Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian Bidang KESEJAHTERAAN SOSIAL

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XII, No. 15/I/Puslit/Agustus/2020

PERMASALAHAN KESEHATAN MENTAL


AKIBAT PANDEMI COVID-19
13 Sulis Winurini

Abstrak
Permasalahan kesehatan mental menjadi isu yang tidak terelakkan di tengah
pandemi Covid-19. Tulisan ini bertujuan menggambarkan permasalahan
kesehatan mental di Indonesia akibat pandemi Covid-19 dan upaya pemerintah
dalam mencegah serta mengatasinya. Permasalahan kesehatan mental seperti
cemas, depresi, dan trauma karena Covid-19 dirasakan oleh masyarakat
Indonesia. Terhadap permasalahan ini, pemerintah memiliki layanan Sejiwa
untuk membantu masyarakat mengatasi ancaman psikologi akibat pandemi
Covid-19. Selain itu, pemerintah juga meluncurkan Pedoman mengenai
Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pandemi Covid-19, di
samping berupaya mengembangkan Desa Siaga Covid-19. Dalam hal ini,
DPR RI, khususnya Komisi IX, perlu mendukung upaya yang telah dilakukan
Kementerian Kesehatan terkait pencegahan, penanganan, serta pelaksanaan
tindak lanjut permasalahan kesehatan mental akibat pandemi Covid-19.

Pendahuluan Pengguna NAPZA WHO, pernah


Pada penghujung Juli mengingatkan bahwa peningkatan
2020, seorang pasien Covid-19 di jumlah dan tingkat keparahan
Surabaya, Jawa Timur bunuh diri penyakit mental akibat pandemi
dengan loncat dari lantai 6 Rumah Covid-19 kemungkinan akan terjadi.
Sakit Umum Haji Surabaya. Korban Oleh karena itu, pemerintah harus
diduga mengalami depresi karena menempatkan permasalahan ini
sudah tujuh kali melakukan tes sebagai prioritas yang harus diatasi
swab dan hasilnya selalu positif (Republika.co.id, 15 Mei 2020).
(detik.com, 30 Juli 2020). Kasus Sejalan dengan pernyataan Devora
ini menandakan bahwa pandemi Kestel, dalam Laporan Gugus Tugas
Covid-19 bisa memicu permasalahan Covid-19 disampaikan bahwa
PUSLIT BKD
kesehatan mental seseorang 80% persoalan Covid-19 adalah
hingga ke tingkat yang sangat persoalan psikologis, sedangkan
serius. Devora Kestel, Direktur sisanya adalah persoalan kesehatan
Departemen Kesehatan Mental dan fisik. Hal ini berarti permasalahan
kesehatan mental perlu mendapat psikologis karena mengalami
perhatian pemerintah. Dengan atau menyaksikan peristiwa tidak
demikian, maka pertanyaan yang menyenangkan terkait Covid-19.
akan dijawab melalui tulisan ini Gejala stres pascatrauma psikologis
adalah: bagaimana gambaran berat dialami 46% responden, gejala
permasalahan kesehatan mental stres pascatrauma psikologis sedang
di Indonesia akibat pandemi dialami 33% responden, gejala stres
Covid-19? Apa saja upaya yang pascatrauma psikologis ringan
sudah dilakukan pemerintah dialami 2% responden, sementara
untuk mencegah dan mengatasi 19% tidak ada gejala. Adapun gejala
permasalahan kesehatan mental stres pascatrauma yang menonjol
akibat pandemi Covid-19? yaitu merasa berjarak dan terpisah
dari orang lain serta merasa terus
Gambaran Kesehatan Mental waspada, berhati-hati, dan berjaga-
Akibat Pandemi Covid-19 jaga. Sementara pemeriksaan
lanjutan yang dilakukan terhadap
14
Perhimpunan Dokter Spesialis
Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) 2.364 responden di 34 provinsi
melakukan survei mengenai kesehatan menyebutkan hasil yang tidak
mental melalui swaperiksa yang jauh berbeda dengan pemeriksaan
dilakukan secara daring. sebelumnya. Sebanyak 69%
Pemeriksaan dilakukan terhadap responden mengalami masalah
1.552 responden berkenaan psikologis. Sebanyak 68%
dengan tiga masalah psikologis mengalami cemas, 67% mengalami
yaitu cemas, depresi, dan trauma. depresi, dan 77% mengalami
Responden paling banyak adalah trauma psikologis. Sebanyak
perempuan (76,1%) dengan usia 49% responden yang mengalami
minimal 14 tahun dan maksimal 71 depresi bahkan berpikir tentang
tahun. Responden paling banyak kematian (http://pdskji.
berasal dari Jawa Barat 23,4%, DKI org/hom, 14 Mei 2020). Data
Jakarta 16,9%, Jawa Tengah 15,5%, tersebut menggambarkan bahwa
dan Jawa Timur 12,8% (pdskji.org/ permasalahan kesehatan mental,
home, 23 April 2020). seperti cemas, depresi, trauma
Hasil survei menunjukkan, akibat pandemi Covid-19 dirasakan
sebanyak 63% responden secara nyata oleh masyarakat
mengalami cemas dan 66% Indonesia pada saat ini.
responden mengalami depresi
akibat pandemi Covid-19. Gejala Faktor Risiko Kesehatan
cemas utama adalah merasa Mental Akibat Pandemi
khawatir sesuatu yang buruk akan Covid-19
terjadi, khawatir berlebihan, mudah Banyaknya orang yang
marah, dan sulit rileks. Sementara mengalami permasalahan kesehatan
gejala depresi utama yang muncul mental akibat pandemi Covid-19
adalah gangguan tidur, kurang bisa dipahami mengingat pandemi
percaya diri, lelah, tidak bertenaga, Covid-19 merupakan sumber
dan kehilangan minat. Lebih stres baru bagi masyarakat dunia
lanjut, sebanyak 80% responden saat ini. Secara global, terdapat
memiliki gejala stres pascatrauma empat faktor risiko utama depresi
yang muncul akibat pandemi Ketiga, stres dan trauma pada
Covid-19 (Thakur dan Jain, 2020). tenaga kesehatan. Penyedia layanan
Pertama, faktor jarak dan isolasi kesehatan berada pada risiko
sosial. Ketakutan akan Covid-19 kesehatan mental yang makin tinggi
menciptakan tekanan emosional selama pandemi Covid-19. Sumber
yang serius. Rasa keterasingan stres mencakup stres yang ekstrim,
akibat adanya perintah jaga jarak takut akan penyakit, perasaan
telah mengganggu kehidupan tidak berdaya, dan trauma karena
banyak orang dan mempengaruhi menyaksikan pasien Covid-19
kondisi kesehatan mental mereka, meninggal sendirian. Sumber stres
seperti depresi dan bunuh diri. ini memicu risiko bunuh diri tenaga
Mengacu pada kasus di India, kesehatan. Survei terhadap 2.132
Amerika Serikat, Saudi Arabia, perawat dari seluruh Indonesia
dan Inggris, isolasi selama yang dilakukan oleh peneliti
15 pandemi Covid-19 kemungkinan
berkontribusi terhadap bunuh diri.
Departemen Keperawatan Jiwa,
Fakultas Ilmu Keperawatan UI
Sebagai contoh, mahasiswa Cina bersama dengan Divisi Penelitian
yang kuliah di Saudi Arabia bunuh Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa
diri setelah diisolasi di rumah sakit Indonesia (IPKJI) pada April hingga
karena diduga terinfeksi Covid-19. Mei 2020 menunjukkan bahwa
Kedua, resesi ekonomi akibat lebih dari separuh tenaga kesehatan
Covid-19. Pandemi Covid-19 telah mengalami kecemasan dan depresi,
memicu krisis ekonomi global yang bahkan ada yang berpikir untuk
kemungkinan akan meningkatkan bunuh diri (Kompas, 4 Agustus
risiko bunuh diri terkait dengan 2020:1).
pengangguran dan tekanan Keempat, stigma dan
ekonomi. Perasaan ketidakpastian, diskriminasi. Stigma Covid-19
putus asa, dan tidak berharga dapat memicu kasus bunuh diri di
meningkatkan angka bunuh diri. seluruh dunia. Di India, misalnya,
Di Jerman, contohnya, Menteri seorang pria bunuh diri setelah
Keuangan bunuh diri pada akhir menghadapi boikot sosial dan
Maret 2020 karena putus asa diskriminasi agama karena dicurigai
dengan dampak ekonomi akibat terinfeksi Covid-19. Di Bangladesh,
pandemi Covid-19. Di Indonesia, seorang pria bunuh diri setelah
hingga 31 Juli 2020, Kementerian diisolasi oleh tetangganya karena
Ketenagakerjaan mencatat ada didiagnosa terinfeksi Covid-19. Di
2,14 juta tenaga kerja formal dan Indonesia, stigma dan diskriminasi
informal terdampak pandemi dialami secara nyata, terutama oleh
Covid-19. Banyak pakar menilai tenaga kesehatan. Bentuk stigma
kemungkinan Indonesia masuk yang dialami antara lain berupa
ke jurang resesi pada Kuartal III orang-orang sekitar menghindar
2020 (Juli-September 2020) dengan dan menutup pintu saat melihat
melihat pertumbuhan ekonomi perawat, diusir dari tempat tinggal,
Indonesia yang menurun drastis dilarang naik kendaraan umum,
hingga minus 5,32% pada Kuartal II keluarga dikucilkan, dilarang
2020 (April-Juni 2020) berdasarkan menikahi mereka, dan ancaman
data dari BPS (Kompas.com, 3 diceraikan oleh suami atau istri
Agustus 2020). (Kompas, 4 Agustus 2020:1).
Upaya Pemerintah dalam Kesehatan telah meluncurkan Buku
Mencegah Permasalahan Pedoman Dukungan Kesehatan
Kesehatan Mental Jiwa dan Psikososial pada Pandemi
Permasalahan kesehatan mental Covid-19, merujuk pada kebijakan
akibat pandemi Covid-19 telah WHO. Buku ini menjadi acuan
menjadi perhatian pemerintah. pemerintah pusat dan pemerintah
Pada penghujung bulan April 2020, daerah dalam mengambil langkah
Kantor Staf Presiden (KSP) bersama pencegahan, penanganan, serta
dengan Kementerian Komunikasi pelaksanaan tindak lanjut di bidang
dan Informatika, Kementerian kesehatan mental dan psikososial
Pemberdayaan Perempuan dan dalam pandemi Covid-19. Supaya
Anak (KPPA), Kementerian optimal, Kementerian Kesehatan
Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan berupaya melibatkan masyarakat
Penanganan Covid-19, PT Telkom, melalui Desa Siaga Covid-19. Desa
Infomedia, dan Himpunan Psikologi Siaga Covid-19 adalah desa yang
penduduknya memiliki kesiapan
16
Indonesia (HIMPSI) meluncurkan
layanan bantuan konsultasi psikologi sumber daya dan kemampuan
kesehatan jiwa atau Sejiwa. Layanan mengatasi masalah kesehatan,
ini ditujukan untuk membantu baik fisik maupun mental, secara
menangani potensi ancaman tekanan mandiri dalam menghadapi
psikologi masyarakat di tengah Covid-19. Desa Siaga Covid-19
pandemi Covid-19. kemudian diturunkan menjadi
Pada praktiknya, masyarakat RT/RW Siaga Sehat Jiwa supaya
yang membutuhkan layanan bisa bekerja sama dengan lintas
psikologi menghubungi hotline profesi terkait, mulai dari Dinas
119 ext 8. Penelpon nantinya Kesehatan provinsi dan kabupaten
akan disambungkan ke relawan hingga puskesmas. Di sini,
dari HIMPSI dan akan mendapat psikolog klinis mengedukasi dan
kesempatan melakukan konseling memberikan panduan keterampilan
selama 30 menit. Ada tiga langkah praktis kepada masyarakat
penanganan psikologis yang supaya dapat menerapkan prinsip
diberikan, yaitu edukasi publik, pendampingan secara mandiri.
konsultasi awal kejiwaan, dan Tampak bahwa langkah yang
pendampingan. Pada Batch 1, dilakukan pemerintah sudah
terdapat 162 relawan yang bertugas komprehensif, melibatkan lintas
dalam layanan Sejiwa yang sektoral, swasta, dan masyarakat,
terdiri dari para praktisi psikologi sehingga bisa menjadi strategi yang
Indonesia. Dari tanggal 29 April tepat dalam upaya pencegahan dan
2020 hingga 28 Mei 2020, panggilan pengentasan masalah kesehatan
yang masuk ke layanan Sejiwa mental masyarakat akibat pandemi
sebanyak 17.088 panggilan. Adapun Covid-19.
panggilan yang berhasil diterima
petugas sebanyak 14.916 panggilan Penutup
dan aduan yang masuk ke relawan Permasalahan kesehatan mental,
sebanyak 1.366 (HIMPSI, 2020). seperti cemas, depresi, dan trauma
Sebagai upaya preventif, karena Covid-19 dirasakan oleh
pemerintah melalui Kementerian sebagian besar masyarakat Indonesia.
Beberapa faktor risiko utama 22685a32-7fd5-4c01-b5cf-1c16e2
adalah jarak dan isolasi sosial, fb8f1a&received_count=1,
resesi ekonomi, stres dan trauma diakses 5 Agustus 2020.
pada tenaga kesehatan, serta “Layanan Psikologi Sehat Jiwa
stigma dan diskriminasi. Terhadap (Sejiwa) 119 Ext 8 HIMPSI”,
permasalahan ini, pemerintah 2 Juni 2020, https://mpsi.
telah meluncurkan layanan Sejiwa untag-sby.ac.id/backend/
untuk membantu menangani uploads/pdf/Simposium_IPS_
ancaman psikologi masyarakat HIMPSI_2020.pdf, diakses 5
akibat pandemi Covid-19. Selain itu, Agustus 2020.
pemerintah juga meluncurkan Buku “Masalah Psikologis di Era
Pedoman Dukungan Kesehatan Covid-19”, http://pdskji.org/
Jiwa dan Psikososial pada Pandemi home, diakses 4 Agustus 2020.
Covid-19, di samping berupaya “Pasien Covid-19 di Surabaya
17 mengembangkan Desa Siaga Bunuh Diri Diduga Stres 7 Kali
Covid-19. Swab Hasilnya Positif”, 30 Juli
DPR RI, khususnya Komisi IX, 2020, https://news.detik.com/
perlu mendukung upaya yang telah berita-jawa-timur/d-5114213/
dilakukan Kementerian Kesehatan pasien-covid-19-di-surabaya-
terkait pencegahan, penanganan, bunuh-diri-diduga-stres-7-kali-
serta pelaksanaan tindak lanjut swab-hasilnya-positif, diakses 5
permasalahan kesehatan mental Agustus 2020.
akibat pandemi Covid-19. “Penerapan DKJPS Covid-19 Perlu
Sosialisasi kepada masyarakat Kolaborasi Semua,” 6 Mei 2020,
mengenai layanan psikologis riau.antaranews.com/nasional/
yang tersedia dan edukasi yang berita/1471641/kemenkes-
masif mengenai Covid-19 supaya penerapan-dkjps-covid-19-
masyarakat bisa membedakan perlu-kolaborasi-semua-
antara fakta dengan yang bukan, pihak?utm_source=antaranews
koordinasi lintas sektoral yang &utm_medium=nasional&utm_
lancar, hingga pelibatan pihak campaign=antaranews, diakses 5
swasta serta masyarakat menjadi Agustus 2020.
kunci berhasilnya implementasi “Perawat Alami Depresi dan
penanganan permasalahan Stigmatisasi”, Kompas, 4 Agustus
kesehatan mental akibat pandemi 2020, hal 1.
Covid-19. “Sebanyak 7500 Orang Menghubungi
Layanan Sejiwa Dalam 12
Referensi Hari”, 14 Mei 2020, https://
“Indonesia Menuju Resesi”, 5 Agustus www.medcom.id/rona/
2020, https://jeo.kompas.com/ kesehatan/0k80mxWk-
indonesia-menuju-resesi- sebanyak-7-500-orang-
pertama-sejak-1998#utm_ menghubungi-layanan-sejiwa-
source=kompas.com&utm_ dalam-12-hari, diakses 4 Agustus
medium=kgnotif&utm_ 2020.
campaign=update-pertumbuhan “Sejiwa”, https://www.indotelko.
-ekonomi-kuartal-ii-2020- com/read/1589862280/telkom-
terendah-sejak-1999-indonesia- sejiwa, diakses 4 Agustus 2020.
menuju-resesi&message_id= “Sejiwa, Layanan Konseling Untuk
Sehat Jiwa”, 30 April 2020, Thakur, V., & Jain, A. (2020). Covid
https://indonesia.go.id/ 2019 Suicides: A Global
narasi/indonesia-dalam-angka/ Psychological Pandemic. Brain,
ekonomi/sejiwa-layanan- behavior, and immunity, No. 88,
konseling-untuk-sehat-jiwa, hal. 952-953.
diakses 4 Agustus 2020 “WHO Peringatkan Krisis Kesehatan
“Sepanjang Maret Juli Kemnaker Mental Selama Pandemi”, 15
Catat 214 Juta Pekerja Mei 2020, https://republika.
Terdampak Covid-19”, 5 co.id/berita/qab7hz459/who-
Agustus 2020, https://nasional. peringatkan-krisis-kesehatan-
kontan.co.id/news/sepanjang- mental-selama-pandemi, diakses
maret-juli-kemnaker-catat-214- 5 Agustus 2020.
juta-pekerja-terdampak-covid-19,
diakses 5 Agustus 2020.
18

Sulis Winurini
sulis.winurini@dpr.go.id

Sulis Winurini, S.Psi., M.Psi., menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas Psikologi


Universitas Indonesia tahun 2004 dan pendidikan S2 Psikologi Industri dan Organisasi
Universitas Indonesia tahun 2007. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Madya Psikologi
pada Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah
dipublikasikan melalui jurnal dan buku antara lain: “Fenomena Kecemasan pada Siswa
saat Menghadapi Ujian Nasional” (2013), “Kontribusi Psychological First Aid (PFA) dalam
Penanganan Korban Bencana Alam” (2014), dan ”Praktik Bullying dalam Masa Orientasi
Peserta Didik Baru dan Upaya Pemerintah Mengatasinya”(2015).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai