PENDAHULUAN
1
mendahuluinya, kapan saja pertanyaan muncul maka akan diteruskan urutannya ke
penjualan yang dapat timbul dari pertanyaan tersebut.
Selanjutnya sumber daya dan pelaku untuk tiap peristiwa operasi harus diidentifikasi. Hal
ini paling mudah dilakukan dengan menjawab pertanyaan siapa, apa, dan di mana untuk
tiap peristiwa.
Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi berbagai hubungan antara sumber daya,
peristiwa, dan pelaku. Mulailah dari tiap peristiwa, dan hubungkan dengan sumber daya
serta pelaku yang dilibatkan dalam peristiwa tersebut.
Tahap berikutnya adalah menetapkan kardinalitas semua hubungan entitas tersebut.
Terdapat lima bentuk hubungan yang digunakan ketika membuat model REA. Kelima
bentuk hubungan tersebut adalah nol ke satu (0,1), nol ke banyak (0,M), satu ke satu (1,1),
satu ke banyak (1,M), dan banyak ke banyak (M,M). Dalam kasus hubungan entitas
pelanggan: melakukan penjualan di horizon books, keberadaan seorang pelanggan dapat
menimbulkan hubungan nol, satu, atau banyak melakukan penjualan. Hal ini disajikan
dalam model REA untuk proses tersebut dengan menggunakan notasi (0,M) agar dapat
menyajikan kardinalitas minimal dan maksimal. Dalam cara yang hampir sama,
keberadaan satu melakukan penjualan yang timbul dari keberadaan satu dan hanya satu
entitas pelanggan, akan disajikan sebagai (1,1) dalm model REA tersebut.
Entitas melakukan penjualan dalam hubungan ini adalah nol ke banyak (0,M). Agar entitas
melakukan penjualan yang terjadi maka harus ada seorang pelanggan. Selain itu, karena
hanya seorang pelanggan yang dapat membeli barang tertentu, kardinalitas maksimalkan juga
akan satu. Maka, kardinalitas dari entitas pelanggan dalam hubungan ini adalah satu ke satu
(1,1).
sumber daya (resource) adalah hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Di
dalam diagram tersebut kas dan persediaan adalah entitas sumber dayanya. Mesin dan
perlengkapan, pasokan, gudang, pabrik, dan tanah adalah contoh-contoh sumber daya
organisasional umum lainnya.
2
Kegiatan (event) adalah berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan
perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Terdapat dua entitas kegiatan dalam
Gambar diagram tersebut penjualan dan tanda terima kas.
Pelaku (agent) adalah entitas jenis ketiga dalam model REA. Pelaku adalah orang-orang dan
organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin didapatkan untuk tujuan
perencanaan, pengendalian, dan evaluasi.
Gambar tersebut berisi dua jenis entitas pelaku, yaitu: pegawai (staf penjualan dan kasir) serta
pelanggan. Pemasok (atau penyedia barang/vendor) adalah jenis-jenis pelaku lainnya yang
akan muncul dalam diagram REA untuk siklus pengeluaran (expenditure).
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Hubungan AgenPeristiwa M:N
Hubungan antara peristiwa menerima persediaan dan pegawai sebagai hubungan M:N. Hal
tersebut merefleksikan fakta bahwa banyak pengiriman jumlahnya sangat besar, sehingga
beberapa pegawai harus bekerja sama untuk membongkar dan menyimpan barang tersebut.
Hubungan M:N terjadi saat aktivitas dijalankan oleh lebih dari satu pegawai, sebelum
manajemen ingin menggunakan skillnya untuk mengawasi kinerja tiap individu.
Lokasi
Adanya dua entitas baru: Gudang dan Institusi Keuangan. Pasangan kardinalitas yang
menghubungkan entitas gudang dan persediaan merefleksikan beberapa situasi umum.
Sebuah gudang sesekali dapat kosong, tetapi biasanya menyimpan banyak barang persediaan
yang berbeda. Sebaliknya barang persediaan yang sama mungkin disimpan dalam beberapa
gudang yang berbeda. Terkadang perusahaan kemungkinan ingin memeliharaa informasi
mengenai persediaan yang tidak mereka muat secara normal. Hubungan antara gudang dan
menerima pesanan persediaan sebagai hubungan 1:N.
Entitas Institusi Keuangan memperjelas sifat entitas Kas. Sebuah akun kas tertentu hanya
dapat ditempatkan pada satu institusi keuangan dan beberapa akun seperti Kas Kecil yang
tidak terdapat pada setoran manapun. Perusahaan juga secara khusus hanya menyimpan
informasi mengenai institusi keuangan yaitu mereka memiliki rekening, tapi mungkin lebih
dari satu rekening pada institusi keuangan yang sama.
Hubungan antara Sumber Daya dan Agen
Hubungan antara entitas sumber daya (persediaan) dan entitas agen adalah M:N. Hubungan
ini merefleksikan praktik umum terbaik dari pengidentifikasian pemasok yang diajukan dan
pemasok alternatif untuk barang persediaan tertentu. Serta hubungan yang sama antara
sumber daya (persediaan) dan pegawai dapat digunakan untuk membuat model
pertanggungjawaban.
5
menyimpan informasi mengenai jumlah jasa aktual yang digunakan dan biaya aktual.
Peristiwa ini dihubungkan ke sebuah sumber daya yang disebut Jasa Umum dan
Administratif yang merefleksikan perlakuan akuntansi untuk hal-hal tersebut. Entitas Jasa
Umum dan Administratif menyertakan informasi mengenai sumber daya tak berwujud,
seperti lama kontrak, tanggal mulainya, biaya dianggarkan untuk jasa tersebut, jumlah
dianggarkan atau jumlah standar untuk setiap periode, dan deskripsi pembatasan atau
ketentuan khusus yang diasosiasikan dengan penggunaannya.
Hubungan peristiwa perolehan dan entitas sumber daya di modelkan sebagai hubungan
1:N, karena setiap jasa (telepon, listrik, dan lain-lain) diperoleh secara terpisah dari pemasok
yang berbeda. Hubungan peristiwa memperoleh jasa dan mengeluarkan kas dimodelkan
sebagai hubungan 1:1 untuk merefleksikan situasi umum, dimana organisasi memperoleh
penggunaan jasa tertntu untuk satu periode dan melakukan pembayaran tiap bulan untuk jasa
yang diperoleh dan digunakan pada bulan tersebut.
6
Selain itu, jika sumber daya yang disewakan harus dikembalikan misalnya persewaan
peralatan, maka peristiwa lain akan perlu dimasukkan dalam diagram Rea untuk mencatat
aktivitas tersebut. Pada kasus tersebut peristiwa menyewakan sumber daya akan ditautkan
kedua peristiwa : mengeluarkan kas dan mengembalikan sumber daya yang disewakan yang
membentuk sebuah gambaran model Rea atas aktivitas siklus pendapatan organisasi
penyewaan yang dibahas sebelumnya.
7
2.3 Model Data Sumber Daya Manusia/ Penggajian Kombinasi
Entitas peristiwa waktu pengerjaan dibutuhkan untuk menghitung penggajian. Peristiwa
waktu yang dipergunakan digunakan untuk akuntansi biaya, agar secara tepat menentukan
biaya tenaga kerja (pada perusahaan manufaktur, entitas peristiwa ini sering disebut operasi
pekerjaan). Peristiwa lainnya mempresentasikan pentingnya aktivitas SDM.
8
sehingga biaya tenaga kerja dapat dialokasikan ke produk. Firma jasa profesional, seperti
firma hukum,organisasi konsultasi, juga perlu melacak bagaimana para anggotanya
menggunakan waktu mereka untuk menagih setiap klien dengan tepat.
Informasi mengenai sifat tugas perlu dikumpulkan untuk mengevaluasi kinerja karena
terkadang catatan tingkatan bagi seseorang pegawai tertentu mungkin bervariasi berdasarkan
tugas yang dijalankan.
Hal ini merupakan pembelajaran untuk membandingkan informasi yang diberikan oleh
peristiwa waktu yang digunakan dengan yang tersedia dari pengautan peristiwa bisnis khusus
untuk agen pegawai yang menjalankan tugas tersebut. Hubungan peristiwa-agen regular,
seperti antara penjualan dan pegawai, menghasilkan data yang dapat digunakan untuk
menjawab pertanyaan seperti berapa kali seseorang personel penjualan mengunjungi
pelanggan, sehingga perbandingan atas penyediaan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan
peristiwa waktu yang digunakan menyediakan informasi yang dibutukan untuk menjawab
pertanyaan seperti berapa kali seorang personal penjualan mengunjungi pelanggan, sebagai
perbandingan atas penyediaan sarana jasa pelanggan melalui telepon ?.
Hubungan 1:N antara dua jenis peristiwa tersebut, dengan demikian, tidak perlu untuk
menautkan entitas waktu yang digunakan untuk peristiwa bisnis tertentu, walaupun
melakukannya dapat memfasilitasi evaluasi kinerja pada tingkat yang sangat mendetail (
yaitu untuk menjawab pertanyaan seperti selama periode waktu mana, di hari apa dalam
minggu tersebut seorang personel penjualan tertentu paling efektif dalam bekerja ).
Tidak semua organisasi mengumpulkan data mendetail mengenai penggunaan waktu
pegawainya, sehingga tidak memerlukan adanya sebuah entitas waktu yang digunakan.
Terlebih lagi, ketika peristiwa tersebut disertakan, sumber daya yang digunakan (waktu
pegawai) jarang diimplementasikan sebagai sebuah tabel dalam database karena tidak ada
atribut yang dapat menjelaskannya. Oleh karenanya, entitas sumber daya waktu pegawai
digambarkan dengan garis putus-putus.
9
terpisah ke agen transfer untuk pembayaran yang ditautkan ke masing-masing penerbitan
utang.
Setiap peristiwa mengeluarkan kas yang ditautkan ke sebuah peristiwa menerbitkan
utang maksimum 1. Kardinalirtas minimumnya adalah 0 karena sebuah peristiwa
mengeluarkan kas tertentu mungkin ditautkan ke sebuah peristiwa menerbitkan utang atau
sebuah peristiwa menerbitkan saham.
Peristiwa penerbitan saham adalah sebuah jenis penerimaan kas khusus yang
diasosiasikan dengan penerbitan saham dan pembayaran dividen adalah jenis pengeluaran kas
lainnya. Sama dengan utang, sebagian besar perusahaan tidak berhadapan secara langsung
dengan pemegang saham individu. Kedua jenis transaksi ekuitas melibatkan partisipasi
seorang pegawai (bendahara) dan agen transfer eksternal. Hubungan antara peristiwa
mengeluarkan kas dan menerbitkan saham dimodelkan sebagai hubungan M:N karena setiap
penerbitan saham mungkin ditautkan ke banyak pembayaran dividen, sedangkan sebuah
pembayaran dividen tertentu mungkin dikaitkan ke berbagai penerbitan saham yang berbeda.
Penerbitan saham dan utang tidak terlalu sering terjadi. Terlebih lagi informasi yang
dikaitkan dengan peristiwa ini (nilai paritas, kas aktual yang diterima, dsb) perlu ditahan
untuk bertahun-tahun guna melacak akun ekuitas dan utang untuk menyiapkan laporan
keuangan. Oleh karena itu informasi mengenai kedua peristiwa ini lebih dikelola tanpa
batasan daripada dihapus pada akir periode fiskal seperti peristiwa lainnya.
BAB III
PENUTUP
10
3.1 Kesimpulan
Sebuah model data keseluruhan perusahaan terintegrasi yang menyertakan sebagian
besar situasi yang didiskusikan pada makalah ini, yang menunjukkan pertautan diantara
subsistem yang berbeda dari SIA organisasi.
Salah satu manfaat dari model data keseluruhan perusahaan yang terinteritas adalah
para auditor dapat menggunakannya untuk memandu pengembangan query guna
memvalidasi kelengkapan dan ketepatan pemrosesan transaksi.
Sebuah model data keseluruhan perusahaan terinterasi dapat juga secara signifikan
meningkatkan dukungan yang tersedia untuk pembuatan keputusan manajerial. Selain itu,
flesibilitas bawaan model REA mempermudah untuk mengumpulkan berbagai informasi baru
untuk mengevaluasi kinerja.
Pembuatan sebuah model data keseluruhan perusahaan terinterasi juga memfasilitasi
peleburan informasi keuangan dan nonkeuangan dalam database yang sama dapat
meningkatkan pelaporan internal. Biasanya, laporan internal telah berfokus, terutama pada
ukuran-ukuran kinerja keuangan. Meski demikian, manajemen organisasi yang efektif perlu
menukur kinerja atas berbagai dimensi karena tidak ada ukuran tunggal yang memadai.
Sedangkan manajemen puncak harus memiliki laporan yang menyediakan sebuah perspektif
multidimensi pada kinerja.
11