In Indonesian : SAK,
SPAP, And SAP
(A) Pengukuran
(B) Pencatatan
(D) Peringkasan
sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan , dan mampu memberikan
secara layak tentangkeadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang diintregasikan dan
disajikan dalam laporan keuangan
1.IAI seksi Akuntan Publik, yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai akuntan publik
2.IAI seksi Akuntan Manajemen, yaitu anggota IAI yang bekerja dalam perusahaan,termasuk
BUMN, Bank pemerintah dll
3.IAI seksi Akuntan Pendidik, Yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai pendidik
Komite IAI:
1.Komite Norma Pemeriksaan Akuntan
3.Komite Perpajakan
2.Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporankeuangan tidak
menyediakan semua informasi keuangan yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakaninformasi
non keuangan
3.Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung jawabanmanajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya
– standar auditing,
– standar atestasi,
– standar jasa akuntansi dan review,
– standar jasa konsultasi,
– standar pengendalian mutu, dan
– aturan etika kompartemen akuntan publik
Disini yang akan disoroti lebih jauh tentang standar auditing itu sendiri. Hal ini
karena berkaitan dengan keterkaitan antara akuntansi dengan proses audit laporan
keuangan.Standar auditing merupakan suatu panduan audit atas laporan keuangan historis.
Didalamnyaterdapat 10 standar yang secara rinci dalam bentuk pernyataan standar auditing (PSA).
PSA ini berisi tentang ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan
publikdalam melaksanakan perikatan audit. Audit atas laporan keuangan historis merupakan
jasatradisional yang disediakan oleh profesi akuntan publik kepada masyarakat. Seperti yang
telahdipaparkan sebelumnya bahwa didalam standar auditing ini terdapat 10 standar auditing
yangterbagi menjadi standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.Standar
auditing berbeda dengan prosedur auditing yang mana berkaitan dengan tindakan yangharus
dilaksanakan, sedangkan standar berkaitan dengan suatu kriteria ukuran mutu kinerja tindakan
tersebut. Berikut akan dipaparkan tentang standar auditing yang telah ditetapkan dandisahkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar Umum
1.Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihanteknis
yang cukup sebagai auditor.Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyataan
pendapat, auditor harussenatiasa bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan bidang
auditing. Setiapauditor independen yang menjadi penanggungjawab suatu perikatan harus menilai
dengan baikkedua persyaratan tentang pendidikan formal auditor independen dan pengalaman
profesioanldi dalam menentukan luasnya supervisi dan review terhadap hasil kerja para asistennya.
2.Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mentalharus dipertahankan oleh auditor.Standar ini mengharuskan auditor bersikap independen
dimana tidak mudah dipengaruhi olehkarena dalam melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan
umum. Dengan begitu tidak adaistilahnya memihak kepada kepentingan pihak-pihak tertentu.
Auditor mengakui kewajibanuntuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan
namun juga kepadakreditur dan pihak-pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas laporan
auditor independen.Kepercayaan masyarakat umum dirasa sangat penting mengingat jika
kepercayaan masyarakatmenurun maka ada indikasi pemikiran tentang ketidakindependensi
auditor tersebut . Untuk diakui oleh pihak lain sebagai orang yang indipenden maka ia harus bebas
dari setiapkewajiban terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya.
Untukmenekankan independensi auditor dari manajemen maka penunjukan auditor di
banyak perusahaan dilaksanakan oleh dewan komisaris, rapat umum pemegang saham atau komite
audit.
2.Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan auditdan
menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.Pengendalian interen adalah
suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemendan personel lain entitas yang
didesain untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tiga golongan tujuan yang terbagi menjadi keandalan pelaporan keuanagn,eekti
vitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
3.Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit.Bukti audit sangat bervarisasi pengaruhnya terhadap kesimpulan yang
ditarik oleh auditorindependen dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.
Relevansi,objektivitas, ketepatan waktu, dan keberadaan bukti audit lain yang menguatkan
kesimpulan,seluruhnya berpengaruh terhadap kompetensi bukti. Audit yang dilakukan oleh
auditorindependen bertujuan untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup untuk
dipakaisebagai dasar memadai dalam merumuskan pendapatnya. Auditor independen
lebihmengandalkan buktu yang bersifat mengarahkan daripada bukti yang bersifat meyakinkan.
Standar Pelaporan
1.Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.Istilah prisnsip akuntansi yang berlaku umum adalah
padanan kata dari frasa generally acceptedaccounting principle dimana suatu istilah teknis
akuntansi yang mencakup konvensi, aturan,dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik
akuntansi yang berlaku umum diwilayah tertentu pada saat tertentu. Untuk laporan keuangan yang
didistribusikan kepada umum di Indonesia harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum diIndonesia.
4.Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai Laporan keuangansecara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan.Dalam hal nama auditor
dikaitkan dengan laporan keuangan maka laporan auditor harusmemuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika adadan tingkat tanggungjawab yang dipikul
oleh auditor.