Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Masyarakat Desa

DISUSUN OLEH :

Adelita Indri Lasaru (1901017)

KELAS : KEPERAWATAN IV A

POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

JURUSAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya kepada
saya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Masyarakat Desa “ untuk
memenuhi tugas dari Mata Kuliah Komunitas II

Dalam penyusunan makalah ini saya sudah berusaha menyajikan semaksimal mungkin,
namun saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, saya mengharapkan
masukan ataupuan saran dari Dosen serta teman-teman dalam menyempurnakan penulisan
makalah ini agar dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian singkat tentang masyarakat?................................................................2


2.2 Pengertian masyarakat pedesaan (masyarakat tradisional)?..................................2
2.3 Menjelaskan ciri-ciri masyarakat desa (karakteristik)?.........................................3
2.4 Menjelaskan perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan ?.........5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…...........................................................................................6

3.2 Saran.........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan.Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagai
suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang orientasinya
banyak dicurahkan kepedesaan,maka pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian
struktur,sosial atau kehidupanya.Dalam keadaan desa yang “sebenarnya”,desa masih dianggap
sebagai standard an pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli
sepertitolong menolong,keguyuban,persaudaraan,gotong royong,kesenian,kepribadian dalam
berpakaian,adat-istiadat,kehidupan moral-susila,dan lain-lain. Orang kota membayangkan
bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul dengan rukun,tenang,selaras,dan akur.Akan
tetapi justru dengan berdekatan,mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari
peristiwa kehidupan sehari-hari,hal tanah,gengsi,perkawinan,perbedaan antara kaum muda dan
tua serta antara pria dan wanita.Bayangan bahwa desa tempat ketentraman pada konstelasi
tertentu ada benarnya,akan tetapi yang nampak justru bekerja keraslah yang merupakan syarat
pokok agar dapat hidup di desa.
Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang
beranggapan bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran) pertanian yang
berjalan dalam proses pemiskinan dan apapun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk
ke pedesaan akan sia-sia.Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam
makalah yang ringkas dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini
mungkin lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsep-konsep
perubahan sosial atau kebudayaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian singkat tentang masyarakat?
2. Pengertian masyarakat pedesaan (masyarakat tradisional)?
3. Menjelaskan ciri-ciri masyarakat desa (karakteristik)?
4. Menjelaskan perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan ?

1.3 Tujuan Penulian

Agar pembaca dapat mengetahui tentang masyarakat desa

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi singkat tentang masyarakat

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-
norma adat yang sama-sama diataati dalam lingkungannya. Dalam bahasa inggris masyarakat disebut
“society”, sedangkan dalam bahasa latin yaitu “socius” yang berarti teman atau kawan.

Sedangkan kata masyarakat dalam bahasa arab yaitu “syirk” yang berarti bergaul, selain itu ada
pula yang berpendapat bahwa “masyarakat berasal dari kata bahasa arab yang lain yaitu “syakara” yang
berarti turut serta.

Adapun syarat suatu kelompok disebut sebagai sebuah masyarakat adalah:

1. Beranggotakan minimal 2 orang.


2. Anggotanya sadar sebagai suatu satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling
berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antara anggota masyarakat.
4. Menjadi system hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain
sebagai anggota masyarakat.

2.2 Masyarakat pedesaan (masyarakat tradisional)

Pengertian masyarakat pedesaan menurut para ahli sbb:

a. Sutardjo kartodikusuma
“desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
tersendiri.”
b. Bintaro
“desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, politik dan kultur yang terdapt di
tempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah
lain.”
c. Paul H. Landis
Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri-ciri sbb:
1). Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2). Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
3). Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
seperti: iklim, keadaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat
sambilan.

2
Dalam kamus sosiologi kata tradisional berasal dari bahasa inggris yaitu “tradition” yang
artinya adat istiadat atau kepercayaan yang turun temurun dipelihara. Pengertian desa itu sendiri
mengandung kompleksitas yang saling berkaitan satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yang
sebenarnya desa masih dianggap sebagai standar dan pemelihara sistem kehidupan bermasyarakat dan
kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam
berpakaian, adat istiadat, kesenian kehidupan moral susila dan lain-lain yang mempunyai ciri khas jelas.

2.3 Ciri-ciri masyarakat desa (karakteristik)


Ciri-ciri masyarakat desa menurut beberapa ahli:
 Menurut Talcott Person
a. Afektivitas
ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan.
Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati
terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif
sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan
kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda
pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme
pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan
khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan
kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu
saja.(lawannya Universalisme).
d. Askripsi
yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan
suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah
merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawannya prestasi).
e. Kekaburan (diffuseness)
Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan
yang dinyatakan eksplisit (tidak to the point). Masyarakat desa menggunakan
bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat
Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya
tanpa pengaruh dari luar.

3
 Menurut Paul H Landis
 Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk
 Para orang tua umumnya otoriter terhadap anaknya
 Cara berfikir dan sikapnya konservatif dan statis
 Mereka amat toleran terhadap nilai budaya sendiri sehingga kurang toleran budaya lain
 Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif
 Memiliki sikap udik dan isolatifi serta kurang komunikatif dengan kelompok social
diatasnya
 Menurut Soerjono Soekanto
 Kehidupan masyarakat sangat erat dengan alam
 Kehidupan petani sangat bergantung pada musim
 Desa merupakan kesatuan sosial dan kesatuan kerja
 Stuktur perekonomian bersifat agraris
 Hubungan antar anggota masyarakat desa berdasarkan ikatan keluarga
 Perkembangan sosial relatif lambat
 Kontrol sosial ditentukan oleh moral dan hukum informal
 Norma agama dan adat istiadat masih kuat

Kesimpulan dari ciri-ciri masyarakat desa:


1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris
adalah bersifat sambilan.
4. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
5. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
6. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
7. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan
sebagainya.

4
2.4 Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan dan pada akhirnya
masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan dan melupakan kebiasaan
sebagai masyarakat pedesaan.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka
mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suatu permasalahan. Karakteristik umum
masyarakat pedesaan yaitu masyarakat masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup
bermasyarkat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Namun dengan adanya
perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut
sudah tidak berlaku.

Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya
mereka yang bersifat umum.
 Sederhana
 Mudah curiga
 Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
 Mempunyai sifat kekeluargaan
 Lugas atau berbicara apa adanya
 Tertutup dalam hal keuangan mereka
 Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
 Menghargai orang lain
 Demokratis dan religious
 Jika berjanji, akan selalu diingat

Sedangkan cara beradaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap
kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan
santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan. Berbeda dengan karakteristik masyarakat
perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding
kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban
community.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia menajalani kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan diri sendiri
dalam arti butuh bantuan dan pertolongan orang lain, maka dari itu manusia disebut makhluk
sosial,sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya: “wahai manusia! Sunggu Kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal (bersosialisasi)..” (Al-
hujarat:13). Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau
sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa
maupun di perkotaan. Tentunya itulah harapan kita bersama, tetapi fenomena apa yang kita
saksikan sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan tujuan pembangunan Nasional negara ini,
kesenjangan Sosial, yang kaya makin Kaya dan yang Miskin tambah melarat dan masih banyak
lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan bersama, mungkin juga fenomena itu
ada pada lingkungan dimana kita tinggal.

3.2 Saran
Pembangunan wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan
wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kota. Masalah yang terjadi di kota
tidak terlepas karena adanya problem masalah yang terjadi di desa, kurangnya sumber daya
manusia yang produktif akibat urbanisasi menjadi masalah yang pokok untuk diselesaikan dan
paradigma yang sempit bahwa dengan mengadu nasib dikota maka kehidupan menjadi bahagia
dan sejahtera menjadi masalah serius. Problem itu tidak akan menjadi masalah serius apabila
pemerintah lebih fokus terhadap perkembangan dan pembangunan desa tertinggal dengan
membuka lapangan pekerjaan dipedesaan sekaligus mengalirnya investasi dari kota dan juga
menerapkan desentralisasi otonomi daerah yang memberikan keleluasaan kepada seluruh daerah
untuk mengembangkan potensinya menjadi lebih baik, sehingga kota dan desa saling mendukung
dalam segala aspek kehidupan.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu

https://www.kemhan.go.id

Anda mungkin juga menyukai