Nim : 2019050037
Prodi : KPI.19
RETORIKA DAKWAH
A. PENDAHULUAN
Retorika dakwah adalah kepandayan menyampikan ajaran islam secara lisan guna
terwujudnya situasi dan kondisi yang islami. Retorika dakwah merupakan cabang dari
ilmu komunikasi yang membahas tentang bagaimana menyampaikan pesan kepada orang
lain melalui seni berbicara agar pesan kita dapat diterima.
Retorika dakwah berkembang berjalan seiring dengan perkembangan dakwah
Islam. Aktifitas dakwah sendiri sudah ada sejak adanya Islam karena memang Islam
adalah agama dakwah, yaitu agama yang memberikan nasihat untuk membenarkan dan
mengimani apa yang difirmankan Allah SWT serta membenarkan dan melaksanakan
perintah yang dikatakan nabi-nabi Allah, juga nasihat untuk orang banyak agar saling
tolong menolong serta saling mengingatkan.
Banyak sekali pengertian dakwah yang di kemukakan oleh para ahli dakwah, tapi
pada prinsipnya dapat di simpulkan bahwa dakwah adalah mengubah situasi dan kondisi
yang seharusnya seperti yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian yang
diinginkan dari dakwah adalah terjadinya perubahan ke arah kehidupan yang lebih islami.
Pengertian dakwah adalah suatu pengertian Qur'an dan Al-Hadist. Adapun firman
Allah yang pengertian dakwah Islam, diantaranya, Al-Baqoroh: Ahzab: 45-48,
AlBaqoroh: 213, An-Nahl: 37, tersebut menjelaskan bahwa dakwah adalah pemberian
(berita), menyampaikan informasi, menyeru, mengajak dan memberi peringatan. Secara
umum, pengertian adalah Dakwah yaitu Memberikan dan menyampaikan informasi
tentang Islam yang benar, menyeru dan mengajak kembali ke jalan yang benar serta
memberi peringatan pada melaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar, dalam rangka
mencapai tujuan hidup bahagia dunia dan ahirat Dengan demikian, pengertian retorika
dakwah adalah seni dalam menyampaikan Islam Secara benar.
Adapun seni yang diajarkan oleh Al-Qur'an sebagaimana firman Allah dalam
sural An-Nahl 125. Berlandaskan pengertian di atas obyek retorika dakwah ada dua,
yaitu:
➢ Obyek material yaitu Manusia yang berbicara itu sendiri.
➢ Obyek formal yaitu Seni berbicara itu sendiri, yang hal tersebut dilihat dari
individunya.
Dengan demikian tujuan retorika dakwah Islam adalah untuk mencapai kebenaran
sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Al-Hadist. Hal ini berbeda dengan tujuan retorika
non Islam, yang hanya bertitik tolak pada tercapainya cita-cita terlepas apakah itu baik
atau buruk.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, mengajak kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Retorika dakwah juga berarti berbicara soal ajaran Islam.
F. PENUTUP
Untuk memperoleh gambaran tentang Retorika Dakwah yang efisien dan efektif
seorang muballigh haruslah mengenal mempelajari ilmu-ilmu pembantu da'wah,
diantaranya adalah ilmu retorika yang merupakan study pendekatan da'wah dalam upaya
mencari bentuk alternatif methode da'wah.
Pengenalan retorika dalam da'wah merupakan keharusan seorang muballigh
sebagai obyek penelaahan methode da'wah wal mau'idhatil hasanati wa jaadilhum hiya
ahsan dalam korelasinya secara menyeluruh dan sesuai dengan tujuan.Dengan demikian
besar sekali fungsi retorika sebagai pengantar media da'wah maupun media interaksi
lainnya untuk mencari dukungan atau kesamaan pendapat komunikator dengan
komunikan sebagai saran da'wah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36492264/retorika_dakwah.docx
https://romeltea.com/retorika-dakwah/
Syamsuri Siddiq, Dakwah dan Teknik Berkhutbah, Bar dung, tt
https://media.neliti.com/media/publications/78261-ID-retorika-dan-dakwah-islam.pdf