SKRIPSI
Disusun Oleh.
ARUM MUTMAINAH
NIM. 161120001818
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui pembimbing dan siap untuk dipertahankan dihadapan
tim penguji skripsi program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Nim : 161120001818
Pembimbing
Tgl........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
Mengesahkan
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Bismillahirrahmanirrahim
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya susun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Program S-1 Program Studi
Akuntansi merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan
sebagai pemenuhan persyaratan untuk memperoleh gelar Strata 1 (S-1) dari
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara maupun dari perguruan tinggi lain.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dengan norma, kaidah,
dan etika penulisan ilmiah.
Arum Mutmainah
NIM. 161120001818
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Yakin adalah kunci jawaban dari segala permasalahan. Dengan bermodal yakin
PERSEMBAHAN:
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan kemudahan dalam segala hal.
2. Kedua orang tuaku, bapak Kemin dan Ibu Kasiyam yang senantiasa selalu
3. Kedua kakakku, Yeni Nurul dan Sigid Supriwanto yang selalu memberikan
dukungannya kepada saya serta keponakan saya, Saga dan Galuh yang selalu
menghiburku.
v
ABSTRAK
Pertumbuhan Laba tidak bisa terlepas dari kinerja perusahaan yang tercermin
dalam rasio-rasio keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
dari Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit
Margin dan Ukuran Perusahaan terhadap Pertumbuhan Laba perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data
sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan tahun 2014-2018.
Populasi yang digunakan adalah perusahaan sub sektor makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI dengan jumlah 25 perusahaan. Metode pemilihan sampel
adalah metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak
13perusahaan. Metode analisis yang digunakan penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda dan pengolahan data menggunakan program IBM SPSS
versi 20.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara persial variabel Total Asset
Turnover berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Laba sedangkan variabel
Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin dan Ukuran Perusahaan
tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. Secara simultan menunjukkan
bahwa Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit
Margin dan Ukuran Perusahaan bersama-sama berpengaruh terhadap
Pertumbuhan Laba.
Kata kunci : Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net
Profit Margin, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Laba
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
Periode 2014-2018)”.
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tentu tidak terlepas dari
bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini
3. Bapak Much. Imron, S.E, M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
vii
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Strudi Akuntansi yang telah memberikan
7. Kedua orang tua saya, Bapak Kemin dan Ibu Kasiyam yang senantiasa
8. Kedua kakakku Mbak Yeni dan Mas Sigid yang selalu memotivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini, serta kedua keponakanku Saga dan Galuh yang
Diyah Ayu, Alya Savika, Novika Putri, Eka Hesti, Rita Adelia,
penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT. Selebihnya penulis mohon maaf
atas kesalahan dan ketidak sempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Akhir kata,
penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
Arum Mutmainah
NIM. 161120001818
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
ix
2.1 Landasan Teori........................................................................................11
x
3.2.1 Variabel Penelitian............................................................................32
4.4 Pembahasan.............................................................................................65
xi
4.4.4 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Pertumbuhan Laba...............69
4.4.6 Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover
Terhadap PertumbuhanLaba.............................................................72
BAB V PENUTUP.................................................................................................73
5.1 Kesimpulan..............................................................................................73
5.2 Saran........................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................76
Lampiran-lampiran.................................................................................................78
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia usaha saat ini dituntut untuk lebih efektif dalam menjalankan
persaingan tersebut, akan terjadi seleksi yang tinggi. Dimana setiap perusahaan
Juliana dan sulardi (2003) dalam Mahaputra (2012) kinerja suatu perusahaan
dapat dikatakan baik dan efektif adalah mencapai kesuksesan dan berhasil
Laba atau keuntungan adalah salah satu tujuan dari perusahan sebagai
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
modal[ CITATION Nyo12 \l 1057 ]. Laba juga bisa dikatakan dari laporan keuangan
perusahaan. Maka dari itu diperlukan untuk memprediksi hal-halyang akan terjadi
1
2
1057 ].
kondisi keuangan perusahaan serta hasil usaha suatu perusahaan pada periode
tertentu[ CITATION Zar19 \l 1057 ]. Para investor tentu saja akan mengambil
atau kondisi keuangan perusahaan pada suatau periode tertentu [ CITATION kas10 \t
\l 1057 ]. Salah satu teknik yang digunakan untuk analisis laporan keuangan yaitu
tahun ke tahun.
terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Menurut Kasmir
(2014) Analisis rasio keuangan adalah kegiatan yang dilakukan dengan cara
membagi satu angka dengan angka yang lain. Jika rasio keuangan dapat menjadi
prediktor pertumbuhan laba di masa yang akan datang, ini merupakan informasi
perusahaan makanan dan minuman bahwa tahun 2018 mengalami penurun laba.
UKM. Hal tersebut menunjukkan industri mempunyai peran yang besar dalam
Penurunan laba perusahaan makanan dan minuman tersebut dapat dilihat pada
diagram berikut:
9.23%
8.46%
8.06%
2016 2017 2018
pertumbuhan
Tahun 2018 sektor industri makanan dan minumnan tumbuh 8,06 % hal
pungkiri bahwa pada tahun 2017 sektor makanan dan minuman dan minuman
nasional yaitu 5,17% dan capaian kinerjanya masih tercatat konsisten dan positif
Laba mencerminkan kinerja suatu perusahaan secara efektif dan efesien. Menurut
Pan18 \l 1057 ]. Pertumbuhan Laba penting bagi pemakai laporan keuangan seperti
kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sebagai informasi
memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menghasilkan laba dan dapat
Pertumbuhan Laba, diantaranya yaitu Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total
Puspasari, Suseno, & Sriwidodo (2017) dan Khotimah, Mardani, & Wahono
seluruh utang dengan seluruh ekuitas. Debt to Equity Ratio berguna untuk
pemiliki perusahaan berfungsi untuk setiap modal yang dijadikan jaminan utang
semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar, hal ini sangat
Mahaputra (2012), Yohanes (2014), Puspasari, Suseno, & Sriwidodo (2017) dan
terhadap Pertumbuhan Laba. Tetapi beda pendapat dengan penelitian Qurani &
6
Hendratno (2019), dan Khotimah, Mardani, & Wahono (2019) menyatakan tidak
memanfaatkan asset untuk kegiatan penjualan. Hal ini didukung juga dengan
presentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar
rasio ini menunjukan bahwa semakin besar laba bersih yang diperoleh perusahaan
Puspaningsrum, Suseno, & Sriwidodo (2018), Qurani & Hendratno (2019) dan
suatu perusahaan. Baik tidaknya kinerja dapat dilihat dari ukuran perusahaan,
7
apabila ukuran perusahaan itu besar dianggap dapat terus untuk meningkatakan
Pertumbuhan Laba. Oleh karena itu, peneliti meneliti kembali mengenai pengaruh
Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan
tahun 2014-2018 pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang
Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran Perusahaan
Agar penelitian ini tidak melebar dari pokok pembahasan dan sesuai
dengan tujuan penelitian. Maka peneliti ini dibatasi dengan ruang lingkup sebagai
berikut :
Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit
pengaruh antara variabel Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset
pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
periode 2014-2018?
9
Laba pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Laba pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
periode 2014-2018?
Laba pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran Perusahaan secara simultan
adalah :
pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
periode 2014-2018.
10
Laba pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Laba pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Laba pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Laba pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran Perusahaan secara simultan
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
11
2. Manfaat Teoritis
akan datang.
Pertumbuhan Laba.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Laba
Menurut Kasmir (2013) laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama
(2012) laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
yang ditentukan melalui target yang harus dicapai. Penentuan target besarnya laba
ini juga penting untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Adanya
target yang harus dicapai, pihak manajemen termotivasi bekerja secara optimal.
Panjaitan (2018) rasio pertumbuhan adalah rasio yang mengukur seberapa besar
11
12
pertumbuhan Laba adalah variabel yang menggambarkan prospek hasil usaha dan
perusahaan dengan tingkat laba yang di peroleh. Pertumbuhan Laba yang positif
untuk menghasilkan laba dan dapat menunjukkan kondisi keuangan yang baik,
sekarang dengan laba periode sebelumnya lau di bagi dengan laba pada periode
karena itu semakin tinggi tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan maka
4. Perubahan laba masa lalu. Ketika laba dimasa lalu terlalu tinggi maka
perusahaan semakin sulit untuk meningkatkan laba dimasa yang akan datang.
5. Tingkat leverage. Dimana utang yang tinggi akan mengurangi laba karena
tersebut.
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan
akuntansi. Dalam praktiknya, secara umum ada lima macam jenis laporan
jumlah dan jenis modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
4. Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan
Pekerjaan yang paling mudah dalam analisis keuangan tentu saja menghitung
membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Perbandingan dapat dilakukan
antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
periode.
Analisis keuangan yang mencakup rasio keuangan akan sangat membantu dalam
dalam membayar kewajiban jangka pendek. Jenis rasio likuiditas antara lain:
b. Quick Ratio (Rasio Cepat) rasio yang menunjukan perusahaan memenuhi atau
c. Cash Ratio (Rasio Kas) rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
a. Debt to Asset Ratio adalah untuk mengukur antara total utang dengan total
aktiva.
b. Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas.
c. Long Term Debt To Equity Ratio adalah rasio utang jangka panjang dengan
modal sendiri.
piutang, dan lainnya) atau rasio ini untuk menilai kemampuan perusahaan
d. Total Asset Turnover yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
dengan penjualan.
b. Return On Invesment adalah rasio yang menunjukkan hasil atas total aset
c. Return on Equity yaitu untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri.
Current Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas. Current Ratio yaitu
perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Menurut Kasmir (2013)
17
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang. yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa
banyak aktiva lancar yang di perkirakan menjadi uang tunai tersedia untuk
current ratio juga menunjukkan sejauh mana aktiva lancar memenuhi kewajiban
lancar. Semakin besar aktiva lancar semakin mudah perusahaan itu membayar
hutang. Sedangkan, jika kewajiban lancar tumbuh lebih cepat dari aktiva lancar,
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Rasio ini dapat dihitung
Aktiva Lancar
Current Ratio di ukur dengan rumus :
Utang Lancar
Menurut Kasmir (2013) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan
untuk menilai utang dengan dengan ekuitas. Debt to Equity Ratio Rasio ini dicari
18
dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan
seluruh ekuitas. Debt to Equity Ratio berguna untuk mengetahui jumlah dana.
kata lain rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap modal sendiri yang
mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang digunakan untuk jaminan utang.
Debt to Equity Ratio yang tinggi mempunyai dampak yang tidak baik terhadap
kinerja perusahaan karena tingkat utang semakin tinggi berarti beban bunga akan
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus [ CITATION Kas13 \t \l
1057 ]:
Total Utang
Debt to Equity Ratio di ukur dengan rumus :
Total Ekuitas
Total Asset Turnover adalah salah satu rasio aktivitas. Menurut Kasmir
(2013) Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah
19
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Menurut Anggraeni (2017) Total
Asset Turnover adalah rasio yang digunakan untuk seberapa efesiennya seluruh
jasa yang terjual. Suatu perusahaan dengan penjualan yang positif merupakan
perusahaan dengan prospek yang baik karena akan memperoleh laba yang positif.
Total Asset Turnover yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Rasio ini dapat dihitung
Penjualan
Total Asset Turnover di ukur dengan rumus :
Total Aktiva
Kasmir (2013) Net Profit Margin atau margin laba bersih merupakan ukuran
dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengukur rupiah laba
yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan. Menurut horne (2009) dalam
Puspasari, Suseno, & Sriwidodo (2017) Net Profit Margin adalah rasio yang
Menurut Qurani & Hendratno (2019) Net Profit Margin yang semakin
tinggi menunjukan bahwa semakin tinggi pula laba bersih yang diperoleh
perusahaan dari kegiatan penjualan. Dengan laba bersih yang besar, bertambah
luas kesempatan bagi perusahaan untuk memperbesar modal usahanya tanpa lalui
dengan penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus [ CITATION Kas13 \t \l
1057 ]:
merupakan jumlah total hutang dan ekuitas perusahaan yang akan berjumlah sama
bahwa besarnya ukuran perusahaan dinyatakan dalam total asset, penjualan dan
kapitalisasi pasar. Semakin besar total asset, penjualan dan kapitalisasi pasar
maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Perusahaan yang memiliki total
asset yang besar menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tingkat
kedewasaan, dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan telah menjadi positif
dan dianggap telah memiliki prospek yang baik untuk jangka waktu yang relatif
lama, selain itu perusahaan dengan total assets yang besar mencerminkan bahwa
perusahaan relatif stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan laba dibandingkan
menggunkan rumus :
itu berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan oleh data yang digunakan dalam
Tabel 2. 1
Hasil Penelitian Terdahulu
antara variabel bebas (X) yang meliputi pengaruh Current Ratio, Debt To Equity
Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran Perusahaan, variabel
(Y) yaitu Pertumbuhan Laba. Secara sistematis kerangka pemikiran teoritis dalam
Current Ratio
X1
H1 (+)
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Ukuran Perusahaan
X5 H6
2.4 Perumusan Hipotesis
pendek atau utang. yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Panjaitan (2018) Rasio lancar juga dapat dikatakan sebagai bentuk untuk
beban denda (Anggraeni, 2017). Hal tersebut dapat meningkatkan laba yang
diperoleh. Bisa dikatakan bahwa Aset Lancar tahun sekarang lebih tinggi
yang tinggi.
Laba.
digunakan untuk menilai utang dengan dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan
cara membandingkan total hutang perusahaan dengan total ekuitas. Rasio ini juga
penggunaan hutang sebagai sumber pendanan oleh perusahaan. Hal ini akan
menimbulkan resiko yang cukup besar ketika perusahaan tidak mampu membayar
kewajibannya saat jatuh tempo. Kewajiban yang tidak dapat terpenuhi itu akan
berdampak pada biaya bunga yang tinggi. Dengan begitu tingginya biaya bunga
yang harus dibayar oleh perusahaan akan berdampak pada penurunan laba
27
perusahaan[ CITATION Mit17 \l 1057 ] . Dapat dikatakan total utang tahun sekarang
lebih tinggi di bandingkan dengan tahun sebelumnya yang lebih rendah, artinya
begitu Pertumbuhan Laba perusahaan akan menurun. Jadi semakin tinggi Debt to
Pertumbuhan Laba
dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
Menurut Anggraeni (2017) Total Asset Turnover adalah rasio yang digunakan
Semakin cepat tingkat perputaran aktiva perusahaan maka laba bersih yang
diperoleh besar[ CITATION Mit17 \l 1057 ]. Bisa dikatakan tingkat penjualan tahun
penjualan dari pemanfaatan aktiva tinggi dan Pertumbuhan Laba akan meningkat.
yang tinggi.
Hal ini didukung oleh penelitian Mahaputra (2012) dan Hamidu (2013)
Pertumbuhan Laba.
Pertumbuhan Laba
Menurut Kasmir (2013) Net Profit Margin atau margin laba bersih
Puspasari, Suseno, & Sriwidodo (2017) Net Profit Margin adalah rasio yang
terhadap total penjualan bersihnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur rupiah
tinggi nilai Net Profit Margin menunjukkan bahwa semakin besar laba bersih
yang diperoleh perusahaan dari kegiatan penjualan. Semakin besar rasio ini
bersih dari penjualan cukup tinggi. Dengan bertambahnya laba bersih akan
Pertumbuhan Laba.
Laba
30
yang akan berjumlah sama dengan total asset. Total asset suatu perusahaan yang
perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan. Dimana dalam tahap ini
arus kas perusahaan telah menjadi positif dan dianggap memiliki prospek yang
baik dalam jangka waktu yang cukup lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
fasilitas asset yang dimiliki perusahaan relatif stabil dalam mendukung kegiatan
total asset kecil perusahaan[ CITATION Mit17 \l 1057 ] . Semakin besar jumlah asset
yang dimiliki maka perusahaan akan digolongkan pada ukuran perusahaan yang
besar dan memperoleh laba tinggi. Bisa dikatakan Total Asset tahun sekarang
lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, artinya fasilitas asset yang
ukuran perusahaan besar dan Pertumbuhan Laba yang dihasilkan akan meningkat.
tinggi.
31
Hal ini didukung Penelitian Puspasari, Suseno, & Sriwidodo (2017) bahwa
Pertumbuhan Laba.
2.4.6 Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover,
Pertumbuhan Laba
beban denda, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan laba yang diperoleh
dengan begitu pertumbuhan laba akan semakin tinggi. Jadi semakin tinggi current
penggunaan hutang sebagai sumber pendanan oleh perusahaan. Hal ini akan
menimbulkan resiko yang cukup besar ketika perusahaan tidak mampu membayar
kewajibannya saat jatuh tempo. Kewajiban yang tidak dapat terpenuhi itu akan
berdampak pada biaya bunga yang tinggi. Dengan begitu tingginya biaya bunga
yang harus dibayar oleh perusahaan akan berdampak pada penurunan laba
32
Laba rendah.
bersihnya. Semakin cepat tingkat perputaran aktiva perusahaan maka laba bersih
besar laba bersih yang diperoleh perusahaan dari kegiatan penjualan. Semakin
besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba bersih dari penjualan cukup tinggi. Dengan bertambahnya laba
bersih akan bertambah luas perusahaan menambah jumlah modal usahanya tanpa
perusahaan akan semakin meningkat. Jadi semakin tinggi Net Profit Margin
perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan. Dimana dalam tahap ini
arus kas perusahaan telah menjadi positif dan dianggap memiliki prospek yang
33
baik dalam jangka waktu yang cukup lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
fasilitas asset yang dimiliki perusahaan relatif stabil dalam mendukung kegiatan
total asset kecil perusahaan. Jadi Semakin besar jumlah asset yang dimiliki maka
perusahaan akan digolongkan pada ukuran perusahaan yang besar dan laba yang
H6 : Diduga Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover dan
Laba
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Misbahuddin & Hasan (2014) metode kuantitatif adalah anlisis yang
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
ini melibatkan enam variabel yang terdiri dari satu variabel terkait (dependen) dan
lima variabel bebas (independen). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Debt To Equity Ratio, Totalasset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran
Perusahaan.
32
33
Keterangan :
a. Current Ratio
Aktiva Lancar
Current Ratio :
Utang Lancar
Total Utang
Debt to Equity Ratio =
Total Ekuitas
\t \l 1057 ]:
Penjualan
Total Asset Turnover =
Total Aktiva
e. Ukuran Perusahaan
rumus:
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara
penelitian kali ini adalah laporan keuangan tahunan dari perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari website resmi yaitu
www.idx.co.id.
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan atas penelitian
yakni perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
telah di tentukan:
Tabel 3. 1
Kriteria Perolehan Sampel
Jumlah
No Kriteria Sampel
Perusahaan
1. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014- 25
2018.
2. (-)Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan
(6)
periode 2014-2018.
3. (-)Perusahaan tersebut tidak mengalami laba tiap tahun
(6)
selama periode pengamatan
Total sampel yang digunakan 13
Data diolah = jumlah sampel x 5 periode (13x5) 65
Sumber : idx.co.id
38
makanan dan minuman yang memenuhi kriteria yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 3. 2
Perusahaan Yang menjadi Sampel
yaitu dengan cara menggunakan studi pustaka dan dokumentasi. Digunakan untuk
mendapatkan data mengenai Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran Perusahaan yang didapat dari laporan
keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit dalam perusahaan sub sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun
1. Studi Pustaka
39
Penelitian ini dengan mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap
literatur dan bahan pustaka lainnya seperti : artikel, jurnal, buku, dan
website.
2. Studi Dokumentasi
dan minuman periode 2014-2018 yang di peroleh dari website resmi Bursa
1. Editing
2. Coding
Coding adalah pemberian kode-kode npada setiap data yang masuk dalam
3. Tabulasi
40
Menurut Sarjono & Julianita (2011) model regeresi linier dapat disebut
sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Oleh karena itu, uji asumsi
klasik sangat dibutuhkan sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik
1. Uji Normalitas
antara data yang dimiliki dan data berdistribusi normal yang memiliki
mean dan standar deviasi. Uji nomalitas salah satu syarat pengujian
41
berdistribusi normal).
data, dapat dilihat dari nilai Sig. Dibagian Kolmogrorov-smirnov bila data
>50. Jika data <50 maka peneliti menggunakan Sig. Dibagian Shapiro-
2. Uji Heterokedatisitas
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
3. Uji Multikolonieritas
dengan melihat pada nilai tolerance value atau variance inflation factor
a. Nilai tolerance >0,10 dan nilai VIF <10 maka tidak ada
b. Nilai tolerance <0,10 dan nilai VIF >10 maka ada multikolonieritas
4. Uji Autokorelasi
Tabel 3. 3
Dasar Pengambilan Keputusan Durbin-Watson
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran
berikut:
Dimana:
Y = Variabel terikat
a = Konstanta
X1 = Current Ratio
X5 = Ukuran Perusahaan
e = Error
44
beberapa variabel indipenden dalam satu model prediktif tunggal. Adapun untuk
menguji signifikan tidaknya hipotesis tersebut digunakan uji t, uji F, dan koefisien
desterminasi.
dependen atau variabel terikat. Uji signifikan parsial (uji t) dapat dilihat
dati tingkat signifikan yaitu 0,05. Kriteria uji signifikan parsial (uji t)
3. Koefisien Determinasi
koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
variabel dependen amat terbatas. Jika nilai yang mendekati satu berarti
Ima13 \l 1057 ].
BAB IV
Dept To Equity Rasio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran
ini adalah perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014-2018 atau selama 4 tahun. Penelitian
menyajikan berbagai macam informasi yang lengkap dan menditail terkait dengan
perusahaan. Selain itu, perusahaan mengambil data dari Bursa Efek Indonesia.
4. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
45
46
telah di tentukan:
Tabel 4. 1
Kriteria Perolehan Sampel
Jumlah
No Kriteria Sampel
Perusahaan
1. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018. 25
Sumber : idx.co.id
makanan dan minuman yang memenuhi kriteria yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 4. 2
Perusahaan Yang menjadi Sampel
Laba dan lima variabel independen yang terdiri dari Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran Perusahaan.
1. Variabel Dependen
bandingkan dengan tahun sebelumnya. Rata rata Pertumbuhan Laba tahun 2014
sebesar 0,17 , di tahun 2015 menurun sebesar 0,12, lalu tahun 2016 naik sebesar
0,50, kemudian di tahun 2017 meningkat sebesar 0,60 dan di tahun 2018
2. Variabel Independen
kewajiban jangka pendeknya. Rata-rata Current Ratio tahun 2014 sebesar 1,15, di
tahun 2015 naik sebesar 2,16, lalu tahun 2016 naik sebesar 2,40, kemudian di
tahun 2017 naik sebesar 0,48 dan di tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rata-rata Debt to Equity Ratio tahun 2014 sebesar 1,18, di tahun
49
2015 turun sebesar 1,10, lalu tahun 2016 turun sebesar 0,96, kemudian di tahun
2017 turun sebesar 0,78 dan di tahun 2018 sama sebesar 0,78. Bisa dilihat di
Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
Rata-rata Debt to Equity Ratio tahun 2014 sebesar 1,41, di tahun 2015 turun
sebesar 1,26, lalu tahun 2016 naik sebesar 1,27, kemudian di tahun 2017 turun
sebesar 0,19 dan di tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 1,17. Bisa dilihat di
Net Profit Margin merupakan untuk mengukur rupiah laba yang dihasilkan
oleh setiap satu rupiah penjualan. Rata-rata Current Ratio tahun 2014 sebesar
0,10, di tahun 2015 turun sebesar 0,09, lalu tahun 2016 naik sebesar 0,11,
kemudian di tahun 2017 masih sama sebesar 0,11 dan di tahun 2018 mengalami
dilihat dari total asset. Rata-rata Current Ratio tahun 2014 sebesar 28,56, di tahun
2015 naik sebesar 28,69, lalu tahun 2016 naik sebesar 28,81, kemudian di tahun
2017 naik sebesar 28,95 dan di tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 29,03.
variabel digunakan pada penelitian yang dilihat dari rata-rata (mean), nilai
maksimum, nilai minimum dan standar deviasi. Hasil statistik deskriptif adalah
sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
52
Valid N 65
(listwise)
berikut:
a. Pertumbuhan Laba
dan standar deviasi sebesar 0,53702. Hal ini berarti bahwa nilai mean lebih
kecil dari standar deviasi, sehingga menunjukkan hasil yang kurang baik.
Ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,47 dan nilai maksimum sebesar
8,64. Nilai rata-rata sebesar 2,2182 dan standar deviasi 1,72039. Hal ini
berarti bahwa standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata, sehingga
Equity Ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,16 dan nilai maksimum
sebesar 3,03. Nilai rata-rata sebesar 0,9598 dan standar deviasi 0,53924.
Hal ini berarti bahwa standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata,
sebesar 3,10. Nilai rata-rata sebesar 1,2568 dan standar deviasi 0,58468.
Hal ini berarti bahwa standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata,
Margin memiliki nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar
0,49. Nilai rata-rata sebesar 0,1060 dan standar deviasi 0,10532. Hal ini
berarti bahwa standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata, sehingga
e. Ukuran Perusahaan
sebesar 32,20. Nilai rata-rata sebesar 28,8082 dan standar deviasi 1,46095.
Hal ini berarti bahwa standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata,
harus dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk
mendapatkan bukti bahwa data yang diperoleh dan variabel penelitian layak
untuk diproses lebih lanjut. Dalam penelitian ini, pengujian asumsi klasik
1. Uji Normalitas
Menurut Sarjono & Julianita (2011) uji normalitas untuk melihat normal
atau tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas membandingkan antara data
yang dimiliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar
55
deviasi. Uji nomalitas salah satu syarat pengujian paramatric-test, karena data
harus memiliki distribusi normal (atau berdistribusi normal). Pengujian ini ini
menggunakan uji Normal Probability Plot dan uji One Sample Kolmogrov-
Dari Gambar 4.7, terlihat bahwa sebaran data (histogram) mengikuti pola
berdistribusi normal.
56
bahwa titik-titik variabel berada di sekitar garis Y=X atau menyebar disekitar
Tabel 4. 4
Uji Nomalitas
Unstandardiz
ed Residual
N 65
57
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std.
,48655109
Deviation
Absolute ,145
Most Extreme
Positive ,145
Differences
Negative -,135
Kolmogorov-Smirnov Z 1,167
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas terlihat hasil uji normalitas data statistik
Smirnov sebesar 1,167 dengan signifikansi sebesar 0,131. Dengan hasil tersebut
maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal, karena nilai signifikan
dari uji normalitas lebih besar dari α (α = 0,05) yaitu sebesar 0,131 > 0,05.
2. Uji Heterokedatisitas
pengamatan yang lain. Model regresi homokedatisitas itu baik, karena tidak
heterokedasitisitas:
tersebut menyebar acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
3. Uji Multikolinearitas
59
pada nilai tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Nilai untuk
menunjukkan ada atau tidaknya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance >
0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Tabel 4. 5
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
1 (Constant)
CR ,347 2,883
UP ,853 1,172
60
a. Dependent Variable: PL
independen Current Ratio yaitu 0,347, Debt to Equity Ratio yaitu 0,481, Total
Asset Turnover 0,804, Net Profit Margin yaitu 0,604 dan Ukuran Perusahaan
yaitu 0,853. Sehingga dari seluruh variabel independen memiliki nilai Tolerance
> 0,10 yang berar tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil
pehitunagan VIF variabel independen Current Ratio yaitu 2,883, Debt to Equity
Ratio yaitu 2,081, Total Asset Turnover 1,224, Net Profit Margin yaitu 1,655
dan Ukuran Perusahaan yaitu 1.172. Sehingga dari seluruh variabel independen
memiliki nilai VIF < 10 yang berar tidak ada korelasi antar variabel independen.
Jadi dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi aatau bebas
multikolinieritas.
61
4. Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi
periode sebelumnya (t-1). Uji autokorelasi yang paling sering digunakan oleh
peneliti adalah uji Durbin-Watson [ CITATION Ima13 \l 1057 ]. Berikut tabel hasil
uji autokorelasi:
Tabel 4. 6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
b. Dependent Variable: PL
Sumber : Output SPSS 20
Durbin-Watson sebesar 1,912. Bahwa jumlah data (n) = 65 jumlah variabel (k) =
5 maka diperoleh nilai dl= 1,4378 dan nilai du= 1,7673 < 1,912 < 4 - 1,7673
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Berikut hasil
Tabel 4. 7
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
Std.
B Error Beta
a. Dependent Variable: PL
sebagai berikut:
1. Konstanta α
Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran
Perusahaan) tidak ada tau bernilai nol, maka nilai pertumbuhan laba adalah
-0,315.
64
2. Koefisien regresi b1 X1
tetap.
Koefisien Debt To Equity Ratio sebesar -1,33 berarti setiap kenaikan Debt
Koefisien Total Asset Turnover sebesar 0.390 berarti setiap kenaikan Total
Koefisien Net Profit Margin sebesar 1,161 berarti setiap kenaikan Net
Uji t (Uji Persial) digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
dan nilai signifikan < 0,05. Penentuan dalam nilai ttabel untuk nilai signifikan 5%
dengan nilai degree of freedom (df) sebesar 59 dari data sebesar 65 berarti df =
n-k-1 = 65-5-1 = 59, di peroleh ttabel 2.00100. Berikut tabel hasil uji t (uji
parsial):
Tabel 4. 8
Hasil Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Std.
B Error Beta
1 (Constant
-,315 1,483 -,212 ,833
)
a. Dependent Variable: PL
Berdasarkan hasil olahan data statistik pada Tabel 4. 8, maka dapat dilihat
Berdasarkan hasil uji t hasil analisis dari variabel Current Ratio yang
dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel. Nilai thitung adalah -0,747 pada
tingkat signifikan 0.458 Berdasarkan dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa thitung
-0,747 < ttabel 2.00100 dan nilai signifikan 0,458 > 0,05. Maka Ha ditolak dan Ho
Laba.
Berdasarkan hasil uji t hasil analisis dari variabel Debt to Equity Ratio
yang dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel. Nilai thitung adalah -0,668
pada tingkat signifikan 0,507. Berdasarkan dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa
thitung -0,668< ttabel 2,00100 dan nilai signifikan 0,507 > 0,05. Maka Ha ditolak
67
Pertumbuhan Laba.
Berdasarkan hasil uji t hasil analisis dari variabel Total Asset Turnover
yang dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel. Nilai thitung adalah 3,230
pada tingkat signifikan 0.002. Berdasarkan dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa
thitung 3,230 > ttabel 2.00100 dan nilai signifikan 0,002 < 0,05. Maka Ha diterima
Berdasarkan hasil uji t hasil analisis dari variabel Net Profit Margin yang
dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel. Nilai thitung adalah 1,501 pada
tingkat signifikan 0.139 Berdasarkan dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa thitung
1,501 < ttabel 2.00100 dan nilai signifikan 0,139 > 0,05. Maka Ha ditolak dan Ho
Laba.
e. Ukuran Perusahaan
Berdasarkan hasil uji t hasil analisis dari variabel Ukuran Perusahaan yang
dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel. Nilai thitung adalah 0,064 pada
tingkat signifikan 0,949. Berdasarkan dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa t hitung
0,064 < ttabel 2.00100 dan nilai signifikan 0,949 > 0,05. Maka Ha ditolak dan Ho
68
Laba.
Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran perusahaan secara
Tabel 4. 9
Hasil Uji F (Uji Simultan)
ANOVAa
Total 18,315 64
a. Dependent Variable: PL
Berdasarkan hasil olahan data statistik pada Tabel 4. 9, maka dapat dilihat
signifikan lebih kecil dari 0,05. Nilai dari Ftabel sebesar 2,575 Nilai Fhitung < Ftabel (
2,575 > 2,37 ) maka Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover,
determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
dependen[ CITATION Ima13 \l 1057 ]. Berikut tabel hasil uji koefisien determinasi
(R2):
Tabel 4. 10
Hasil Koefisien Desterminasi
Model Summaryb
b. Dependent Variable: PL
maka dari hasil perhitungan diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,110
artinya bahwa 11% variasi Pertumbuhsan Laba dapat di jelaskan oleh variasi dari
ke lima variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net
Profit Margin dan Ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya 89% dijelaskan oleh
4.4 Pembahasan
t) variabel Current Ratio menunjukkan nilai signifikan 0,458 > 0,05 dan nilai t hitung
-0,747 < ttabel 2,00100 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya variabel Current
Ratio tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. Dengan
Laba yang tinggi, hal ini dikarenakan tinggi rendahnya tingkat Current Ratio
dicapai tidak seperti yang diharapkan. Disebabkan aktiva lancar yang dihasilkan
72
aktiva bukan hanya untuk memenuhi utang tetapi juga untuk kepentingan yang
Misalnya saja PT Delta Jakarta nilai Current Ratio tinggi sebesar 4,47
hasil yang tinggi sebesar 0,31 (diatas rata-rata 0,1729). Walaupun Current Ratio
nya tinggi tidak mempengaruhi Pertumbuhan Laba dan Current Ratio yang rendah
juga tidak mempengaruhi Pertumbuhan Laba. Jadi nilai Current Ratio tinggi
Khotimah, Mardani, & Wahono (2019) dan. Qurani & Hendratno (2019)
t) variabel Debt to Equity Ratio menunjukkan nilai signifikan 0,507 > 0,05 dan
nilai thitung -0,668 < ttabel 2.00100 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Variabel Debt
Laba. Dengan demikian hipotesis pertama (H2) ditolak. Berdasarkan hasil tesebut,
73
Pertumuhan Laba turun, hal ini dikarenakan tinggi rendahnya tingkat Debt to
Menunjukkan bahwa proporsi modal yang dimiliki lebih kecil dari pada
digunakan untuk modal kerja atau aktivitas operasional perusahaan tidak mampu
Zar19 \l 1057 ].
Msalnya PT Multi Bintang nilai Debt to Equity Ratio tinggi sebesar 1,2
namun Pertumbuhan Labanya menunjukkan hasil yang tinggi sebesar 0,39 (diatas
rata-rata 0,1729). Selanjutnya PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Compay
Equity Ratio tinggi tidak mempengaruhi Pertumbuhan Laba dan Debt to Equity
Ratio yang rendah juga tidak mempengaruhi Pertumbuhan Laba. Jadi nilai Debt
Khotimah, Mardani, & Wahono (2019) yang menyatakan bahwa Debt to Equity
t) variabel Total Asset Turnover menunjukkan nilai signifikan 0,002 < 0,05 dan
nilai thitung 3,230 > ttabel 2.00100 maka Ha diterima danm Ho ditolak. Artinya
Laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nila Total Asset Turnover
perusahaan maka laba bersih yang dihasilkan akan semakin meningkat, karena
penjualan dari pemanfaatan aktiva tinggi dan Pertumbuhan Laba akan meningkat.
yang tinggi.
75
Laba sebesar 1,84(diatas rata-rata 0,1729). PT Sekar Laut nilai Total Asset
Laba sebesar 0,75 (diatas rata-rata 0,1729). Artinya semakin tinggi nilai Total
meningkat.
terdahulu Mahaputra (2012) dan Hamidu (2013) yang menyatakan bahwa Total
t) variabel Net Profit Margin menunjukkan nilai signifikan 0,139 > 0,05 dan nilai
thitung 1,501 < ttabel 2.00100 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya variabel Net
Profit Margin tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.
terjadinya Pertumuhan Laba yang tinggi, hal ini dikarenakan tinggi rendahnya
Pertumbuhan Laba.
76
Menurut Qurani & Hendratno (2019) Net Profit Margin yang semakin tinggi
menunjukan bahwa semakin tinggi pula laba bersih yang diperoleh perusahaan
dari kegiatan penjualan. Namun berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Net
Profit Margin tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Hal ini bisa
disebabkan karena tingginya harga pokok produksi dan beban administrasi serta
memberikan sumbangan laba yang lebih besar pula[ CITATION ric16 \l 1057 ].
sebesar -0,09 (diawah rata-rata 0,1729). Sedangkan PT Budi Starch & Sweetener
nilai Net Profit Margin rendah sebesar 0,02 Pertumbuhan Labanya menunjukkan
hasil sebesar 0,83 (diatas rata-rata 0,1729). Walaupun Net Profit Margin tinggi
tidak mempengaruhi Pertumuhan Laba dan Net Profit Margin yang rendah juga
tidak mempengaruhi Pertumbuhan Laba. Jadi nilai Net Profit Margin tinggi
Panjaitan (2018) yang menyatakan bahwa Net Profit Margin tidak berpengaruh
t) variabel Ukuran Perusahaan menunjukkan nilai signifikan 0,949 > 0,05 dan
nilai thitung 0,064 < ttabel 2.00100 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya variabel
asset besar telah mencapai tahap kedewasaan dan dianggap memiliki prospek
yang baik dalam jangka waktu yang cukup lama, selain itu juga mencerminkan
bahwa fasilitas asset yang dimiliki perusahaan relatif stabil dalam mendukung
dengan perusahaan yang memiliki total asset kecil[ CITATION Mit17 \l 1057 ].
Namun dari hasil penelitian dapatkan hasil, bahwa baik perusahaan besar
Perusahaan besar 30,91 dengan Pertumbuhan Laba sebesar 0,14 (dibawah rata-
kecil sebesar 26,53 dengan Pertumbuhan Laba 0,75 (diatas rata-rata 0,1729). Baik
Laba.
78
4.4.6 Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover
Pertumbuhan Laba
Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran perusahaan
Hasil uji hipotesis secara simultan (Uji F) menunjukkan nilai F hitung < Ftabel yaitu
2,575 > 2,37 dan nilai signifikan 0,036 < 0,05. Jadi kesimpulannya Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan
pada perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode
& Wahono (2019) yang menyatakan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
Asset Turnover, Net Profit Margin dan Ukuran perusahaan secara silmutan tidak
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Artinya proporsi modal yang dimiliki perusahaan lebih kecil dari pada
pihak luar.
perusahaan.
73
74
6. Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit
5.2 Saran
penelitian lain yang lebih luas cakupannya agar hasilnya lebih akurat dan
dapat di pahami bahwa masih banyak faktor lain yang dapat dipergunakan
perusahaan.
76
77
78
79
Lampiran 2
Aktiva Lancar
Current Ratio=
Hutang Lancar
Lampiran 3
Total Utang
Debt to Equity Ratio =
Total Ekuitas
Lampiran 4
Penjualan
Total Asset Turnover =
Total Aktiva
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Kode Tahun Laba Bersih Thn t Laba Bersih Thn t-1 Laba Bersih Thn t-1 Hasil
Lampiran 8
Descriptive Statistics
Valid N
65
(listwise)
Sumber : SPSS 20
106
Uji Nomalitas
Unstandardiz
ed Residual
N 65
107
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std.
,48655109
Deviation
Absolute ,145
Most Extreme
Positive ,145
Differences
Negative -,135
Kolmogorov-Smirnov Z 1,167
Coefficientsa
Collinearity Statistics
1 (Constant)
CR ,347 2,883
109
UP ,853 1,172
a. Dependent Variable: PL
Model Summaryb
b. Dependent Variable: PL
110
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
B Error Beta
a. Dependent Variable: PL
Coefficientsa
Std.
B Error Beta
1 (Constant
-,315 1,483 -,212 ,833
)
a. Dependent Variable: PL
ANOVAa
Total 18,315 64
a. Dependent Variable: PL
Model Summaryb
b. Dependent Variable: PL
Lampiran 9
Tabel Uji t
Lampiran 10
Tabel Uji F
115
Lampiran 11
Tabel Durbin-Watson