluh hari sampai lima
minggu.

Gejala umum COVID-19 adalah demam, batuk kering dan lelah. Gejala-gejala yang dialami
biasanya bersifat ringan dan bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi virus ini tetapi hanya
memiliki gejala ringan, bahkan sama sekali tidak memiliki gejala(OTG (Orang TanpaGejala)).

Pandemi COVID-19 ini sudah pasti memberikan dampak yang cukup merugikan bagi
masyarakat dan negara, baik dari segi sosial, ekonomi, pendidikan, lingkungan dan ketenaga
kerjaan.

Ucap Direktur Jendral Pajak Kementrian Keuangan (KEMENKEU), Suryo Utomo“ Pandemi
COVID-19 telah membuat konsumsi rumah tangga atau daya beli jatuh sebesar 60 persen.
Pandemi menimbulkan ketidakpastian yang berkepanjangan
sehingga investasi ikutmelemah dan berimplikasi pada terhentinya usaha. Pandemi COVID-19
juga
membuat.seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan
hargakomoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti”.

Keputusan pemerintah yang mendadak meliburkan dan mengalihkan proses pembelajaran


melalui daring dan dirumah saja membuat kelimpungan banyak pihak. Proses pembelajaran
melalui daring ini memaksa banyak pihak untuk mengikuti alur pembelajaran, dan yang menjadi
pilihan adalah teknologi sebagai pemanfaatan pembelajaran daring.

Proses pembelajaran seperti ini tentu memerlukan biaya jaringan internet dan juga
fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Bagi siswa yang tidak mampu, tentu mereka
akan memilih untuk berhenti sekolah, dan bekerja saja. Mungkin pernikahan dini pun juga
menjadi pilihan mereka. Akibatnya, angka kelahiran dan pernikahan di bawah ini meningkat.

Daripada panik tidak karuan, dan dapat berakibat menurunnya imunitas tubuh kita,di
masa pandemi seperti ini kita sebagai masyarakat seharusnya bersama-sama melakukan
gotong royong, karena dengan bergotong royong dapat meringankan beban sesama. Gotong
royongjuga dapat menjadi sarana agar kita lebih berinteraksi dengan sesama, juga dapat
menumbuhkan rasa peduli kepada sesama.

DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) sebagai wakil rakyat yang memiliki fungsi legislasi,
fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan (Pasal 20 ayat (1) UUD NRI 1945) bersama rakyat
seharusnya dapat meminimalisir persebaran COVID-19 di
Indonesia. DPR sebagai wakil rakyat diharapkan dapat memberikan dana anggaran COVID-19
kepada masyarakat yang terdampak dari COVID-19. DPR juga harusmengawasi kemana
anggaran akan ditujukan, apakah sudah tepat sasaran atau belum.

DPR juga diharapkan dapat ikut bergotong royong bersama masyarakat guna
meminimalisir penyebaran COVID-19 di Indonesia. Bukan hanya memberikan dana anggaran,
tetapi juga turun tangan dan memantau langsung.

DPR juga diharapkan dapat ikut bergotong royong bersama masyarakat guna
meminimalisir penyebaran COVID-19 di Indonesia. Bukan hanya memberikan dana anggaran,
tetapi juga turun tangan dan memantau langsung.

Dengan adanya anggaran dari DPR, masyarakat diharapkan mampu untuk sama-sama
bergotong royong melakukan pencegahan persebaran COVID-19 dengan cara diam dirumah
saja, menjaga jarak minimal 1 meter, cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, tidak
bersalaman, tidak kontak fisik langsung, dan menjauhi kerumunan.

Sosial distancing/diam di rumah saja dapat memutus rantai penyebaranCOVID-19,


karena dengan di rumah saja dalam artian tidak bepergian, kita terhindardari kerumunan dan
kontak langsung dengan orang lain.

Selain itu kita juga dianjurkan untuk memakai masker agar terhindar dari percikan air liur
orang lain. Masker kain untuk kita masyarakat yang sehat dan masker bedah untuk urang yang
sedang sakit atau tenaga medis dan relawan rumah sakit. Ingat! Jangan menumpukkan
masker, karena dapat berakibat pada kelangkaan dan kenaikan harga masker.

Cuci tangan juga dapat memutus mata rantai virus corona, dengan mencuci tangan
selama 60 detik, kita bisa membunuh kuman penyebab bakteri dan virus.
Kita juga bisa membantu tetangga kita yang terjangkit COVID-19 dengan cara membatu
mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, kebutuhan obat, masker, dan juga selalu
memberikan support kepada mereka.

Anda mungkin juga menyukai