RENCANA KEPERAWATAN
1 Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan asuhan Latihan Btuk efektif
efektif (D.0001) keperawatan selama 3 x 24
Observasi
jam maka bersihan jalan nafas
Monitor tanda dan
tidak efektif teratasi dengan
gejala infeksi saluran
kriteria hasil :
nafas
Produksi sputum
Monitor input dan
menurun (5)
output cairan ( mis.
Wheezing menurun (5)
Jumlah dan
Dispnea menurun (5)
karakteristik )
Frekuensi napas membaik
(5)
Terapeutik
Pola nafas membaik (5)
Atur posisi semi-
fowler atau fowler
Manajemen Jalan
Nafas
Observasi
Monitor posisi selang
endotraceal (EET),
terutama setelah
mengubah posisi
Terapeutik
Lakukan penghisapan
lender kurang dari 15
detik jika diperlukan
(bukan secara
berkala/rutin)
Ganti fiksasi EET
setiap 24 jam
Lakukan perawatan
mulut (mis. Dengan
sikat gigi, kasa,
plembab bbir)
Pemantaun Respirasi
Observasi
Monitor frekuensi,
irama, kedalaman dan
upaya nafas
Monitor pola nafas
(seperti bradipnea.
Takipnea,
hiperventilasi,
kussmaul, Cheyne-
Stoke,Biot, atasik)
Monitor adanya
sumbatan jalan nafas
Auskultasi bunyi
nafas
Monitor saturasi
oksigen
Monitor nilai AGD
2. Resiko Infeksi (D.0142) Setelah diberikan asuhan Pencegahan Infeksi
keperawatan selama 3 x.24 Observasi
jam diharapkan dapat Monitor tanda dan
mengatasi Resiko Infeksi gejela infeksi local
dengan kriteria hasil: dan sitemik
Tingkat infeksi Terapeutik
Kebersihan tangan Batasi jumlah
meningkat (5) pengunjung
Kebersihan badan Berikan perawatan
meningkat (5) kulit pada area
Demam menurun (5) edema
Kemerahan menurun (5) Cuci tangan
Nyeri menurun (5) sebelum dan
Drainase purulen menurun sesudah kontak
(5) dengan pasien dan
Kadar sel darah putih lingkungan pasien
membaik (5) Pertahankan kondisi
aseptik pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cara
mencuci tangan
dengan benar
Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka
oprasi
Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
3. Risiko Defisit Nutrisi Setelah diberikan asuhan Pemberian makanan
keperawatan selama 3 x.24 Enteral
jam diharapkan dapat Observasi:
mengatasi Resiko Infeksi Periksa posisi NGT
dengan kriteria hasil: Monitor residu
Serum albumin lambung tiap 4-6
meningkat (5) jam selama 24 jam
Kekuatan otot pertama, kemudian
mengunyah meningkat tiap 8 jam selama
(5) pemberian makanan
Kekuatan otot menelan via enteral.
meningkat (%)
Frekuensi makan Terapeutik :
membaik(5) Tinggikan kepala
30-45 derajat selama
pemberian makanan
Kolaborasi :
Kolaborasi
pemilihan jenis dan
jumlah makanan
enteral
Pemberian makanan
parenteral
Observasi :
Monitor terapi
yang diberikan
Monitor produksi
urine
Monitor jumlah
cairan masuk dan
keluar
Terapeutik :
Cuci tangan dan
pasang sarung
tangan
Gunakan teknik
aseptic dalam
perawatan selang
Ganti balutan tiap
24-48 jam
Ganti set infus
maksimal 2x24 jam
Ganti posisi
pemasangan infuse
maksimal 3x24 jam