Anda di halaman 1dari 18

Fungsi Protein dan Enzim

Kelompok 2

1. Hamdan Kurniawan (200341617246)


2. Nur Malitasari (200341617290)
3. Runekha Safitri (200341617261)
Protein merupakan zat makanan berupa asam-asam
amino yang berfungsi sebagai pembangun dan
pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang tidak
dimiliki oleh lemak atau karbohidrat
Protein mempunyai fungsi bermacam-macam bagi tubuh, yaitu
sebagai enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, dan
alat pengangkut. Selain itu protein juga berfungsi untuk perbaikan
semua jaringan di dalam tubuh termasuk darah, enzim, hormon,
kulit, rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon untuk
pertumbuhan dan mengganti jaringan yang aus, perkembangan
seks dan metabolisme. Protein juga berguna untuk melindungi
supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringan
terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam
tubuh.
Enzim merupakan senyawa protein yang membantu
proses metabolisme dalam tubuh. Dengan adanya enzim,
metabolisme akan berlangsung dengan cepat karena
menurunkan energi (aktivasi) yang diperlukan untuk
berlangsungnya reaksi tersebut. Tanpa adanya enzim
dalam tubuh, reaksi metabolisme dalam tubuh akan
berlangsung sangat lama.
Sifat-Sifat Enzim
• Merupakan senyawa protein
• Thermolabil, mudah rusak dengan suhu panas, jika
dipanasi lebih dari suhu 50° C
• Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut
bereaksi
• Kerja Katalis enzim spesifik, hanya bekerja pada substrat
tertentu
• Enzim tidak mempengaruhi kesetimbangan reaksi
• Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator,
reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-
ulang
• Bekerja secara bolak-balik
Cara Kerja Enzim
● Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik dan dengan demikian mempercepat proses reaksi.
Sebagian besar enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini
disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim amilase hanya
dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
● Ada dua cara kerja enzim, yaitu: model kunci gembok dan induksi pas.
a. Model kunci gembok (block and key).
● Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan secara
● pas dengan sisi aktif enzim (gembok).
b. Induksi Pas (Model Induced Fit)
● Pada model ini sisi aktif enzim dapat berubah bentuk
● sesuai dengan bentuk substratnya.
Faktor yang Mempengaruhi Enzim
 Temperatur
● Enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperature. Temperature
yang terlalu rendah dapat menghambat reaksi. Enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu
turun sampai O ° c , namun enzim tidak rusak, bila suhu normal maka enzim akan aktif
kembali. enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak diatas suhu 5O° c.
 Ph
● Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim
sehingga menghalangi sisi aktif berkombinasi dengan substratnya.
 Aktivator
● Aktivator merupakan salah satu molekul yang mempermudah enzim berikatan dengan
substratnya
 Konsentrasi Enzim
Semakin banyak enzim daripada Substrat, reaksi akan semakin cepat.
 Konsentrasi Substrat
Agar reaksi betjalan optimum, maka perbandinganjumlah antara enzim dan substrat harus sesuai.
Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak reaksi akan betjalan lambat bahkan ada
substrat yang tidak terkatalisasi.
 Inhibitor
Seringkali enzim dihambat oleh suatu zat yang disebut inhibitor, ada dua jenis inhibitor yaitu sebagai
berikut:
1. Inhibitor kompetitif. Pada penghambatan ini zat- zat penghambat mempunyai struktur yang mirip
dengan struktur substrat. Dengan demikian baik substrat maupun zat penghambat berkompetisi
a tau bersaing untuk bersatu dengan sisi aktif enzim, jka zat penghambat lebih dulu berikatan
dengan sisi aktif enzim, maka substratnya tidak dapat lagi berikatan dengan sisi aktif enzim.
2. Inhibitor nonkompetitif. Pada penghambatan ini, substrat sudah tidak dapat berikatan dengan
sisi aktif enzim, karena sisi aktif enzim berubah. Dikarenakan inhibitor berikatan dengan situs
selain situs aktif. Pengikatan ini merubah bentuk sisi aktif enzim.
Klasifikasi Enzim
Berdasarkan International Union of Biochemistry (IUB), enzim-enzim dibagi
menjadi 6 kelompok, yaitu
Komponen Enzim
Sebagian besar enzim, terdiri atas dua komponen penyusun yakni protein (apoenzim) dan
non-protein (gugus prostetik).

1. Apoenzim
Apoenzim adalah komponen paling dominan dalam struktur enzim. Selain itu, apoenzim ini
bersifat labil karena mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pH, serta tidak tahan
panas.

Fungsi utama dari apoenzim

Membentuk holoenzim
Fungsi utama dari apoenzim adalah untuk menimbulkan holoenzim: apoenzim disatukan
dengan kofaktor dan dari hubungan ini holoenzim dihasilkan.
Membangkitkan aksi katalitik
Katalisis mengacu pada proses di mana dimungkinkan untuk mempercepat beberapa reaksi
kimia. Berkat apoenzim, holoenzim selesai dan mampu mengaktifkan aksi katalitiknya.
Ciri-Ciri Apoenzim
● Mereka adalah struktur protein
Apoenzim berhubungan dengan bagian protein dari enzim, yang merupakan molekul yang fungsinya
bertindak sebagai katalis terhadap reaksi kimia tertentu dalam organisme.
Mereka adalah bagian dari enzim terkonjugasi
Enzim yang tidak memerlukan kofaktor dikenal sebagai enzim sederhana, seperti pepsin, tripsin, dan
urease. Sebaliknya, enzim yang membutuhkan kofaktor tertentu dikenal sebagai enzim terkonjugasi. Ini
terdiri dari dua komponen utama: kofaktor, yang merupakan struktur non-protein; dan apoenzim, struktur
protein.
Kofaktor dapat berupa senyawa organik (misal Vitamin) atau senyawa anorganik (misal Ion logam).
Kofaktor organik dapat berupa koenzim atau gugus prostetik. Koenzim adalah kofaktor yang berikatan
lemah dengan enzim dan, oleh karena itu, dapat dengan mudah dilepaskan dari situs aktif enzim.
● Mereka mengenali berbagai kofaktor
Ada banyak kofaktor yang bergabung dengan apoenzim untuk menghasilkan holoenzim. Koenzim
yang umum adalah NAD +, FAD, koenzim A, vitamin B dan vitamin C. Ion logam umum yang terikat
dengan apoenzim adalah besi, tembaga, kalsium, seng dan magnesium.
Kofaktor mengikat erat atau ringan dengan apoenzim untuk mengubah apoenzim menjadi
holoenzim. Setelah kofaktor dihilangkan dari holoenzim, ia menjadi apoenzim lagi, yang tidak aktif dan
tidak lengkap.
Contoh Apoenzim Umum
1- Karbonat anhidrase
Harbonat anhidrase adalah enzim penting dalam sel hewan, sel tumbuhan dan lingkungan untuk menstabilkan konsentrasi karbon
dioksida.
Tanpa enzim ini, konversi karbon dioksida menjadi bikarbonat – dan sebaliknya – akan sangat lambat, sehingga hampir tidak mungkin
untuk melakukan proses vital, seperti fotosintesis pada tanaman dan pernafasan selama respirasi.

2- Hemoglobin
Hemoglobin adalah protein globular yang terdapat dalam sel darah merah vertebrata dan dalam plasma banyak invertebrata, yang
fungsinya untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida.
Penyatuan oksigen dan karbon dioksida ke enzim terjadi di sebuah situs yang disebut gugheme, yang bertanggung jawab untuk
memberikan warna merah pada darah vertebrata.

3- Sitokrom oksidase
Sitokrom oksidase adalah enzim yang ada di sebagian besar sel. Ini mengandung zat besi dan porfirin.
Enzim pengoksidasi ini sangat penting untuk proses mendapatkan energi. Ini ditemukan di membran mitokondria di mana ia
mengkatalisis transfer elektron dari sitokrom menjadi oksigen, yang pada akhirnya mengarah pada pembentukan air dan ATP (molekul
energi).

4- Alkohol dehidrogenase
Alkohol dehidrogenase adalah enzim yang ditemukan terutama di hati dan perut. Apoenzim ini mengkatalisasi langkah pertama dalam
metabolisme alkohol; yaitu, oksidasi etanol dan alkohol lainnya. Dengan cara ini, itu mengubah mereka menjadi asetaldehida.
Namanya menunjukkan mekanisme aksi dalam proses ini: awalan “de” berarti “tidak”, dan “hidro” mengacu pada atom hidrogen. Dengan
demikian, fungsi alkohol dehidrogenase adalah untuk menghilangkan atom hidrogen dari alkohol.
5- Piruvat kinase
Piruvat kinase adalah apoenzim yang mengkatalisasi langkah terakhir dari proses seluler degradasi glukosa (glikolisis).
Fungsinya untuk mempercepat transfer gugus fosfat dari fosfoenolpiruvat ke adenosin difosfat, menghasilkan satu
molekul piruvat dan satu dari ATP.
Piruvat kinase memiliki 4 bentuk berbeda (isoenzim) dalam jaringan hewan yang berbeda, yang masing-masing memiliki
sifat kinetik tertentu yang diperlukan untuk beradaptasi dengan kebutuhan metabolisme jaringan ini.
metabolisme. Pada mamalia ditemukan terutama di hati.

6- Piruvat karboksilase
Piruvat karboksilase adalah enzim yang mengkatalisasi karboksilasi; yaitu, transfer gugus karboksil ke molekul piruvat
untuk membentuk oksaloasetat.
Ini mengkatalisasi secara khusus di jaringan yang berbeda, misalnya: di hati dan ginjal mempercepat reaksi awal untuk
sintesis glukosa, sedangkan di jaringan adiposa dan otak mempromosikan sintesis lipid dari piruvat.
Ini juga terlibat dalam reaksi lain yang merupakan bagian dari biosintesis karbohidrat.

7- Asetil-KoA karboksilase
Asetil-KoA karboksilase adalah enzim penting dalam metabolisme asam lemak. Ini adalah protein yang ditemukan pada
hewan dan tumbuhan, menghadirkan beberapa subunit yang mengkatalisasi berbagai reaksi.
Fungsinya pada dasarnya untuk memindahkan gugus karboksil ke asetil-KoA untuk mengubahnya menjadi malonil
koenzim A (malonil-KoA).
Ini memiliki 2 isoform, yang disebut ACC1 dan ACC2, yang berbeda dalam fungsi dan distribusinya dalam jaringan
mamalia.
8- Monoamine oksidase
Monoamine oksidase adalah enzim yang ada dalam jaringan saraf di mana ia memainkan peran penting dalam
inaktivasi neurotransmitter tertentu, seperti serotonin, melatonin dan epinefrin.
Berpartisipasi dalam reaksi biokimiawi degradasi berbagai monoamina di otak. Dalam reaksi oksidatif ini, enzim
menggunakan oksigen untuk menghilangkan gugus amino dari molekul dan menghasilkan aldehida (atau keton),
dan amonia yang sesuai.

9- Laktat dehidrogenase
Laktat dehidrogenase adalah enzim yang ditemukan dalam sel-sel hewan, tumbuhan, dan prokariota. Fungsinya
untuk meningkatkan konversi laktat menjadi asam piruvat, dan sebaliknya.
Enzim ini penting dalam respirasi seluler di mana glukosa, yang berasal dari makanan, terdegradasi untuk
mendapatkan energi yang berguna bagi sel.
Meskipun laktat dehidrogenase berlimpah di jaringan, kadar enzim ini rendah dalam darah. Namun, ketika ada
cedera atau penyakit, banyak molekul dilepaskan ke aliran darah. Jadi, dehidrogenase laktat adalah indikator
cedera dan penyakit tertentu, seperti serangan jantung, anemia, kanker, HIV, dan lain-lain.

10- Katalase
Katalase ditemukan di semua organisme yang hidup di hadapan oksigen. Ini adalah enzim yang mempercepat
reaksi dimana hidrogen peroksida terurai dalam air dan oksigen. Dengan cara ini mencegah akumulasi senyawa
beracun.
Dengan demikian, itu membantu melindungi organ dan jaringan dari kerusakan yang disebabkan oleh peroksida,
suatu senyawa yang terus-menerus diproduksi dalam berbagai reaksi
2. Gugus Prostetik

Komponen penyusun enzim yang berupa non-protein dikenal sebagai gugus prostetik.
Gugus prostetik ini terdiri dari ion anorganik dan ion organik kompleks. Ion anorganik dalam
gugus prostetik dikenal sebagai kofaktor. Kofaktor berfungsi sebagai katalis yang mampu
meningkatkan kerja enzim untuk memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain.,
contohnya antara lain ion Klor (Cl) dan Kalsium (Ca) yang bertugas mengoptimalkan kerja
enzim ptyalin pada mulut untuk menguraikan molekul gula kompleks.

Ion organik dalam gugus prostetik disebut juga dengan koenzim. Koenzim ini berfungsi untuk
memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain. Contohnya antara lain adalah FADH,
NADH, dan Vit. B.
Peranan Enzim
Mempercepat suatu reaksi kimia tanpa ikut bereaksi
Proses metabolisme dengan melibatkan enzim akan mempercepat suatu reaksi kimia. Sedangkan
proses metabolisme dengan tidak melibatkan enzim akan memperlambat suatu reaksi kimia. Enzim
sendiri tidak ikut dalam reaksi. Pada saat metabolisme melibatkan enzim, substrat akan berikatan
dengan enzim. Kemudian enzim akan merubah substrat menjadi produk. Produk merupakan hasil
akhir yang akan digunakan oleh tubuh. Semakin banyak enzim yang terlibat, maka akan semakin
cepat pula reaksi kimia dalam proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi lebih
cepat dan dapat menjalankan aktivitas secara maksimal.
Memperoleh suatu produk yang diinginkan
Meskipun enzim di dalam tubuh memiliki jumlah ribuan, tetapi banyak enzim yang tidak tertukar.
Enzim juga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substratnya, sehingga diperoleh produk yang
diinginkan. Misalnya, dari proses pemecahan amilum dapat diperoleh produk glukosa.
Enzim hanya akan mengikat substrat pada sisi aktifnya
Enzim di dalam tubuh dapat membedakan antara satu jenis enzim dengan jenis enzim lainnya,
meskipun jumlah enzim di dalam tubuh ada ribuan. Pada teori gembok dan kunci, enzim
diumpamakan sebagai gembok yang memiliki bagian kecil dan bisa mengikat substrat pada sisi aktif
enzim. Sedangkan, substrat diumpamakan sebagai kunci yang bisa berikatan dengan sisi aktif enzim.
Bisa digunakan berkali-kali
Setelah terbentuk produk pada saat proses metabolisme, enzim akan melepaskan diri dan kembali ke bentuk semula.
Kemudian enzim tersebut dapat melakukan proses kembali. Jadi, enzim memiliki peranan yang lama di dalam tubuh.
Enzim dapat digunakan berkali-kali di dalam tubuh, tetapi ada juga enzim yang tidak dapat digunakan berkali-kali
karena enzim telah rusak yang disebabkan adanya faktor tertentu, seperti perubahan suhu.

Menurunkan energi dari aktifasi


Proses metabolisme yang sedang berlangsung akan mengurangi energi yang ada dalam tubuh. Enzim berperan
penting dalam proses tersebut untuk menurunkan energi aktifasi. Metabolisme akan berjalan lebih baik dan lebih cepat
saat energi turun. Enzim berperan untuk membantu tubuh menghemat energi. Contoh: pada saat kita memindahkan air
menggunakan ember maka akan lebih cepat daripada menggunakan kedua tangan. Ember dapat menampung banyak
air, sehingga membutuhkan sedikit energi dan proses lebih cepat. Sedangkan, menggunakan kedua tangan
membutuhkan banyak energi dan proses yang lama untuk mendapatkan air satu ember. Ember diumpamakan sebagai
enzim. Oleh karena itu, semakin banyak enzim yang bekerja, maka semakin cepat pula proses metabolisme pada
tubuh.

Menjaga Kekebalan Tubuh Kita


Pada tubuh kita terdapat ribuan enzim yang bekerja untuk membantu proses kimiawi yang mampu membuat tubuh kita
tetap bertahan. Enzim berperan penting dalam proses pembentukan zat kimiawi secara maksimal serta menjaga
tubuh tetap sehat dan melindungi tubuh dari virus penyakit atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Proses kimiawi
tersebut membuat tubuh dapat menghasilkan sebuah energi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai