Anda di halaman 1dari 4

ANALISA JURNAL

FAKTOR PENYEBAB STRES PADA TENAGA KESEHATAN DAN


MASYARAKAT SAAT PANDEMI COVID-19

DISUSUN OLEH :

Danang W Kusumo
1901006

PROGRAM STUDY PROFESI NERS

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN


TAHUN AJARAN 2020
FAKTOR PENYEBAB STRES PADA TENAGA KESEHATAN DAN
MASYARAKAT SAAT PANDEMI COVID-19

JURNAL KEPERAWATAN

Jurnal Keperawatan Volume 8 No 3, Agustus 2020, Hal 353-360

1. Peneliti
 Rina Tri Handayani
2. Tempat
 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
3. Waktu :
 Agustus 2020
4. Keyword
 Masyarakat;Stres;Tenaga Kesehatan;Tinjauan Sistematis
5. Tujuan

 Untuk mengetahui tinjauan sistematis terkait stres yang terjadi


pada tenaga kesehatan dan masyarakatdi berbagai belahan
dunia.
ANALISA JURNAL

NO KRITERIA JAWAB
.
1. P (Problem/ Problem : Berbagai gangguan psikologis telah dilaporkan dan
dipublikasikan selama wabah Covid-19 salah satunya adalah
population)
stres. Stres dan kecemasan tidak hanya dirasakan masyarakat
bahkan tenaga kesehatan dan semua orang yang bekerja di
bidang medis. Gangguan psikologis memiliki dampak yang
lebih luas dan lebih lama dibandingkan dengan cedera fisik,
sedangkan perhatian pada kesehatan mental jauh lebih sedikit.
Tujuan tinjauan sistematis ini adalah memberikan bukti klinis
dan masukan untuk peningkatan kewaspadaan dan manajemen
diri agar terhindar dari stres dimasa pandemi Covid-19.
Sebanyak 10 artikel yang berasal dari berbagai basis data
seperti PubMed, google scholar, NIH, CDC,dan Science Direct
yang melibatkan 5925 tenaga kesehatan dan 8770 masyarakat
dari berbagai negara telah dilaporkan dalam tinjauan sistematis
ini. Faktor penyebab stres pada tenaga kesehatan antara lain:
beban kerja, rasa takut terinfeksi Covid-19, stigma negatif
pembawa virus dan berjauhan dari keluarga. Faktor penyebab
stres pada masyarakat antara lain: konsumsi alkohol, beban
kerja dari rumah, penghasilan, jenis kelamin, keterbatasan
pangan, dan kekhawatiran terinfeksi.
Populasi : Jumlah Populasi diambil dari 10 artikel yang penulis
revie dengan teknik sistematik review.
Metode penelitian : Kriteria Inklusi:artikel studi retrospektif,
observasional, cross sectional, review, systematic review,dan
meta analisis. Kriteria Eksklusi : Full paperberbahasa Cina,
Spanyol, Arab, Rusia, dan Perancis. Variabel yang diteliti
kecemasan, depresi atau gangguan psikologis lain.
2. I Upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi tekanan pada
tenaga kesehatan : Krisis psikologis pada tenaga kesehatan
(Intervention)
yang diakibatkan pandemi Covid-19 diperkirakan akan
memicu kebutuhan mendesak untuk merancang dan
mengimplementasikan dukungan psikososial dan intervensi
program untuk mengurangi tekanan psikologis. Pada saat
terjadi krisis kesehatan dan perubahan tekanan kerja yang
hebat, maka pelu adanya program trauma healing, hypnoterapi,
dan pendampingan ahli kejiwaan yang secara rutin melakukan
penyegaran psikologis bagi para tenaga kesehatan, sebaiknya
menjadi pertimbangan strategi selain strategi kuratif yang
berfokus pada kesembuhan fisik pasien.
Upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi tekanan pada
masyarakat : Kehidupan rumah tangga masyarakat juga perlu
diperhatikan, wanita sebagian besar mengelola pekerjaan dan
kebutuhan rumah tangga. Selama pandemi tanggung jawab
dibagi dengan laki-laki, karena laki-laki tidak terbiasa dengan
situasi ini, hal ini membuat mereka lebih mudah marah, emosi,
dan stres. Pemahaman yang tepat dan pengelolaan emosi
menjadi penting dilakukan. Pemberian pendampingan pada
masyarakat dan layanan konseling kejiwaan melalui jejaring
online dapat dipertimbangkan. Penggunaan telemedicine
dalam pelayanan konsultasi online gratis juga bisa diterapkan
untuk mengurangi stres dan kecemasan dikalangan
masyarakat.
3. C Mohamad-Hani Tamsah (2020). The psychological impact of
(Comparation) COVID-19 pandemic on health care workers in a MERS-CoV
endemic country.
Menilai dampak psikologis karena COVID-19 pada petugas
kesehatan dibandingkan dengan stres yang disebabkan oleh
(MERS-CoV) sindrom pernapasan Timur Tengah di Arab
Saudi. Antara tanggal 5 sampai 16 Februari 2020, 811 (petugas
kesehatan) dari rumah sakit pendidikan perawatan tersier
diundang untuk mengisi kuesioner mengenai kekhawatiran dan
kekhawatiran tentang pandemi virus corona baru, bersama
dengan Gangguan Kecemasan Umum.
Dari 582 petugas kesehatan yang menyelesaikan kuesioner
survei (tingkat tanggapan 71,8%), sekitar 40% sebelumnya
terpajan pada pasien yang dicurigai atau terinfeksi MERS-CoV
selama wabah di rumah sakit sebelumnya. Meskipun belum
ada kasus COVID-19 yang dilaporkan di Arab Saudi pada saat
pengumpulan data, namun tingkat kecemasan dari COVID-19
secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat kecemasan dari
MERS-CoV atau influenza musiman. 41,1% lebih khawatir
tentang COVID- 19, 41,4% sama-sama khawatir tentang
MERS-CoV dan COVID-19, dan 17,5% lebih tertekan oleh
wabah rumah sakit MERS-CoV sebelumnya. Kekhawatiran
yang paling sering terjadi adalah penularan infeksi kepada
keluarga dan teman (2.71 / 5) daripada hanya kepada diri
mereka sendiri (2.57 / 5).
4. O Petugas kesehatan merupakan yang paling rentan mengalami
(Outcome) kondisi kejiwaan yang lebih parah dibandingkan pasien covid-
19. Maka oleh sebab itu perlu adanya intervensi psikologis
untuk petugas kesehatan yang berupa pendekatan yang
mendukung perasaan, kekhawatiran tentang kesehatan pribadi,
ketakutan menularkan penyakit pada keluarga dan orang lain,
diisolasi, stigma sosial, beban kerja yang berlebihan, dan juga
sebagai dukungan kepada mereka yang berada digarda depan
dalam merawat dan mengobati pasien.
5. Implikasi Dengan adanya jurnal ini diharapkan didalam dunia kesehatan,
terutama pada saat masa pandemi covid-19 perlu adanya
pertimbangan intervensi untuk kondisi kejiwaan pada tenaga
kesehatan yang bertugas. Selain itu juga diharapkan adanya
kesadaran dari masyarakat untuk lebih menghargai usaha
tenaga kesehatan yang bertugas dan mematuhi setiap protokol
kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai