Model data REA (REA data model) Dikembangkan secara spesifik untuk digunakan dalam
mendesain SIA. Model data REA berfokus pada sistematik bisnis yang mendasari aktivitas
rantai nilai sebuah organisasi. Iya menyediakan panduan bagi desain database SIA dan
dengan mengidentifikasi entitas apa yang harus disertakan dalam dalam database itu. Model
data REA biasanya digambarkan dalam bentuk diagram E-R. Akibatnya, Dalam sisa bab ini
dan di seluruh buku, kita akan merujuk diagram E-R yang dikembangkan berdasarkan model
data REA sebagai diagram REA.
TIGA JENIS DASAR ENTITAS
Model data rea dinamai demikian karena ia mengklasifikasikan entitas ke dalam tiga kategori
yang berbeda: sumber daya organisasi dapatkan di gunakan, peristiwa (aktivitas bisnis)
yang dijalankan organisasi, dan agen yang berpartisipasi dalam peristiwa ini menyediakan
contoh dari 3 jenis entitas ini .
Sumber daya (resources) adalah hal-hal yang memiliki nilai ekonomis untuk organisasi,
menyertakan dua entitas sumber daya: Kas dan persediaan. Peristiwa (event) adalah berbagai
aktivitas bisnis mengenai informasi apa yang manajemen ingin kumpulkan untuk
perencanaan atau tujuan pengendalian. Ada dua entitas peristiwa dalam penjualan dan
penerimaan kas. Agen (agents) adalah orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam
peristiwa dan mengenai bagi siapa informasi diperlukan bagi perencanaan, pengendalian,
dan tujuan evaluasi, menyertakan dua jenis entitas agen: pegawai dan pelanggan.
MENYUSUN HUBUNGAN: RANCANGAN REA DASAR
Model data REA menentukan sebuah pola dasar bagi Bagaimana tiga jenis entitas ini (sumber
daya, peristiwa, dan agen) harus berhubungan satu sama lain. menyajikan pola dasar ini.
fitur-fitur esensial dari pola tersebut adalah sebagai berikut.
1. Setiap peristiwa di tautkan ke setidaknya 1 sumber daya yang di pengaruhi.
2. setiap peristiwa ditautkan ke setidaknya 1 peristiwa lainnya.
3. Setiap peristiwa ditakutkan ke setidaknya dua agen yang berpartisipasi.
Nama-nama dalam garis menjelaskan jenis hubungan. Agen berpartisipasi dalam peristiwa.
Hubungan dualisme ekonomi antara peristiwa “ Mendapatkan “ dan peristiwa “ memberikan
“ merefleksikan fakta bahwa organisasi harus menyerahkan satu sumber daya (misalnya,
kas) guna mendapatkan sumber daya lainnya (misalnya, persediaan). hubungan alir stock
antara sebuah peristiwa dan sebuah sumber daya mempresentasikan baik harus masuk atau
arus keluar sumber daya.
ATURAN 1: SETIAP ENTITAS PERISTIWA HARUS DITAUTKAN KE
SETIDAKNYA SATU ENTITAS SUMBER DAYA
Peristiwa harus ditempatkan ke setidaknya 1 sumber daya yang dipengaruhi. Beberapa
peristiwa, seperti yang dilabeli “Mendapatkan Sumber Daya A”. meningkatkan kuantitas
sebuah sumber daya. contoh umum dari peristiwa “ mendapatkan” tersebut termasuk
penerimaan barang dari seorang pemasok (yang meningkatkan kuantitas persediaan di
tangan) dan penerimaan pembayaran dari pelanggan (yang meningkatkan jumlah kas)
peristiwa lain, seperti dilabeli “Memberikan Sumber Daya B”, secara langsung menurunkan
kuantitas sebuah sumber daya. Contoh umum dari peristiwa “memberikan” tersebut
termasuk membayar pemasok dan menjual barang, yang menurunkan jumlah kas dan
kuantitas persediaan di tangan secara berurutan .
ATURAN 2: SETIAP ENTITAS PERISTIWA HARUS DITAUTKAN KE
SETIDAKNYA SATU ENTITAS PERSITIWA LAINNYA
Juga menunjukkan bahwa peristiwa Mendapatkan Sumber Daya ditakutkan ke peristiwa
Memberi Sumber Daya B dalam Apa yang dilabeli sebagai hubungan dualisme ekonomi.
hubungan dualisme ekonomi memberi- untuk- mendapatkan tersebut merefleksikan prinsip
bisnis dasar yang organisasi bisa jalankan dalam aktivitas yang menghabiskan sumber daya
hanya dengan harapan mendapatkan sumber daya lain sebagai pertukaran. Sebagai contoh,
peristiwa Penjualan, yang memerlukan penyerahan (penurunan) persediaan, Terkait dengan
peristiwa menerima Kas yang melibatkan mendapatkan (meningkatkan) jumlah kas,
menunjukkan bahwa tiap siklus akuntansi dapat dijelaskan dalam istilah hubungan dualisme
memberi- untuk- mendapatkan tersebut. bagian bawah tersebut juga menunjukkan bahwa
terkadang suatu peristiwa dapat Ditautkan ke beberapa peristiwa lainnya.
Tidak setiap hubungan antara dua peristiwa mempresentasikan dualisme ekonomi memberi-
untuk mendapatkan, meski demikian. Peristiwa komitmen dilakukan peristiwa selain untuk
merefleksikan hubungan sebab-akibat berurutan. Sebagai contoh, peristiwa Ambil Pesanan
Pelanggan akan ditautkan ke peristiwa penjualan untuk merefleksikan fakta bahwa pesanan
tersebut mengawali dan menghasilkan penjualan. Sama halnya, peristiwa Memesan
Persediaan (pembelian) akan ditautkan ke peristiwa Menerima Persediaan untuk
merefleksikan hubungan sebab-akibat berurutan lainnya.
ATURAN 3: SETIAP ENTITAS PERISTIWA HARUS DITAUTKAN KE
SETIDAKNYA DUA AGEN YANG BERPARTISIPASI
Untuk akuntabilitas, organisasi perlu mampu melacak tindakan para pegawai. Organisasi
juga perlu mengawasi status komitmen dan peruntukan dualisme ekonomi yang dijalankan
dengan pihak luar, Menunjukkan Setiap peristiwa yang ditautkan ke dua entitas agen yang
berpartisipasi. Bagi peristiwa yang melibatkan transaksi dengan pihak eksternal, agen
internal adalah pegawai yang bertanggung jawab sebagai gaya yang dipengaruhi oleh
peristiwa tersebut, dan eksternal adalah pihak eksternal untuk transaksi tersebut. Bagi
peristiwa internal, seperti transfer bahan baku dari ruang simpanan ke produksi, agen internal
adalah pegawai yang menyerahkan tanggung jawab atau penyimpanan sumber daya, dan agen
eksternal adalah pegawai yang menerima menyiapkan atau dengan asumsi tanggung jawab
sebagai sumber daya tersebut.