Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MKI XII

KEBUDAYAAN NUSANTARA DAN KONSERVASI BUDAYA


Oleh:
Cintya Dara Sakina
NIM. 195110201111010

A. Kebudayaan Nusantara
Istilah budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian hakikat
budaya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Sementara itu, istilah kebudayaan berasal dari kata dasar budaya sehingga memiliki
keterkaitan makna. Kebudayaan merupakan hasil dari budaya yaitu hasil kegiatan dan
penciptaan batin (akal budi) manusia. Kebudayaan nusantara merupakan seluruh
kebudayaan yang ada di negara kesatuan Indonesia yang diakui sebagai identitas
nasional nusantara dari sabang sampai merauke.
B. Nilai Kebudayaan Nusantara
Nilai budaya nusantara merupakan nilai-nilai kehidupan yang mengajarkan
bangsa indonesia agar saling menyayangi antar suku bangsa dan tidak terdapat rasa
kebencian ataupun kekerasan. Pengetahuan mengenai keanekaragaman budaya perlu
dipelajari agar masyarakat dapat meningkatkan solidaritas dan kesetiakawanan sosial
di antara sesama warga masyarakat dan warga negara, meningkatkan kepedulian dan
minat untuk memahami potensi kebudayaan dalam pembangunan masyarakat di
Indonesia.
C. Wujud Kebudayaan Nusantara
Beberapa wujud budaya lokal yang membentuk kebudayaan nusantara di
antaranya adalah sebagai berikut.
 Pakaian adat tradisional;
 Rumah adat tradisional;
 Foklor;
 Musik tradisional;
 Olahraga tradisional;
 Permainan anak tradisional;
 Kerajinan tangan;
 dan lain-lain.
D. Konservasi Budaya
konservasi adalah upaya mengkaji, menjaga, mengembangkan agar tetap ada,
dan memanfaatkan sesuatu dengan bijaksana agar keberadaannya tetap ada (Ubay,
Ahmad Arfata. 2018:1). Ada pula menurut kami beberapa tujuan dari dilakukannya
gerakan konservasi budaya, sebagai berikut:
1. Perlindungan, pembatasan, serta pemeliharaan kepada suatu lingkungan
atau budaya itu sendiri guna menghindari kemungkinan terjadinya
kerusakan apalagi kepunahan budaya.
2. Untuk melindungi berbagai peninggalan budaya yang di lakukan secara
langsung yakni dengan membersihkan, memperbaiki dan memeliharanya
baik dengan secara fisik atau langsung dari pengaruh berbagai macam
faktor seperti Faktor Lingkungan dimana dapat merusak benda-benda
tersebut.
3. Untuk melindungi kebudayaan seperti tarian, pantun, lagu, dsb yang
dilakukan dengan pelestarian seperti mengajarkan budaya kepada
masyarakat baik melalui festival, seminar atau pendidikan formal.
4. Menjaga wawasan masyarakat mengenai budaya agar tidak mudah
terlupakan dan menumbuhkan kebanggaan dalam masyarakat.
Konservasi budaya juga pastinya memiliki berbagai manfaat bagi negara Indonesia,
seperti berikut:
1. Membangun rasa nasionalisme yaitu rasa saling menjaga dan rasa saling
menghargai. Sehingga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap
kokoh walaupun dipisahkan oleh banyak pulau.
2. Meningkatkan pariwisata domestik.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengaruh globalisasi sehingga
mampu menyaring budaya luar yang masuk.
4. Menjaga budaya lokal agar tidak diakui oleh negara lain.
E. Upaya Pelestarian Budaya Nasional
Pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni
budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis,
luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu
berubah dan berkembang. Upaya tersebut terwujud dalam hal-hal sebagai berikut.
1. Culture Experience
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun
langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan
tersebutberbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan
berlatih dalam menguasai tarian tersebut, dan dapat dipentaskan setiap tahun
dalam acara-acara tertentu atau diadakannya festival-festival. Dengan
demikian kebudayaan lokal selalu dapat dijaga kelestariannya.
2. Culture Knowledge
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat
suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsikan ke dalam
banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan
pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.
Dengan demikian para Generasi Muda dapat memperkaya pengetahuannya
tentang kebudayaanya sendiri. Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas,
kebudayaan lokal juga dapat dilestarikan dengan cara mengenal budaya itu
sendiri.
Selain upaya tersebut, pemerintah Indonesia juga memiliki undang-undang
yang mengatur tentang perkembangan budaya. Salah satunya terdapat pada poin yang
dikemukakan kemdikbud (2017) undang-undang tentang kebudayaan yang diatur
dalam UU No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Undang-undang yang
sudah digarap sejak 35 tahun lalu akhirnya disahkan dalam Sidang Paripurna
MPR/DPR pada 27 April 2017, yakni:
1. Dengan menyumbang pokok pikiran kebudayaan daerah kepada
perwakilan ahli yang ditunjuk di masing-masing daerah. Dari pokok
pikiran yang disampaikan ke perwakilan-perwakilan tersebut, nantinya
akan menjadi rujukan penyusunan strategi kebudayaan dan rencana induk
pemajuan kebudayaan oleh pemerintah pusat.
2. Mencatat dan mendokumentasikan objek kebudayaan melalui sistem
pendataan kebudayaan terpadu. Sistem yang dikembangkan oleh
pemerintah pusat ini nantinya akan terbuka untuk masyarakat umum
sehingga masyarakat, siapapun dan dimanapun dapat mengakses sistem
kebudayaan ini.
3. Melakukan pemutakhiran data objek pemajuan kebudayaan secara kontinu
atau berkelanjutan. Data objek kebudayaan tersebut sebelumnya akan
diverifikasi dan melalui tahap validasi data terlebih dahulu oleh tim ahli di
bidang masing-masing yang dibentuk oleh pemerintah pusat.
4. Masyarakat harus berperan aktif untuk mengamankan objek kebudayaan
untuk menghindari terjadinya klaim kebudayaan dari pihak asing.
Masyarakat harus melek dan waspada terhadap setiap kemungkinan
kesalahpahaman atau klaim kebudayaan secara sepihak dari Negara luar.
Tidak mau kebudayaannya diaku milik negara lain selain Indonesia, kan?
5. Masih dalam upaya perlindungan objek kebudayaan, masyarakat harus
turut berperan aktif untuk memlihara objek-objek kebudayaan. Hal ini
sebagai upaya pencegahan akan terjadinya kerusakan, hilang, atau bahkan
musnahnya objek kebudayaan di Indonesia. Sebagai masyarakat, baiknya
turut menghidupkan dan menjaga ekosistem kebudayaan yang ada di
lingkungan sekitarnya.
6. Ikut berperan aktif menyelamatkan objek pemajuan kebudayaan melalui
revitalisasi, repatriasi, atau restorasi. Dan hal ini berkesinambungan
dengan poin ketujuh yaitu, mengambangkan objek pemajuan kebudayaan
melalui penyebarluasan, pengkajian, dan pengayaan keberagaman.
7. Poin yang paling mudah untuk dilakukan oleh masyarakat milenial, adalah
dengan cara mempublikasikan segala informasi yang berkaitan dengan
inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, dan penyelamatan objek
pemajuan kebudayaan. Melalui publikasi menggunakan media apapun
dapat membantu upaya pemajuan objek kebudayaan Indonesia sehingga
dapat dikenal, tidak hanya di negeri sendiri, namun juga di kancah
internasional.

Anda mungkin juga menyukai