Anda di halaman 1dari 3

Tgl Praktikum : 3 April 2019

Nilai :

Summary Praktikum
Biologi
Praktikum ke: 7

Nama : Sendi Maulana


NPM : 200110180212
Kelas :F
Judul overview : Unggas (Ayam)

SISTEM PENCERNAAN AYAM


Pencernaan adalah penguraian pakan ke dalam zat-zat makanan dalam saluran
pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh. Ayam merupakan
ternak non-ruminansia yang artinya ternak yang mempunyai lambung sederhana atau
monogastrik. Pada umumnya bagian-bagian penting dari alat penceernaan adalah mulut, farinks,
esofagus, lambung, usushalus dan usus besar. Makanan yang bergerak dari mulut sepanjang
saluran pencernaan oleh gelombang peristaltik yang disebabkan karena adanya kontraks iotot di
sekeliling saluran, Di dalam empedal bahan-bahan makanan mendapat proses pencernaan secara
mekanis. Partikel-partikel yang besar secara mekanik akan diperkecil dengan tujuan
memudahkan proses pencernaan enzimatis di dalam mulut ataupun di dalam saluran pencernaan
berikutnya. Untuk memudahkan proses pencernaan mekanis maupun enzimatis dalam
mempersiapkan ransum ternak banyak dilakukan dengan menggiling bahan-bahan ransum
tersebut.
Setiap bagian organ pencernaan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Mulut
unggas tidak memiliki bibir dan gigi. Peranan bibir dan gigi pada ayam digantikan oleh rahang
bawah dan rahang atas yang menanduk dalam bentuk paruh. Mulut berfungsi untuk minum dan
memasukkan pakan, menghasilkan air liur yang mengandung enzim amylase (enzim pengurai
makanan) dan mempermudah pakan masuk ke kerongkongan. Kerongkongan berfungsi untuk
menyalurkan makanan ke tembolok, sedangkan tembolok merupakan organ berbentuk seperti
kantong, yang merupakan pelebaran dari kerongkongan. Proses pencernaan pada tembolok
sangat kecil terjadi. Fungsi utama tembolok adalah untuk penampung pakan sementara sebelum
proses selanjutnya. Di dalam tembolok pakan mengalami proses pelunakan dan pengasaman agar
mudah dicerna pada organ pencernaan selanjutnya. Perut kelenjar merupakan pelebaran dan
penebalan ujung akhir dari kerongkongan. Berfungsi sebagai penghasil enzim pencernaan yaitu
pepsin (enzim pengurai protein) dan penghasil asam lambung (hydrochloric acid). Di dalam
proventrikulus ini terjadi pencernaan kimiawi, oleh enzim pepsin dan hydrochloric acid. Ampela
memiliki otot yang kuat dan permukaan yang tebal, berfungsi sebagai pemecah makanan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan bantuan batu-batu kecil (grade) yang sengaja di
makan, di dalam ampela terjadi proses pencernaan secara mekanis. Hati berfungsi menyaring
darah dan menyimpan glikogen yang akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.
Salah satu peranan terpenting dari hati dalam proses pencernaan makanan adalah menghasilkan
getah empedu yang disalurkan ke dalam duodenum melalui dua buah saluran.
Getah tersebut disimpan di dalam kantong yang disebut kantong empedu yang terletak di
lobus kanan hati. Sedangkan lobus kirinya tidak terdapat kantong empedu, tetapi membentuk
saluran yang langsung berhubungan dengan duodenum. Pakan yang masuk ke dalam duodenum
akan memacu kantong empedu untuk mengkerut dan mengeluarkan getah empedu ke dalam
duodenum yang dapat membantu penyerapan lemak oleh usus halus. Bagian ini dimulai dengan
usus duabelas jari (duodenum) dan diakhiri dengan usus halus yang berbatasan dengan usus
besar. Fungsi utama bagian ini adalah penyerapan sari makanan. Dinding usus halus memiliki
jonjot yang lembut dan menonjol yang berfungsi sebagai penggerak pakan yang masuk dan juga
memperluas permukaan untuk proses penyerapan sari makanan. Pada bagian ini terdapat
pancreas yang menghasilkan enzim amilase, lipase dan tripsin. Enzim-enzim tersebut berfungsi
untuk menguraikan protein dan karbohidrat. Hasilnya akan diserap oleh dinding usus halus dan
diedarkan ke seluruh tubuh. Fungsi usus buntu belum diketahui secara pasti, namun ada yang
berpendapat bahwa usus buntu berfungsi membantu mencerna pakan yang memiliki kadar serat
kasar yang tinggi melalui aksi jasad renik yang ada di dalamnya. Sedangkan usus besar berfungsi
sebagai penambah kandungan air dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh unggas.
Selanjutnya Kloaka merupakan organ yang berkaitan dengan saluran pencernaan, saluran
kencing dan saluran reproduksi. Pada organ ini bertaut bursa fabricus pada sisi atasnya. Air
kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta berwarna putih)
dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan (tinja).

Anda mungkin juga menyukai