Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS RETORIKA KH ABDULLAH GYMNASTIAR DI YOUTUBE

Muhamad Nurfauzi Hajianto


Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia 15412
e-mail : nurfauzi1223@gmail.com

Abstrak
Retorika dakwah merupakan seni berbicara yang dapat mengajak seseorang kepada jalan Allah
sesuai kaidah-kaidah Islam. Bahasa saja tidak cukup dalam beretorika, perlu adanya suara dan gerak
tubuh untuk membujuk audien, karena bahasa yang indah, suara dan gerak tubuh dalam beretorika
merupakan akar dari retorika. Penelitian ini terfokus untuk menjawab Bagaimana gaya retorika dakwah
KH Abdullah Gymnastiar di youtube. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya retorika
dakwah KH Abdullah Gymnastiar di youtube. Untuk mengindikasi persoalan tersebut, peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengambil beberapa video ceramah KH Abdullah
Gymnastiar sebagai objek penelitian.

Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya bahasa yang digunakan KH Abdullah
Gymnastiar adalah gaya bahasa percakapan dengan menggunakan langsung dan tidaknya pencapaian
makna berupa retoris. Gaya suara yang dihasilkan oleh KH Abdullah Gymnastiar dalam ceramahnya
adalah pitch (tekanan) dan pause (jeda) ini untuk memberikan pemahaman secara mendalam terkait isi
dalam ceramahnya, ditambah dengan gerak tangan, gerak tubuh serta gerak mata untuk penunjang
beretorika agar saat menyampaikan pesan, pesan dapat tersampaikan dengan baik seperti yang diharapkan
oleh da’i maupun mad’u

Abstract
The rhetoric of da'wah is the art of speaking that can invite someone to the way of Allah
according to Islamic principles. Language alone is not enough in rhetoric, it is necessary to have voice
and gestures to persuade the audience, because beautiful language, voice and gestures in rhetoric are the
roots of rhetoric. This research is focused on answering KH Abdullah Gymnastiar's rhetorical style of
preaching on YouTube. The purpose of this study was to determine the rhetorical style of KH Abdullah
Gymnastiar's preaching on YouTube. To indicate this problem, the researcher used a qualitative approach.
This study took several videos of KH Abdullah Gymnastiar's lectures as research objects.

The results of this study indicate that the language style used by KH Abdullah Gymnastiar is a
conversational style using direct and not achieving rhetorical meaning. The sound styles produced by KH
Abdullah Gymnastiar in his lecture are pitch (pressure) and pause (pause) to provide an in-depth
understanding of the content in his lecture, coupled with hand movements, gestures and eye movements
to support rhetoric so that when conveying messages, messages can be conveyed well as expected by the
da’i and mad'u

Keyword: Gaya Retorika, Dakwah, dan Kiyai

Pendahuluan
Retorika merupakan sebuah disiplin kebaikan dan melarang kepada
ilmu yang mempelajari seni berbicara yang kemungkaran.
diperlukan oleh setiap orang terutama bagi
Dari esensi amar ma’ruf nahi munkar
seorang komunikator. Teori retorika yang
tersebut menjadikan sebagai kebutuhan
digunakan oleh seorang komunikator akan
dalam berlangsungnya kehidupan manusia,
mempermudah ia untuk mempengaruhi
baik itu untuk memperdalam ilmu agama,
khalayaknya sebagai mana Aristoteles
untuk mendapatkan ketenangan bathiniyah
mengansumsikan retorika sebagai seni untuk
maupun tujuan lainnya. Sehingga jika tidak
mempengaruhi orang lain. Sebagaimana
ada dakwah, maka manusia tidak akan
dalam kegiatan dakwah, retorika sering kali
mengenal kebajiakan-kebajikan, tidak akan
digunakan untuk menjadikan pesan-pesan
memahami secara penuh tentang pesan-
dakwah tersampaikan dan dipahami dengan
pesan keagamaan dan akan terjadi
baik oleh jemaah.
kemungkaran dimana-mana.
Dakwah dapat diartikan sebagai
Maka dari itu seorang pelaku
aktivitas untuk memotivasi atau mendorong
dakwah (da’i) perlu mengaplikasikan
orang lain dengan pengetahuan yang
retorika dalam kegiatan dakwahnya. Dengan
mendalam agar menempuh jalan Allah
mengaplikasikan retorika dalam kegiatan
SWT. Dalam artian ini, dakwah
dakwahnya, tujuan dari kegiatan dakwah
disampaikan dengan cara damai dan lebih
akan lebih mudah tercapai dan pesan-pesan
mengutamakan aspek kognitif (intelektual)
yang disampaikan akan lebih mudah
dan afektif (emosional). Ditinjau dari segi
dipahami oleh jemaah (mad’u). Adanya
sosiologis, dakwah dibutuhkan oleh umat
karakteristik gaya dan bahasa yang menarik,
manusia dalam rangka menumbuhkan dan
kegiatan dakwah yang dilakukan pun tidak
mewujudkan pribadi yang memiliki kasih
lah monoton. Tentunya gaya bicara atau
sayang terhadap sesama dan kesalehan
bahasa disesuaikan dengan mad’u yang akan
sosial dengan mewujudkan tatanan
dihadapi. Disinilah seorang da’i dituntut
masyarakat marhamah oleh kebenaran
untuk berlaku arif atau bijaksana dalam
tauhid. Maka dari itu esensi dari dakwah
berdakwah.
adalah adanya upaya menyampaikan pesan-
pesan keagamaan, menyuruh kepada Ungkapan yang baik secara retoris
harus didukung oleh unsur bahasa, etika dan
nilai moral, nalar yang baik, serta Allah Azza wa Jalla, untuk memikul
pengetahuan yang memadai. Keempat unsur risalahnya dan menyampaikan ke umatnya.
ini merupakan pendukung retorika. Jika Oleh karena itu, dakwah merupakan tugas
unsur ini diabaikan, maka terjadi risalah yang mulia dan dicintai oleh Allah
pelencengan hakikat retorika. Bahasa SWT. Banyak perintah-perintah dakwah
merupakan pendukung utama retorika. dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadist yang
Boleh dikatakan bahwa tanpa bahasa, maka menjelaskan baik secara langsung maupun
tidak ada retorika. Pada penggunaan bahasa tidak langsung.
inilah dilakukan pemilihan-pemilihan
Banyaknya da’i da’i atau
kemungkinan unsur bahasa yang dipandang
penceramah pada saat ini juga merupakan
paling persuasive oleh komunikator.
suatu cara dakwah Islam agar terus
Etika dan nilai moral adalah hal yang berlanjut, dengan penyampaian dari para
penting dalam retorika. Adanya etika dan da’I tersebut lah risalah risalah yang Allah
nilai moral dalam retorika menjadikan turunkan kepada rasul disampaikan kembali
aktivitas komunikasi yang dilakukan pada saat ini kepada umat akhir zaman,
bertanggung jawab. Komunikator harus namun semakin berkembangnya zaman
memperhatikan isi yang dibicarakan, tidak Islam semakin terpecah menjadi banyak
sekadar memamerkan kemampuan golongan dan karena hal itu juga menjadi
berkomunikasi dengan menggunakan gaya semakin sulit untuk melihat mana ulama
bahasa yang memukau. Etika dan nilai yang lurus yang masih menerapkan sunnah
moral inilah menjadikan tumpuan bahwa sunnah Nabi dan menjalankan hidup sesuai
orang yang menguasai retorika harus tuntunan al-Qur’an.
bertanggung jawab dalam aktivitas
Salah satu ulama ahlu sunnah wal
komunikasinya.
jamaah di Indonesia ialah KH Abdullah
Selaku umat beragama Islam Gymnastiar, beliau lahir di Bandung, Jawa
pastinya kita mengajak orang lain untuk Barat, Indonesia tanggal 29 bulan Januari
kebaikan dan meninggalkan keburukannya, Tahun 1962, dengan umurnya sekarang yang
dengan cara yang bijak, karena pada ke 58 tahun beliau masih aktif berdakwah
dasarnya dakwah adalah perbuatan yang dan membina santri santrinya di pondok
baik. Dakwah juga tugas para Rasul pilihan pesantren Daarut Tauhid. KH Abdullah
Gymnastiar akrab di panggil Aa Gym oleh dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
para jamaahnya, aa Gym juga dikenal suatu konteks khusus yang alamiah dan
sebagai penulis buku dengan salah satu dengan memanfaatkan berbagai metode
karyanya yaitu Aa Gym dan fenomena alamiah.
Daarut Tauhid: Memperbaiki Diri Lewat
Penelitian kualitatif didefinisikan
Manajemen Qalbu.
sebagai sebuah proses penyelidikan untuk
Dalam pembahasan kali ini penulis memahami masalah sosial atau masalah
mencoba untuk menganalisis gaya retorika manusia, berdasarkan pada penciptaan
KH Abdullah Gymnastiar saat berceramah. gambaran holistik lengkap yang dibentuk
Dengan gaya bahasa yang unik aa Gym dengan kata-kata, melaporkan pandangan
menjadi salah satu pendakwah dengan gaya informan secara terperinci, dan disusun
yang berbeda dari pendakwah lainnya yang dalam sebuah latar alamiah. Penggunaan
menjadikannya salah satu ulama yang penelitian kualitatif dalam tulisan ini juga
digemari oleh banyak kalangan di Indonesia dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
khususnya ibu ibu, karena ceramahnya yang valid dan otentik.
seringkali membahas tentang rumah tangga.
Selain itu, pilihan pendekatan
kualitatif ini sesuai dengan pengertian
penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh
Metode Penelitian
dua orang pakar di bidang penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif, yaitu Denzin dan Lincoln bahwa :
penelitian kualitatif, yaitu metode yang ”qualitative research is many things to many
digunakan untuk meneliti pada kondisi people. Its essence is twofold: a
obyek yang alami dimana peneliti adalah commitment to some version of the
sebagai instrument kunci pada nantinya hasil naturalistic, interpretive approach to its
penelitian kualitatif lebih menekankan subject matter. Qualitatif researchers stress
makna daripada generalisasi (Moleong the socially constructed nature of reality, the
2014). Penelitian ini bermaksud untuk intimate relationship between the
memahami fenomena tentang apa yang researchers and what is studied...”.
dialami oleh penelitian misalnya perilaku, Berdasarkan definisi dari Denzin dan
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, Lincoln ini, dapat dipahami bahwa
secara holistik, dan dengan cara deskriptif
penelitian kualitatif mengisyaratkan yang langsung, jelas dan kalimat yang indah
perspektif yang naturalistik dan interpretif sesuai dengan bahasa komunikan
terhadap apa yang diteliti dan secara ekplisit (pendengar). kedua aliran Plato yang
diperbolehkan adanya interaksi yang dekat mengatakan ada dua retorika, yaitu retorika
antara peneliti dengan subyek penelitian. yang tidak memiliki gaya, dan retorika yang
memiliki gaya, sedangkan aliran Aristoteles
mengatakan semua retorika memiliki gaya,
Pembahasan akan tetapi ada gaya yang tinggi, kuat,

Gaya atau style berasal dari kata rendah dan lemah tergantung pada situasi

stilus yang berarti suatu alat pada lempeng dan kondisi retorika tersebut dipakai.

lilin digunakan untuk menulis yang dapat Retorika secara estimologi dapat
mempengaruhi kejelasan dalam tulisan. diartikan sebagai seni berbicara, seni bicara
Menurut (Keraf, 1984) style adalah disebut Rhetorica dalam bahasa yunani
kemampuan menulis dengan menggunakan kuno, namun berbeda dengan bahasa inggris
kata-kata yang indah. Style (gaya) kata retorika disebut Rhetoric yang diartikan
merupakan ciri seorang komunikator dalam sebagai kepandaian berpidato. Prinsip-
menyampaikan pidato kepada komunikan prinsip dalam berpidato merupakan
(pendengar) (Sunarto, 2014:33). Seorang kekuatan dari retorika dengan menggunakan
komunikator (pembicara) dituntut untuk simbol seni berbicara, walaupun isi
menguasai bahasa dan mengungkapan pesannya biasa namun jika seorang
bahasa dengan tepat saat berretorika. Namun komunikator menyampaikan informasi
berbeda dengan Rakhmat J, (1998:7) bahwa dengan cara yang bagus dengan
gaya tidak hanya soal mengungkapkan memperhatikan komunikasi verbal dan non
bahasa melainkan penggunaan bahasa yang verbal maka pesan yang tadinya terkesan
tepat untuk dikemas pesannya agar biasa akan menjadi luar biasa. Gaya retorika
tersampaikan kepada komunikan. menurut (Cicero, 2015) tidak dapat jauh dari

Gaya (style) yang hanya memiliki kalimat dan kata yang disampaikan secara

dua aliran, yaitu pertama Aristoteles juga jernih dan benar. Gaya retorika adalah seni

memberikan nasihat bahwa seorang berbicara dengan menekankan gaya bahasa.

komunikator perlu menggunakan bahasa Jenis Pidato


yang tepat dan benar serta pemilihan kata
Jika ditinjau dari tujuannya, secara sungguh-sungguh, ilmiah,
umum pidato dikategorikan sebagai berikut: objektif dan rasional. Konsentrasi
pidato informatif, pidato persuasif dan pembeberannya lebih ada
pidato rekreatif. Yang akan kita bahas pada penalaran rasional.
makalah ini hanya pidato informatif dan Jenis-jenis pidato informatif:
pidato persuasif. a) Kuliah
Kuliah adalah
1. Pidato Informatif
penyampaian ilmu
Pidato Informatif
pengetahuan di dalam
(Memberitahu/Mengabarkan)
Universitas atau Sekolah
adalah pidato yang tujuan
Tinggi. Di dalam kuliah,
utamanya untuk menyampaikan
salah satu bahan atau tema
informasi agar orang menjadi
dari bidang ilmu tertentu
tahu tentang sesuatu. Reaksi
ditawarkan melalui sejumlah
yang di inginkan adalah adanya
mata kuliah yang diberikan
pengertian dan pemahaman
berturu-turut. Cara
pendengar atas informasi yang
menyajikannya biasanya
disampaikan.
dengan membaca teks yang
Dalam hubungan dengan
sudah dipersiapkan.
pembinaan, sering
b) Ceramah
diselenggarakan pertemuan-
Pada dasarnya tujuan
pertemuan informatif.
ceramah adalah memberikan
Maksudnya adalah pertemuan
informasi dan pengetahuan.
dalam kelompok-kelompok kecil
Oleh karena itu, bahan yang
atau besar, baik dalam dunia
dicermahkan harus
pendidikan, maupun dalam
dipersiapkan dengan teliti.
bidang kehidupan lain, dengan
Cermah harus menampilkan
maksud untuk memberi dan
disposisi yang jelas, bahasa
membagi informasi atau untuk
yang padat dan berisi, pikiran
membahas suatu masalah secara
yang tersusun logis dan
ilmiah. Pidato yang dibawakan
memiliki skema yang jelas
pada kesempatan ini juga bersifat
serta hubungan yang serasi orang setingkat SLTP dan
antara bagian-bagiannya. SLTA. Bentuk penyajiannya
c) Referat/Makalah bermacam-macam, sehingga
Sebuah tidak begitu membosankan.
referat/makalah sebenarnya e) Wejangan Informatif
adalah salah satu bentuk Ini adalah ceramah
cermah singkat mengenai santai yang diberikan di
satu bidang ilmu hadapan sekelompok
pengetahuan, yang pendengar dalam jumlah
berlangsung antara 10-20 yang kecil. Bentuk ini sering
menit. Seringkali referat juga dipakai apabila menunjukkan
dijadikan pengantar ke dalam slides atau film. Gambar atau
salah satu bidang ilmu, atau film menjadi pokok
dipakai sebagai salah satu pembicaraan, sehingga tidak
acara dalam perundingan, menuntut suatu persiapan
sehingga orang menyebutnya yang teliti.
pengantar singat atau referat 2. Pidato Persuasif
singkat. Referat dapan juga Pidato Persuasif
dibawakan dalam diskusi, (Mendorong/Mengajak) adalah
dalam konferensi, atau pidato yang tujuan utamanya
konferensi meja bundar. Pada membujuk atau mempengaruhi
dasarnya referat dibatasi orang lain agar mau menerima
uraiannya pada hal-hal yang ajakan yang disrankan secara
esensial, sehingga lebih sukarela bukan dengan sukarela.
mengenai budi dan bukan Reaksi yang diinginkan adalah
perasaan manusia. membangkitkan emosi agar
d) Pengajaran pendengar dapat menyetujui atau
Pengajaran adalah meyakini dan mungkin
uraian yang disusun secara membangkitkan timbulnya
pendagogis, umumnya tindakan tertentu pada
dibawakan untuk kelompok pendengar.
Pidato persuasif adalah terhadap persoalan itu?
pidato yang digunakan untuk Untuk membuat pernyataan
meyakinkan audiensi atau posisi yang kuat, kita dapat
pendengar agar percaya hingga mempertanyakan beberapa
mau melakukan sesuatu dalam poin di bawah ini.
suatu topik tertentu. Persuasi Siapa yang akan diyakinkan?,
adalah bagian dari eksposisi. apa yang akan diyakinkan?
Eksposisi digunakan untuk (mengubah pandangan, sikap,
meyakinkan pendengar atau atau perilaku?), jenis
pembaca dengan menyajikan argumen apa yang akan
argumen dari satu sudut pandang menarik perhatian mereka?
yang dibuktikan kebenarannya. (etika akan jauh lebih
Karena pidato persuasif termasuk berpengaruh pada kaum
ke dalam teks eksposisi. tertentu di masyarakat,
Maka dari itu, teks ini sementara untuk kalangan
umumnya dimulai dengan akademik harus lebih logis
pendahuluan yang memberikan dan realistis), apakah
pernyataan posisi yang pernyataan sudah
memberikan pendapat atau sudut menyatakan posisi dengan
pandang pengarang. Berikut jelas?
adalah penjelasan dari masing- b) Tahap Argumen
masing strukturnya. Argumen yang dibuat harus
a) Pernyataan posisi diterangkan secara logis dan
Merupakan pendapat atau dibuktikan dengan alasan,
pendirian yang digunakan contoh, bukti pakar, dan data
penulis untuk mengulas suatu atau informasi statistik yang
persoalan. Misalnya, apa kuat.
posisi pelaku pidato terhadap c) Penguatan Pernyataan Posisi
suatu persoalan? apakah Berarti Pada bagian ini, letak
menjadi korban, ahli, atau argumen ditonjolkan.
hanya seseorang yang peduli Simpulan posisi berdasarkan
argumen yang telah disajikan Pidato persuasif ini sangat sering kita
memperkuat posisi. jumpai dalam bidang politik. Dalam dunia
Tahapannya mencakup: politik sering diucapkan pidato yang
a. Memperkuat pernyataan bertujuan politis. Pendengar pidato politis
posisi dan menekankan pada umumnya bukan mengajar, tetapi
pikiran utama dengan memengaruhi, bukan meyakinkan, tetapi
penggunaan suara, nada membakar semangat. Oleh karena itu, dia
tinggi-rendah, mimik, harus menguasai teknik dan taktik bicara.
bahasa tubuh, dan gestur Dia juga harus menguasai teknik
yang sesuai dengan penampilan, sehingga memberi kesan pasti
argumen. dan mengundang kepercayaan pihak
b. Argumen dikembangkan pendengar terjadap dirinya.
secara logis dan didukung Seorang pembicara politis yang baik,
oleh bukti-bukti, tidak harus sanggup membimbing massa untuk
hanya berdasarkan emosi mengambil keputusan, meskipun hany
dan intuisi. dengan menggunaka suaranya. Kata-katanya
Berikut adalah beberapa pendekatan atau tidak boleh hanya menyentuh akal para
cara untuk memersuasi audiensi: pendengarnya, tetapi dan terutama juga hati
1. Etika, gunakan pendekatan etika mereka.
yang berarti menyentuh audiensi Jenis-jenis pidato politis yang lazim
lewat nilai-nilai moral dan kebenaran dibawakan adalah: pidato kenegaraan,
yang harus ditegakkan. pidato parlemen, pidato pada perayaan
2. Emosi, sentuh perasaan audiensi nasional, pidato pada kesempatan
dengan cara membakar semangatnya demonstrasi dan pidato kampanye. Pidato ini
atau justru membuat pendengar umumnya panjang dan dapat dibawakan
merasa terharu akan suatu kenyataan. langsung dihadapan massa atau dapat juga
Logika, berarti memanfaatkan logika melalu media komunikasi seperti radio dan
untuk memberikan efek setuju karena televisi.
argumen masuk akal dan dapat dibuktikan Suara merupakan faktor penting
secara ilmiah. dalam berpidato karena suara adalah
komunikasi verbal yang menggunakan lisan.
Jika suara yang dikeluarkan jelas maka akan - Nada rendah diberi tanda garis
mudah dipahami dan diterima oleh kebawah (↓)
pendengar disbanding suara yang kurang - Nada datar diberi tanda garis
jelas. Suara adalah seni komunikasi yang mendatar (↔)
memperhatikan irama suara dengan - Nada Turun Naik adalah nada yang
memberikan penekanan tertentu pada kata merendah lalu meninggi, diberi tanda
yang hendak diucapkan. Teknik mengucap, garis kebawah keatas (↓↑)
membaca dan bercerita dengan adanya - Nada Naik Turun adalah nada yang
pembinaan diharapkan seorang komunikator meninggi lalu merendah, diberi tanda
dalam menyampaikan pesan kepada garis keatas kebawah (↑↓).
komunikan dapat berjalan dengan lancar. b. Rate sering disebut kecepatan. Cepat
lambatnya suara sangat berhubungan
Gaya Retorika dengan rhythm dan irama. Seorang
Ada beberapa yang harus diperhatikan komunikator (pembicara) perlu
dalam gaya suara: memperhatikan irama karena jika suara
a. Pitch Penekanan suara yang mana suara terlalu cepat diucapkan maka komunikan
tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh (pendengar) akan sulit untuk menangkap
terlalu rendah, namun enak disampaikan maksud dari komunikator (Anwar,
yang disebut pitch. Umumnya seorang 1995:87). Rate adalah kecepatan untuk
komunikator dalam menggunakan picth mengutarakan suatu informasi dengan
untuk menekankan arti suatu pesan memperlambat atau mempercepat
untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang kecepatan berbicara didepan umum
bermakna umumnya berkaitan kata-kata dengan memberikan penekanan pada
yang harus dinterprestasikan sebagai gagasan yang perlu ditegaskan
sarkasme. (Rakhmat, 1998). Jika dalam
Ada lima macam pitch menurut menyampaikan informasi yang sulit
(Bormann & Bormann, 1989:65). kepada komunikan sebaiknya
diantaranya: memperlambat kecepatan dalam
- Nada tinggi umumnya diberi tanda berbicara, dan begitu pula sebaliknya.
garis keatas (↑) c. Pause dapat disebut jeda, merupakan
bagian dari rate. Pause menurut
(Bormann & Bormann, 1989) adalah hambar. Tempo biasanya digunakan
tanda untuk memisahkan suatu ide, mulai dari pelan, lalu bertahap dengan
misalnya penggunaan titik, koma dan mempercepat tempo.
tanda-tanda yang berguna untuk
memisahkan pemikiran dalam sebuah Penyampaian retorika selain
kalimat tulisan. Rakhmat, (1998:83) menggunakan gaya bahasa, dan gaya suara,
menjelaskan bahwa pause adalah hentian perlu juga gerak tubuh. gerak tubuh
yang digunakan untuk mengatur pikiran membantu untuk menguatkan bunyi vokal,
dengan memperhatikan tanda baca suatu menguatkan ucapan seorang komunikator.
kalimat. Menurut Rakhmat, (1998:86) dalam
d. Loudnes, berceramah loudness beretorika gerakan fisik digunakan untuk
terkadang diperlukan karena tiga hal diantaranya dalam menyampaikan
menyangkut keras dan tidaknya suara. makna, menarik perhatian, dan
Ketika seorang komunikator dalam menumbuhkan kepercayaan diri seorang
berdakwah tidak menggunakan suara komunikator. Diantaranya sikap tubuh
keras sedangkan komunikannya terlalu adalah sikap badan, penampilan dan
banyak maka ceramahnya tidak akan pakaian, ekspresi dan gerak tangan dan
tersampaikan begitu juga sebaliknya. kontak mata.
Maka dari itu loudness tergantung pada
situasi dan kondisi yang dihadapi oleh Ruang Lingkup Dakwah
seorang komunikator. Prof H. M. Thaha Yahya Umar.
e. Ritma, Keteraturan dalam meletakkan Beliau menjelaskan bahwa dakwah adalah
tekanan bunyi pada suku kata, kalimat suatu ajakan manusia dengan cara bijaksana
atau paragraf. Pada tekanan bunyi ini kepada jalan yang benar sesuai dengan
jika ungkapan suatu tekanan kecil perintah Tuhan untuk kebahagiaan di dunia
disebut dengan aksen, namun jika dan di akhirat. Imam Sayuti Farid Dakwah
tekanan pada tekanan panjang disebut diartikan sebagai proses penyampaian ajaran
tempo. Tempo dalam berpidato atau Islam kepada Manusia dengan cara dan
berceramah sangat diperlukan, karena tujuan yang dibenarkan oleh ajaran Islam.
jika dalam berpidato tanpa ada tempo Prof. Dr. Abu Bakar Aceh Dakwah adalah
maka ceramah atau berpidato akan terasa perintah yang mengadakan seruan kepada
manusia untuk kembali dan hidup sepanjang Gaya retorika KH Abdullah
ajaran Allah dengan benar, penuh Gymnastiar atau yang akrab disapa aa Gym
kebijaksanaan dan nasihat yang baik. ini, cenderung lebih di gandrungi oleh para
Ibu ibu. Aa Gym menjadi populer karena
Jadi dakwah adalah Manusia mengenalkan cara berdakwah yang unik
mengajak kebaikan yang dilakukan baik dengan gaya teatrikal serta pesan dakwah
sadar maupun direncanakan agar dapat yang praktis dan umum diterapkan pada
mempengaruhi orang lain secara individu kehidupan sehari-hari. Aa Gym dikenal
maupun kelompok sehingga pesan yang sebagai penemu konsep PDLT, kepanjangan
dimaksud dapat tersampaikan tanpa adanya dari "Perbaiki Diri dan Lakukan Terbaik"
unsur paksaan disebut dakwah. Dakwah bil untuk Pembangunan Sumber Daya Manusia
lisan adalah tata cara dalam menyampaikan (SDM) di Indonesia.
dakwah lebih kepada ceramah, tatap muka Pesan-pesan dakwahnya berkisar
dan berpidato. Dakwah bil lisan adalah pada pengendalian diri, hati nurani, toleransi
dakwah dengan lisan seperti ceramah, dan keteguhan iman. Aa Gym digemari oleh
diskusi, tabligh dan laiinnya, kegiatan ini ibu-ibu rumah tangga karena ia membangun
sering dilakukan oleh aktifis dakwah. citra sebagai sosok pemuka agama yang
Dakwah ini dikatakan berhasil bila berbeda dengan ulama lainnya. Ketika para
seorang dai dapat mengolah dan memilih ulama konvensional berdakwah tentang
bahasa atau ucapan dengan tepat saat keutamaan salat, puasa, dan kemegahan
ceramah. Penggunaan bahasa dipandang surga, Aa Gym memilih untuk bercerita
efektif karena secara psikologis bahasa tentang pentingnya hati yang tulus, keluarga
memiliki peran penting untuk yang sakinah dengan menggunakan bahasa
mengendalikan dan mengubah tingkah laku sehari-hari yang ringan dan menyenangkan.
seseorang. Bahwa bahasa memiliki peran Topik pembahasannya seputar keluarga dan
yang dapat megendalikan perilaku manusia pemirsanya terkonsentrasi pada ibu-ibu
dan dapat digunakan untuk pengetahua- rumah tangga, citranya pun didaulat menjadi
pengetahuan baru ke dalam pikiran manusia. ustadz keluarga bahagia.
Namun sekarang sekarang ini aa
Gaya Retorika KH Abdullah Gymnastiar Gym bukan hanya digemari oleh Ibu ibu
saja, semakin berkembangnya zaman dan
semakin meningkat pula remaja remaja yang dengan dialektika. Dakwah aa Gym
cinta pada ulama, membuat ceramah aa sangatlah praktis, tema-temanya lebih
Gym juga sering di dengar oleh para banyak membicarakan soal ahlak, soal-soal
pemuda khususnya santri santri pondok rumah tangga, kehidupan sehari-hari dan
pesantren miliknya Daarut Tauhid. Beliau menghindarkan diri dari tema-tema fikih.
dalam gaya bahasa retorika menggunakan Ideologi beliau juga tak terlalu tersembunyi,
gaya retorika yang membuat orang orang sangat mudah dibaca, yakni ideologi
tertarik mendengarkan ceramahnya, gesture ekonomi. Ideologi ekonomi . beliau
tubuh yang tidak terlalu banyak, tatapan memberi semangat kewirausahaan dan
mata pada mad’u yang tegas, pembawaan memberi contoh, ini terlihat nyata ketika
materi yang khas dengan logat sunda dan beliau membangun kampium bisnisnya.
terkadang diselingi dengan canda agar Dalam masa kejayaannya, apa pun yang di
mad’u merasa tidak jenuh mendengar branding atas nama aa Gym pasti laku.
ceramahnya.
Dalam komunikasi dakwah, Analisi Waktu dan Materi Ceramah KH
efektivitaskomunikasi tergantung kepada Abdullah Gymnastiar
karakteristik komunikator. Aa Gym Persiapan materi ceramah aa Gym
memiliki pola komunikasi dakwah yang lebih menitik beratkan pada unsur akhlak
dramatic & friendly. Gaya ini sangat disukai dan aqidah serta kajian hikmah kehidupan
oleh orang-orang yang senang disentuh umat Islam di Indonesia dan rata rata durasi
secara emosional.Sepertinya aa mengenal ceramah aa Gym 30 (Tiga Puluh) sampai 1
benar karakter mad’u-nya, ia jadikan jam 30 menit (satu jam tiga puluh menit),
jama'ah sebagai sahabat, sekaligus fans-nya. contoh judul ceramahnya adalah “Jangan Sia
Pola dakwah aa menyentuh hati, menghibur siakan Waktu” yang berdurasi 1 jam 25
dengan retorika ke arah dialog. menit 39 detik. Dalam ceramahnya itu
Dukungan dakwah kepada aa Gym persiapan materi ceramah KH Abdullah
semakin deras mengalir, beliau bagaimana Gymnastiar terbagi tiga yaitu pembukaan, isi
cara memanfaatkan media massa. Fans dan penutup, namun juga kadang beliau
beliau umumnya adalah kaum perempuan memberikan kesempatan bagi para jamaah
dan kelas-kelas masyarakat yang tidak yang ingin bertanya kepada beliau di akhir
terlalu suka berpikir rumit tanpa topik penuh
pembahasan materi ceramah yang Pembukaan KH Abdullah
dibawakannya. Gymnastiar dalam mengawali
Dalam ceramahnya beliau terkadang ceramahnya beliau tidak lupa selalu
membawa satu buah buku sebagai sumber mengucap bismillah sebelum salam,
bacaan dalam materi ceramahnya, beliau muqodimah, pada awal pembukaan,
melakukan hal ini agar sesuatu yang seperti “Assalamualaikum
disampaikan oleh beliau ada sumber warahmatullahi wabarakatu
rujukannya dan merupakan suatu informasi Walhamdulillahirobil alamin.
yang sebenar benarnya. Dalam ceramahnya Hamdan katsiran thayyiban
yang tadi sudah di sebutkan judulnya yang mubarakan fihi mubarakan ‘alaihi
di publikasikan oleh channel youtube kama yuhibbu rabbuna wa yardha
MDTTV pada bulan januari tanggal 7 tahun Asyhadu all ilha illallh wahdahu l
2020, ceramah ini ditonton sebanyak syariikalah lah lahul mulku wa lahul
494.000 (empat ratus sembilan puluh empat hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in
ribu) orang, disuka oleh 6.600 (enam ribu qodir. Allahumma sholli wasallim
enam ratus) orang dan tidak disuka oleh 659 wabarik ala sayyidina Muhammadin
(enam ratus lima puluh sembilan) orang. wa ala alihi wa shahbihi ajma'in wa
Dalam video ini juga aa Gym melihat ala alihi wa shahbihi ajma'in.”
kebiasaan masyarakat Islam sekarang ini, Sebelum memulai ceramah
seperti senang membicarakan orang lain, atau beralih dari pembukaan ke isi,
menghujat segala kejadian yang terjadi beliau memulainya dengan prolog
sehari hari seperti turunnya hujan. Selama 1 yaitu pembacaan dalil yang berkaitan
jam 25 menit 39 detik tentu tidak membuat dengan topik ceramah pada hari itu,
mad’u menjadi bosan karena ceramah yang dibacakan oleh salah satu
diselingi contoh kejadian realistis dan canda santrinya.
dari aa Gym. b) Isi
KH Abdullah Gymnastiar atau aa Ceramah aa Gym pada judul
Gym menyiapkan materi ada tiga hal yang “Jangan Sia siakan waktu” isi dalam
disiapkan oleh beliau dalam berceramah ceramahnya adalah tentang pelajaran
diantaranya : akhlak, aqidah dan pelajaran ilmu
a) Pembukaan hikmah kehidupan. Ucapan aa Gym
dalam ceramah beliau salah satunya bertanya aa Gym memberikan
adalah “Siapakah orang paling kesimpulan kepada mad’u tentang
bahagia? Paling nyaman, paling apa yg dibahas pada hari itu, lalu
selamat dan paling beruntung? dilanjutkan dengan do’a bersama
Adalah orang yang setiap saat, dengan mad’u.
senantiasa merasa bersama Allah.
Didalam segala kesempatan dia tidak Gaya Bahasa yang Digunakan Oleh KH
pernah kesepian karena dia tau Allah Abdullah Gymnastiar
bersama dirinya, sehingga dalam Bahasa adalah alat untuk
keramaian dia tidak larut dalam berkomunikasi verbal yang digunakan dalam
keramaian orang karena dia sedang berpidato atau ceramah. Menurut Keraf,
bersama Allah, dalam kesendirian bahwa gaya bahasa tidak hanya
dia tidak pernah kesepian karena dia mempersoalkan mengenai kata dan kalimat,
tau Allah bersama dia, maha melihat, namun keseluruhan bahasa komunikator
maha mendengar. Mudah mudahan (pembicara) dalam menyampaikan pidato
kita diberikan nikmat yakin seperti yang meliputi pemilihan kata dengan frasa,
itu”. klause, kalimat bahkan sebuah wacana.
Beliau menitik beratkan pada Seorang komunikan dapat menilai baik
pelajaran Tauhid kepada Allah burunya sebuah pidato yang disampaikan
disetiap ceramahnya, sehingga setiap komunikan dari gaya bahasanya. Gaya
jamaah yang datang ke majlis aa bahasa terbagi menjadi dua bentuk, gaya
Gym meningkat ketaqwaannya bahasa menurut pemilihan kata, dan
kepada Allah SWT. langsung tidaknya sebuah makna.
c) Penutup
Penutup identic dengan KH Abdullah Gymnastiar dalam
anggapan bahwa ceramah itu akan menyampaikan ceramahnya menggunakan
berakhir dan biasanya penutup berbagai bahasa, diantaranya :
ceramah itu berisikan kesimpulan 1. Gaya bahasa menurut pemilihan kata
dan salam. Aa Gym menutup KH Abdullah Gymnastiar
ceramahnya dengan pertanyaan dari dalam ceramahnya menggunakan
mad’u, setelah tidak ada lagi yang gaya bahasa percakapan sehari hari
yang didukung dengan penunjang lah. Kadang beliau menggunakan
lain seperti bahasa lugas sehingga bahasa yang baku, kadang yang tidak
dalam penyampaiannya mudah baku. Bedanya kalau gaya bahasa
dipahami oleh komunikan. Contoh resmi hanya menggunakan bahasa
gaya bahasa yang beliau ucapkan tidak baku, menggunakan ejaan yang
dalam bahasa percakapan adalah disempurnakan namun tidak lengkap
beliau mempraktikan percakapan dan bahasa yang hendak di
istri yang membangunkan suaminya gunakanan sederhana dan singkat,
saat subuh, “pah bangun pah” kata namun gaya bahasa percakapan
istrinya, “aduh bu ini subuhnya salah hanya mengandung bahasa tidak
nih, kepagian. Biasanya ngga kayak baku, menggunakan istilah asing,
gini” jawab suami, “ayo pah, kalau bahasa singkat, menggunakan
kebakaran saya pasti membangunkan kalimat langsung.
papah lebih dari ini, tidak mungkin 2. Gaya bahasa kiasan
saya biarkan papah terbakar. Tapi di Unsur ironi dan sinisme juga
akhirat pah lebih panas, bangun lah di lakukan oleh aa Gym. Ironi berarti
pah.” Jawab sang istri, “diem lah bu” ungkapan sesuatu dengan makna dan
gitu kata suaminya. Ibu angkat tujuan yang terkandung dalam
tangan do’a pada Allah (kata aa rangkaian kata-kata. Ceramah KH
Gym), minta pada Allah “ya Allah Abdullah Gymnastiar memberikan
bangunkan suami saya (sambil sebuah contoh bahwasannya yakin
memperagakan gerakan lucu kaget janji Allah dengan mengungkapkan
bangun tidur, lalu jamaah pun kata-kata menggunakaan
tertawa). perumpamaan puasa. Agar makna
dari ceramah tersebut tersalurkan
Dalam video itu aa Gym oleh mad’u. Ceramah tersebut
menjelaskan akhlak seorang istri memberikan sindiran kepada kaum
kepada suaminya, dengan perempuan yang puasa karena
menggunakan bahasa bahasa yang mengejar berat badan idealnya bukan
akrab kita temui sehari hari yang karena Allah.
tidak baku seperti ngga, kayak, gini,
Ceramah KH Abdullah pendengar dibanding suara yang
Gymnastiar yang mengandung unsur kurang jelas. Suara adalah seni
gaya bahasa kiasan yang mana komunikasi yang memperhatikan
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu irama suara dengan memberikan
pertama Alegori. Dikatakan alegori penekanan tertentu pada kata yang
karena ceramah KH Abdullah hendak diucapkan. Ceramah KH
Gymnastiar mengandung cerita Abdullah Gymnastiar dalam
singkat yang mengandung bahasa ceramahnya menggunakan gaya
kiasan dengan nama-nama pelaku suara antara lain:
yang bersifat abstak namum a) Pitch
memiliki tujuan yang jelas. Penekanan suara yang
Sedangkan sinisme adalah suatu mana suara tidak boleh terlalu
sindiran yang berbentuk ejaan tinggi dan tidak boleh terlalu
terhadap keikhlasan dan ketulisan rendah, namun enak
hati maksud sindiran disini adalah disampaikan. KH Abdullah
sindiran baik dengan secara tidak Gymnastiar dalam
langsung memberikan nasihat menyampaikan dakwahnya
kepada mad’u agar mad’u lebih menggunakan penekanan yang
dekat lagi terhadap akhirat daripada indah. Contoh gaya suara Picth
dunia. Memberikan nasihat sendiri dari video ceramah KH Abdullah
harus sopan santun, tidak Gymnastiar yaitu: “Hadirin(↔),
mempermalukan dan mengharap begitulah hadirin(↑) kalo
ridha dari Allah. berjuang itu bukan untuk dunia
3. Gaya suara KH Abdullah (↑↓) tapi untuk amal sholeh(↓).”
Gymnastiar Penekanan suara pada
Suara merupakan faktor kata “Hadirin” menggunakan
penting dalam berpidato karena suara penekanan suara yang datar,
adalah komunikasi verbal yang tidak tinggi dan tidak juga rendah
menggunakan lisan. Jika suara yang dengan simbol (↔), lalu pada
dikeluarkan jelas maka akan mudah kata “begitulah hadirin
dipahami dan diterima oleh menggunakan penekanan suara
yang tinggi untuk memancing gerak tubuh yang di peragakan,
perhatian mad’u saat berbicara yaitu:
dengan symbol (↑), lalu pada a) Sikap badan
kata “kalo berjuang itu bukan Sikap badan sangat
untuk dunia” menggunakan diperlukan dalam berbicara
penekanan suara tinggi rendah karena sikap badan merupakan
dengan symbol (↑↓), yang penentu keberhasilan sebuah
terakhir pada kata “tapi untuk ceramah/berpidato. Sikap badan
amal sholeh” menggunakan aa Gym saat berceramah adalah
penekanan suara rendah agar duduk dengan tegap, terkadang
mad’u menerima pesan yang di bersandar kebelakang, tenang
sampaikan dengan hati yang dan juga santay dalam
tenang dan dapat menerima menyampaikan dakwahnya.
dengan baik pesan dari da’i. Menurut Anwar, sikap badan
4. Gaya gerak tubuh KH Abdullah dapat berupa cara berdiri maupun
Gymnastiar duduk yang menimbulkan
Ceramah KH Abdullah berbagai penafsiran dari seorang
Gymnastiar selain menggunakan komunikan yang mengambarkan
gaya bahasa dan suara juga penampilanpenampilan
menggunakan gerak tubuh untuk komunikator.
penunjang jalannya ceramah, namun b) Penampilan dan pakaian
tidak banyak gerak tubuh yang Seorang komunikator
dilakukan oleh aa Gym saat ceramah. selain memperhatikan sikap
Menurut Rakhmat, dalam beretorika tubuh juga masalah pakaian,
gerakan fisik digunakan untuk tiga karena pakaian merupakan
hal diantaranya dalam bagian diri dari seorang
menyampaikan makna, menarik komunikator. Bila seorang
perhatian, dan menumbuhkan komunikator dalam berpakaian
kepercayaan diri seorang kurang pantas berarti dirinya
komunikator. Aa Gym dalam video belum pernah tampil didepan
ceramahnya ada beberapa hal unsur umum. Penampilan dan pakaian
aa Gym saat berceramah sangat komunikan. Menurut Rakhmat
khas sekali yaitu dengan baju bahwa kontak adalah teknik
batik terkadang baju jasko (jas pertama dalam menjalin
koko), celana bahan dan sorban hubungan secara langsung
putih. dengan melihat khalayak. Kontak
c) Ekspresi dan gerak tangan mata yang dilakukan aa Gym
Menurut Anwar, dengan saat berceramah yaitu
gerakan tanggan yang sempurna memandang para mad’u dengan
mampu membuat gambar abstrak tegas dan memandang ke banyak
dari materi yang disampaikan. arah karena jumlah mad’u yang
Seorang komunikator dalam cukup banyak. Sehingga
menggerakan tangan jangan menimbulkan kepercayaan
sampai salah karena jika salah tersendiri dari seorang da’i dalam
dapat ditertawakan oleh berceramah.
komunikan. Melalui kontak mata kita
Ekspresi aa Gym saat bisa mengetahui sejauh mana
berceramah menyesuaikan komunikan atau mad’u menerima
perkataan yang dilontarkan oleh pesan ceramah. Kontak mata
aa Gym sendiri, apabila sedang dalam beretorika sangat
berdoa kepada Allah, maka aa menentukan, karena mata dapat
Gym memasang ekspresi sedih, mengeluarkan magis yang dapat
memohon seperti orang tak mengendalikan dan mengarahkan
berdaya, apabila sedang perhatian komunikan. Anwar,
menyampaikan cerita lucu maka mengatakan bahwa seorang
ekspresi aa Gym ceria dan komunikator dalam
tersenyum. Sedangkan gerak menyampaikan pidato atau
tangan aa Gym tidak banyak ceramahnya tanpa adanya kontak
bergerak, sesekali diam. mata maka komunikan tidak akan
d) Kontak mata mampu membaca apapun yang di
Kontak mata adalah gerak sampaikan oleh komunikator.
tubuh untuk memikat perhatian
Penutup memberikan umpan balik. Selain gaya
Berdasarkan Analisis yang telah bahasa dan gaya suara, beliau menggunakan
dilaksanakan dan dipaparkan, maka hasil gaya gerak tubuh dengan sikap badan beliau
Analisis dapat disimpulkan KH Abdullah saat berceramah duduk tegap dan terkadang
Gymnastiar menggunakan gaya retorika bersandar, menandakan berwibawa,
dakwahnya dengan gaya bahasa percakapan, penampilan dan pakaian yang khas seorang
yang mana mayoritas mad’u KH Abdullah aa Gym, memberikan identitas diri yang
Gymnastiar adalah Orang Tua, anak muda, khusus sehingga masyarakat lebih mengenal
santriwan dan santriwati. Bahasa percakapan sosoknya sebagai ulama, ekspresi dan
dianggap sangat mampu memikat dalam gerakan tangan digunakan oleh KH
berceramah, dengan bahasa sehari hari yang Abdullah Gymnastiar untuk penunjang
mudah dipahami mad’u. Namun KH dakwah, dan sesekali KH Abdullah
Abdullah Gymnastiar walaupun Gymnastiar menggunakan kontak mata
menggunakan bahasa yang sederhana, beliau untuk melihat mad’unya.
juga mengartikan bahasa tersebut, selain
gaya percakapan, langsung dan tidaknya Daftar Pustaka
sebuah makna KH Abdullah Gymnastiar Agung, A. (1989). Laporan Program
menggunakan bahasa retoris yang mana Pembelajaran Pendidikan Kader
bahasa tersebut memiliki unsur asonansi dan (Materi Retorika). Ujung Pandang:
eufimismus sedangkan bahasa kiasan yang Ikip Gunungsari.
digunakan oleh KH Abdullah Gymnastiar Anwar, Gentasri. (1995). Retorika Praktis
adalah alegori, KH Abdullah Gymnastiar Teknik dan Seni Berpidato. Jakarta:
bercerita kepada mad’u. Rineka Cipta.
Gaya Suara yang digunakan oleh Atmana Dwi, Edy, dkk. (2006). Bahasa dan
beliau dalam ceramahnya adalah pitch yang Sastra Indonesia. Semarang:
mana KH Abdullah Gymnastiar dalam Pemerintah Kota.
menyampaikan dakwahnya memperbanyak Bormann, Ernest G. Nancy G. Bormann.
penekanan suara agar mad’u paham dengan (1989) Retorika Suatau Pendekatan
ceramah yang disampaikan ditambah jeda, Terpadu. Jakarta: Erlangga.
beliau menggunakan penjedaan untuk Cicero, M. T. (2015). The Treatise of M.T
memberikan ruang kepada komunikan
Cicero on The Best Style on Orators. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
In Z. Maarif, Retorika Metode Sunarto. (2014). Retorika Dakwah.
Komunikasi Publik (p. 90). Jakarta: Surabaya: Jaudar Press.
PT RajaGrafindo Persada. Suparta, M. (2009). Metode Dakwah.
Creswell, John W. 1994. Research Design, Jakarta: Kencana.
Quantitative & Qualitative Wuwur, Hendrikus Dori. (1991). Retorika:
Approaches (Terjemahan KIK-UI Tampil Berpidato, Berdiskusi,
dan Nur Khatibah). Jakarta: KIK Berargumentasi, Bernegosiasi.
Press. Yogyakarta: Kanisius.
Ikbar, Y. (2012). Metode Penelitian Sosial Martha,I Nengah,.2010.Retorika dan
Kualitatif. Bandung: PT Refika Penggunaannya Dalam Berbagai
Aditama. Bidang, Prasi. Vol.6.
Ilaihi, W. (2013). Komunikasi Dakwah.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(2017). Buku Siswa Bahasa
Indonesia SMA/MA/SMK/MAN
Kelas XI. Jakarta: Kementerian
Pendidikam dan Kebudayaan.
Keraf, G. (1984). Diksi dan Gaya bahasa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Moleong, L. J. (2014). Metodologi
Penelitian
Kualitatif . Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mubarok, A. (2014). Psikologi Dakwah.
Jatim: Madani Press.
Munir, M. (2006). Metode Dakwah. Jakarta:
Prenada Media.
Rakhmat, J. (1998). Retoriks Modern.

Anda mungkin juga menyukai