Anda di halaman 1dari 17

Lampiran 1

Hasil Analisis Artikel Sampel yang Ditinjau

Peneliti Tujuan Desain Jenis dan Kasus Kasus Hasil


Studi Jumlah Preeklamsia Asfiksia
Sampel
1 2 3 4 5 6 7
Aliyanto dan Putriana Tujuan penelitian ini Case control 96 bayi baru 8 48 Dari 48 responden kelompok
(2015) adalah untuk lahir yang asfiksia terdapat 3 orang
mengetahui faktor ibu terdiri atas responden yang mengalami
dan bayi yang 48 bayi yang pre eklamsia-eklamsia,
berhubungan dengan mengalami sedangkan dari 48 kelompok
kejadian asfiksia bayi asfiksia responden yang tidak asfiksia
baru lahir. neonatorum ada 5 yang mengalami pre
dan 48 bayi eklamsia-eklamsia. Hasil uji
yang tidak bivariat diperoleh p-value
mengalami sebesar 0.714. Nilai ini jika
asfiksia dibandingkan dengan harga α
neonatorum = 0,05 maka p-value > 0,05
yang berarti tidak ada
hubungan preeklamsia-
eklamsia dengan kejadian
asfiksia.
Gumay (2015) Mendeskripsikan Cross sectional 137 ibu 137 138 Hasil analisis statistik
hubungan preeklamsia bersalin menunjukkan ada hubungan
berat dengan luaran dengan bermakna antara preeklamsia
janin yang dilahirkan preeklamsia berat dengan asfiksia ringan-
di RSUD Al-Ihsan berat sedang dan asfiksia berat,
Kabupaten Bandung dengan p-value 0,001 (α =
0,05). Adapun nilai PR 2,483
dengan CI 95% (1,504-
4,100), yang berarti bayi yang
lahir dari ibu preeklamsia
berat berpeluang 2,483 kali
mengalami asfiksia (ringan-
sedang dan berat).
Adu-Bonsaffoh et al. Tujuan dari penelitian Cross Sectional 398 ibu 140 31 Asfiksia menjadi salah satu
(2017) ini adalah untuk bersalin laran neonatal yang buruk
mendeskripsikan dengan dari ibu hamil dengan
luaran perinatal yang gangguan gangguan hipertensi
dilahirkan oleh ibu hipertensi kehamilan. Dari 140 ibu
dengan gangguan kehamilan. hamil dengan preeklamsia,
hipertensi pada terlahir 31 neonatus dengan
kehamilan pada wanita asfiksia neonatorum. Hasil
hamil yang analisis multivariat
mendapatkan layanan menunjukkan bahwa ada
persalinan di Rumah hubungan yang signifikan
Sakit Pendidikan Korle antara preeklamsia dengan
Bu di Accra, Ghana. asfiksia neonatorum. Dimana,
p-value = 0.006 (α = 0,05),
OR= 2.21 dengan CI 95%
(1.248–3.911).
Boriboonhirunsarn et al. Tujuan utama dari Studi kohort 300 ibu 130 28 Hasil menunjukkan bahwa
(2017) penelitian ini adalah retrospektif hamil ibu hamil dengan preeklamsia
untuk menentukan dengan cenderung melahirkan bayi
insidensi preeklampsia hipertensi dengan luaran yang buruk,
pada wanita hamil kronis salah satunya adalah asfiksia
dengan hipertensi neonatorum. Sejumlah 28
kronis, yang meliputi neonatus dilahirkan 130 ibu
luaran maternal dan preeklamsia. Hasil analisis
neonatal di sebuah statistik menunjukkan bahwa
studi kohort ada hubungan yang signifikan
retrospektif dilakukan antara kedua variabel tersebut
di Rumah Sakit (p-value <0,001, α = 0,05).
Fakultas Kedokteran
Siriraj, Thailand
Mundari (2017) Mengetahui Observasional 260 130 45 Terdapat hubungan antara
hubungan analitik dengan responden kejadian preeklampsia
preeklamsia dengan desain study ibu bersalin dengan kejadian asfiksia
kejadian asfiksia history cohort yang terdiri neonatorum. p-value =0,040
neonatorum di atas 130 ibu dengan Risiko Relatif (RR)
RSUD Wates, Kulon dengan sebesar 1,7 dengan CI 95%
Progo, Yogyakarta preeklamsia (1.023-3.043) yang berarti ibu
dan 130 ibu yang terdiagnosis
tanpa preeklampsia memiliki risiko
preeklamsia 1,7 kali lebih besar dibanding
dengan yang tidak
terdiagnosis preeklampsia
untuk melahirkan bayi
dengan asfiksia neonatorum.
Sagita dan Kumalasari Untuk Mengetahui Cross sectional 264 bayi 208 172 Hasil menunjukkan bahwa
(2017) faktor – Faktor yang baru lahir preeklamsia menjadi salah
berhubungan dengan yang terdiri satu faktor yang berhubungan
kejadian asfiksia atas 172 bayi dengan asfiksia neonatorum,
neonatorum pada bayi asfiksia dan disampung kehamilan post
baru lahir Di RSUD 92 bayi tidak matur dan lilitan tali pusat.
Pringsewu Lampung asfiksia Hasil uji statistik
tahun 2016. menggunakan chi square di
dapatkan nilai p- value untuk
preeklamsia adalah 0,000 (α =
0,05) dan nilai OR = 6,709.
Sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan
antara preeklamsia dengan
asfiksia neonatorum, dimana
ibu dengan preeklamsia
berisiko 6,709 kali lebih besar
melahirkan bayi dengan
asfiksia neonatorum
dibandingkan ibu yang tidak
preeklamsia.
Viviawati dkk. (2017) Mengetahui hubungan Cross Sectional 159 31 25 Ada hubungan antara usia
antara usia kehamilan responden kehamilan dan preeklampsia
dan preeklampsia ibu bersalin dengan asfiksia neonatorum
dengan asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD
neonatorum bayi baru Ambarawa, dengan nilai p-
lahir di RSUD value =0,002 < α (0,05) dan
Ambarawa nilai OR 4,435 yang berarti
preeklampsia beresiko 4,4
kali terjadi asfiksia
neonatorum.
Khader et al. (2018) Mendeskripsikan Retrospektif 21.928 ibu 285 137 Dari 285 ibu dengan
kejadian preeklampsia deskriptif bersalin preeklamsia, diperoleh nilai
pada wanita hamil Apgar menit pertama
Yordania, faktor risiko, neonatus yang dilahirkan:
morbiditas dan Poor (n=2), intermediate
(n=135), normal (n=111).
mortalitas neonatal di Disimpulkan bahwa ada
Yordania hubungan yang signifikan
antara preeklampsia dengan
asfiksia neonatorum p-value
= 0.003, α = 0,05.
Kongwattanakul et al. Mendeskripsikan dan Retrospektif 213 ibu 213 25 Hasil penelitian menunjukka
(2018) mengevaluasi deskriptif bersalin angka komplikasi neonatus
karakteristik, dengan secara signifikan lebih tinggi
komplikasi ibu dan preeklamsia. terjadi pada ibu dengan
luaran perinatal antara severe features preeclampsia
nonsevere dan sindrom HELLP. Salah
preeclampsia satu komplikasi yang terjadi
(preeklamsia tanpa adalah asfiksia (dengan hasil
tanda berat) dengan 4.4% dan 18.2%, p-value =
severe features 0.001, α = 0,05).
preeclampsia
(preeklamsia dengan
tanda berat) dan
sindrom HELLP
(Hemolysis, Elevated
Liver enzimes, Low
Platelets) di Rumah
Sakit Universitas
Srinagrind, Thailand
Faiza dkk. (2019) Mengetahui hubungan Case control 92 responden 46 11 Hasil analisis chi-square
preeklamsia berat yang terdiri diperoleh nilai p-value =
dengan dengan atas 46 ibu 0,060 (α = 0,05), hal ini
komplikasi pada janin preeklamsia menunjukkan bahwa tidak
yang dilahirkan di dan 46 ibu terdapat hubungan yang
RSUD Abdul Wahab tidak bermakna antara
Sjahranie Samarinda preeklamsia preeklampsia berat dengan
asfiksia neonatorum.
Kusumaningrum et al. Mengetahui BBLR, Observasi analitik 150 bayi 56 50 Hasil menunjukkan bahwa
(2019) prematuritas, dan dengan desain case baru lahir salah satu faktor risiko
preeklamsia sebagai control yang terdiri terjadinya asfiksia adalah
faktor risiko asfiksia atas 50 bayi preeklamsia (OR= 3.74; 95%
neonatorum di RSUD asfiksia dan CI= 12.54-141.05; p-value =
Nganjuk, Jawa Timur 100 bayi 0.001), disamping BBLR dan
tidak asfiksia prematur.
Melese et al. (2019) Mendeskripsikan Cross Sectional 456 ibu 243 46 Hasil penelitian
luaran perinatal yang dengan menunjukkan bahwa bayi
dilahirkan dari ibu preeklamsia yang terlahir dari ibu dengan
dengan preeklamsia berat preeklamsia /eklamsia
berat/eklamsia di dan/atau menunjukan luaran yang
Rumah Sakit Rujukan eklamsia. buruk, salah satunya adalah
Amhara, Ethiopia asfiksia. Dimana dari 243 ibu
bagian Barat Laut preeklamsia, sebanyak 46
bayi yang dilahirkan
mengalami asfiksia.
Nauval dkk. (2019) Tujuan dari penelitian Cross sectional 100 orang 67 58 Hasil analisis bivariat
ini adalah untuk ibu bersalin menunjukkan bahwa
mengetahui hubungan preeklamsia memiliki
preeklamsia dengan hubungan yang signifikan
kejadian asfiksia terhadap asfiksia neonatorum
neonatorum di RSUD (p-value = 0,008, α = 0,05).
Kota Mataram, pada Selain itu, nilai Prevalence
tahun 2017 Ratio (PR) yang diperoleh
sebesar 1,705 dengan CI
95% (1,082-2,688). Hal ini
berarti bahwa ibu
preeklampsia memiliki resiko
sebanyak 1,705 kali untuk
melahirkan bayi yang
asfiksia.
Sari (2019) Mengidentifikasi Cross Sectional 225 bayi 93 155 Sembilan puluh tiga ibu
hubungan preeklamsia baru lahir di bersalin yang mengalami
dengan kejadian ruang NICU preeklampsi melahirkan 65
asfiksia neonatorum di yang terdiri bayi yang mengalami
RSUD Ulin atas 155 bayi asfiksia. Berdasarkan uji Chi
Banjarmasin asfiksia dan Square, terdapat hubungan
100 bayi antara preeklamsia dengan
tidak asfiksia asfiksia neonatorum (p-value
= 0,000 dan α = 0,05).

Gebregziabher et al. (2020) Mendeskripsikan Cross Sectional 256 bayi 17 256 Tujuh neonatus yang terlahir
prevalensi dan baru lahir dari 17 ibu preeklamsia
mengetahui faktor yang mengalami asfiksia, sehingga
risiko asfiksia perinatal mengalami preeklamsia merupakan salah
di Rumah Sakit Khusus asfiksia satu faktor terjadinya asfiksia
NICU Ayder, Tigray, (OR= 7.94, p-value = 0.001, α
Ethiopia Utara. = 0,05).
Ulfa dan Sinambela (2020) Mengetahui hubungan Cross sectional 100 bayi 55 100 Hasil analisis bivariat
antara preeklamsia asfiksia menunjukkan bahwa ada
berat (PEB) dengan neonatorum hubungan yang signifikan
kejadian asfiksia pada preeklamsia dengan
neonatorum di RSUD asfiksia neonatorum (p-value
Dr. H. Ansari Saleh 0.033, α = 0,05). Ibu dengan
Banjarmasin preeklamsia berat beresiko
1,6 kali lebih beresiko
mengalami asfiksia
neonatorum dibandingkan
dengan tidak mengalami
preeklamsia berat dengan OR
= 1,688 (1,040-2,738).
Lampiran 2. Bukti Bimbingan Selama Penyusunan Literature Review

Dosen Pembimbing

196211081982122001 - NI NYOMAN HARTATI,


Dosen Pemb.1
A.Per.Pen., M.Biomed.

196412311985032010 - NS., Dra. I DEWA AYU


Dosen Pemb.2
KETUT SURINATI, S.Kep., M.Kes.

Bimbingan

Tanggal Validasi
No Dosen Topik
Bimbingan Dosen

13 196211081982122001 - NI LR 9 Apr
NYOMAN HARTATI, A.Per.Pen., latbel,tuj,metode 2020
M.Biomed.

14 196211081982122001 - NI LR rev bab 1, data 13 Apr


NYOMAN HARTATI, A.Per.Pen., 2020
M.Biomed.

15 196211081982122001 - NI LR bab 2: hasil 16 Apr


NYOMAN HARTATI, A.Per.Pen., 2020
M.Biomed.

16 196211081982122001 - NI LR bab 2: 20 Apr


NYOMAN HARTATI, A.Per.Pen., pembahasan 2020
M.Biomed.

17 196211081982122001 - NI LR pembahasan, 23 Apr


NYOMAN HARTATI, A.Per.Pen., penutup 2020
M.Biomed.

18 196412311985032010 - NS., Dra. LR penulisan bab 13 Apr


I DEWA AYU KETUT SURINATI, 1 2020
S.Kep., M.Kes.

19 196211081982122001 - NI LR bab 1, 2, 3, 28 Apr


NYOMAN HARTATI, A.Per.Pen., kelengkapan 2020
M.Biomed.

20 196412311985032010 - NS., Dra. penomoran, cetak 15 Apr


I DEWA AYU KETUT SURINATI, tebal, italic 2020
S.Kep., M.Kes.

21 196412311985032010 - NS., Dra. kutipan sumber, 21 Apr


I DEWA AYU KETUT SURINATI, dafpus 2020
S.Kep., M.Kes.
22 196412311985032010 - NS., Dra. paragraph, 22 Apr
I DEWA AYU KETUT SURINATI, kutipan sumber 2020
S.Kep., M.Kes.

23 196412311985032010 - NS., Dra. waktu pada kata 24 Apr


I DEWA AYU KETUT SURINATI, pengantar 2020
S.Kep., M.Kes.

24 196412311985032010 - NS., Dra. pengecekan ulang 28 Apr


I DEWA AYU KETUT SURINATI, pada semua bab 2020
S.Kep., M.Kes.
KEMENTERIANKESEHATAIYRI ^--
-*
rMffi*smTgmffiHffif*""^"6
Tffi Aland:
'o'Tgjtx^:i=#tnu,ffix[AsAR
*rirr$ff,ffi
Jalan Pulau t724fi9 @fi1r72s273
ry
BLAIIKO BIMBINGA}I

NAMA Ida Ayu Putu Gayatri Prabha


NIM P07120216033
JUDUL SKRIPSI Hubungan Preeklamsia pada lbu Hamil dengan Tingkat
Asfiksia Neonatorum
PEMBIMBING I Ni Nyoman Hartati, S.Kep., Ns., M.Biomed.

IIARY BIMBINGAI\ MATERI HASIL TAI\DA


TAI{GGAL KE BIMBINGAI\ TAIIGAI\
9 April2020 Latar belakang tqiuan, Rumusan masalah
metode literatur review dibuat dengan satu
pertanyaan saja. Metode
LR menceritakan
bagaimana cara penulis
memilih artikel yang
ditinjau.

13 April II Revisi bab L nrmusan Sesuaikan data pada


2020 masalah dan latar Iatar belakang dan cek ,{
belakang ulang. Ada beberapa
katayangrancu.

16 April m Bab II: sub bab hasit Persingkat tabet 2


2020 mengenai artikel yang
ditiqiarl hapus lokasi
penelitian dan tahun
penelitian. Jadikan satu
saja pada kolom tujuan
v
penelitian.
20 April Iv Bab II: pemhhasan Tambahkan
2020 pembahasan dari
sumber lain" tidak
berpatokan mrda artikel /
yang ditinjau.

23 April v Bab ft pembhasan Perhatikan penulisan


2A20 Bab III: penutup nama peneliti yang
dikutip. Saran dibuat
selaras dengan
I
hambatan studi.

28
2020
April VI Kelengkapan I,R dari
bab I,II, dmIII
Cek ulang agar
dengan panduan.
sesuai
t
.@ffi,$ Aremat : Jaran Purau
JURUSAN KEPERAWATAN
o*firs[,|,ffH:3L*t:ffi1'"::'ff":f (on1t 725273 t
@
724ffi

BLAIiKO BIMBINGAII

NAMA Ida Ayu Putu Gayatri Prabha


NIM P07120216033
JUDUL SKRIPSI Hubungan Preeklamsia pada Ibu Hamil dengan Tingkat
Asfiksia Neonatorum
PEMBIMBING I Dra. I D.A. Ketut Surinati, S.Kep.,Ns.,M.Kes

HARI/ BIMBINGAI\I MATERI IIASIL TANDA


TANGGAL KE BIMBINGAI\ TANGANi

13 April Bab I: latar belakang Ada beberapa kata yang


2020 rumusan masalah, salah ketilq sesuaikan
metode, dll tata tulis dengan /
panduan dan EYD.

15
2020
April II Penomoran, cetak tebal,
italic
Sesuaikan penomoran,
cetak tebal
penomoran, cetak tebal,
italic dengan panduan.
dan
t
2l April
2020
m Kutipan sumber, daftar
pustaka
Perhatikan kutipan
sumber dan penulisan
daftar pustaka
sesuai dengan
ketentuan, lihat
aga( t
panduan.

22 Arpril Iv Paragraf, kutipan Perhatikan i


2A20 sumber pemenggalan paragraf,
jangan sampai satu fr
p arag af terlalu panjan g.
Perhatikan soasi antar
psragra{, bab, sub
dan anak sub bab.

24April v Waktu f& lrata Pefhatiksn trnggal dan


2020 pmgaffar tehw pada kata
pcngantar, sesuaikan
dengan w&u sckarurg.

28 April YI Pengeoekan ulang pada Pedrctikan legi tata tulis


2020 semua bab drfrar pumka agar
ssuai dengsnjdsris.

Anda mungkin juga menyukai