DMPA
DMPA
TINJAUAN TEORI
2. Mekanisme Kerja
a. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa
c. Mengganggu peristaltik Tuba fallopi sehingga konsepsi dihambat.
d. Mengubah suasana endometrium sehingga tidak sempurna untuk Implantasi hasil
konsepsi
(Manuaba, 2010 ; 601)
3. Efektifitas
DMPA sangat efektif, dengan angka kegagalan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per
tahun
Asal penyuntikan di lakukan tetatur sesuai jadwal
(Anna Clasier, 2006:100-101)
5. Keuntungan Suntik KB
a. Sangat efektif
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c. Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah
d. Tidak mempengaruhi ASI
e. Sedikit efek samping
f. Dapat digunakan untuk usia > 35 tahun sampai premenopause
g. Membantu mencegah kanker
h. Menurunkan kejadian tumor jinak payudara
i. Mencegah beberapa penyakit radang panggul
j. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (scle cell)
(Sarwono, 2008 ; Mk- 41)
6. Keterbatasan Suntik KB
1) Sering ditemukan ganggaun haid, seperti :
siklus haid yang memendek dan memanjang
perdarahan yang banyak dan sedikit
perdarahan tidak teratur / perdarahan bercak
tidak haid sama sekali
2) klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
3) tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
4) permasalahan berat badan
5) tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS
6) terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
7) terlambatnya kembali kesuburan bukan kerena terjadinya kerusakan/ kelainan pada organ
genetalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya
8) terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
9) pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang, dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan lipido.
(Abdul Bari, 2006:MK 24)
7. Efek Samping
a. Berat badan bertambah
b. Menimbulkan nyeri kepala/ pusing
c. Perdarahan banyak saat menstruasi
d. Mudah tersinggung
e. Payudara tegang
f. Munculnya jerawat
g. Siklus haid tidak teratur
h. Tidak mendapatkan menstruasi (amenorrhoe)
i. Peningkatan tekanan darah
j. Mual muntah
k. Rambut rontok dan kering.
(Manuaba, 1998; 445)
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB :
TD : 100 / 60 – 140 / 90 mmHg
Nadi : 70 – 80 x/menit (teratur)
RR : 18 – 24 x/menit (teratur)
Suhu : 36 - 37o C ( Axilla )
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka : tidak pucat, tidak odema dan bentuk muka
Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak icterus
Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : bibir tidak pucat, tidak pecah-pecah (tidak stomatitis), tidak ada
canes gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada bendungan vena jugularis
Dada : Payudara simetris, tidak ada kelainan / pembesran, colostrum -/-
Abdomen : tidak ada bekas operasi
Genetalia : bersih, tidak ada tanda cedwic
Ekstermitas : simetris turgor baik, odema, varises -/-
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis.
Payudara : kenyal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, colostrums -/-
Abdomen : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran limfe dan hepar, tidak
ada benjolan
c. Auskultasi
Dada : tidak ada wezhing dan ronki
d. Perkusi
Perut : tidak kembung
Ekstermitas : reflek patella : +/+
Masalah
a. Gangguan siklus haid / amenore
Ds : ibu mengatakna tidak haid selama ikut KB
Do : HPHT
b. Perubahan BB (naik/turun)
Ds : ibu mengatakan akhir-akhir ini berat badannya bertambah/ menurun
Do : BB dulu dan sekarang
c. Pusing / sakit kepala / migran
Ds : ibu mengatkan selama ikut KB suntik ibu sering merasa pusing
Do : ibu tampak menahan kesakitan pada saat TTV
d. Spotting
Ds : ibu mengatakan selama ikut KB suntik mengelurkan perdarahan bercak/flek
Do : anemis/tidak
III.Intervensi
Diagnosa : P0000 Akseptor KB suntik 3 bulan (Depo Progestin)
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan KB suntik 3 bulan (Depo Progestin)
obat dapat bereaksi dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria Hasil :
- TTV dalam batas normal
- Ibu tidak mengalami keluhan
- Tidak terjadi infeksi pasca penyuntikan
- Tidak terjadi abses
Intervensi
1. Lakukan pendekatan dengan klien
R/ Klien lebih kooperatif terhadap tindakan yang kita lakukan
2. Tanyakan keluhan pada klien
R/ Klien mendapat penanganan sesuai dengan keluhan
3. Lakukan pemeriksaan TTV dan jelaskan hasilnya pada klien
R/ Deteksi dini kelainan dan ibu menjadi mengerti dan mengetahui keadaannya
4. Siapkan lingkungan dan pasien
R/ Menjaga privasi dan kenyamanan pasien
5. Siapkan alat
R/ obat dapat bereaksi
6. Beritahu jadwal kontrol dan suntikan berikutnya
R/ mendapatkan suntikan tepat pada waktunya
7. Lakukan pencatatan pada buku register
R/ Untuk pendokumentasian
8. Berikan KIE KB suntik
R/ Ibu mengetahui apa yang akan dialaminya setelah KB suntik
Masalah
1) Gangguan siklus haid / amenore
Tujuan : klien dapat mengerti adanya efek samping yang terjadi
Kh : klien lebih tenang dan dapat menerima efek samping KB suntik
Intervensi
a. Jelaskan kepada ibu tentang efek samping dari KB suntik
R : tingkat pengetahuan ibu bertambah sehingga ibu bisa lebih kooperatif
b. Anjurkan kepada ibu untuk konsumsi makanan gizi seimbang
R : input yang cukup membantu proses perbaikan sel_sel tubuh yang rusak
c. Lakukan pengobatan jika terjadi komplikasi yang berlanjut
R : penanganan yang tepat menghindari terjadinya komplikasi yang
berlanjut
2) Perubahan BB (naik/ turun)
Tujuan : tidak terjadi penambahan/penurunan BB
KH : BB ibu tetap tidak terjadi gangguan body image pada ibu,
penambhan tidak lebih dari 1 Kg per bulan
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu bahwa penambahan BB tidak selalu terjadi
R : setiap individu berbeda-beda tergantung kadar hormone progesterone
yang dapat mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi
lemak yang tersimpan di bawah kulit juga hormone progesterone dapat
merangsang nafsu makan
b. Sarankan diet rendah kalori
R : diet dapat mengganggu karbohidrat masuk dalam tubuh sehingga
tubuh memetabolisme cadangan lemak di bawah kulit sehingga BB
berkurang
c. Sarankan olah raga teratur
R : olah raga teratur minimal 15 menit perlu tenaga yang lebih dimana
diperoleh metabolisme lemak di bawah kulit ( membakar lemak dalam
tubuh )
IV. Implementasi
Sesuai dengan intervensi
V. Evaluasi
Merupakan penilaian dari seluruh tindakan yang dilakukan minimal menggunakan
metode SOAP.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari, Saifudin. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
Prawihardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Manuaba, Ida Bagus Gde 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta:
EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde 2007. Operasi Kebidanan, Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC.
Varney, Hellen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.