1 PENGKAJIAN AWAL
No. MR : 73.28.07
Ruangan : Perinatologi
I. Identitas Bayi
Panjang Badan : 50 cm
Anak Ke :3
Bayi umur 0 hari, bayi berat badan lahir rendah cukup bulan
- Pasien lahir pervaginam menangis kuat, gerakan bayi aktif, tali pusat segar. Pasien lahir
- Kesadaran : baik
- Gerak : aktif
Kelahiran : Tunggal
BB : 2300 gram
PB : 45 cm
Anus :+
Riwayat Persalinan
Miksi : belum
Mekonium : Ada
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. TTV
2. Antropometri
Panjang Badan : 45 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar dada : 29 cm
Lingkar perut : 27 cm
3. PemeriksaanFisik
Lingkar kepala : 32 cm
Molase : tidak ada
b. Mata
Bentuk : Simetris
c. Hidung
Bentuk : Normal
Sekat : Ada
d. Mulut
e. Telinga
Bentuk : Normal
Simetris : Iya
Bentuk : Simetris
h. Abdomen
Jumlah : Lengkap
n. Reflek
4. Pemeriksaan laboratorium
GDR : 98 mg/dl
I. INTERPRETASI DATA
Diagnosa : Bayi Ny. D Neonatus dengan berat badan lahir rendah usia 0 hari dan
keadaan aktif.
Data dasar : Riwayat persalinan secara pervaginam dengan usia kehamilan 41-42 mg
Data Objektif :
Hipothermi
Infeksi
Kebutuhan :
Tanda-tanda infeksi
CATATAN PERKEMBANGAN
S : Ibu khawatir dengan keadaan bayinya karena berat badan kurang dari normal bayi baru lahir
O: - KU : Baik
- TTV : RR : 40 x/menit
Suhu : 36,5 o C
N: 130 x/menit
- Reflek :
P : 1. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya bahwa berat badan bayi kurang dari
2500 gram
Menjelaskan pada ibu dan keluarga mengenai kondisi bayi karena dari hasil pemeriksaan bb 2300
gr, pb 45 cm
Menjelaskan untuk menyusui bayinya sesering mungkin (tidak terjadwal) dan pastikan bayi
Tanda-tanda bayi cukup ASI (Ambarwati & Wulandari, 2009), sebagai berikut :
1) Jumlah buang air kecilnya dalam satu hari paling sedikit 6 kali.
4) Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu merasa lapar bangun dan tidur dengan cukup.
7) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai menyusui.
8) Ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi menelan ASI.
3. Jelaskan pada keluarga dan ibu untuk tetap menjaga kehangatan suhu tubuh bayi.
Menjaga suhu tubuh bayi agar tidak terjadi hipotermi (suhu <36oC) atau Febris (Suhu >37,5oC).
Melakukan perawatan tali pusat yang kering (terbuka) pada bayi dengan tidak menutup tali pusat
dengan kassa steril dan biarkan tali pusat dalam keadaan kering.
Menjaga kebersihan bayi dengan memandikan bayi, mengganti popok bayi apabila BAK dan
BAB, menghindari pemakainan bedak dan krim pada bayi untuk mencegah terjadinya iritasi.
(Sajekti S,2011)
Menjaga keamanan bayi agar terhindar dari ruangan yang dingin agar tidak hipotermi
Mengenakaan bayi baju dengan bahan kain yang bersih, kering dan hangat.(Sajekti S,2011)
Ibu dan keluarga sudah mengetahui dan akan memperhatikan keamanan bayinya.
Kesulitan bernafas.
Letargi.
Pada kulit dan bibir tampak warna abnormal :biru dan sclera tampak kuning atau
pucat Suhu tubuh mengalami hipotermi (suhu : < 36 OC) atau mengalami febris
Ibu sudah mengetahui tanda-tanda bahaya dan dapat menyebutkan beberapa tanda-tanda