Anda di halaman 1dari 3

UAS KEPERAWATAN DASAR

TOPIK : Kebutuhan Istirahat Tidur

1. Berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan istirahat dan tidur termasuk


ke dalam kebutuhan apa?

2. Jelaskan tahapan tidur ?

a. Tidur REM
b. Tidur NREM

3. Jelaskan dan uraikan asuhan keperawatan klien dengan gangguan kebutuhan


istirahat tidur ? (pengakiajian sampai dengan evaluasi)

JAWAB:

1. kebutuhan fisiologis

2. a.) Tahap REM, pada tahap ini, terjadi peningkatan aktivitas karena munculnya
mimpi, seperti nafas jentang jantung yang semakin cepat, pergerakan mata yang
cenderung agresif, gelisah hingga darah yang mengalami penigkatan.
Mimpi terjadi karena adanya penigkatan aktivitas pada otak, tetapi otak jusru
mengalami kelumpuhan sementara.
b.) tahap 1 NREM, dikenal juga dengan tidur ayam pada fase ini seseorang mudah
terbangun meski sudah terlelap. Selain itu aktivitas oto dan pergerakan mata
ketika memasuki tahap ini akan lambat
Tahap 2 NREM, dalam tidur, pernapasan , dan denyut jantung semakin teratur diikuti
dengan penurunan suhu tubuh , pada tahapan ini, kesadaran semakin menurun
meski kamu mendengar suara-suara, tidak terlalu paham dengan apa yangsedang
terjadi
Tahap 3 NREM, setelah melalui tahap kedua, tahap ini seseorang akan tertidur lebih
nyenyak. Pada tahapan ini tidak terindikasi adanya gerakan otot atau gerakan
mata. Fase ini menjadi tahap transisi antara tidur nyaman dan tidur terlelap

3. Pengkajian:
Ada beberapa aspek yang perlu dikaji,yakni:
1. Pola tidur. jam berapa klien tidur?, jam berapa bangunnya?, dan teratur
tidaknya tidur klien?
2. Kebiasaan klien sebelum tidur, seperti membaca buku dan BAK klien.
3. Gangguan tidur yang sering dialami klien serta cara mengatasinya.
4. Kebiasaan tidur siang klien.
5. Keadaan lingkungan tidur klien. Seperti gelap atau terang, sunyi atau berisik,
suhu dingin atau hangat.
6. Peristiwa yang baru dialami klien, apakah peristiwa ini dapat menjadi penyebab
gangguan tidur klien.
7. Status emosi dan mental pasien.
8. Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku akibat gangguan
tidur.
a) Penampilan wajah, kantong mata, konjungtiva merah, dll.
b) Perilaku gngguan tidur seperti menguap, emosional, kurang konsentrsi, dll.
c) Kondisi kelelahan, apakah klien kelihatan lelah, lesu.

a. Diagnosa.
1. Gangguan pola tidur dapat disebabkan oleh lingkungan yang kurang
kondusif (berisik), stress yang dilami, serta nyeri akibat penyakit
2. Perubahan pola piker disebabkan deprivivasi tidur.
3. Gangguan harga diri dialami pada klien dengan enuresis.
4. Resiko cedera terutama pada klien somnambulisme. Seperti jatuh dari
tempat tidur, membentur tembok dll.

b. Intervensi
1. Ciptakan kenyamanan dalam lingkungan dengan cara tutup pintu kamar
klien, tempatkan klien dengan teman yang cocok , kurangi jam kunjungan.
2. Membantu kebiasaan klien seperti menyediakan buku, mendengrkn music.
Pada anak, membantu memegang boneka atau barang yang disukainya dan
membaca dongeng
3. Anjurkan pasien mengonsumsi susu dan keju serta hindari banyak minum
sebelum tidur.
4. Hindari latihan fisik berat sebelum tidur.
5. Atur emosional pasien. Hindarkan klien dari stress.
6. Berikan rasa nyaman pada klien. Seperti mengatur posisi, anjurkan
berkemih sebelum tidur, bersihkan tempat tidur, beri obat analgetik 30
menit sebelum tidur.
7. Anjurkan klien untuk berdoa sebelum tidur.
8. Hindari kegiaran yang membangkitkan minat sebelum tidur.

c. Evaluasi.
Evaluasi di sesuai dengan aturan berikut:
1. Anak sekolah. Tidur selama 10 jam.
2. Remaja. Tidur sekitar 8,5 jam.
3. Dewasa Muda. Tidur sekitar 7-9 jam.
4. Dewasa pertengahan tidur sekitar 7 jam sehari.
5. Dewasa tua tidur sekitar 6 jam sehari.

Anda mungkin juga menyukai