A
DENGAN GANGUAN SISTEM PENCERNAAN : GASTROENTERITIS
DI RUANG RAWAT INAP
RSUD HAULUSI AMBON
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn A
Umur : 32 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl Swasembada Timur
Status : Anak
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 1 Desemer 2020
Tanggal pengkajian : 1 Desemer 2020
DX Medis : Gastroenteritis
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama :
Mual dan muntah, serta nyeri pada perut
2. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengatakan ± 2 hari BAB > 4kali /hari dengan konsistensi cair
dengan jumlah banyak disertai dengan mual dan muntah, serta nyeri pada
perut.Kemudian keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke
RS.Pada pemerikasaan abdomen tidak terdapat luka pada abdomen
pasien, nyeri tekan, nyeri muncul ketika sebelum dan sesudah BAB, nyeri
seperti ditusuk tusuk, kemudian nyeri berskala 6, nyeri hilang timbul,
terdengar suara hypertimpani.
3. Riwayat Penyakit dahulu :
Pasien mengatakan baru pertama kali dirawat di RS, sebelumnya jika
sakit pasien hanya membeli obat di warung
4. Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien, dan keluarganya tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti DM dan hipertensi serta
penyukit menular lainnya.
4. Sistem Perkemihan
Inspeksi
Pasien tidak menggunakan kateter, BAK pasien 5-6x/hari warna
urine jernih
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, saat di palpasi tidak ada
masa pada ginjal.
Perkusi
Tidak ada nyeri ketuk pada ginjal kanan dan ginjal kiri,
Auskultasi
Tidak terdengar bunyi bruit (bising)
5. Sistem Pencernaan
Inspeksi : Warna kulit sama, tidak ada jejas, simetris
Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/menit
Perkusi : Hypertimpani, perut kembung
Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik
6. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi
Postur tubuh normal, terpasang infus Rl 20tpm ditangan kiri, edema
tidak ada pada ektermitas atas dan bawah, tidak ada sianosis pada
ekstremitas.
Kekuatan otot:
5 5
5 5
7. Sistim Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
8. Sistim sensori persepsi/Pengideraan
Mata bisa melihat dengan baik, telinga kanan dan kiri mampu
mendengar dengan baik, indra penciuman tidak ada masalah
9. Sistim integument
Inspeksi
Kulit tidak pucat, tidak ada hiperpigmentasi di area wajah, kuku
pendek, rambut berwarna hitam, rambut sebahu, turgor kulit jelek,
kulit kendor, tidak ada lesi
Palpasi
Kulit teraba dingin, S : 36.3C
10. Sistim imun dan hematologi
11. Sistem Reproduksi
Jenis kelamin laki-laki, tidak ada odema, tidak ada kelainan, dan tidak
menggunakan selang kateter
c. Intake Nutrisi
Sebelum sakit :
Kebiasaaan makan pasien sebelum sakit yaitu 3 x sehari, dengan menu
nasi, sayur, dan lauk. Pasien mengatakan hanya menghabiskan ½ porsi
saja, karena sudah merasa kenyang. Makanan favorit pasien adalah
bakso di pinggir jalan. BB sebelum sakit 57 kg. Kebisaan Tn A. Tidak
pernah mencuci tangan sebelum makan
Saat sakit :
Pasien hanya makan ½ porsi dari diet yang diberikan oleh Rumah
Sakit karena sudah merasa kenyang. Pasien mengatakan nafsu makan
berkurang. Menu makan pasien bubur,sayur dan lauk. BB saat sakit 52
kg. Tn. A mencuci tangan sebelum makan.
Saat sakit :
1) BAB
Pasien mengatakan BAB > 4kali /hari dengan konsistensi cair
dengan jumlah banyak, tidak terlihat lendir dan darah.Pasien
terlihat dibantu saat ke wc di RS.
2) BAK
Frekuensi BAK pasien 4-5x ( 700 cc)/hari dengan warna kuning
jernih
f. Aktivitas dan istirahat
Aktivitas sebelum sakit
Mobilisasi : aktif
Olahraga : lari pagi
Rekreasi : Main game di handphone
Aktivitas saat sakit
Mobilisasi : kurang aktif pasien megeluh badan terasa lemah
Olahraga : tidak dilakukan
Rekreasi : Nonton acara Telivisi
g. Psikososial
Sebelum sakit
k. Belajar
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit nya.
Saat sakit
Pasien mengatakan dapat informasi dari petugas medis
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tgl Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi
2/12/20 Hemoglobin 12,0 g/dL L:13-18 ; P: 12-16 gr/dl Rendah
L : 40-45 % ; P 35-45
Hematokrit 8% Rendah
5.000- 10.000 / μL
Leukosit 12.800 10³/mm³ Tinggi
DO:
- Pasien terlihat lemas Cairan yang keluar
- Bibir kering banyak
- terpasang infus Infus Rl
20 tpm
Dehidrasi
- Hematokrit 8 %
- TTV
Kekurangan volume
S : 36.3 C cairan
TD : 110/80 mmHg
N : 81 x/mnt
RR : 20 x/mn
2 DS: Gastroenteritis Nyeri akut
P:nyeri muncul ketika
sebelum dan sesudah BAB
Q:nyeri seperti ditusuk BAB sering dengan
tusuk konsistensi encer
R:nyeri pada abdomen
S:nyeri berskala 6
T: nyeri hilang timbul Reflek spasme otot
DO: diding perut
- Pasien tampak meringis
- tampak gelisah
- sulit tidur karna nyeri Nyeri akut
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Umur : 32 Tahun
Kelas : II
No. Dokumen RM :
Tanggal : -
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
3/12/20 Nyeri akut berhubungan dengan agen S : Pasien mengatakan masih nyeri
08.00 cedera biologis P :nyeri muncul ketika sebelum dan sesuda
Q:nyeri seperti nyut-nyut
R:nyeri pada abdomen
S:nyeri berskala 3
T: sering
O : Ekspresi klien masih tampak menahan sak
A : Masalah teratasi sebagian
No Indikator Saat di Saat T
kanji ini
1 Keluhan nyeri 3 4
2 Meringis 3 4
3 Gelisah 3 4
4 Nyeri abdomen 2 3
5 Distensi 2 3
abdomen
P : Intervensi dilanjutkan
Oservasi
- identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frek
nyeri
- identifikasi skala nyeri
- identifikasi faktor yang memperberat dan me
- monitor efek samping penggunaan analgetik
Teraupetik
- berikan teknik nonfarmakologis untuk meng
-fasilitas istirahat dan tidur
Edukasi
- jelaskan strategi meredakan nyeri
- anjurkan menggunakan analgetik secara tepa
- ajarkan teknik nonfarmakologis untuk meng
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian analgetik