1b Gastritis
1b Gastritis
Disusun Oleh
Kelompok Ib A12B
Nama Kelompok :
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa) karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan yang berjudul
“Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan
Gastritis” ini dapat diselesaikan tepat waktunya.
Tulisan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah II dalam menempuh pendidikan Program Studi S1 Keperawatan,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada Semester IV tahun 2020,
yang diampu oleh Ns. Ni Kadek Yuni Lestari,S.Kep.,M.Fis
Dalam keberhasilan penyusunan tulisan ini tentu tidak luput dari bantuan
beberapa pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih yang setulus–tulusnya
kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari yang sempura, oleh
karena itu segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya – karya
penulis berikutnya. Semoga tulisan ini ada manfaatnya.
Penulis,
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP GASTRITIS
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek yang
terkait dengan konsumsi agen kimia atau makanan yang mengganggu
dan merusak mukosa gastrik. Agen semacam ini mencakup bumbu,
rempah-rempah, alkohol, obat-obatan, radiasi, kemoterapi dan
mikroorganisme inefektif. Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan
permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan
erosif. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa.
2. Gastritis Kronik
Gastritis kronik adalah suatu peradangan bagian permukaan
mukosa lambung yang menahun. inflamasi lambung yang lama dapat
disebabkan oleh ulkus benigna dan maligna dari lambung atau oleh
bakteri Helicobacter pylory (H. pylory). Gastritis kronis dapat
diklasifikasikan sebagai tipe A dan tipe B. Tipe A (sering disebut
sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel pariental
yang menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler. Anemia pernisiosa
berkembang dengan proses ini dan terjadi pada fundus atau korpus dari
lambung. Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylory)
mempengaruhi antrum dan pilorus (ujung bawah lambung dekat
duodenum).Ini dihubungkan dengan bakteri H. pylory yang
menimbulkan ulkus dinding lambung.Juga dikenal tiga bentuk gastritis
kronik gastritis kronik superfisialis, gastritis kronik hipotrofik atau
atrofi gaster dan gastritis kronik hipertrofikans.
2.1.2 Etiologi
1. Gastritis Akut
2. Gastritis Kronik
Pada umumnya penyebab gastritis kronis belum diketahui, tetapi
sering dijumpai bersama dengan penyakit lain (anemia penyakit adisson
dan gondok), ulkus lambung kronik atau oleh bakteri Helicobacter
pylory (H. Pylory) dan beberapa peneliti menghubungkan dengan
proses imunologi
2.1.3 Pathofisiologi Dan Pathway
1. Gastritis Akut
misalnya obat- obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun
asam. Pada para yang mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf
nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan
2. Gastritis Kronis
kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel
pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi
intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis
serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi
desquamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu :
berkurang.
peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul
Pathway
Hormon gastrin
Faktor intrinsik
Masukan nutrient Anoreksia, mual,
inadekuat muntash
Penurunan absorpsi
vitamin b12
Masukan cairan
Defisit Nutrisi
inadekuat/ kehilangan
cairan
Animemia pernisiosa
Hipovolemia
Penurunan volume
darah merah
2. Gastritis kronis
1) Bervariasi dan tidak jelas.
2) Perasaan penuh, anoreksia.
3) Distress epigastrik yang tidak nyata.
4) Cepat kenyang.
2.1.5 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah menghilangkan faktor
utama yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta
Obat-obatan. Namun secara spesifik dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Gastritis Akut
1) Kurangi minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala
menghilang, ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.
2) Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan intravena.
3) Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan
dan netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium
hidroksida, antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton,
antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotektor).
4) Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah
jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan.
5) Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya
perforasi.
6) Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau
tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi
gastritis ringan. Antasida menetralisir asam lambung dan dapat
menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung dengan cepat.
7) Penghambat asam . Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi
rasa sakit tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan
obat seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk
mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.
2. Gastritis Kronis
Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
1) Cytoprotective agents
Obat-obat golongan ini membantu untuk melindungi
jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang
termasuk ke dalamnya adalah sucraflate dan misoprostol.
Jika meminum obat-obat AINS secara teratur (karena suatu
sebab), dokter biasanya menganjurkan untuk meminum obat-obat
golongan ini. Cytoprotective agents yang lainnya adalah bismuth
subsalicylate yang juga menghambat aktivitas H. Pylori.
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Jenis pekerjaan :
5. Alamat :
6. Suku/bangsa :
7. Agama :
8. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/minim
mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap
remeh penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit perut
biasa dan akan memakan makanan yang dapat menimbulkan serta
memperparah penyakit ini.
9. Riwayat sakit dan kesehatan
1) Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan bawah.
2) Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari
gejala yang dirasakan klien, keluhan timbul dirasakan secara
mendadak atau bertahap, faktor pencetus, upaya untuk mengatasi
masalah tersebut.
3) Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang berhubungan
dengan penyakit sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat
pemakaian obat.
2.2.2 Pemeriksaan fisik
Review of system (ROS)
Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri
tekan di kwadran epigastrik.
1. B1(breath) : takhipnea
2. B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian
perifer lambat, warna kulit pucat.
3. B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat terganggu,
disorientasi, nyeri epigastrum.
4. B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.
5. B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran
terhadap makanan pedas.
6. B6 (bone) : kelelahan, kelemahan
5. Integumen
Warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah),
kelemahan kulit/membran mukosa berkeringan (menunjukkan status
syok, nyeri akut, respon psikologik) (Doengoes, 2014).
1
Setelah dilakukan tindakan Pemberian analgesik:
1
1
selama 3x24 jam
- Monitor tanda-tanda - Agar
diharapkan pasien dapat
vital sebelum dan mengetahui
mengontrol tingkat nyeri,
setehal diberikan perkembangan
dengan kriteria hasil:
analgesik, pada setelah
- Pasien dapat pemberian dosis diberikannya
beristirahat pertama kali atau jika obat, dan
ditemukan ada tanda- mengevaluasi
- Pasien sudah tidak
tanda yang tidak apakah adanya
menggerang dan
biasanya alergi atau tidak
meringgis
- Berikan analgesic - Untuk
- Pasien dapat
tambahan jika membantu
meningkatkan nafsu
makan diperlukan untuk mengurangi rasa
meningkatkan efek nyeri pada
- Frekuensi nafas
pengurangan nyeri pasien
normal
- Ajarkan tentang - Agar pasien
- Denyut nadi nornal
penggunaan alagesik , mengetahui obat
strategis untuk apa yang
menurunkan efek digunakan dan
samping, dan harapan efek juga fungsi
terkait dengan dari obat
keterlibatan dalam tersebut
keputusan pengurangan
nyeri
- Agar dalam
- Kolaborasi dengan
pemberian obat
dokter apakah obat,
tidak ada
dosis, rute pemberian,
kesalahan maka
atau perubahan interval
dari itu
dibutuhkan , buat
melakukan
rekomendasi khusus
kolaborasi
berdasarkan prinsip
dengan tim
analgesik
dokter agar
sesuai intruksi
keperawatan.
2.2.7 Evaluasi
klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan yang
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Nn. A
Umur : 19 th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Pelajar
Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Pekerjaan : pelajar
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Desa Manikaji
Tanggal Masuk : 16 April 2020
Tanggal Pengkajian : 16 April 2020
No. Register : 20xxxx
Diagnosa Medis : Gastritis
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. W
Umur : 40 th
Hub. Dengan Pasien : Ayah Pasien
Pekerjaan : Pengusaha
Alamat : Desa Manikaji
2. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
MRS : Pada saat masuk rumah sakit pasien mengatakan mual,
muntah dan nafsu makan menurun.
Saat ini : Pasien mengatakan, perut kembung dan nyeri pada ulu hati.
Saat sakit :
A: BB: 43 Kg, TB : 150 Cm, IMT = BB = 43 = 19 (normal)
TB x TB 1,5 x 1,5
B: Hb: 12, 6 g/dl, Hematokrit : 39,1%, Elektrolit : (Na : 136 mmol/L, K=
3,8 mmol/L, Cl= 97 mmol/L)
C: Pasien tampak pucat, lemas, konjungtiva ananemis, mukosa bibir
kering, terdapat kantung mata.
D: Diet pasien yaitu bubur ayam cincang, pasien mengatakan hanya
makan sebanyak 1/4 porsi dan minum sebanyak 2-3 gelas air putih
perhari.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB normal 1-2 kali sehari dengan konsistensi
lembek, warna kecoklatan, tidak adanya darah.
Saat sakit :
- Pasien mengatakan BAB normal dengan konsistensi lembek
terkadang cair, warna kekuning-kuningan.
2) BAK
Sebelum sakit :
- Pasien mengatakan BAK normal, bisa 3 sampai 5 kali perhari.
Jumlah urine kurang lebih 2000cc perhari berwarna kuning jernih ,
berbau amis, dan mampu mengontrol BAK
Saat sakit :
- Pasien mengatakan saat sakit BAK normal, warna kuning pekat, bau
amis
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan dapat beraktivitas seperti biasanya secara
mandiri
Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit tidak lagi pergi ke sekolah karena nyeri
yang dirasakan sehingga pasien hanya bisa berbaring ditempat tidur.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan masih mengalami menstruasi, belum memiliki
anak dan tidak memiliki masalah pada alat kelaminnya
Saat sakit :
Pasien mengatakan masih mengalami menstruasi, belum memiliki
anak dan tidak memiliki masalah pada alat kelaminnya
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan penyakit yang dialaminya saat ini disebabkan oleh
faktor diri sendiri dan lingkungan. Pasien menilai bahwa hal tersebut
merupakan penyakit medis serta pasien percaya pada kesembuhannya
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/ koma
GCS : Verbal : 5, Psikomotor : 6, Mata: 4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 103 x/menit , Suhu = 37,2OC , TD = 110/70
MmHg, RR = 25 x/menit
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
Kepala :
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, warna rambut putih, tidak
ada benjolan
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan.
Mata
Inspeksi : Mata kiri dan kanan simetris, sklera anikterik,
konjungtiva ananemis, tidak ada benjolan, tidak ada
lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga kiri dan kanan simetris, tidak ada
lesi, tidak ada odem
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung kiri dan kanan simetris, tidak ada
lesi, tidak ada odem
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Mulut
Inspeksi : Tidak adanya sianosis, mukosa bibir kering, tidak
ada lesi, tidak ada odem
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Leher :
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada odem,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena
jugularis, nadi karotis teraba
b. Dada :
Paru
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada odem, dada kanan dan kiri
Simetris, warna kulit sawo matang, ada retraksi dada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara hipersonor
Auskultasi : Terdengar suara vesikuler
Jantung
Palpasi : Dada terlihat simetris, tidak ada lesi, tidak ada
odem, warna kulit sawo matang
Inspeksi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi jantung redup
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler
c. Payudara dan ketiak :
Inspeksi : Tidak ada odem, tidak ada lesi, warna kulit sawo
matang, ketiak bersih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi,warna kulit sawo matang
Auskultasi : Suara bising usus 22x/ menit
Perkusi :Suara timpani, tonus normal
Palpasi :Ada nyeri tekan pada ulu hati
e. Genetalia :
Tidak terpasang kateter
f. Integumen :
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tugor kulit
< 1 detik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
g. Ekstremitas :
Atas
Inspeksi : Tangan kanan dan kiri simetris, warna kulit sawo
matang, persebaran rambut merata, tidak ada lesi,
tidak ada odem, kekuatan otot lemah
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Bawah
Inspeksi : Kaki kanan dan kiri simetris, warna kulit sawo
matang, persebaran bulu merata, tidak ada lesi, tidak
ada odem, kekuatan otot lemah
Palpasi : tidak ada nyeri tekan 5 5
5 5
h. Neurologis :
Status mental dan emosi :
Pasien mampu untuk berkomunikasi dengan baik
Pengkajian saraf kranial :
Tidak terdapat gangguan pada 12 saraf kranial
Pemeriksaan refleks :
Tidak terdapat gangguan refleks
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan (yang terbaru)
Tanggal pemeriksaan 16 April 2020
Terima : 16/04/2020 : 08.30
Selesai : 16/04/2020 : 09.30
Jenis Hail Satuan Nilai Rujukan
Pemeriksaan
Hemoglobin 12,6 g/dL 10,8 – 14,2
Leukosit 15,48 Ribu/uL 3,5 – 10
Eritrosit 4,4 Juta/ uL 3,5 – 5,5
Hematokrit 39,1 % 35 – 55
Trombosit 184 Ribu/uL 145 – 450
Natrium (Na) 136 Mmol/L 135 – 145
Kalium (K) 3,8 Mmol/L 3,5 -4,5
Klorida (Cl) 97 Mmol/L 95 - 105
2. Pemeriksaan radiologi
Tanggal pemeriksaan 16 April 2020
Dengan kesimpulan : Gastritis
3. Hasil konsultasi
Tidak terkaji
Defisit Nutrisi
Nausea
B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan
Prioritas
kamis, 1 1
Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi:
16 1
selama 3x24 jam - Monitor kalori dan asupan - Agar
April diharapkan pasien dapat makanan mengetahui
2020 meningkatkan status nutrisi seperapa kalori
dengan kriteria hasil: yang diperlukan
- Meningkatkan oleh tubuh.
asupan gizi - Ciptakan lingkungan - Agar dapat
- Meningkatkan nafsu yang optimal pada saat membantu
makan mengkonsumsi makanan meningkatkan
- Mengembalikan (misalnya, bersih, nafsu makan
energi Kembali berventilasi, santai, dan nasien dengan
normal bebas dari bau yang cara
menyengat) menciptakan
lingkungan yang
nyaman.
- Ajarkan pasien duduk - Agar pasien
dengan tegak dikursi , dapat makan
bila memungkinkan dengan baik
dengan posisi
duduk yang
nyaman
- Berikan obat-obatan - Untuk
sebelum makan membantu
(misalnya, penghilang meningkatkan
rasa sakit, penghilang nafsu makan
rasa mual) jika diperlukan pasien Kembali
normal
Kamis 2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Mual:
,16 selama 3x24 jam - Monitor efek mual secara - Agar
April diharapkan pasien dapat keseluruhan mengetahui apa
2020 mengontrol mual & saja yang
muntah (Efek yang menyebabkan
menganggu) dengan mual tersebut
kriteria hasil:
- Menghilangkan rasa - Lakukan kebersihan mulut - Supaya dengan
mual dan muntah sesering mungkin untuk bersihnya mulut
- Dapat meningkatkan meningkatkan pasien , efek
asupan makanan kenyamanan, kesuali hal mual yang
- Meningkatkan yang merangsang mual dirasakan pasien
selera/nafsu makan berkurang
- Asupan cairan
meningkat - Berikan informasi - Agar pasien
mengenai mual, seperti mengetahui
penyebab mual dan berapa penyebab mual
lama itu berlangsung yang dirasakan
dan tahu berapa
lama mual itu
akan terjadi
Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam
09.00 Wita
diperlukan nyaman
Jumat, 17 2. - Memonitor efek mual secara Ds: Pasien mengatakan bahwa
April 2020
keseluruhan ia sudah tidak terlalu mual
P: pertahankan kondisi
P: pertahankan kondisi
BAB II
PEMBAHASAN
2. Diagnosa 2: Nausea
Pada kasus Nn.A mengalami gejala mual muntah , perut kembung serta nyeri
ulu hati , itu merupakan tanda dari iritasi pada lambung yang terkait dengan
konsumsi agen kimia atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa
gastrik. Dimana kami mengambil diagnosa keperawatan ini untuk membantu
mengembangkan atau memulihkan kembali keadaan px dengan
menghilangkan mual muntah serta nyeri ulu hati yg di alami karena efek dari
iritasi lambung tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat kami simpulkan bahwa gastritis adalah peradangan lambung
baik lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang berkembang bila
mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain.
Gastritis dapat dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronis.
Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek yang terkait
dengan konsumsi agen kimia atau makanan yang mengganggu dan merusak
mukosa gastrik. Gastritis kronik adalah suatu peradangan bagian permukaan
mukosa lambung yang menahun. inflamasi lambung yang lama dapat
disebabkan oleh ulkus benigna dan maligna dari lambung atau oleh bakteri
Helicobacter pylory (H. pylory)
Di dalam makalah ini terdapat etiologi, patofisiologi, manifestasi
klinis, penatalaksaan pada penyakit gastritis. Pada asuhan keperawatan
gastristis ini lebih diprioritaskan untuk pemenuhan nutrisi pada pasien yang
mengalami gastritis yang disebabkan oleh gangguan kebiasaan makan yang
dialami pasien dan nausea yang dialami pasien.
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan makalah ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa
yang telah menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://stikesmukla.ac.id/downloads/makalah/ASUHAN%20KEPEAWATAN%20P
ASIEN%20dengan%20GASTRITIS.pdf diakses pada Jumat, 17 April 2020