Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ilmu Dakwah
Dosen pengampu :
Penyusun :
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
ILMU DAKWAH
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong
umatnya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Dakwah
yang dilakukan oleh setiap muslim harus berkesinambungan, yang
bertujuan mengubah perilaku manusia berdasarkan pengetahuan dan
sikap yang benar, yakni untuk membawa manusia mengabdi kepada
Allah secara total.
Berdakwah merupakan sesuatu yang sangat penting demi
tercapainya tujuan dakwah Islam. Dalam hubungan ini, seorang da’i
harus benar-benar memiliki akhlak yang terpuji sehingga dapat menjadi
panutan bagi yang orang-orang yang didakwahinya. Agar dakwah
berhasil, diperlukan berbagai elemen yang terkait dengan unsur-unsur
dakwah yang merupakan satu kesatuan konsep yang utuh. Salah
satunya Maddah atau pesan dakwah.
Pesan dakwah adalah isi pesan komunikasi secara efektif terhadap
penerima dakwah, pada dasarnya materi dakwah Islam, bergantung
pada tujuan dakwah yang dicapai sudah menjadi doktrin dan komitmen
bahkan setiap muslim wajib berdakwah, baik itu secara perorangan
ataupun dengan orang banyak. Pesan dakwah tidak lain adalah Al-Islam
yang bersumber kepada Al-Quran dan Al-Hadist sebagai sumber utama
yang meliputi aqidah, syariah dan akhlaq dengan sebagai macam
cabang ilmu yang di perolehnya.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Dakwah dan Ilmu Dakwah?
2. Bagaimana Dasar Hukum, Fungsi dan Tujuan Dakwah?
3. Bagaimana Proses dan Unsur-unsur Dakwah?
4. Bagaimana penjelasan mengenai Objek Studi Ilmu Dakwah?
5. Apa pengertian landasan Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis ?
1
B. PEMBAHASAN
1. Apa pengertian Dakwah dan Ilmu Dakwah?
Dakwah;
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Penerbit Balai
Pustaka, 1990), h. 181.
2
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 3.
3
Abdul Karim, “Dakwah Melalui Media”. STAIN Kudus: Jurnal Sebuah Tantangan Dan Peluang,
vol 4 (1), (2016): h. 158.
4
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 71.
rujukan bagi para sarjana ilmu dakwah. Syekh Ali Mahfuzh juga
disebut sebagai pendiri jurusan dakwah (Qism al-Wazh wa al-Irsyad)
dibawah Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar pada 1918.5
5
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004), h.75.
6
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004), h.77.
7
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004), h.79.
8
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004), h.20-28.
9
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004), h.37-39.
2. Bagaimana Dasar Hukum, Fungsi dan Tujuan Dakwah?
Dasar hukum kewajiban dakwah banyak disebutkan dalam
AlQur’an. Diantaranya dalam surat An-Nahl ayat 125 yang artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orangorang yang mendapat petunjuk.”10
10
Mujamma`, Al Malik Fahd Li Thiba`at Al Mush Haf Asy Syarif, (1433), h. 421.
11
Yusuf Qardawi, Al-Ibadah Fi al-islam, (Beiru; Muasasah ar-raswalh, 1993), h. 60.
12
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah, Jakarta: Pena madani, 2006), h.164.
13
Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h. 63.
saja demi meninggikan kalimat Allah dan memuliakan agama-Nya14 .
Kaum muslimin harus menghancurkan dan melawan setiap kekuatan
dan kekuasaan yang menghambat dan menghalangi kegiatan dan
aktivitas dakwah.15 Maka dari itu, tujuan jihad Islam sangat suci dan
mulia, yaitu meninggikan kalimat Allah.
14
Khaliq, Fushul min al-Siyasah al-Syariyyah fi al-Dakwah Ila Allah, (Kuwait: Jam’iyyah Ihya al-
Turats al- Islami, 1983), h.14.
15
Khaliq, Fushul min al-Siyasah al-Syariyyah fi al-Dakwah Ila Allah, (Kuwait: Jam’iyyah Ihya al-
Turats al- Islami, 1983), h.187-188.
16
Irzum Farihah, “Pengembangan Karier Pustakawan Melalui Jabatan Fungsional Perpustakaan
Sebagai media dakwah”, vol: 2.
3. Bagaimana Proses dan Unsur-unsur Dakwah?
Proses adalah rentetan kejadian atau peristiwa yang berlangsung
secara bertahap. Setiap tahapan proses melalui perjalanan masukan
(input), konversi (perubahan), keluaran (out-put), dampak (impact),
dan umpan balik (feedback). Dalam tahapan proses terdapat istilah
pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik. Pendekatan adalah
sudut pandang kita terhadap suatu masalah. Pendekatan merujuk
kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
umum. Strategi adalah rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu (a
plan of operation in achieving something). Metode adalah cara untuk
mencapai sesuatu (a way in achieving something). Agar strategi
mencapai hasil yang optimal, maka diperlukan metode. Teknik adalah
cara yang lebih khusus dalam penerapan suatu metode. Taktik adalah
gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode. Taktik
sifatnya lebih individual.17
19
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), cet. Ke-1, h. 21-34.
4. Bagaimana penjelasan mengenai Objek Studi Ilmu Dakwah?
Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek studi, karena ia
merupakan salah satu syarat pokok ilmu pengetahuan, di samping
syarat- syarat yang lain yaitu metodik, universal dan sistematis.
Sebagaimana dikatakan oleh Ir. Poedjawijatna dalam bukunya “Tahu
dan Pengetahuan” sebagai berikut: “Jika pengetahuan hendak disebut
ilmu, maka haruslah berobyektifitas, bermetodos universal dan
sistematis.”20 Maka objek merupakan syarat yang utama dalam ilmu
pengetahuan agar dikatakan objektif. Dalam lapangan penelitian, suatu
ilmu ada yang disebut sebagai objek material (ditinjau atau
dipandang secara keseluruhan) dan objek formal (ditinjau dari
salah satu aspek saja).21
20
M. Hassan, Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah. (Surabaya : Pena Salsabila, 2013), h. 135.
21
M. Rasyid. R. Dkk, Pengantar Ilmu Dakwah. (Yogyakarta : Samudra Biru, 2017) h. 87.
22
M. Hassan, Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah. (Surabaya : Pena Salsabila, 2013), h. 137.
(da’i dan mad’u), b. Lingkungan dimana manusia berada, c. Agama
islam sebagai ajaran pokok dalam dakwah.23
Objek formal ilmu dakwah adalah proses transformasi ajaran dan
nilai- nilai Islam, serta interelasi antara ketiga unsur yang terdapat
dalam objek material. Pendapat senada terdapat dalam Kurikulum
Nasional Fakultas Dakwah bahwa objek formal ilmu dakwah adalah
proses penyampaian atau ajakan manusia supaya masuk ke jalan Allah
SWT (sistem islam) secara kaffah dalam segala aspek kehidupan guna
mencari ridha Allah SWT. Sudut pandang yang dikaji dalam disiplin
utama ilmu dakwah, yaitu disiplin tabligh. Masalah yang dihadapi
dalam bidang Objek Dakwah sangat kompleks, meliputi hal-hal
berikut:
27
Prof. Dr. H. Abdullah, M.Si, Ilmu Dakwah: Kajian Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan
Aplikasi Dakwah, (Bandung: Citapustaka Media, 2015), cet ke-1, h. 1-3.
28
Prof. Dr. H. Abdullah, M.Si, O.p.Cit., h. 38-39.
29
Neneng Nora Hastuti, “Persoalan Aksiologi Dakwah dan Penerapannya di Bidang Keilmuan”,
al-Hikmah: Jurnal dakwah dan Ilmu komunikasi, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2019, h. 14.
C. KESIMPULAN
1. Dakwah artinya menyeru atau mengajak. Ilmu Dakwah berarti ilmu
yang mempelajari tentang dakwah.
2. Dasar hukum dakwah terdapat di dalam surat Ali Imran ayat 104.
Sebagai umat Islam kita diwajibkan untuk menyeru (berdakwah),
kepada sesama umat muslim dengan cara bijaksana. Fungsi dakwah
adalah menyampaikan kebenaran Islam, melakukan pembardayaan
nilai-nilai Islam dan kontrol sosial dan menumpas kejahatan melalui
perang suci. Tujuan dakwah sesungguhnya adalah terbentuknya
masyarakat islam dengan benar secara aqidah dan kuat dalam seluruh
bidang, hingga kepemimpinan dapat dipegang.
3. Dalam proses dakwah terdapat pendekatan, strategi, metode, teknik
dan taktik. Unsur-unsur diantaranya yaitu: da’i (pelaku), mad’u (mitra),
maddah (materi), wasilah (media), thariqah (metode) dan atsar (efek).
4. Objek Studi merupakan salah satu syarat pokok ilmu pengetahuan, di
samping syarat-syarat yang lain yaitu metodik, universal dan
sistematis. Objek dakwah terbagi menjadi objek material dan objek
formal.
5. Ontologi adalah ilmu hakekat yang menyelidiki alam nyata ini dan
bagaimana keadaan yang sebenarnya. Epistemologi adalah ilmu yang
membahas secara mendalam segenap proses penyusunan pengetahuan
yang benar. Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakikat nilai yang ditinjau dari sudut kefilsafatan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Penerbit Balai Pustaka, 1990), h. 181.
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 3.
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004), h.
71.
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004),
h.75.
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004), h.
77.
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004), h.
79.
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004),
h.20-28.
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2004),
h.37-39.
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), cet. Ke-6, h.
177-178.
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2004), cet. Ke-6, h.
182-183.
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana,
2006), cet. Ke-1, h. 21-34.
Referensi lain: