Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Tidak lupa
shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang telah
membimbing kita menuju jalan yang lurus.
Adapun penulisan makalah bertema majas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Penulis tidak hanya membahas majas dan jenisnya di novel “Hujan”,
tetapi juga pengembangan majas tersebut.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Bahasa Indonesia, Bapak Herumon yang
telah membimbing penyelesaian makalah. Kami juga berterima kasih kepada para pihak
yang mendukung penulisan makalah. Penulis berharap agar makalah ini mampu memberikan
sudut pandang baru bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam proses
pembuatan makalah. Penulis berharap terbuka pada kritik dan saran sebagai bagian dari
revisi makalah bahasa Indonesia ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak lain
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya dalam koridor
kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk oleh mereka ini
akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup anggota berkaitan dengan
konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari,
kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salah satu contoh
kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan
kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya
berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat.
Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya
Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang
bermutu namun dengan biaya yang relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat
dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Dalam makalah ini, saya membahas mengenai “Pelayanan Puskesmas” karena Puskesmas
sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat,
khususnya dalam bidang kesehatan dan karena Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Puskesmas dan apa fungsi Puskesmas itu?
2) Bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas?
3) Apa saja masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas?
4) Apa faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas?
5) Bagaimana solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas?
C. Tujuan
1) Mengetahui definisi dan fungsi Puskesmas
2) Mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas
3) Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup
Puskesmas.
4) Mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup
Puskesmas.
5) Mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
D. Manfaat
Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi dan fungsi Puskesmas, serta
mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu
pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup
Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di
lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul
di lingkup Puskesma
BAB II
PEMBAHASAN
b. Fungsi Puskesmas
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan
untuk hidup sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya.
7. Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain
Penyuluhan P3 NAPZA (Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA)
yang berbasis masyarakat
8. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan pengamanan sediaan farmasi, alat kesehatan serta
makanan dan minuman
a. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar
b. Penyediaan dan pemerataan pelayanan kefarmasian di saranan pelayanan kesehatan
c. Pelayanan pengamanan farmasi alat kesehatan
4. Azas rujukan
a) Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan
rujukan kasus
bahan pemeriksaan
ilmu pengetahuan
b) Rujukan upaya kesehatan masyarakat
rujukan sarana dan logistik
rujukan tenaga
rujukan operasional
Pemerintah daerah
Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas pemahaman pembangunan
kesehatan yang setengah-setengah dari pihak legslatif dan eksekutif yang tercermin dari
dijadikannya pelayanan kesehatan sebagai tulang punggung pendapatan daerah. Ini berarti orang
sakit dijadikan tualng punggung pendapatan daerah. Padahal upaya menyehatkan masyarakat
sejatinya termaktub dalam hakikat dan semangat UU. No.22 dan UU No. 25 tahun 1999 yang
pada intinya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengembangkan
demokrasi menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. Disamping itu alokasi anggaran kesehatan
berbagai daerah mencerminkan kurangnya perhatian terhadap investasi hak-hak dasar
pembangunan manusia diantaranya pelayanan kesehatan dasar.
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani penyembuhan
penyakit yang sudah diderita oleh penduduk dibandingkan dengan melayani obat-obatan yang
dapat digunakan sebagai upaya pencegahan timbulnya suatu penyakit pada penduduk. Dengan
kata lain pelayanan kesehatan Puskesmas lebih banyak ditekankan pada tindakan kuratif
dibandingkan pada tindakan preventif apalagi promotif. Selain itu Dinas Kesehatan juga kurang
melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan program-program Puskesmas yang
sudah ada sehingga tidak terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat basis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih
menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya
dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi tenaga medis
yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen untuk merubah sistem
pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga harus
memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan dan pengelolaan
sistem kesehatan yang menyeluruh
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan
3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas
4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah citra
Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat
DAFTAR PUSTAKA