Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PENDEKATAN DAN STRATEGI PENYULUHAN”

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Penyuluhan

Dosen Pengampu:
Dra. Rini Laili Prihatini, M. Si.
Disusun Oleh:
Shela Ananda Putri (11190520000051)
Imroatus Sholehah (11190520000056)
Faiz Muhammad Faqih (11190520000063)
BPI 3/B

PRODI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak terlepas dari Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas, sehingga gizi dan kesehatan mempunyai peran
yang sangat besar dalam membentuk manusia yang sehat, cerdas dan produktif.Anak
sehat adalah anak yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan teratur
( Santoso, 2004).
Penyuluhan merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi sehingga informasi yang diberikan dapat
diterima dan dipahami dengan baik oleh audien. Menurut penelitian para ahli indra,
yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah indra pandang. Kurang
lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia disalurkan dari indra pandang, 13%
melalui indra dengar dan 12% dari indra yang lain (Notoatmodjo, 2003 ).
Kemudian dalam menyampaikan informasi dan pesan dalam penyuluhan
dibutuhkan beberapa pendekatan dan strategi yang perlu diketahui untuk dapat
mengatasi berbagai permasalahan dalam masyarakat dan meningkatkan sumber daya
manusia.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian pendekatan penyuluhan?
b. Apa saja cara pendekatan dalam penyuluhan?
c. Apa pengertian strategi penyuluhan?
d. Apa saja strategi penyuluhan dalam menyampaikan pesan atau informasi?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian pendekatan
dan strategi penyuluhan. Juga untuk mengetahui cara-cara pendekatan dan strategi apa
saja yang digunakan dalam penyuluhan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENDEKATAN PENYULUHAN
Pendekatan penyuluhan merupakan kombinasi strategi dan metode yang
koheren dan terorganisir dalam melakukan penyuluhan pedesaan yang efektif di
daerah tertentu. Pendekatan yang berbeda digunakan dalam pekerjaan penyuluhan
pedesaan. Namun, tidak ada satupun pendekatan penyuluhan yang terbaik. Salah satu
pendekatan bisa bekerja di daerah tertentu tetapi tidak di daerah lain. Pilihan
pendekatan penyuluhan perlu menimbang konteks dan kondisi di daerah.1
 Metode pendekatan penyuluhan terdiri dari tiga macam yaitu:
a) Penyuluhan perseorangan
Dasar digunakan penyuluhan perseorangan ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan
atau perilaku baru tersebut. Keunggulan pendekatan perorangan adalah relatif cepat
terjadinya perubahan perilaku sasaran penyuluhan setelah mencoba menerapkan
inovasi. Kelemahan pendekatan perorangan yaitu memerlukan banyak tenaga dan
waktu dari penyuluh untuk mendatangi satu persatu.2
b) Penyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompok adalah suatu upaya bantuan kepada individu dalam
suasana kelompok yang bersifat mencegah dan menyembuhkan dan diarahkan kepada
pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya.
Penyuluhan kelompok bersifat pencegahan dalam arti bahwa klien-klien yang
bersangkutan mempunyai kemampuan untuk berfungsi secara wajar dalam
masyarakat, tetapi mungkin memiliki suatu titik lemah dalam kehidupan
sehingga mengganggu dalam kelancaran komunikasi dengan orang lain.
Apabila penyuluhan kelompok ini berhasil , maka titik-titik lemah itu akan 
segera dapat ditanggulangi tanpa terjadi gangguan kepribadian yang gawat.
Penyuluhan kelompok bersifat memberikan kemudahan dalam pertumbuhan
dan perkembangan individu, dalam arti bahwa penyuluhan kelompok itu
menyajikan dan memberikan dorongan kepada individu-individu yang
1
Adhi Surya Perdana, Penyuluhan Pembangunan,2012. https://adhisuryaperdana.wordpress.com/penyuluhan-
komunikasi-pembangunan/ (Diakses pada 13 september 2020, Pukul 11:23).

2
Rochman Natawidjaja,Pendekatan Pendekatan Dalam Penyuluhan Kelompok.jakarta,Departeman Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,1987 hal.91-96
bersangkutan untuk mengubah dirinya selaras dengan minatnya sendiri. Dalam
hal ini individu-individu tersebut di dorong untuk  melakukan tindakan yang
selaras dengan kemampuannya semaksimal mungkin melalui perilaku
perwujutan diri.
c) Penyuluhan massa
Penyuluhan massa adalah salah satu metode penyuluhan, yang mana metode
yang lain diantaranya yaitu metode penyuluhan kelompok, metode penyuluhan
perorangan dan metode massa. Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan
kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public. Oleh karena sasaran bersifat
umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan
disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa
tersebut.
Pada umumnya bentuk penyuluhan massa ini tidak langsung, Jika penyuluh
berkomunikasi secara tidak langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran
yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar tempat tinggalnya. 3
 Berdasarkan cara penyampaian Ada 3 cara pendekatan penyuluhan menurut
(Herijulianti, 2002) yaitu:
1. Penyuluhan tatap muka yaitu kelompok sasaran yang disuluh berhadapan
langsung dengan penyuluh. Yang termasuk dalam penyuluhan tatap muka
adalah ceramah, diskusi.
2. Penyuluhan non tatap muka yaitu kelompok sasaran tidak secara langsung
berhubungan dengan penyuluh. Penyuluh berhubungan dengan kelompok
sasaran menggunakan medium/ perantara yang berupa media cetak seperti
brosur, leaflet ataupun media non cetak seperti kaset, film, dan sebagaianya.
3. Penyuluhan campuran yaitu penyuluhan dilakukan dengan cara
penggabungan antara penyuluhan tatap muka dan non tatap muka, jadi dalam
menyampaikan pesan, penyuluh bertatap muka secara langsung juga
menggunakan media cetak atau non cetak sebagai pendukung.4
 Berdasarkan teknik komunikasi, pendekatan penyuluhan dibagi menjadi 2 metode, yaitu:
1. Pendekatan penyuluhan secara langsung. Artinya para petugas penyuluhan
langsung bertatap muka dengan sasaran. Misalnya anjangsana, kontak
personal, demonstrasi, dan lain-lain.
3
http://aahiwo.blogspot.co.id/2013/07/metode-penyuluhan-massa.html
4
www.prasko17.blogspot.com
2. Pendekatan penyuluhan secara tidak langsung. Dalam hal ini pesan yang
disampaikan tidak secara langsung
B. STRATEGI PENYULUHAN
Strategi penyuluhan sebenarnya merupakan hakikat strategi pembelajaran
yang dilakukan terhadap karakteristik masyarakat. Strategi dapat diartikan suatu cara
khusus dalam menterjemahkan strategi kerja yang didasarkan oleh suatu landasan atau
pendekatan dalam memandang suatu permasalahan atau objek kajian. Menurut
Semiawan cara pandang ini selanjutnya dijadikan penentuan dalam teknik dan cara
dalam belajar mengajar agar tujuan instruksional dapat tercapai secara maksimal
(Semiawan, Conny R. dan Joni, Raka T., 1993:54-55).
Istilah strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa
Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata “stratoa” (militer)
dengan “ego” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berati merencanakan (to
plan). Strategi dapat dibedakan dalam dua ciri yaitu ciri pertama, berhubungan dengan
proses pembelajaran dan memfasilitasi pembelajar untuk belajar. Ciri kedua,
berkaitan dengan tata cara khusus pelaksanaan metodologi yang mendasari penentuan
desain sistem pembelajaran (Davis, Robert H., Alexander, Lawrence R., Youm
Stephen L, 1974: 19). Berdasarkan teoretis tersebut, maka strategi adalah suatu cara
dan kiat khusus terhadap objek kajian yang mendasari proses dan sistem
pelaksanaannya.
Dalam kaitan ini, khususnya pada strategi penyuluhan sebagai penerapan
strategi pembelajaran kepada masyarakat sebagai peserta didik, maka identifikasi
terhadap karakteristik sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses
pembelajaran. Penyuluhan adalah aktifitas yang melibatkan seseorang (penyuluh)
untuk melakukan komunikasi secara sadar, dengan tujuan membantu sesama
masyarakat supaya mereka dapat membuat kepu-tusan yang benar, meningkatkan
kepedulian dan membangkitkan kesa-daran masyarakat (Van den Ban, A.W. dan
Hawkins, H.S., 1996:15)
Penyuluhan, secara harfiah, bersumber dari kata suluh yang berarti obor
ataupun alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Menurut Rogers dalam Nurudin,
penyuluh adalah seseorang yang atas nama pemerintah atau lembaga penyuluhan
berkewajib-an untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilaku-kan
oleh sasaran penyuluhan untuk mengadopsi inovasi (penemuan). (Nurudin:
2007:131), yang dimaksud penyuluhan adalah kegiatan memberi penerangan atau-pun
penjelasan kepada mereka yang disuluhi, agar tidak lagi berada dalam kegelapan
mengenai suatu masalah tertentu, hal ini menurut Zulkarimein. (Nasution,
Zulkarimein, 1989:9).
Kegiatan yang dilakukan dalam penyuluhan berbeda dengan sekedar
“menjelaskan” atau “memberitahu”. Penyuluhan mengandung maksud dan tujuan
tertentu sehingga informasi yang disampaikan harus mudah dimengerti, dipahami dan
diterapkan oleh semua pihak yang terlibat dalam penyuluhan.Hal senada diungkapkan
Leta Rafael Levis yang menyatakan bahwa penyuluhan adalah suatu usaha untuk
mengubah perilaku seseorang melalui proses komunikasi. (Leta Rafael Levis, 1996:
13).
Pengertian lain dari penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan non-formal
untuk masyarakat serta keluarganya, agar memperoleh kepedulian serta keterampilan
lebih baik, dapat mengembangkan sikap positif terhadap perubahan, dan
menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan sendiri untuk melakukan
usahanya(Anon, 1994: 201)
Bloom membedakan keluaran belajar ke dalam tiga kategori atau biasa dikenal
dengan aspek (domain) atau “ranah”, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Ketiga ranah yang kemudian terkenal dengan sebutan taksonomi Bloom itu
(Benjamin, Bloom S., 1979: 89-91) dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif, berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang. Tujuan
atau keluaran belajar kognitif melibatkan peserta belajar ke dalam proses
berpikir, seperti mengingat, memahami, menganalisis, menghubungkan, me-
mecahkan masalah, dan sebagainya. Dalam hal ini kegiatan penyuluhan, aspek
kognitif inilah yang paling banyak mendapat perhatian. Hal ini tampak, baik
pada perumusan tujuan, pemilihan bahan penyuluhan (materi), pelaksanaan
penyuluhan, maupun penilaian yang dilakukan.
Ranah kognitif terdiri dari enam bagian yang disusun dari tingkatan yang lebih
sederhana ke yang lebih kompleks, dari aspek kognitif yang hanya menuntut
aktivitas intelektual sederhana sampai yang menuntut kerja intelektual tingkat
tinggi. Keenam tingkatan yang dimaksud adalah ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah Afektif, dalam kategori ini termasuk keterlibatan perasaan, nada,
emosi, dan variasi tingkatan penerima dan penolakan terhadap sesuatu. Antara
ranah kognitif dan afektif mempunyai persamaan situasi, ranah kognitif
berkaitan dengan masalah isi dan proses orientasi, sedangkan ranah afektif
terutama berkaitan dengan masalah proses orientasi. Jangkauan tujuan afektif
lebih bersifat kesadaran melalui penerimaan dan kecondongan terhadap nilai-
nilai.
c. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotorik dapat ditinjau melalui aspek keterampilan peserta
didik,yang merupakan implementasi dari Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) di kelas. Peserta didik tidak cukup hanya menghapal suatu teori,
definisi saja, akan tetapi peserta didik juga harus menerapkan teori yang
sifatnya abstrak tersebut, ke dalam aktualisasi nyata. Hal ini menjadi
sebuah tolok ukur, dipahami atau tidaknya sebuah ilmu secara komprehensif
oleh peserta didik. Peserta didik yang memahami suatu ilmu dengan
komprehensif, memiliki daya implementasi yang kuat dalam menerapkan ilmu
yang dimilikinya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pilihan pendekatan penyuluhan perlu menimbang konteks dan kondisi di
daerah. Metode pendekatan penyuluhan terdiri dari 3 macam, yaitu penyuluhan
perseorangan, penyuluhan perkelompok, dan penyuluhan massa. Dari tiap-tiap
metode memiliki keunggulan dan kelemahan. Berdasarkan cara penyampaian Ada 3
cara pendekatan penyuluhan, yaitu penyuluhan tatap muka, penyuluhan non tatap
muka, dan penyuluhan campuran. Sedangkan berdasarkan teknik komunikasi,
pendekatan dibagi menjadi 2, yaitu pendekatan penyuluhan secara langsung dan tidak
langsung.
Strategi adalah suatu cara dan kiat khusus terhadap objek kajian yang
mendasari proses dan sistem pelaksanaannya. Dalam kaitan ini, khususnya pada
strategi penyuluhan sebagai penerapan strategi pembelajaran kepada masyarakat
sebagai peserta didik, maka identifikasi terhadap karakteristik sosial merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran.
Bloom membedakan keluaran belajar ke dalam tiga kategori atau biasa dikenal
dengan aspek (domain) atau “ranah”, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dalam hal ini kegiatan penyuluhan, aspek kognitif inilah yang paling banyak
mendapat perhatian. Keenam tingkatan yang dimaksud adalah ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak, 2000. “Strategi Membangun Motivasi Dalam Pembelajaran Orang


Dewasa”. Bandung: Andira,

Anderson, Orin W., and David R. Krathwohl, 2001. “A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing”: New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Dahlan , D. M., 1985. “beberapa metode penyuluhan ( konseling “), CV. Diponegoro,


bandung.

Jerome, H.Freiberge, Amy Driscoll, 1992. “Universal Teaching Strategis”, Boston: Allyn
and Bacon.

Magdalena, Ina dkk. 2020, “Tiga Ranah Taksonomi Bloom dalam Pendidikan”. Volume 2,
Nomer 1. Universitas Muhammadiyah Tangerang. 138.

Natawidjaja, rohman. 1987. “Pendekatan dalam penyuluhan kelompok” . jakarta,


departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jendral pendidikan tinggi.

Perdana, Adhi Surya, 2012. “Penyuluhan Pembangunan” Perdana’s Blog.


https://adhisuryaperdana.wordpress.com/penyuluhan-komunikasi-pembangunan/

Anda mungkin juga menyukai