Anda di halaman 1dari 6

Nara sumber 1

Erfina Y. adalah salah satu Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mulawarman. Erfina Y. yang akrab di sapa Fina ini berasal dari Penajam Paser Utara (PPU).

Saat ini Fina menetap disekitaran kampus UNMUL, lebih tepatnya di Jalan Pramuka 13. Ia
sendiri belum lama tinggal di tempat barunya itu karena dirinya juga merupakan seorang
mahasiswa baru. Di tempat tinggal barunya, Fina banyak sekali menemui tetangganya yang
beraneka suku, bangsa dan agama. Namun dari perbedaan tersebut dia menyatakan bahwa
ditempat tinggalnya baik-baik saja bahkan saling menghormati antartetangga. Gadis 19
tahun itu menyatakan, selama dia tinggal ditempat barunya itu belum pernah menemui
kegiatan keagamaan yang mendapatkan sikap intoleran dari tetangganya yang lain.

Menurut wanita berhijab itu, toleransi sangat diperlukan dalam kehidupan beragama di
lingkungan bertetangga agar dapat selalu bersatu, karena dengan sikap toleransi setiap
orang dapat saling menghargai dan menghormati sesama.
Narasumber 2

Muhammad Latif adalah seorang pelajar kelas XI sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di
Tenggarong. Pemuda 16 tahun itu sudah lama tinggal di Tenggarong, yaitu sejak ia kecil.
Dia menuturkan kalau tetangganya di daerah Tenggarong berasal dari agama yang
berbeda-beda dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Dia menceritakan
juga bahwa ditempatnya ada intoleransi namun tidak secara langsung atau bisa di katakan
intoleransi tersebut dilakukan oleh orang-orang dari lingkup agama yang berbeda dengan
membicarakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu agama.

Namun walaupun di tempat tinggalnya ada intoleransi yang tidak secara langsung tersebut,
mereka masih tetap berinteraksi dengan baik di lingkungan yang berbeda agama dengan
cara melakukan gotong royong setiap bulannya dengan rutin.

Latif mengatakan bahwa toleransi sangat diperlukan misalnya dalam bidang kebersihan
dan keamanan, agar lingkungan sekitar tempat tinggal juga terawat dan dari kegiatan
tersebut pula dapat terbentuk persatuan antar sesama masyarakat meskipun berbeda
agama.
Narasumber 3

Ibu Margareta adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang tinggal di Sungai Lais, saat kami
wawancarai Ibu Margareta yang akrab disapa Ibu Merry ini menceritakan kalau di
lingkungan tempat tinggalnya yang ia sudah tinggali selama 13 tahun tersebut tidak pernah
terjadi intoleransi antar umat beragama, semua masyarakat di daerah tempat tinggalnya
rukun dan saling menjaga satu sama lain. Mereka semua saling menghormati kegiatan
keagamaan masing-masing seperti kegiatan doa atau pengajian yang biasa diadakan di
rumah-rumah.

Kegiatan yang biasa warga lingkungan tersebut lakukan untuk memupuk persatuan adalah
gotong royong membersihkan lingkungan tempat tinggal karena walaupun berbeda agama
mereka tetap tinggal di lingkungan yang sama.

Menurut wanita 45 tahun itu, toleransi beragama adalah suatu sikap manusia sebagai umat
yang beragama dan mempunyai keyakinan untuk menghormati dan menghargai manusia
yang beragama lain. Karena semua agama juga pasti mengajarkan untuk tetap berbuat baik
kepada sesama meskipun berasal dari suku bangsa dan agama yang berbeda-beda. Apalagi
kita tinggal di Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dan agama. Jadi,
toleransi antar umat beragama harus terus kita junjung tinggi. Perlu sekali karena toleransi
adalah salah satu hal baik yang dapat kita lakukan.
Salam Redaksi

Shalom,

Selamat Pagi,

Salam Damai dari kami untuk semua pembaca Majalah Praktikum Kelompok 3 di bulan
Desember yang penuh sukacita ini karena sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan
Tuhan Kita Yesus Kristus dalam beberapa minggu kedepan.

Kami segenap redaksi Majalah Praktikum Kelompok 3 mengucapkan Puji Syukur kepada
Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan izinnya kami dapat melakukan penerbitan
perdana sekaligus terakhir kami di bulan Desember ini.

Edisi pertama dan terakhir ini kami hadir dengan laporan utama tentang Intoleransi Agama
dalam Kehidupan Bertetangga dengan tajuk lifestyle “Do and Don’t : Menyikapi Perbedaan
Gender dalam Sikap dan Tingkah Laku di Masyarakat”

Semoga sajian kami bisa bermanfaat untuk kalian semua ya, para Sobat Kristus.

Shalom.
Susunan Redaksi

Redaksi

Allessandro Alvhane

Constanti Ludvenita Adsitanada

Ignasius Alvian Rega

Ivandher Alesandro Ngasi

Natalia Daniati Sania

Oktaviani Rosari

Patrick Sanjaya

Seraphine Octavia Hamijoyo

Alamat Redaksi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman

Jalan Kuaro, Gunung Kelua


Dunia Hampir Terbalik

1929

Tapi bagi kaum perempuan

Cara sana tidak baik semuanya

Jika rambut kita potongkan

Banyaklah orang mengritiknya

Perempuan yang tinggal tegak

Dikatakan malas bergerak

Tapi kalau kita ikut bergerak

Sebentar saja mendapat gertak

Jika demikian dunia punya untung

Baiklah Ismini pulang ke kampung

Tinggal disana menanam jagung

Pikiran Ismini tak lagi bingung

Anda mungkin juga menyukai