Anda di halaman 1dari 8

A.

KONSEP TEORI COMMON COLD

1. PENGERTIAN

Batuk pilek (common cold) adalah infeksi primer nasofaringitis dan hidung yang
sering menyerang bayi dan anak.

(FKUI, 2007 : 603)

2. ETIOLOGI

Penyebab penyakit ini virus. Masa menular penyakit ini beberapa jam sebelum
gejala timbul sampai 1-2 hari sesudah hilangnya gejala. Komplikasi bakteri patogen
biasanya pneumokokkus, streptococcus, dan pada anak virus haemophilus influenx=za
dan staphilococcus. Masa tunas 1-2 hari.

(FKUI, 2007 : 604)

3. FAKTOR PREDISPOSISI

a. Kelelahan
b. Gizi buruk
c. Anemia
d. Kedinginan
e. Musim

Walaupun umur bukan faktor yang menentukan ldaya rentan. Namun infeksi
sekunder purulen lebih banyak dijumpai pada anak kecil. Penyaklit ini sering diderita
pada waktu pergantian musim.

(FKUI, 2007 : 604)

4. Patologi Anatomis

Masa tunas dari penyakitr ini adalah 1-2 hari. Masa menular dari penyakit
ini beberapa jam sebelum gejala timbul sampai 1-2 hari sesudah gejala hilang. Terjadi
pembengkakan pada sub mukosa hidung yang disertai fasodilatasi pembuluh darah.
Terdapat infiltrasi leukosit, mula-mula sel mononukleus kemudian polimorfonukleus.
Sel epitel superfisial banyak yang lepas dan regenerasi sel epitel baru terjadi setelah
stadium akut. Penyebaran infeksi sekunder dari nasofaring ke arah bawah dapat
menyebabkan radang saluran nafas bagian bawah seperti laringitis, tracheitis,
bronchitis dan bronchopneumoni.
(FKUI;1997 )

5. Gejala Klinis

Gejala dari batuk pilek (common cold) antara lain batuk yang kadang disertai
bersin-bersin, pilek, keluar sekret cair dan bening dari hidung. Bila terjadi infeksi
sekunder oleh coccus, sekret akan menjadi kental dan purulen. Sumbatan hidung
(kongesti) disertai selaput lendir tenggorokan yang kering menambah rasa nyeri dan
frekuensi batuk bertambah. Sumbatan hidung menyebabkan anak bernafas dari mulut
dan mengakibatkan akan menjadi gelisah.

(Ika FKUI ; 1997 ;604)

6. Komplikasi (Ika FKUI, 1997 : 605)

Penyakit ini sebenarnya adalah self limited disease, yang dapayt sembuh sendiri
dalam 5-8 hari jika tidak terjadi infasi dari kuman lain. Komplikasi yang dapat terjadi
antara lain:

a. Sinusitis paranasal

Gejala umum lebih berat, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri tekan
biasanya didaerah sinus frontalis dan maxilaris. Diagnosa dapat ditegakkan
pemeriksaan foto rontgen dan transiluminasi pada anak besar. Proses sinusitis sering
menjadi kronis dengan malaise, cepat lelah dan sukar berkonsentrasi pada anak
besar. Kadang-kadang disertai dengan sumbatan hidung dan nyeri kepala yang
hilang timbul, bersin yang terus menerus disertai purulen dapat unilateral maupun
bilateral. Komplikasi sinusitis harus dipikirkan apabila didapat pernafasan melalui
mulut yang menetap dan rangsang faring yang menetap tanpa sebab yang jela.
Pengobatan dengan antibiotika.

b. Dapat terjadi penutupan tuba eustachii


gejalanya tuli atau infeksi menembus langsung ke daerah telinga tengah dan
mnyebabkan otitis media akut atau (OMA). Gejala, pada anak kecil dan bayi dapat
disertai suhu badan yang mendadak tinggi (hiperpireksia), kadang-kadang
menyebabkan kejang demam. Anak sangat gelisah, terlihat nyeri bila kepala
digoyangkan atau memegang telinganya yang nyeri. Kadang-kadang hanya
ditemukan gejala demam, gelisah dan kadang-kadang disertai gejala muntah dan
diare.

c. Penyebaran infeksi nasofaring kebawah dapat menyebabkan gangguan nafas bagian


bawah seperti laringitis, trakheitis, bronchitis dan pneumonitis.
7. Penatalaksanaan

 Untuk batuk pilek tanpa komplikasi diberikan pengobatan simptomatis misalnya


ekspetoransia untuk mengatasi batuk, sedatif untuk menenangkan pasien dan
antipiretik untuk menurunkan demam.
 Mengeluarkan sekret dengan membaringkan anak tengkurap
 Anak besar diberikan tetes hidung larutan efedrin 1 %
 Bila ada infeksi sekunder hendaknya diberikan antitusif
 Batuk yang produktif (brochitis dan tracheitis) tidak boleh diberikan antitusif
misalnya codein yang bisa menyebabkan depresi pusat batuk dan pusat muntah
 Penumpukan sekret, sehingga dapat menyebabkan brochopneumoni. Pemberian
obat gosok dapat membuat anak merasa hangat.
 Untuk mengurangi batuk dapat diberikan obat batuk sebelum tidur malam. Bila
waktu tidak sering batuk, berikan minum hangat dan bila perlu ekstra obat batuk
dan obat dapat diminumkan dengan cara diencerkan.
(Ika FKUI, 1997)
B. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN

I. PENGKAJIAN

1. Data Subyektif
a. Biodata
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, nama orang tua, pekerjaan orang tua dan
alamat.
b. Keluhan Utama
Meliputi alasan mengapa pasien datang dan apa yang dirasakan pasien saat
datang.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penyakit yang sedang diderita oleh anak saaat ini, lama penyakit, dan tindakan
apa yang telah dilakukan oleh orangtua sebagai upaya pengobatan.
d. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Sebelumnya anak pernah menderita penyakit apa dan telah mendapat pengobatan
apa serta dibawa kemana saan anak sakit.
e. Riwayat Imunisasi
Anak telah mendapat imunisasi apa saja, kapan pemberiannya, serta apa yang
dilakukan orang tua untuk mengatasi reaksi yang terjadi pasca imunisasi.
f. Riwayat Kesehatan Keluarga dan genogram
Untuk mengetahui dalam keluarga apakah ada yang menderita penyakit menurun
seperti kjencing manis, TBC, asma. Dan apakah keluarga atau orang sekitar ada
yang menderita penyakit seperti yang diderita anak.
g. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Kehamilan : Keluhan ibu saat hamil, ANC berapa kali, diman, penyuluhan dan
nasehat saat ANC, tanda bahaya yang terjadi saat hamil.
Persalinan : Anak lahir dimana, persalinan normal/tidak, aterm/tidak, BB saat
lahir
Nifas : Nifas berjalan normal/tidak, terjadi perdarahan/tidak, anak
langsung menyusui/tidak
h. Riwayat tuimbuh kembang
Pertumbuhan : BB sebelum sakit dan BB sekarang
Perkembangan : Apa yang sudah bisa dilakukan oleh anak dari usia 0-
sekarang
i. Pola makan sehari-hari
1. Pola nutrisi
Frekuensi makan, berapa kali, porsi (komposisi makanan), ada gangguan
makan atau tidak. Minum berapa gelas/hari, ada gangguan atau tidak.
2. Pola istirahat
Bagaimana kebutuhan istirahat anak selaa sebelum sakit dan saat anak sakit.
3. Pola eliminasi
BAB anak saat sebelum sakit dan saat sakit, ada gangguan atau tidak, rutin
tiap hari/tidak, frekuensinya, konsistensinya serta warnanya.
BAK anak saat sebelum sakit dan saat sakit, lancar/tidak, ada gangguan/tidak.
4. Pola kebersihan
Bagaimana orang tua menjaga kebersihan tubuh anaknya, saat anak sakit,
anak tetap dimandikan atau hanya diseka saja.
5. Pola aktivitas
Aktivitas anak saat sebelum sakit dan saat sakit.
j. Pola Psikososial
Berisi tentang hubungan anak dengan keluarga dan orang lain.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : cukup/baik/jelek
- Kesadaran : composmentis/somnolen/apatis
- TTV : BB sebelum sakit . . . kg
BB saat pengkajian . . .kg
TB . . . cm
Nadi : 100-180 x/menit
Pernapasan : 30-40 x/menit
Suhu : 36,5-37,5
b. Pemeriksaan fisik
 Inspeksi
- Rambut : bersih/tidak, warna, rontok/tidak
- Muka : pucat/tidak
- Mata : cekung/tidak, konjungtiva pucat/merah, sklera
kuning/tidak
- Mulut : bibir pucat/tidak, lembab/tidak, sianosis/tidak
- Hidung : ada sekret/tidak, simetris/tidak, ada polip atau
tidak
- Telinga : ada sekret/tidak, simetris/tidak
- Dada : ada retraksi otot dada/tidak
- Perut : buncit/tidak
 Palpasi
- Wajah : ada nyeri tekan pada sinus frontalis dan
maksilaris/tidak
- Leher : ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena
jugularis/tidak
- Dada : ada benjolan abnormal/tidak
- Perut : ada nyeri tekan/tidak
 Auskultasi
- Dada : ada kelainan suara timpani dan jantung/tidak
- Perut : ada bising usus/tidak
 Perkusi
- Perut : ada timpani/tidak

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH

Dx : Anak “....” dengan common cold

Ds : Ibu mengatakan anaknya sakit batuk pilek selama . . . hari

Do : Keadaan umum : lemah

BB sebelum sakit . . . kg

BB saat dikaji . . . kg

Suhu . . . 0C

Nadi . . . x/menit

Dari hidung tamapak keluar sekret bening dan encer

Anak tampak sering batuk-batuk

Masalah:

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur


Ds : -
Do : anak terlihat lesu, mata terlihat cekung dan anak sering menguap
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Ds : -
Do : BB sebelum sakit . . . kg
BB saat dilakukan pengkajian . . . kg

III. INTERVENSI

Dx : Anak “...” common cold


Tujuan : Anak sembuh dari penyakit common cold

Kriteria Hasil : - Keadaan umum: baik

- Suhu : 36,5-37,5
- Anak sudah tidak batuk dan pilek lagi
- Tidak terjadi komplikasi (Infeksi sekunder)

Intervensi:

1. Mengobservasi tanda-tanda vital


R : TTV merupakan deteksi dini adanya komplikasi dan untuk melihat
perkembangan anak
2. Anjurkan anak untuk istirahat yang cukup
R : Istirahat yang cukup akan mempercepat pemulihan kondisi anak
3. Anjurkan pada ibu untuk memberikan obat sesuai dengan anjuran/jadwal yang telah
diberikan
R : Minum obat secara teratur dapat membuat pengobatan menjadi optimal dan
mempercepat penyembuhan
4. Suruh ibu untuk tetap memberikan makanan dengan cukup gizi pada anak
R : Anak yang sakit, kenutuhan nutrisinya harus terpenuhi
5. Anjurkan ibu untuk segera memeriksakan anaknya bila batuk belum sembuh dalam
waktu 1 minggu.
R : memeriksakan anak lebih dini dapat mendeteksi adanya komplikasi infeksi
sekunder lebih dini, sehingga dapat segera dilakukan tindakan.

Masalah:

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat


Tujuan : gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dapat teratasi
KH : Anak dapat tidur dengan nyenyak dan tidak terjadi gangguan rasa
nyaman
Intervensi :
1) Berikan obat batuk dan pilek sebelum anak tidur
R : Obat batuk dan pilek akan mengurangi frekuensi batuk abak saat tidur
2) Olesi dengan obat gosok pada dada, punggung dan leher anak
R : Obat gosok akan memberikan kehangatan dan dapat melegakan
pernafasan anak
3) Hindari pemberian makanan berminyak, kering dan panas
R : Makanan berminyak, kering dan panas dapat memacu timbulnya batuk
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Tujuan : Kebutuhan nutrisi anak terpenuhi
KH : - Nafsu makan anak kembali seperti sebelum sakit
- BB anak kembali seperti sebelum sakit
- Anak terlihat segar kembali
- Dpat melakukan aktivitas seperti biasa
Intervensi :
1. Anjurkan ibu untuk menyajikan makanan dengan sajian yang menarik bagi anak
R : untuk membuat anak tertarik untuk makan
2. Hindari pemberian makanan ringan/camilan
R : Makanan ringan/camilan akan mengurangi keinginan anak untuk makan, sebab
anak telah merasa kenyang
3. Anjurkan ibu untuk memberikan makanan dengan gizi seimbang
R : Makanan dengan gizi seimbang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang
hilang
3. Gangguan suhu tubuh
Tujuan : Suhu tubuh anak normal dan tidak demam
KH : Suhu tubuh anal dalam batas normal yaitu 36,5-37,5 0C
Intervensi :
1) KOmpres anak dengan air dingin
R : Kompres air dingin dapat menurunkan panas anak
2) Berikan obat penurun panas sesuai dosis
R : Obat penurun panas akan menurunkan panas anak
3) Pakaikan pakaian yang tipis
R : Pakaian yang tipis memperlancar pengeluaran panas tubuh anak

IV. IMPLEMENTASI

Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi

V. EVALUASI

Mengacu pada kriteria hasil

Anda mungkin juga menyukai