Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TOPIK KHUSUS DALAM PERMODELAN REA

NAMA KELOMPOK 1:

Rita Lisnayati (1962201040)

Widya Pratiwi (1962201014)

Kharisma Harani (1962201018)

Meltha Fira (1962201023)

Niken Pardede (1962201038)

Sri Nenti (1962201027)

Yoka Mawar Delima (1962201105)

Rini Utari (1962201082)

Novia Mulyani Putri (1962201162)

FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

2021/2022
Bab 19 topik khusus dalam pemodelan REA

Pendahuluan

Dua bab sebelumnya membahas topik pemodelan data REA dan menjelaskan cara
mengimplementasikan sebua model REA dalam sebuah database relasional. Kedua bab
berfokus terutama pada aktivitas siklus pendapatan dan pengeluran untuk sebuah organisasi
ritel khusus. Bab ini memperluas konsep dasar tersebut ke berbagai jenis dan siklus bisnis
lainnya. Kita mulai dengan memeriksa beberapa model yang lebih kompleks pada siklus
pendapatan dan pengeluaran, termasuk beberapa aktivitas tambahan yang secara khusus
dijalankan oleh para pengusaha pabrik dan distributor serta situasi-situasi khusus lainnya.
Kemudian, kita akan membahas beberapa tambahan untuk model REA dasar. Selanjutnya
kita akan menjelaskan cara memodelkan aktivitas bisnis dasar dalam siklus produksi, sumber
daya manusia (SDM), dan pembiayaan. Kita meringkasnya dengan menyajikan sebuah model
REA teritegrasi komperhensif yang menggabungkan berbagai topik yang disajikan dalam bab
ini.

Topik Pemodelan Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Tambahan

Penempatan Peristiwa dan Atribut Siklus Pendapatan Tambahan

Figur 19-1

Bagian program REA siklus pendapatan yang diperpanjang

Banyak entitas dan hubungan yang digambarkan pada Figur 19-1 telah dbahas pada bab-bab
sebelumnya, sehingga kita hanya akan berfokus pada aspek-aspek yang baru. Figur 19-1
memisahkan aktivitas pelanggan. Oleh karena itu, masing-masing contoh dari peristiwa
mengisi pesanan pelanggan mempresentasikan pengambilan dan pengepakan pesanan yang
dilakukan oleh seorang pegawai gudang.
Tabel 19-1 menunjukkan bahwa kunci utama dari peristiwa Mengirim Pesanan adalah nomor
pengiriman. Nomor bill-of-lading adalah atribut lainnya. Tetapi ia bukanlah kunci utama
karena mungkin bernilai nol untuk pengiriman dengan menggunakan truk milik perusahaan
sendiri. Nomor faktur penjualan adalah atribut lain dari peristiwa pengiriman. Namun, ia
bukanlah kunci utama seperti bab sebelumnya.

Penempatan Peristiwa Dan Atribut Siklus Pengeluaran Tambahan

Sebagian beşar entitas dan hubungan yang digambarkan dalam Figur 19-2 telah
dijelaskan pada dua bab sebelumnya. Satu entitas barunya adalah peristiwa Meminta
Persediaan. Banyak perusahaan yang lebih beşar ingin secara resmi menyetujui permintaan
untuk membeli barang; peristiwa Meminta Persediaan menyediakan sebuah cara untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas semacam itu.
Gambar 19-2 Diagram REA yang Diperpanjangan untuk Siklus Pengeluaran

beberapa permintaan ditolak dan karenanya tidak akan pernah dihubungkan ke sebuah
pesanan. Minimum 0 diasosiasikan dengan peristiwa Meminta Persediaan yang
merefleksikan fakta bahwa beberapa pesanan dibuat secara otomatis oleh sistem
pengendalian persediaan. bukannya dari sebuah permintaan tertentu. Maksimum yang
diasosiasikan dengan peristiwa Memesan Persediaan jumlahnya banyak karena beberapa
permintaan mungkin diperuntukan bagi beberapa barang yang berbeda, setiap permintaan
mungkin secara normal berasal dari sumber-sumber yang berbeda. Pesanan pembelian yang
terpisah diperlukan untuk setiap pemasok yang berbeda. Oleh karena itu, sebuah permintaan
yang disetujui mungkin ditautkan ke berbagai pesanan yang berbeda. Kardinalitas maksimum
yang diasosiasikan

Gambar 19-3 Sebagian Siklus Pendapatan untuk Penjualan Jasa

dengan peristiwa Memesan Persediaan jumlahnya banyak untuk merefleksikan praktik umum
pengombinasian permintaan berbeda bagi barang yang disediakan oleh pemasok yang sama
ke dalam sebuah pesanan yang lebih besar untuk mendapatkan syarat yang lebih baik.

Tabel 19-2 menunjukkan bahwa informasi biaya disimpan dalam beberapa tabel.
Biaya standar dicatat sebagai sebuah atribut tabel Persediaan karena ia sama untuk seluruh
unit barang persediaan tertentu selama satu tahun fiskal. Sebagai tambahan, data biaya akan
tersedia hanya dengan format tersebut; akan mustahil untuk menghitung nilai-nilai alternatif
persediaan karena data mendetail biaya yang berhubungan dengan setiap pembelian tidak
akan disimpan dalam database.

Penjualan Jasa

Sejauh ini, seluruh contoh pemodelan yang dibahas sebelumnya, telah berfokus pada
bisnis yang menjual persediaan berwujud. Namun, bisnis seperti bengkel reparasi otomotif
menghasilkan pendapatan dari penjualan produk dan provisi jasa. Figur 19-3 menyajikan
sebagian model REA siklus pendapatan untuk perusahaan tersebut. Entitas Jasa pada Figur
19-3 memuat informasi mengenai aktivitas penghasil pendapatan organisasi. Setiap baris
mengidentifikasi sejenis jasa tertentu yang disediakan perusahaan.

Figur 19-3 mengandung hubungan antara peristiwa Penjualan serta entitas Jasa dan
Persediaan Sumber Daya. Sifat kardinalitas hubungan tersebut bergantung pada bisnis
tertentu, tetapi biasanya kedua hubungan akan dimodelkan sebagal hubungan M:N karena
kebanyakan bisnis menyediakan jenis jasa yang sama ke banyak pelanggan yang berbeda,
menggunakan suku cadang diproduksi massal yang standar. Kardinalitas minimum dan
maksimum pada Figur 19-3 di khususkan untuk bisnis seperti reparasi otomotif dan peralatan.

Perolehan Jasa Tak Berwujud

Selain untuk pembelian persediaan, peralatan, dan bangunan, organisasi juga


memperoleh berbagai jasa tak berwujud seperti akses Internet, jasa telepon, dan utilitas. Figur
19-3 menunjukkan cara memodelkan aktivitas tersebut.

Pertukaran ekonomi give-to-get dasar melibatkan perolehan berbagai jasa dan


pembayarannya. Pembayaran jasa tersebut disertakan dalam tabel Mengeluarkan Kas. Sebuah
peristiwa terpisah, Memperoleh Jasa, digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
perolehan jasa tersebut. Entitas peristiwa ini menyimpan informasi mengenai jumlah jasa
aktual yang digunakan dan biaya aktual. Pada Figur 19-4, peristiwa ini dihubungkan ke
sebuah sumber daya yang disebut "Jasa Umum dan Administratif" yang merefleksikan
perlakuan akuntansi untuk hal-hal tersebut. Entitas sumber daya itu menyertakan informasi
mengenai sumber daya tak berwujud, seperti lama kontrak, jika ada, tanggal mulainya, biaya
dianggarkan untuk jasa tersebut, jumlah dianggarkan atau jumlah standar untuk setiap
periode, dan deskripsi pembatasan atau ketentuan khusus yang diasosiasikan dengan
penggunaannya.

Hubungan antara peristiwa perolehan dan entitas sumber daya dimodelkan sebagai
hubungan 1:N pada Figur 19-4 karena pada sebagian besar kasus, setiap jasa (telepon, listrik,
dsb.) diperoleh secara terpisah, biasanya dari pemasok yang berbeda. Hubungan antara
peristiwa Memperoleh Jasa dan Mengeluarkan Kas dimodelkan sebagai hubungan 1:1 untuk
merefleksikan situasi umum, yaitu organisasi mendapatkan penggunaan sebuah jasa tertentu
untuk satu periode waktu tertentu dan melakukan pembayaran tiap bulan untuk jasa yang
diperoleh dan digunakan pada bulan tersebut.
Gambar 19-4 Sebagian Siklus Pengeluaran untuk Perolehan Jasa

Aset Digital

Perusahaan yang menjual perangkat lunak, musik, atau foto digital melalui Internet
menyerahkan salinan digital atas sumber daya tersebut, tetapi bukan sumber daya yang
sesungguhnya itu sendiri. Perusahaan semacam itu masih perlu mengumpulkan informasi
mengenal pembelian dan pembayaran mereka untuk aset digital tersebut serta perlu melacak
pesanan dan pengiriman aset digital tersebut, bersamaan dengan penerimaan pembayaran dari
para pelanggannya. Perusahaan juga memerlukan sebuah tabel Persediaan agar para
pelanggan dapat melihat jenis produk digital yang tersedia untuk dijual. Struktur tabel
Persediaan tersebut hampir identik dengan barang yang diproduksi massal. Satu-satunya
perbedaan karena penjualan hanya menyertakan salinan digital sumber daya, tidak perlu ada
atribut seperti kuantitas di tangan, kuantitas tersedia, titik pemesanan ulang. dan kuantitas
pemesanan ulang standar.

Transaksi Persewaan

Pertukaran ekonomi give-to-get dasar melibatkan penggunaan sementara sumber daya


yang dikembalikan baik ke penerimaan kas maupun pengembalian lebih lanjut atas sumber
daya yang disewakan. Figur 19-5 menunjukkan bagaimana memodelkan transaksi ini.

Kunci utama untuk tabel Menyewakan Persediaan adalah sejenis nomor serial (serial number)
yang unik, bukannya sebuah part number. Setiap peristiwa Menyewakan Barang mencatat
informasi mengenal persewaan suatu barang tertentu, seperti tanggal dan waktu disewa, harga
sewa, serta segala syarat khusus persetujuan tersebut, masing-masing untuk satu barang
persediaan tertentu. Apabila pelanggan menyewa lebih dari satu barang, sistem akan
memperlakukannya sebagai sebuah rangkaian peristiwa persewaan, masing-masing untuk
satu barang persediaan tertentu. Hal tersebut memfasilitasi pelacakan status setiap barang
Persediaan Persewaan.

Figur 19-5 menunjukkan bahwa peristiwa Menyewakan Barang dihubungkan baik ke


peristiwa Menerima Kas maupun Mengembalikan Barang.

Gambar 19-4 Sebagian Siklus Pendapatan untuk Transaksi Persewaan

Kardinalitas minimum pada setiap sisi hubungan tersebut merefleksikan urutan sementara
atas dua peristiwa (yaitu sebuah barang disewa sebelum dikembalikan).Organisasi kadang-
kadang memilih untuk menyewa sumber daya daripada membelinya.

Informasi mengenai peristiwa Pembayaran dimasukkan dalam tabel Mengeluarkan


Kas. Sebuah peristiwa Menyewakan Sumber Daya terpisah mungkin dibuat untuk
merepresentasikan perolehan sumber daya karena peristiwa tersebut kemungkinan memuat
informasi mengenai atribut-atribut berbeda daripada yang relevan untuk penerimaan
persediaan. Meskipun disewakan dan tidak dimiliki, sumber daya itu sendiri juga akan
dimasukkan ke dalam model sebagai sebuah entitas terpisah karena organisasi akan
cenderung perlu untuk memelihara berbagai jenis informasi yang sama (misalnya, lokasi serta
deskripsi) mengenai sumber daya yang disewakan seperti yang dilakukan organisasi terhadap
sumber daya yang dimiliki. Selain itu, jika sumber daya yang disewakan harus dikembalikan
(misalnya, persewaan peralatan), maka peristiwa lain akan perlu dimasukkan dalam diagram
REA untuk mencatat aktivitas tersebut. Pada kasus tersebut, peristiwa Menyewakan Sumber
Daya akan ditautkan ke dua peristiwa: Mengeluarkan Kas dan Mengembalikan Sumber Daya
yang Disewakan yang membentuk sebuah gambaran model REA atas aktivitas siklus
pendapatan organisasi penyewaan yang dibahas sebelumnya.
Fitur REA Tambahan

Figur 19-1 dan 19-2 menggambarkan beberapa elemen tambahan model data REA yang tida
dibahas pada dua bab sebelumnya: peran pegawai, hubungan agen-peristiwa M:N, lokas,
serta hubungan antara sumber daya dan agen.

Peran Pegawai

Figur 19-1 dan 19-2 mengidentifikasikan peran yang dimainkan oleh seorang pegawai
(misalnya, personel penjualan, pegawai gudang). Informasi ini memperkaya diagram REA
dan dapat digunakan untuk memverifikasi apakah fungsi pekerjaan dipisahkan secara tepat.
Meski demikian, Tabel 19-1 dan 19-2 masih menunjukkan bahwa hanya ada satu entitas
pegawai. Informasi mengenai peran pekerjaan secara sederhana merupakan atribut lain
(jabatan) dalam tabel Pegawai.

Hubungan Agen-Peristiwa M:N

Figur 19-2 menggambarkan hubungan antara peristiwa Menerima Persediaan dan pegawai
sebagai hubungan M:N. Hal tersebut merefleksikan fakta bahwa banyak pengiriman
jumlahnya sangat besar, sehingga beberapa pegawai harus bekerja bersama untuk
membongkar dan menyimpan barang tersebut. Hubungan agen-peristiwa M:N terjadi ketika
sebuah aktivitas dijalankan oleh lebih dari satu pegawai, sebelum manajemen ingin
menggunakan kemampuannya untuk mengawasi kinerja tiap individu.

Lokasi

Figur 19-2 memperkenalkan dua entitas baru: Gudang dan Institusi Keuangan. Entitas ini
menyimpan informasi mengenai lokasi sumber daya disimpan dan peristiwa tertentu
berlangsung. Banyak perusahaan memiliki jumlah gudang lebih dari satu. Pasangan
kardinalitas yang menghubungkan entitas Gudang dan Persediaan merefleksikan beberapa
situasi umum. Sebuah gudang sesekali dapat kosong, tetapi biasanya menyimpan banyak
barang persediaan yang berbeda. Sebaliknya, barang persediaan yang sama mungkin
disimpan dalam beberapa gudang yang berbeda. Terkadang perusahaan kemungkinan juga
ingin memelihara informasi mengenai persediaan yang tidak mereka muat secara normal.

Perhatikan pula bahwa menghubungkan peristiwa Menerima Persediaan ke entitas


Gudang memungkinkan untuk evaluasi kinerja pada lokasi yang berbeda. Peristiwa, seperti
Menerima Persedian, hanya dapat terjadi pada lokasi tertentu; sebaliknya, banyak peristiwa
dapat terjadi di lokasi yang sama. Oleh karena itu, Figur 19-2 menggambarkan hubungan
antara Gudang dan Menerima Persediaan sebagai hubungan 1:N.

Pemeriksaan atas Tabel 19-2 menunjukkan bahwa entitas Institusi Keuangan


memperjelas sifat entitas Kas. Setiap baris dalam tabel Kas berkaitan dengan sebuah akun
buku besar umum spesifik yang dikumpulkankan dalam neraca dengan judul "Kas dan
Ekuivalen Kas". Pasangan kardinalitas terkait dengan entitas Institusi Keuangan dan Kas
merefleksikan praktik bisnis umum. Sebuah akun kas tertentu hanya dapat ditempatkan pada
satu institusi keuangan dan beberapa akun, seperti "Kas Kecil," yang tidak terdapat pada
setoran manapun. Perusahaan juga secara khusus hanya menyimpan informasi mengenai
institusi keuangan yaitu mereka memiliki rekening, tetapi mungkin memiliki lebih dari satu
akun rekening pada institusi keuangan yang sama.

Hubungan Antara Sumber Daya Dan Agen

Figur 19-2 juga menyertakan hubungan M:N antara entitas Persediaan (Sumber Daya) dan
entitas Pemasok (Agen). Hubungan ini merefleksikan praktik umum terbaik dari
pengidentifikasian pemasok yang diajukan dan pemasok alternatif untuk barang persediaan
tertentu. Hubungan serupa antara sumber daya dan pegawai dapat digunakan untuk membuat
model pertanggungjawaban dan akuntabilitas.

Model REA Siklus Produksi

Manajemen biaya produk yang tepat dan evaluasi kinerja aktivitas siklus produksi
memerlukan pengumpulan informasi mendetail mengenai pengeluaran bahan baku, tenaga
kerja, dan mesin untuk mengahasilkan produk jadi. Oleh karenanya, ada empat peristiwa
menarik utama yang disertakan dalam sebuah diagram REA siklus produksi khusus:

1. Pengeluaran bahan baku.

2. Penggunaan tenaga kerja dalam produksi.

3. Penggunaan mesin dan peralatan dalam produksi.

4. Produksi produk jadi baru, direpresentasikan oleh peristiwa work-in-process.

Entitas Tambahan – Kekayaan Intelektual


Ada tiga jenis entitas khusus – Dokumen Bahan Baku, Daftar Operasi Pekerjaan, dan
Daftar Operasi Mesin – yang menyimpan bagian penting kekayaan intelektual perusahaan
manufaktur. Entitas Dokumen Bahan Baku mengandung informasi mengenai bahan baku
yang digunakan untuk membuat sebuah produk jadi. Oleh karena itu, dokumen bahan baku
dapat dianggap seperti daftar bahan-bahan dalam sebuah resep. Namun, dengan daftar seperti
itu saja tidak cukup untuk memproduksi sebuah produk – instruksi terkait cara
mengombinasikan komponen-komponen tersebut, termasuk urutan langkah yang tepat juga
diperlukan. Entitas Daftar Operasi Pekerjaan menyimpan instruksi terkait aktivitas tenaga
kerja, sedangkan Entitas Daftar Operasi Mesin menyimpan instruksi tindakan penggunaan
berbagai komponen peralatan. Kedua entitas juga menyimpan data mengenai standar waktu
yang dibutuhkan untuk menjalani operasi.

Peristiwa Siklus Produksi

Data mengenai bahan baku actual yang digunakan dalam produksi disimpan dalam
entitas Pengeluaran Bahan Baku. Begitu pula dengan informasi mengenai tenaga kerja dan
operasi mesin actual yang dijalankan, termasuk lama waktu actual yang diperlukan oleh
masing-masing aktivitas, mereka disimpan dalam entitas Menjalankan Operasi Pekerjaan dan
Menjalankan Operasi Mesin secara berurutan. Kinerja dapat dievaluasi dengan
membandingkan data pada tiga entitas peristiwa tersebut dengan informasi tentang standar
yang disimpan dalam entitas informasi berhubungan (Daftar Bahan Baku, Daftar Operasi
Pekerjaan, dan Daftar Operasi Mesin).

Entitas Peristiwa Menjalankan Operasi Pekerjaan merupakan contoh dari peristiwa


Memberikan Sumber Daya: Ia mencatat penggunaan waktu pegawai. Setiap baris dalam tabel
tersebut mencatat informasi mengenai lamanya waktu yang digunakan oleh seorang pegawai
untuk bekerja dalam sebuah pekerjaan tertentu. Oleh karena itu, ada banyak baris dalam tabel
ini untuk masing-masing pegawai setiap harinya. Pengumpulan informasi mendetail
mengenai bagaimana para pegawai perusahaan menggunakan waktu mereka untuk
memungkinkan perusahaan manufaktur secara tepat menentukan biaya tenaga kerja untuk
sejumlah produksi dan lini produk yang berbeda.

Peristiwa Menjalankan Operasi Mesin serupa dengan peristiwa Menjalankan Operasi


Pekerjaan, kecuali jika ia mencatat informasi mengenai penggunaan komponen mesin atau
peralatan tertentu. Informasi ini tidak hanya berguna untuk menentukan biaya produk, tetapi
juga untuk menjadwalkan perawatannya. Perhatikan bahwa peristiwa Menjalankan Operasi
Mesin tidak digunakan untuk mencatat depersiasi. Biaya depresiasi jarang berkaitan dengan
penggunaan peralatan actual. Depresiasi tidak dimodelkan sebagai sebuah peristiwa dalam
diagram REA karena ia merupakan konsep akuntansi yang secara leluasa mengalokasikan
biaya dari sumber daya yang diperoleh ke periode fiscal yang berbeda. Depresiasi periodic
secara sederhana adalah perhitungan yang didasarkan pada sebuah formula (metode
depresiasi) dan sekumpulan asumsi (umur kegiatan estimasian, nilai residu, dll). Informasi
mengenai formula dan asumsi tersebut disimpan dalam entitas sumber daya yang digunakan
dalam menghitung beban depresiasi periodic, tetapi proses perhitungan itu sendiri bukanlah
sebuah peristiwa, ia hanya proses perhitungan jumlah total transaksi penjualan tertentu atau
jumlah slip gaji seorang pegawai yang tidak dimodelkan sebagai peristiwa.

Entitas work-in-process digunakan untuk mengumpulakan dan merangkum data


mengenai bahan baku, tenaga kerja dan operasi mesin yang digunakan untuk memproduksi
sejumlah barang. Hubungan antara work-in-process dan ketiga entitas peristiwa seluruhnya
adalah 1:N, merefleksikan fakta bahwa setiap produksi yang dijalankan mungkin melibatkan
sejumlah Pengeluaran Bahan Baku, Operasi Tenaga Kerja, dan Operasi Mesin. Namun, setiap
aktivitas tersebut dihubungkan ke sebuah pelaksanaan produksi tertentu. Tautan-tautan ini
merefleksikan sebuah pertukaran give-to-get internal yang merupakan dasar siklus prosuksi:
Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Peralatan yang seluruhnya digunakan untuk menghasilkan
persediaan produk jadi. Oleh karena itu, tiga peristiwa memberi sumber daya dihubungkan ke
satu peristiwa mendapatkan sumber daya.

Fitur REA Baru

Dari diagram REA sebelumnya yang menunjukkan hanya satu agen yang
diasosiasikan dengan peristiwa Menjalankan Operasi Pekerjaan (dan Menjalankan Operasi
Mesin). Peristiwa internal ini berbeda dari peristiwa lain yng tidak melibatkan pertukaran
atau transfer sumber daya. Sebaliknya, peristiwa-peristiwa tersebut merepresentasikan
konsumsi atau penggunaan sumber daya individual, seperti waktu seorang pegawai atau
penggunaan komponen peralatan tertentu. Oleh karena itu, peristiwa ini dihubungkan ke agen
tersebut (pegawai atau komponen mesin) yang informasinya ingin dikumpulkan oleh
manajemen untuk tujuan penentuan biaya produk dan evaluasi kerja.

Model Data SDM/Penggajian Kombinasi


Figur 19-7 mengintegrasikan aktivitas penggajian dan SDM. Entitas peristiwa Waktu
Pengerjaan dibutuhkan untuk menghitung penggajian. Peristiwa Waktu yang Dipergunakan
untuk akuntansi biaya, agar secara tepat menentukan biaya tenaga kerja (pada perusahaan
manufaktur, entitas peristiwa ini sering disebut "Operasi Pekerjaan"). Peristiwa lainnya
merepresentasikan pentingnya aktivitas SDM.

Entitas Siklus Sdm

Perhatikan bahwa pada Figur 19-7 entitas Pegawai dihubungkan hampir ke setiap
entitas lain pada diagram tersebut, merefleksikan pentingnya para pegawai untuk organisasi.
Entitas Pegawai menyimpan banyak data yang secara khusus ditemukan dalam berkas induk
pegawai nama, tanggal dipekerjakan, tanggal lahir, tarif gaji, jabatan, supervisor, jumlah
tanggungan, potongan, dan informasi mengenai pengurangan sukarela, seperti rencana
401(k).

Entitas Keterampilan berisi data mengenai keterampilan kerja berbeda yang berguna
bagi organisasi. Akan ada sebuah baris dalam tabel ini untuk setiap keterampilan pekerjaan
utama. Sebagai contoh, seorang pengembang perangkat lunak mungkin mencantumkan
bahasa pemrograman yang berbeda dan program aplikasi dalam tabel ini. Hubungan antara
Keterampilan dan Pegawai ini dimodelkan sebagai hubungan M:N karena seorang pegawai
mungkin memiliki sejumlah keterampilan kerja (yaitu seorang pemrogram mungkin fasih
dalam beberapa bahasa yang berbeda) dan sebaliknya, beberapa pegawai mungkin memiliki
keterampilan yang sama.

Entitas peristiwa Pelatihan merepresentasikan berbagai seminar, program pelatihan,


dan peluang lain yang diberikan kepada para pegawai untuk mengembangkan dan
memelihara keterampilannya. Oleh karena itu, entitas ini menyimpan data yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi efektivitas serta biaya kegiatan pelatihan dan pengembangan.
Hubungan antara entitas Pegawai dan Pelatihan adalah M:N karena seorang pegawai tertentu
dari waktu ke waktu akan menghadiri sejumlah kursus pelatihan, tetapi beberapa pegawai
mungkin menghadiri kelas pelatihan khusus yang sama. Hubungan antara entitas
Keterampilan dan Pelatihan adalah 1:N karena setiap kursus dirancang untuk
mengembangkan suatu keterampilan tertentu, tetapi setiap Keterampilan mungkin diajarkan
di banyak waktu yang berbeda.
Entitas peristiwa Perekrutan menyimpan data mengenai aktivitas yang dijalankan
untuk memberitahu publik atas pembukaan lowongan kerja. Data yang dicatat dalam entitas
ini berguna untuk mendokumentasikan kepatuhan terhadap aturan ketenagakerjaan dan juga
untuk mengevaluasi efektivitas dari berbagai metode yang digunakan untuk mengumumkan
lowongan pekerjaaan. Hubungan M:N antara Keterampilan dan Perekrutan merefleksikan
fakta bahwa setiap iklan mungkin mencari beberapa Keterampilan khusus dan seiring
berjalannya waktu, mungkin terdapat beberapa iklan Keterampilan khusus. Hubungan antara
peristiwa Perekrutan dan Pelamar Kerja dimodelkan sebagai hubungan M:N karena banyak
orang secara khusus melamar setiap pembukaan lowongan pekerjaan, tetapi seorang individu
tertentu kemungkinan juga merespons lebih dari satu peristiwa perekrutan. Selain itu, lebih
dari satu pegawai mungkin berpartisipasi dalam setiap peristiwa perekrutan dan dari waktu ke
waktu, seorang pegawai tertentu mungkin berpartisipasi dalam banyak peristiwa semacam
itu.

Peristiwa Wawancara menyimpan data mendetail mengenai setiap wawancara kerja.


Ini merefleksikan fakta bahwa peristiwa Mempekerjakan terjadi hanya sekali, tetapi mungkin
ditautkan ke peristiwa Mempekerjakan Pegawai dalam sebuah hubungan 1:N. Hal tersebut
dihasilkan dari baik satu maupun sejumlah wawancara terdahulu.

Melacak Waktu Pegawai

Bagian pada Siklus Produksi yang membahas penggunaan peristiwa Menjalankan


Operasi Pekerjaan untuk melacak bagaimana para pekerja pabrik menghabiskan waktu
mereka, sehingga biaya tenaga kerja dapat dialokasikan ke produk. Firma jasa profesional,
seperti firma hukum, waktu mereka untuk menagih setiap klien dengan tepat. Figur 19-7
menggunakan peristiwa organisasi konsultasi, dan KAP, juga perlu melacak bagaimana para
anggotanya menggunakan Waktu Pengerjaan untuk tujuan tersebut. Struktur tabel ini serupa
dengan tabel Menjalankan Operasi Pekerjaan yang dijelaskan sebelumnya (kita menggunakan
nama yang berbeda di sini karena menjalankan operasi pekerjaan" memiliki konotasi
manufaktur atau proses produksi). Oleh karena itu, setiap baris dalam tabel ini menyertakan
atribut berikut: pegawai, pekerjaan (klien) yang mana waktu pegawai tersebut harus
dibebankan, sebuah deskripsi tugas yang dijalankan (misalnya, menyiapkan wasiat,
konsultasi telepon, kehadiran sidang), dan waktu ketika tugas tersebut dimulai dan diakhiri.
Informasi mengenai sifat tugas perlu dikumpulkan untuk mengevaluasi kinerja karena
terkadang catatan tingkatan bagi seorang pegawai tertentu mungkin bervariasi berdasarkan
tugas yang dijalankan.

Hal ini merupakan pembelajaran untuk membandingkan informasi yang diberikan


oleh peristiwa Waktu yang Digunakan dengan yang tersedia dari penautan peristiwa bisnis
khusus untuk agen pegawai yang menjalankan tugas tersebut. Hubungan peristiwa-agen
regular, seperti antara penjualan dan pegawai, menghasilkan data yang dapat digunakan
untuk menyawab pertanyaan seperti “Berapa banyak barang yang dijual personel penjualan X
minggu init” atau “Berapa banyak penjualan yang dilakukan oleh setiap personel penjualan?"
Sedangkan, peristiwa Waktu yang Digunakan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
menjawab pertanyaan seperti "Berapa kali seorang personel penjualan mengunjungi
pelanggan, sebagai perbandingan atas penyediaan sarana jasa pelanggan melalui telepon?"
Setiap contoh dari entitas peristiwa reguler (misalnya, tiap baris dalam tabel Mengunjungi
Pelanggan, Penjualan, atau Menyediakan Dukungan Pelanggan) menangkap data mengenai
aktivitas yang lain, seperti sebuah transaksi penjualan tertentu. Sedangkan, tiap baris dalam
peristiwa Waktu yang Digunakan menangkap data mengenai apa yang dilakukan seorang
pegawai selama satu periode waktu. Oleh karenanya, setiap baris dalam tabel Waktu yang
Digunakan dapat dan sering ditautkan ke banyak baris dalam sebuah tabel Peristiwa Bisnis,
Sebagai contoh, pegawai 007 mungkin menghabiskan lima jam untuk panggilan telepon
penjualan ke pelanggan, lama waktu yang sama ketika ia bertemu langsung dengan lima
pelanggan. Hal itu akan direpresentasikan menjadi satu baris dalam tabel Melacak Waktu
yang Digunakan, tetapi lima baris terpisah dalam tabel Mengunjungi Pelanggan. Oleh
karenanya, ada sebuah hubungan 1:N antara dua jenis peristiwa tersebut. Dengan demikian,
tidak perlu untuk menautkan entitas Waktu yang Digunakan untuk peristiwa bisnis tertentu,
walaupun melakukannya dapat memfasilitasi evaluasi kinerja pada tingkat yang sangat
mendetail (yaitu untuk menjawab pertanyaan seperti selama periode waktu mana, di hari apa

dalam minggu tersebut seorang personel penjualan tertentu paling efektif dalam bekerja).

Tidak semua organisasi mengumpulkan data mendetail mengenai penggunaan waktu


pegawainya, sehingga tidak memerlukan adanya sebuah entitas Waktu yang Digunakan.
Terlebih lagi, ketika peristiwa tersebut disertakan, sumber daya yang digunakan (Waktu
Pegawai) jarang diimplementasikan sebagai sebuah tabel dalam database karena tidak ada
atribut yang dapat menjelaskannya. Oleh karenanya, entitas sumber daya "Waktu Pegawal
digambarkan dengan garis putus-putus pada Figur 19-7.
Model Data Aktivitas Pembiayaan
Sebagian besar organisasi menerbitkan saham dan utang untuk membiayai operasi
mereka.Peristiwa menerbitkan utang adalah sebuah jenis penerimaan kas khusus , kerena nya
ia di hubungkan ke entitas sumber daya kas. Hal tersebut sering dimodelkan sebagai sebuah
entitas peristiwa terpisah yang berbeda dari “Menerima Kas” karena ia mengandung atribut
yang berbeda dan atribut yang di asosiasikan dengan penerimaan kas yang dihasilkan dari
peristiwa penjualan, seperti jumlah nominal uang yang di terbitkan, jumlah total yang
diterima , tanggal diterbitkan , tanggal jatuh tempo, dan tingkat bunga. Biasanya ,
kebanyakan perusahaan tidak berhadapan secara langsung dengan kreditor individu.
Sebaliknya, perusahaan mengajukan instrument utangnya melalui sebuah perantara keuangan
yang digambarkan sebagai agen transfer. Agen transfer tersebut memelihara informasi yang
diperlukan terkait kreditor individu, agar secara tepat mengarahkan baik pembayaran bunga
periodik dan pembayaran pokok nantinya. Oleh karena itu, setiap kejadian dari sebuah
peristiwa penerbitan utang berisi data mengenai jumlah agregat yang diterima dari penerbitan
sebuah perangkat instrument utang. Sebagai contoh, penerbitan S10.000.000 5% obligasi,
yang utamanya diajukan oleh beberapa ribu individu yang berbeda untuk total S9.954.000,
membentuk satu peristiwa menerbitkan utang,

Pembayaran terkait utang (baik pembayaran bunga periodic atau oembayaran pokok
saat jatuh tempo) merupakan pengeluaran kas. Biasanya , organisasi menuliskan satu cek
untuk jumlah total bunga yang harus dibayarkan atas sebuah obligasi atau nota tertentu dan
mengirimkan nya ke agen transfer yang kemudian menangani distribusi cek individu ke
setiap kreditor. Oleh karena itu, perusahaan tersebut akan mengirimkan S125,000 ke agen
transfer untuk membuat pembayaran kuartalan pertama pada obligasi S10.000.000 tersebut.
Transfer dana akan dicatat sebagai satu baris dalam tabel mengeluarkan Kas. Jika sebuah
perusahaan sudah menerbitkan rangkaian obligasi yang berbeda pada titik waktu yang
berbeda, perusahaan normalnya akan membuat transfer dana terpisah kea gen transfer untuk
pembayaran yang ditautkan ke masing-masing penerbitan utang. Oleh karenanya setiap
peristiwa mengeluarka kas yang ditautkan kesebuah peristiwa menerbitka utang maksimum
1. Kardinalitas minimumnya adalah 0 karena sebuah peristiwa mengeluarka kas tertentu
mungkin ditautkan kesebuah peristiwa menerbitkan utang atas sebuah peristiwa menerbitkan
saham.
Transaksi ekuitas dimodelkan serupa dengan cara transaksi utang, peristiwa
penerbitan saham adalah sebuah jenis penerimaan kas khusus yang di asosiasikan dengan
penerbitan saham dan pembayaran dividen adalah jenis pengeluaran kas lainnya. Sama
dengan utang, sebagian besar perusahaan tidak berhadapan secara langsung dengan
pemegang saham individu. Oleh karena nya kedua jenis transaksi ekuitas melibatkan
partisipasi seorang pegawai (bendahara) dan agen transfer eksternal. Hubungan antara
peristiwa mengeluarkan kas dan menerbitkan saham dimodelkan sebagai hubungan M:N
karena setiap penerbitan saham mungkin ditautkan kebanyak pembayaran dividen, sedangkan
sebuah pembayaran dividen tertentu mungkin dikaitkan ke berbagai penerbitan saham yang
berbeda (yaitu seluruh pemegang saham terlepas dari masalah yang terjadi, akan menerima
sebagian atas setiap dividen) . kardinalitas minimum adalah 0 pada kedua arah karena ada
sebuah urutan temporal diantara kedua peristiwa dan karena sebuah peristiwa mengeluarkan
kas tertentu mungkin ditautkan kesebuah peristiwa menerbitkan utang bukannya kesebuah
peristiwa saham.

Penerbitan saham dan utang tidak terlalu sering terjadi. Terlebih lagi, informasi yang
dikaitkan dengan peristiwa ini (nilai paritas, kas actual yang diterima, dsb ) perlu ditahan
untuk bertahun-tahun guna melacak akun ekuitas dan utang untuk menyiapkan laporan
keuangan. Oleh karena itu, informasi mengenai kedua peristiwa ini lebih dikelola tanpa
batasan daripada dihapus pada akhir periode fiscal seperti peristiwa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai