Anda di halaman 1dari 26

Tsunami dari Juliari

majalah.tempo.co/read/laporan-utama/162405/kegelisahan-anggota-komisi-viii-dpr-terseret-kasus-bansos

January 23, 2021

Sejumlah anggota Komisi Sosial Dewan


Perwakilan Rakyat waswas terseret
kasus suap bantuan sosial. Ada lobi-lobi
pengusaha untuk ikut menyalurkan
bansos.

Hussein Abri
Dongoran

Edisi : 23 Januari
2021

1/26
i

Juliari P. Batubara (tengah), saat masih menjabat sebagai Menteri Sosial , mengikuti rapat kerja
dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 23 September
2020./TEMPO/M Taufan Rengganis

Sejumlah anggota Komisi VIII DPR


membahas keterlibatan koleganya dalam
kasus suap bansos. .
Kepada para anggota Komisi VIII, Ihsan
Yunus menyatakan tak terlibat pengadaan
bansos. 263770
Di kalangan PDIP, keriuhan juga terjadi
setelah Juliari Batubara ditahan KPK. .

MERIUNG di ruang pimpinan Komisi VIII


atau Komisi Sosial Dewan Perwakilan
Rakyat pada Rabu, 13 Januari lalu, sejumlah
legislator membahas kasus dugaan suap
penyaluran bantuan sosial. Mereka merunut
kembali awal pembahasan program bantuan
sosial untuk masyarakat yang terkena
dampak pandemi Coronavirus Disease 2019
atau Covid-19.

Mereka yang hadir antara lain Wakil Ketua


Komisi Sosial dari Fraksi Partai Golkar, Ace
Hasan Syadzily, dan Wakil Ketua dari Fraksi
Partai Gerakan Indonesia Raya, Moekhlas
Sidik. Adapun anggota yang hadir adalah
Maman Imanulhaq dari Partai Kebangkitan

2/26
Bangsa dan Bukhori Yusuf dari Partai
Keadilan Sejahtera. Maman tak membantah
ataupun membenarkan kabar mengenai
adanya pertemuan tersebut. “Sebelum rapat
dengan mitra dimulai, kami selalu
menunggu di ruang pimpinan yang juga
merupakan ruang anggota,” ujarnya ketika
dimintai tanggapan, Selasa, 19 Januari lalu.

Tiga anggota Komisi Sosial yang mengikuti


pertemuan tertutup itu menjelaskan, setelah
merunut awal mula program bansos, para
anggota Dewan saling bertanya siapa saja
yang terlibat dalam pengadaan barang
ataupun jasa dalam program tersebut.
Menurut ketiganya, keresahan meruap di
komisi tersebut setelah Menteri Sosial saat
itu, Juliari Batubara, ditahan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi pada 6 Desember
2020. Apalagi, belakangan santer terdengar
kabar di kalangan anggota komisi ihwal
keterlibatan sejumlah legislator dalam
perkara tersebut.

Sehari sebelum pertemuan di ruang


pimpinan Komisi Sosial, KPK menggeledah
rumah orang tua Ihsan Yunus, Wakil Ketua
Komisi Sosial dari Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan. Pada 8 Januari lalu,
KPK juga menggeledah kantor PT Dwimukti
Graha Elektrindo, perusahaan penyalur
bansos yang diduga dimiliki oleh Ketua
Komisi Hukum DPR Herman Herry. Dua
penegak hukum yang mengetahui aliran duit
kasus bansos mengatakan ada sejumlah
anggota DPR dan pimpinan komisi yang
terlibat dalam perkara tersebut.

Komisi Sosial DPR menyetujui anggaran


bansos sekitar Rp 110 triliun dari total bujet
penanganan Covid-19 sebesar Rp 405,1
triliun pada April 2020. Anggaran itu
digunakan antara lain untuk pembagian
bantuan berupa uang sebesar Rp 300 ribu
untuk masyarakat yang terkena dampak
pandemi. Khusus untuk daerah Jakarta,

3/26
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi,
pemerintah tak membagikan duit,
melainkan bahan pokok, agar uang bansos
tak digunakan penerima untuk mudik Idul
Fitri.

Menurut Wakil Ketua Komisi Sosial Tubagus


Ace Hasan, rapat persetujuan itu digelar
untuk merespons Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sistem Keuangan. “Setelah
mendengarkan penjelasan dari pemerintah,
kami menyetujui anggaran untuk bansos,”
ujar Ace pada Rabu, 20 Januari lalu. “Semua
pengadaannya berasal dari Kemensos.”
Anggota Komisi Sosial, Maman Imanulhaq,
mengatakan DPR mengingatkan Juliari
Batubara agar tetap hati-hati, transparan,
dan tepat sasaran dalam menyalurkan
bansos.

Dua anggota DPR bercerita, setelah


anggaran disetujui, sejumlah pengusaha
penyedia barang melobi sejumlah anggota
Komisi Sosial. Tujuannya, mendapatkan
akses ke Kementerian Sosial agar bisa
terlibat dalam pengadaan bansos bahan
pokok. Sumber yang sama bercerita,
sebagian anggota Komisi Sosial lalu
menanyakan kepada Ihsan Yunus soal
kemungkinan mendapatkan jatah
penyaluran bansos. Ihsan Yunus merupakan
penghubung atau liaison officer antara
Komisi Sosial dan Kementerian Sosial
karena sama-sama berasal dari PDI
Perjuangan.

Kuasa hukum Juliari, Yanuar Prawira


Wasesa, mengatakan tak tahu kedekatan
kliennya dengan Ihsan. Yanuar mengaku
belum mendapat banyak informasi dari
Juliari. “Saya terbatas ketemu Pak Juliari
karena pandemi,” ujarnya.

4/26
Pada Agustus 2020, sejumlah pengusaha
yang melobi sejumlah anggota Komisi Sosial
itu mengeluh tak bisa ikut dalam pengadaan
bansos bahan pokok. Sumber yang sama
bercerita, Ihsan menjelaskan kepada
koleganya dia tak ikut-ikutan dalam
program bansos karena proyek itu dipantau
ketat. Kementerian Sosial menggandeng
KPK, Kejaksaan Agung, serta Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
untuk mengawasi program tersebut.

Tiga anggota Komisi Sosial bercerita,


sebagian anggota komisi pernah
menanyakan kepada Ihsan soal dugaan
keterlibatannya dalam pengadaan bansos,
tak lama setelah Juliari Batubara ditahan
oleh KPK. Namun, menurut ketiganya, Ihsan
selalu menyatakan tak mengetahui apa pun
soal kasus tersebut.

Kecemasan tak hanya melanda Komisi Sosial


DPR. Tiga politikus PDI Perjuangan
mengatakan keriuhan terjadi di partai itu
setelah Juliari mendekam di ruang tahanan
KPK. Apalagi, dua politikus partai banteng,
Ihsan Yunus dan Herman Herry, juga
ditengarai terlibat dalam kasus tersebut. Di
lingkup internal partai itu mulai terdengar
kasak-kusuk soal politikus yang terlibat
dalam pengadaan bansos. Seorang anggota
DPR dari PDIP mengibaratkan kasus
tersebut sebagai tsunami yang melanda
partainya.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto


menyatakan partainya tak pernah
mengintervensi kader partai yang menjadi
menteri. Hasto juga mengatakan partainya
tak pernah memberikan tugas kepada
menteri untuk melakukan perbuatan
melanggar hukum. “Kami tidak pernah
membicarakan adanya jatah bansos untuk
partai,” tutur Hasto melalui pernyataan
tertulis kepada Tempo. Setelah KPK
menahan Juliari, Hasto mengaku menggelar

5/26
rapat internal untuk membicarakan kasus
tersebut. “Kami memutuskan untuk
menunggu penjelasan resmi KPK.”

Pada 18 Januari lalu, Fraksi PDIP di DPR


memindahkan Ihsan Yunus dari Komisi
Sosial ke Komisi Pemerintahan. Ketua
Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto
membenarkan adanya pemindahan itu.
Namun dia tak menjelaskan alasan rotasi
tersebut.

Ihsan Yunus belum bisa dimintai tanggapan.


Nomor telepon selulernya tak aktif lagi.
Ihsan juga telah keluar dari grup percakapan
ketua kelompok fraksi dan pimpinan Komisi
Sosial sejak dipindah ke Komisi
Pemerintahan DPR. Tempo telah
mengirimkan surat ke rumah orang tua
Ihsan. Seorang penjaga keamanan
mengatakan akan menyerahkan warkat
tersebut kepada bosnya. Namun, hingga
Sabtu, 23 Januari lalu, Ihsan tidak
memberikan jawaban. Sebelumnya, anggota
DPR dari daerah pemilihan Jambi itu
membantah dugaan keterlibatannya dalam
perkara bantuan sosial. “Enggak benar,”
ucapnya.

HUSSEIN ABRI DONGORAN, LINDA


TRIANITA

Hussein Abri Dongoran - profile -


https://majalah.tempo.co/profile/hussein-abri-
dongoran?hussein-abri-dongoran=161157291577

Ihsan Yunus Politius PDI Perjuangan Juliari


Batubara Bantuan Sosial Covid 19 Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
ahmad.alhamid@gmail.com

Laporan Utama 5/5

Sebelumnya Selanjutnya

6/26
Jangan Lewatkan

Laporan Utama

Paket Mewah Partai Merah


Bantuan sosial untuk masyarakat yang
terkena dampak pandemi ditengarai
dinikmati oleh sejumlah elite PDI
Perjuangan. Menggunakan beberapa
pengusaha, petinggi partai banteng
mendapat kuota hingga jutaan paket. Nama
Puan Maharani ikut disebut.

7/26
Laporan Utama

Saya Tidak Ikut Campur


NAMA politikus Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan Herman Hery
disebut-sebut terkait dengan kasus korupsi
bantuan sosial. Pada 8 Januari lalu,
penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi
menggeledah perusahaan yang terafiliasi
dengan Herman, PT Dwimukti Graha
Elektrindo. Perusahaan itu disinyalir
mendapat kuota pengadaan bansos
terbesar, hingga 7,6 juta paket senilai Rp
2,1 triliun. Pada Sabtu, 16 Januari lalu,
Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan
Rakyat itu datang ke kantor Tempo dan
memberikan penjelasan. Sebagian
wawancara telah dimuat di Koran Tempo.

8/26
Nasional

Putusan DKPP Dilebarkan


DEWAN Kehormatan Penyelenggara
Pemilu (DKPP) memberhentikan Arief
Budiman sebagai Ketua Komisi Pemilihan
Umum karena menemani koleganya
menggugat ke pengadilan tata usaha
negara. Ia juga dianggap menerbitkan surat
yang melampaui kewenangan. Arief
memberikan penjelasan kepada Tempo di
kantornya pada Kamis, 21 Januari lalu.

9/26
Ekonomi dan Bisnis

Berlari ketimbang Menunggu


Regulasi
Disokong kekuatan modal perusahaan
teknologi, sejumlah bank bersiap menjadi
bank digital. Regulasi justru masih
tertinggal.

Internasional

Peretas dari Saint Petersburg


Orang mendadak beramai-ramai pindah ke
Telegram, aplikasi pesan yang menjamin
keamanan pengguna. Siapa Pavel Durov,
pemuda Rusia yang menciptakannya?

10/26
Sinema

Anomali Para Pembasmi Iblis


Film Demon Slayer: Mugen
Train mencetak rekor penjualan di tengah
paceklik industri film akibat pandemi.
Diangkat dari manga, film ini mengusung
kisah heroik dan tema keluarga.

11/26
Wawancara

Ini Kesempatan Kita


Mendapatkan Modal
Di tengah kesibukannya mencari dan
mendistribusikan vaksin Covid-19 ke
seluruh Indonesia bersama Kementerian
Kesehatan, Menteri Badan Usaha Milik
Negara Erick Thohir ikut menyiapkan
lembaga pengelola investasi atau sovereign
wealth fund (SWF). Bersama Menteri
Kuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai
ketua dewan pengawas SWF dan tiga
anggota dari kalangan profesional, Erick
sedang menyeleksi calon anggota dewan
direktur yang akan memimpin lembaga itu.
SWF ini lembaga baru yang mendapat
kewenangan khusus mengelola investasi
pemerintah sesuai dengan amanat Undang-
Undang Cipta Kerja. Pemerintah meyakini
lembaga tersebut dapat berperan
membantu pemulihan ekonomi nasional
pada tahun ini dengan menarik investasi
serta menggenjot pembangunan
infrastruktur.

12/26
Lingkungan

Limbah Medis Hanyut sampai


Laut
Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia menemukan 16 persen sampah
yang hanyut di Teluk Jakarta berupa alat
pelindung diri. Kurangnya pengolah limbah
medis memungkinkan terjadinya
kebocoran ke lingkungan.

Internasional

Berlindung di Balik Darurat


Demi menanggulangi lonjakan angka kasus
Covid-19, Perdana Menteri Malaysia
Muhyiddin Yassin menerapkan status
darurat nasional. Kebijakan itu dinilai
hanya bertujuan mengamankan posisinya
dan rawan terjadi penyelewengan.

13/26
Nasional

Kejang Setelah Libur Panjang


Pemerintah memutuskan memperpanjang
pembatasan kegiatan di masyarakat.
Pengusaha melobi agar PPKM tak
diperpanjang.

Ekonomi dan Bisnis

Jalan Memutar Menjangkau


Pasar
Di tengah tren bank digital, perusahaan
pelat merah di sektor jasa keuangan
menggeber strategi pengembangan
konvensional. Punya tujuan sama: efisiensi
dan memperluas jangkauan layanan.

14/26
Olahraga

Alih Profesi di Jeda Kompetisi


Kompetisi rutin yang terhenti karena
pandemi Covid-19 memaksa para pemain
profesional voli, basket, dan sepak bola
beralih profesi. Masih berharap terus
menjadi atlet.

Internasional

Sudut Gelap Kota Impian Bin


Salman
Pemerintah Arab Saudi berencana
membangun kota masa depan Neom.
Penggusuran dan penculikan terjadi di
wilayah suku pribumi Al-Huwaiti.

15/26
Memoar

Orang Jalanan Pelintas Zaman


Ketokohan Sarwono Kusumaatmadja, 77
tahun, melintasi rezim. Pernah menjadi
anggota Dewan Perwakilan Rakyat ketika
masih mahasiswa, dia menjadi orang sipil
pertama yang jadi sekretaris jenderal
dewan pimpinan pusat Golkar. Presiden
Soeharto pernah mencoba menariknya
masuk ke lingkaran dekat pembisiknya.

Sarwono menjabat Menteri Pendayagunaan


Aparatur Negara (1988-1993) dan Menteri
Lingkungan Hidup (1993-1998).
Sedangkan pada masa reformasi,
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur
menunjuk Sarwono sebagai Menteri
Eksplorasi Kelautan (1999-2001). Sampai
sekarang, pengaruhnya masih terasa
sebagai Ketua Dewan Pertimbangan
Pengendalian Perubahan Iklim serta
anggota staf ahli Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

16/26
Memoar

Pilih Golkar atau Bui


Sarwono Kusumaatmadja digiring masuk
ke Golkar setelah menjadi aktivis kampus.
Soeharto memintanya menjadi sekretaris
jenderal partai.

Memoar

Bocah Kikuk di Tanah Britania


Terlahir dengan kendala motorik, Sarwono
Kusumaatmadja tumbuh menjadi anak
yang minder. Ia tertantang setelah
dicemplungkan ke Inggris sendirian pada
usia 13 tahun.

17/26
Pokok dan Tokoh

Pilihan Panggung Para


Komedian
Pembatasan kegiatan masyarakat akibat
pandemi Covid-19 mengubah cara orang
bekerja, termasuk para komika. Tanpa
interaksi dengan penonton langsung,
mereka kesulitan melakukan stand up
comedy. Sebagian beradaptasi dengan
merekam karya mereka, meski tanpa derai
tawa penonton. Yang lain memilih tetap
membuka panggung tatap muka dengan
berbagai persyaratan.

18/26
Obituari

Mona Lohanda, Arsip VOC, dan


Sejarah Indonesia
Tidak banyak sejarawan Indonesia yang
meminati sejarah Vereenigde Oostindische
Compagnie karena sulitnya membaca
arsip-arsip maskapai dagang Belanda yang
beroperasi di Indonesia pada abad ke-17
hingga ke-18 itu. Satu di antara sedikit
sejarawan Indonesia yang justru tertarik
dan menjadi ahli sejarah VOC adalah Mona
Lohanda.

Nasional

Polemik Pam Swakarsa Kapolri


Baru
Rangkuman berita sepekan.

19/26
Internasional

Kepala Polisi Dicopot karena


Kasus Pramugari
Berita internasional dalam sepekan.

Sinyal Pasar

Banjir Dolar dari Biden


Yopie Hidayat
Kontributor Tempo

20/26
Angka

WhatsApp
WHATSAPP menunda pembaruan terkait
dengan kebijakan privasinya hingga 15 Mei
2021 karena gelombang protes dari
penggunanya. Semula aplikasi percakapan
terpopuler di dunia ini akan
memberlakukan kebijakan layanan dan
privasi terbarunya pada 8 Februari 2021.

Kartun

Penyebab Banjir
Kartun: Yuyun Nurrachman

21/26
22/26
Etalase

Laptop Chromebook Terbaik


Di ajang Consumer Electronics Show 2021,
laptop bisnis dan Chromebook menjadi
primadona. Pabrik komputer
mengandalkan laptop Chromebook karena
pandemi Covid-19 masih akan memaksa
orang untuk bekerja dan belajar dari
rumah.

23/26
Opini

Korupsi Bansos dan Partai


Wong Cilik
Korupsi bantuan sosial menunjukkan
kelemahan mendasar sistem perlindungan
kaum miskin di Indonesia. Bukti buruknya
komitmen pemerintah dan partai yang
mengklaim peduli terhadap nasib wong
cilik.

24/26
Bahasa

Panggil Aku Sesuai Namaku


Jika patung Arjuna Wijaya merupakan
simbol bahwa hukum harus ditegakkan
tanpa pandang bulu, dan para penegak
hukum serta keadilan memeluk dan
menjalankan amanah itu, bisa jadi demo-
demo akan berkurang di kawasan tersebut.

Hubungi Kami :

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

25/26
Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu :


Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

26/26

Anda mungkin juga menyukai