Anda di halaman 1dari 8

Nama: Yusuf Cendrawan

Prodi: Biologi S1
Tugas Anatomi Hewan

ACARA 1 INTEGUMEN

Variasi yang terjadi pada integumen ikan bertulang rawan, ikan bertulang
sejati, Amfibi Reptil, Burung/Aves dan Mammalia ada pada:
A. Kulit
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh
bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di
dalamnya.
. Memiliki struktur dasar yang sama pada semua vertebrata: ikan,
reptil, burung, mamalia, dan manusia.

Organ penyusun sistem integumen adalah kulit dan struktur


asesori, seperti rambut, kuku, otot, saraf, vasa darah, dan kelenjar.
Luas permukaan sekitar 2 m2 dan bobot 4,5-5 kg (16% bobot
tubuh).
Tebal rata-rata 0,4-4 mm, kulit yg paling tipis terdapat di bagian
kelopak mata, dan yg paling tebal terdapat di bagian tumit (pada
manusia).
Kulit bisa licin, kasar,berbulu,berambut dan lain-lain.
Kulit pada ikan bertulang rawan:
a. Multilayer, mensekresi mukus, dan banyak mengandung sel
sensori.
b. Dermis membentuk struktur bertulang, berupa sisik plakoid,
disebut sebagai dentikel.
c. Dentikel terdiri atas saraf dan pembuluh darah, serupa dengan
gigi vertebrata.
Kulit pada ikan bertulang sejati:
a. Kulit bagian dermis mengalami modifikasi menjadi sisik
(ctenoid atau sikloid).
b. Sisik tidak mengelupas, sisik tumbuh dari bagian tepi
(marginal) dan pada bagian permukaan yang lebih rendah.
c. Kulit bersifat permeabel dan dapat dipergunakan untuk
pertukaran gas.
d. Kulit juga mensekresikan muskus, untuk perlindungan terhadap
bakteri dan infeksi fungsi pada permukaan tubuh.
Kulit pada amphibi:
a. Amfibi dikategorikan sebagai vertebrata transisional yang hidup
di akuatik dan terrestrial.
b. Kulit berupa epidermis berlapis dan dermis dapat memproduksi
mukus, serta memiliki sel pigmen dan kelenjar serosa.
c. Pada awalnya tubuh amfibi tertutup oleh sisik dermal yang
menyerupai tulang.
Kulit pada reptil:
a. Kulit reptil mencerminkan eksistensi untuk kehidupan
terrestrial.
b. Lapisan luar epidermis (stratum korneum) tebal, tidak memiliki
kelenjar, mengalami modifikasi menjadi sisik berkeratin, keras,
dan memiliki ukuran lebih besar.
c. Lapisan keratin yang tebal tahan terhadap abrasi, dehidrasi, dan
sebagai pelindung tubuh.
Kulit pada burung/aves:
a. Sebagian besar tubuh burung tertutup oleh lapisan epidermis
tipis dan dua atau tiga lapis epidermis tebal.
b. Bagian epidermis mengalami modifikasi menjadi bulu.
c. Bulu berasal evolusi sisik reptil sebagai nenek moyang dan
paling kompleks dari stratum korneum vertebrata.
Kulit pada mamalia:
a. Kulit mammalia yang utama terdiri atas Rambut, Beragam
kelenjar epidermis (bergantung pada kelas vertebrata),
Epidermis berlapis yang mengalami kornifikasi, Dermis yang
lebih tebal dari epidermis.
b. Kulit berperan mencegah dehidrasi dan merupakan hasil evolusi
untuk kehidupan di lingkungan terestrial.
Berikut derivat pada integument vertebrata:
1. Sisik
Sisik secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras
dan berhelai-helai, seperti pada ikan, ular atau kaki ayam.

Sisik ikan ada bermacam-macam seperti:


a. Sisik kosmoid (cosmoid), Sisik kosmoid yang sesungguhnya
hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah
punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam
terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis
tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis
bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine).
Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan
coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah
berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis
dari sisik kosmoid sejati.
b. Sisik ganoid Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku
Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan
sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara
lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah
ketupat, mengkilap dan keras.
c. Sisik plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan
ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki
struktur serupa gigi.
d. Sisik leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan
bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid
(cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
Sedangkan reptil memiliki sisik-sisik yang beraneka bentuk,
terkecuali anggota suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-
sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti halnya sisik-sisik yang
menutupi tubuh cecak, atau pun berukuran besar seperti yang dapat
kita amati pada tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa
modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang mengeras oleh zat
tanduk, dan kadang-kadang dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di
lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai osteoderm.
Sisik pada reptil ada sikloid (cenderung datar membundar),
granular (berbingkul-bingkul), dan berlunas (memiliki gigir
memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu). Perbedaan bentuk
dan komposisi sisik-sisik ini pada berbagai bagian tubuh reptil
biasa digunakan untuk mengidentifikasi spesies hewan tersebut.
2. Bulu
Bulu adalah struktur paling rumit pada Vertebrata. Sebagaimana
rambut, kuku dan sisik, bulu adalah tambahan integumenter; organ
kulit yang terbentuk dari pembiakan terkendali sel biologis dalam
epidermis, atau kulit luar, yang menghasilkan protin keratin.
Ia melindungi burung dari air dan suhu sejuk dan memberikan
warna yang kadang kala digunakan sebagai penyamaran dari
pemangsa dan kadang kala sebagai cara komunikasi visual. Walaupun
setiap bulu amat ringan, bulu burung berat dua hingga tiga kali
dibandingkan tulangnya.
Sebagian besar unggas memiliki dua bentuk bulu dasar yaitu bulu
luar (pluma, jamak plumae) yang berstruktur menyirip dan tampak
dari luar dan bulu dalam yang berada di dalam lapisan bulu luar dan
tidak berstruktur (terurai). Beberapa burung memiliki bulu tipe yang
lain, yang berbentuk seperti rambut dan disebut filopluma Jenis bulu
ini, bila ada, mengisi bagian bulu dalam yang lembut. Pada beberapa
burung pengicau (Passeriformes), filoplumae tampak membentuk
sayap kontur di leher.
Bulu-bulu luar yang tumbuh membentuk sayap unggas disebut
sebagai remiges, sementara bulu-bulu luar yang tumbuh membentuk
ekor disebut rectrices (kalua tunggal bernama rectrix). Keduanya
merupakan bulu-bulu yang penting dalam menentukan kemampuan
terbang.
3. Rambut
Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang
tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel
rambut yang berada jauh di bawah dermis.
Ada berbagai macam warna rambut manusia. Namun warna alami
cukup dibagi dalam 6 golongan besar: hitam, coklat, pirang, auburn,
merah, dan kelabu-putih. Auburn itu artinya coklat kemerahan.
Sedangkan rambut kelabu-putih hanya ditemukan pada orang tua,
orang albino, dan pada sebagian kasus defisiensi tirosin.

4. Cakar
Cakar adalah anggota tambahan badan yang terlindung dari ujung
kaki. Cakar sebenarnya adalah pembesaran dan pengerasan dari kuku.
Cakar dimiliki oleh berbagai Tetrapoda seperti Amfibi, Reptil,
Burung dan Mamalia.

Berikut macam-macam cakar pada aves

Dalam Mamalia, Hewan berkuku disebut ungulata. Ungulata


terbagi dalam 2 kelompok besar: hewan berkuku genap (misalnya
antelop, sapi, rusa, babi, domba, kambing) dan hewan berkuku gasal
(kuda, badak dan tapir). Hewan berkuku genap yang berjari kaki lebih
dari 3 dan 4 lebih kuat, sehingga hewan itu lebih bisa membawa
beban yang lebih berat, sementara hewan berkuku ganjil adalah
dengan jari kaki 1 dan 2 kurang bisa.

5. Tanduk
Tanduk adalah bagian tubuh beberapa binatang, yang tumbuh dari
kepalanya. Tanduk mengandung banyak keratin di dalamnya, protein
yang juga ada di rambut dan kuku manusia. Keratin dan protein ini
menggulung mengelilingi tulang yang terdapat di dalamnya.

Berikut macam-macam tanduk pada sapi


Tanduk sejati dimiliki oleh hewan dari famili Artiodactyl.
Struktur serupa namun tumbuh ditempat yang berbeda tidak disebut
sebagai tanduk, misal pada badak disebut dengan cula. Setelah hewan
bertanduk mati atau tanduk terlepas dari kepalanya, tanduk tersebut
terdekomposisi dan menyatu dengan alam. Larva ngengat
Ceratophaga vastella memakan tanduk dan memanfaatkan ruang di
dalamnya sebagai tempat untuk membentuk pupa.

6. Paruh
Paruh adalah struktur anatomi luar burung, yang di samping
untuk makan, juga untuk dandan, memanipulasi objek, membunuh
burung pemakan bangkai, mencari makan, berpacaran, dan memberi
makan anak-anaknya.
Ukuran dan bentuk paruh antar spesies burung dapat beragam.
Paruh terdiri dari rahang atas yang disebut maksila dan rahang bawah
yang disebut mandibula. Rahang terdiri dari tulang, khasnya cekung
atau berongga untuk menjaga berat saat terbang. Permukaan luar
paruh diliputi oleh selubung tanduk tipis dari keratin yang disebut
ramfoteka. Di antara lapisan luar yang keras dan tulang terdapat
lapisan vaskuler yang memuat pembuluh darah dan akhiran saraf.
Paruh memiliki 2 lubang bernama nares (lubang hidung) yang
menghubungkan ke paruh dalam yang cekung dan kemudian ke
sistem pernapasan. Nares biasanya terletak tepat di bawah paruh, dan
terdapat beberapa spesies burung yang paruhnya terletak di struktur
gemuk yang sering berlilin di dasar paruh yang disebut cere (dari
bahasa Latin cera).

Anda mungkin juga menyukai