NAMA KELOMPOK 1:
2021/2022
Bab 19 topik khusus dalam pemodelan REA
Pendahuluan
Dua bab sebelumnya membahas topik pemodelan data REA dan menjelaskan cara
mengimplementasikan sebua model REA dalam sebuah database relasional. Kedua bab
berfokus terutama pada aktivitas siklus pendapatan dan pengeluran untuk sebuah organisasi
ritel khusus. Bab ini memperluas konsep dasar tersebut ke berbagai jenis dan siklus bisnis
lainnya. Kita mulai dengan memeriksa beberapa model yang lebih kompleks pada siklus
pendapatan dan pengeluaran, termasuk beberapa aktivitas tambahan yang secara khusus
dijalankan oleh para pengusaha pabrik dan distributor serta situasi-situasi khusus lainnya.
Kemudian, kita akan membahas beberapa tambahan untuk model REA dasar. Selanjutnya
kita akan menjelaskan cara memodelkan aktivitas bisnis dasar dalam siklus produksi, sumber
daya manusia (SDM), dan pembiayaan. Kita meringkasnya dengan menyajikan sebuah model
REA teritegrasi komperhensif yang menggabungkan berbagai topik yang disajikan dalam bab
ini.
Figur 19-1
Banyak entitas dan hubungan yang digambarkan pada Figur 19-1 telah dbahas pada bab-bab
sebelumnya, sehingga kita hanya akan berfokus pada aspek-aspek yang baru. Figur 19-1
memisahkan aktivitas pelanggan. Oleh karena itu, masing-masing contoh dari peristiwa
mengisi pesanan pelanggan mempresentasikan pengambilan dan pengepakan pesanan yang
dilakukan oleh seorang pegawai gudang.
Tabel 19-1 menunjukkan bahwa kunci utama dari peristiwa Mengirim Pesanan adalah nomor
pengiriman. Nomor bill-of-lading adalah atribut lainnya. Tetapi ia bukanlah kunci utama
karena mungkin bernilai nol untuk pengiriman dengan menggunakan truk milik perusahaan
sendiri. Nomor faktur penjualan adalah atribut lain dari peristiwa pengiriman. Namun, ia
bukanlah kunci utama seperti bab sebelumnya.
Sebagian beşar entitas dan hubungan yang digambarkan dalam Figur 19-2 telah
dijelaskan pada dua bab sebelumnya. Satu entitas barunya adalah peristiwa Meminta
Persediaan. Banyak perusahaan yang lebih beşar ingin secara resmi menyetujui permintaan
untuk membeli barang; peristiwa Meminta Persediaan menyediakan sebuah cara untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas semacam itu.
Gambar 19-2 Diagram REA yang Diperpanjangan untuk Siklus Pengeluaran
beberapa permintaan ditolak dan karenanya tidak akan pernah dihubungkan ke sebuah
pesanan. Minimum 0 diasosiasikan dengan peristiwa Meminta Persediaan yang
merefleksikan fakta bahwa beberapa pesanan dibuat secara otomatis oleh sistem
pengendalian persediaan. bukannya dari sebuah permintaan tertentu. Maksimum yang
diasosiasikan dengan peristiwa Memesan Persediaan jumlahnya banyak karena beberapa
permintaan mungkin diperuntukan bagi beberapa barang yang berbeda, setiap permintaan
mungkin secara normal berasal dari sumber-sumber yang berbeda. Pesanan pembelian yang
terpisah diperlukan untuk setiap pemasok yang berbeda. Oleh karena itu, sebuah permintaan
yang disetujui mungkin ditautkan ke berbagai pesanan yang berbeda. Kardinalitas maksimum
yang diasosiasikan
dengan peristiwa Memesan Persediaan jumlahnya banyak untuk merefleksikan praktik umum
pengombinasian permintaan berbeda bagi barang yang disediakan oleh pemasok yang sama
ke dalam sebuah pesanan yang lebih besar untuk mendapatkan syarat yang lebih baik.
Tabel 19-2 menunjukkan bahwa informasi biaya disimpan dalam beberapa tabel.
Biaya standar dicatat sebagai sebuah atribut tabel Persediaan karena ia sama untuk seluruh
unit barang persediaan tertentu selama satu tahun fiskal. Sebagai tambahan, data biaya akan
tersedia hanya dengan format tersebut; akan mustahil untuk menghitung nilai-nilai alternatif
persediaan karena data mendetail biaya yang berhubungan dengan setiap pembelian tidak
akan disimpan dalam database.
Penjualan Jasa
Sejauh ini, seluruh contoh pemodelan yang dibahas sebelumnya, telah berfokus pada
bisnis yang menjual persediaan berwujud. Namun, bisnis seperti bengkel reparasi otomotif
menghasilkan pendapatan dari penjualan produk dan provisi jasa. Figur 19-3 menyajikan
sebagian model REA siklus pendapatan untuk perusahaan tersebut. Entitas Jasa pada Figur
19-3 memuat informasi mengenai aktivitas penghasil pendapatan organisasi. Setiap baris
mengidentifikasi sejenis jasa tertentu yang disediakan perusahaan.
Figur 19-3 mengandung hubungan antara peristiwa Penjualan serta entitas Jasa dan
Persediaan Sumber Daya. Sifat kardinalitas hubungan tersebut bergantung pada bisnis
tertentu, tetapi biasanya kedua hubungan akan dimodelkan sebagal hubungan M:N karena
kebanyakan bisnis menyediakan jenis jasa yang sama ke banyak pelanggan yang berbeda,
menggunakan suku cadang diproduksi massal yang standar. Kardinalitas minimum dan
maksimum pada Figur 19-3 di khususkan untuk bisnis seperti reparasi otomotif dan peralatan.
Hubungan antara peristiwa perolehan dan entitas sumber daya dimodelkan sebagai
hubungan 1:N pada Figur 19-4 karena pada sebagian besar kasus, setiap jasa (telepon, listrik,
dsb.) diperoleh secara terpisah, biasanya dari pemasok yang berbeda. Hubungan antara
peristiwa Memperoleh Jasa dan Mengeluarkan Kas dimodelkan sebagai hubungan 1:1 untuk
merefleksikan situasi umum, yaitu organisasi mendapatkan penggunaan sebuah jasa tertentu
untuk satu periode waktu tertentu dan melakukan pembayaran tiap bulan untuk jasa yang
diperoleh dan digunakan pada bulan tersebut.
Gambar 19-4 Sebagian Siklus Pengeluaran untuk Perolehan Jasa
Aset Digital
Perusahaan yang menjual perangkat lunak, musik, atau foto digital melalui Internet
menyerahkan salinan digital atas sumber daya tersebut, tetapi bukan sumber daya yang
sesungguhnya itu sendiri. Perusahaan semacam itu masih perlu mengumpulkan informasi
mengenal pembelian dan pembayaran mereka untuk aset digital tersebut serta perlu melacak
pesanan dan pengiriman aset digital tersebut, bersamaan dengan penerimaan pembayaran dari
para pelanggannya. Perusahaan juga memerlukan sebuah tabel Persediaan agar para
pelanggan dapat melihat jenis produk digital yang tersedia untuk dijual. Struktur tabel
Persediaan tersebut hampir identik dengan barang yang diproduksi massal. Satu-satunya
perbedaan karena penjualan hanya menyertakan salinan digital sumber daya, tidak perlu ada
atribut seperti kuantitas di tangan, kuantitas tersedia, titik pemesanan ulang. dan kuantitas
pemesanan ulang standar.
Transaksi Persewaan
Kunci utama untuk tabel Menyewakan Persediaan adalah sejenis nomor serial (serial number)
yang unik, bukannya sebuah part number. Setiap peristiwa Menyewakan Barang mencatat
informasi mengenal persewaan suatu barang tertentu, seperti tanggal dan waktu disewa, harga
sewa, serta segala syarat khusus persetujuan tersebut, masing-masing untuk satu barang
persediaan tertentu. Apabila pelanggan menyewa lebih dari satu barang, sistem akan
memperlakukannya sebagai sebuah rangkaian peristiwa persewaan, masing-masing untuk
satu barang persediaan tertentu. Hal tersebut memfasilitasi pelacakan status setiap barang
Persediaan Persewaan.
Kardinalitas minimum pada setiap sisi hubungan tersebut merefleksikan urutan sementara
atas dua peristiwa (yaitu sebuah barang disewa sebelum dikembalikan).Organisasi kadang-
kadang memilih untuk menyewa sumber daya daripada membelinya.
Figur 19-1 dan 19-2 menggambarkan beberapa elemen tambahan model data REA yang tida
dibahas pada dua bab sebelumnya: peran pegawai, hubungan agen-peristiwa M:N, lokas,
serta hubungan antara sumber daya dan agen.
Peran Pegawai
Figur 19-1 dan 19-2 mengidentifikasikan peran yang dimainkan oleh seorang pegawai
(misalnya, personel penjualan, pegawai gudang). Informasi ini memperkaya diagram REA
dan dapat digunakan untuk memverifikasi apakah fungsi pekerjaan dipisahkan secara tepat.
Meski demikian, Tabel 19-1 dan 19-2 masih menunjukkan bahwa hanya ada satu entitas
pegawai. Informasi mengenai peran pekerjaan secara sederhana merupakan atribut lain
(jabatan) dalam tabel Pegawai.
Figur 19-2 menggambarkan hubungan antara peristiwa Menerima Persediaan dan pegawai
sebagai hubungan M:N. Hal tersebut merefleksikan fakta bahwa banyak pengiriman
jumlahnya sangat besar, sehingga beberapa pegawai harus bekerja bersama untuk
membongkar dan menyimpan barang tersebut. Hubungan agen-peristiwa M:N terjadi ketika
sebuah aktivitas dijalankan oleh lebih dari satu pegawai, sebelum manajemen ingin
menggunakan kemampuannya untuk mengawasi kinerja tiap individu.
Lokasi
Figur 19-2 memperkenalkan dua entitas baru: Gudang dan Institusi Keuangan. Entitas ini
menyimpan informasi mengenai lokasi sumber daya disimpan dan peristiwa tertentu
berlangsung. Banyak perusahaan memiliki jumlah gudang lebih dari satu. Pasangan
kardinalitas yang menghubungkan entitas Gudang dan Persediaan merefleksikan beberapa
situasi umum. Sebuah gudang sesekali dapat kosong, tetapi biasanya menyimpan banyak
barang persediaan yang berbeda. Sebaliknya, barang persediaan yang sama mungkin
disimpan dalam beberapa gudang yang berbeda. Terkadang perusahaan kemungkinan juga
ingin memelihara informasi mengenai persediaan yang tidak mereka muat secara normal.
Figur 19-2 juga menyertakan hubungan M:N antara entitas Persediaan (Sumber Daya) dan
entitas Pemasok (Agen). Hubungan ini merefleksikan praktik umum terbaik dari
pengidentifikasian pemasok yang diajukan dan pemasok alternatif untuk barang persediaan
tertentu. Hubungan serupa antara sumber daya dan pegawai dapat digunakan untuk membuat
model pertanggungjawaban dan akuntabilitas.
Manajemen biaya produk yang tepat dan evaluasi kinerja aktivitas siklus produksi
memerlukan pengumpulan informasi mendetail mengenai pengeluaran bahan baku, tenaga
kerja, dan mesin untuk mengahasilkan produk jadi. Oleh karenanya, ada empat peristiwa
menarik utama yang disertakan dalam sebuah diagram REA siklus produksi khusus:
Data mengenai bahan baku actual yang digunakan dalam produksi disimpan dalam
entitas Pengeluaran Bahan Baku. Begitu pula dengan informasi mengenai tenaga kerja dan
operasi mesin actual yang dijalankan, termasuk lama waktu actual yang diperlukan oleh
masing-masing aktivitas, mereka disimpan dalam entitas Menjalankan Operasi Pekerjaan dan
Menjalankan Operasi Mesin secara berurutan. Kinerja dapat dievaluasi dengan
membandingkan data pada tiga entitas peristiwa tersebut dengan informasi tentang standar
yang disimpan dalam entitas informasi berhubungan (Daftar Bahan Baku, Daftar Operasi
Pekerjaan, dan Daftar Operasi Mesin).
Dari diagram REA sebelumnya yang menunjukkan hanya satu agen yang
diasosiasikan dengan peristiwa Menjalankan Operasi Pekerjaan (dan Menjalankan Operasi
Mesin). Peristiwa internal ini berbeda dari peristiwa lain yng tidak melibatkan pertukaran
atau transfer sumber daya. Sebaliknya, peristiwa-peristiwa tersebut merepresentasikan
konsumsi atau penggunaan sumber daya individual, seperti waktu seorang pegawai atau
penggunaan komponen peralatan tertentu. Oleh karena itu, peristiwa ini dihubungkan ke agen
tersebut (pegawai atau komponen mesin) yang informasinya ingin dikumpulkan oleh
manajemen untuk tujuan penentuan biaya produk dan evaluasi kerja.
Perhatikan bahwa pada Figur 19-7 entitas Pegawai dihubungkan hampir ke setiap
entitas lain pada diagram tersebut, merefleksikan pentingnya para pegawai untuk organisasi.
Entitas Pegawai menyimpan banyak data yang secara khusus ditemukan dalam berkas induk
pegawai nama, tanggal dipekerjakan, tanggal lahir, tarif gaji, jabatan, supervisor, jumlah
tanggungan, potongan, dan informasi mengenai pengurangan sukarela, seperti rencana
401(k).
Entitas Keterampilan berisi data mengenai keterampilan kerja berbeda yang berguna
bagi organisasi. Akan ada sebuah baris dalam tabel ini untuk setiap keterampilan pekerjaan
utama. Sebagai contoh, seorang pengembang perangkat lunak mungkin mencantumkan
bahasa pemrograman yang berbeda dan program aplikasi dalam tabel ini. Hubungan antara
Keterampilan dan Pegawai ini dimodelkan sebagai hubungan M:N karena seorang pegawai
mungkin memiliki sejumlah keterampilan kerja (yaitu seorang pemrogram mungkin fasih
dalam beberapa bahasa yang berbeda) dan sebaliknya, beberapa pegawai mungkin memiliki
keterampilan yang sama.
dalam minggu tersebut seorang personel penjualan tertentu paling efektif dalam bekerja).
Pembayaran terkait utang (baik pembayaran bunga periodic atau oembayaran pokok
saat jatuh tempo) merupakan pengeluaran kas. Biasanya , organisasi menuliskan satu cek
untuk jumlah total bunga yang harus dibayarkan atas sebuah obligasi atau nota tertentu dan
mengirimkan nya ke agen transfer yang kemudian menangani distribusi cek individu ke
setiap kreditor. Oleh karena itu, perusahaan tersebut akan mengirimkan S125,000 ke agen
transfer untuk membuat pembayaran kuartalan pertama pada obligasi S10.000.000 tersebut.
Transfer dana akan dicatat sebagai satu baris dalam tabel mengeluarkan Kas. Jika sebuah
perusahaan sudah menerbitkan rangkaian obligasi yang berbeda pada titik waktu yang
berbeda, perusahaan normalnya akan membuat transfer dana terpisah kea gen transfer untuk
pembayaran yang ditautkan ke masing-masing penerbitan utang. Oleh karenanya setiap
peristiwa mengeluarka kas yang ditautkan kesebuah peristiwa menerbitka utang maksimum
1. Kardinalitas minimumnya adalah 0 karena sebuah peristiwa mengeluarka kas tertentu
mungkin ditautkan kesebuah peristiwa menerbitkan utang atas sebuah peristiwa menerbitkan
saham.
Transaksi ekuitas dimodelkan serupa dengan cara transaksi utang, peristiwa
penerbitan saham adalah sebuah jenis penerimaan kas khusus yang di asosiasikan dengan
penerbitan saham dan pembayaran dividen adalah jenis pengeluaran kas lainnya. Sama
dengan utang, sebagian besar perusahaan tidak berhadapan secara langsung dengan
pemegang saham individu. Oleh karena nya kedua jenis transaksi ekuitas melibatkan
partisipasi seorang pegawai (bendahara) dan agen transfer eksternal. Hubungan antara
peristiwa mengeluarkan kas dan menerbitkan saham dimodelkan sebagai hubungan M:N
karena setiap penerbitan saham mungkin ditautkan kebanyak pembayaran dividen, sedangkan
sebuah pembayaran dividen tertentu mungkin dikaitkan ke berbagai penerbitan saham yang
berbeda (yaitu seluruh pemegang saham terlepas dari masalah yang terjadi, akan menerima
sebagian atas setiap dividen) . kardinalitas minimum adalah 0 pada kedua arah karena ada
sebuah urutan temporal diantara kedua peristiwa dan karena sebuah peristiwa mengeluarkan
kas tertentu mungkin ditautkan kesebuah peristiwa menerbitkan utang bukannya kesebuah
peristiwa saham.
Penerbitan saham dan utang tidak terlalu sering terjadi. Terlebih lagi, informasi yang
dikaitkan dengan peristiwa ini (nilai paritas, kas actual yang diterima, dsb ) perlu ditahan
untuk bertahun-tahun guna melacak akun ekuitas dan utang untuk menyiapkan laporan
keuangan. Oleh karena itu, informasi mengenai kedua peristiwa ini lebih dikelola tanpa
batasan daripada dihapus pada akhir periode fiscal seperti peristiwa lainnya.