Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat menjaddi
hal yang sangat dibutuhkan. Akuntansi manual yang sering digunakan tidak mampu
meyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer. Manajer modern membutuhkan
informasi keuangan dan nonkeuangan dalam bentuk dan tingkat agregasi yang secara umum
tidak dapat disediakan oleh system akuntansi berbasis GAAP tradisional. Akuntansi manual
mengakibatkan adanya redundansi data dalam system-sistem yang ada dalam perusahaan.
Dengan adanya redudansi maka akurasi dan kekinian data menjad ihal yang serius. Hal ini
menyebabkan system menghasilkan jawaban yang berbeda untuk informasiyang sama,
hingga mengarah pada kebingungan, pengambilan keputusan yang kurang baik serta tindakan
yang tidak tepat. System yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan system akuntansi
tradisional itu disebut REA. System ini didasarkan model basis data tradisional dan lebih
beorientasi pada peristiwa dan bukan pada akun. Dengan demikian para akuntan modern
diharapkan mempunyai sifat-sifat yang responsive, proaktif, dan dilengkapi pemahaman akan
pendekatan REA, kemampuannya, serta fleksibitasnya, guna tertentu untuk memenuhi
pekerjaan yang diberikan padanya.
Model REA adalah kerangka kerja akuntansi alternative untuk permodelan Sumber
Daya (Resource), Peristiwa (Event), Pelaku (Agent) Perusahaan yang sangat penting dan
hubungan diantara mereka. Adapun permodelan REA adalah sebagai berikut :
a. Resource/ Sumber Daya Ekonomi. Resource didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki
nilai ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris,
peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
b. Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang mempengaruhi
perubahan-perubahan dalam sumber daya. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi:
peristiwa operasi, peristiwa informasi, peristiwa manajemen.
c. Agent. Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu yang terlibat dalam sebuah
peristiwa ekonomi. Mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar perusahaan yang
memiliki kemampuan sendiri untuk menggunakan atau membuang sumber daya ekonomi.
Contoh pelaku adalah staff administrasi bagian penjualan, pekerja produksi, staff
administrasi, bagian pengiriman, pelanggan dan pemasok.
Untuk menggambarkan proses pengembangan model REA dalam kasus dapat
dilakukan dengan beberapa tahap diantaranya:
Ditahap pertama, peristiwa operasi yang akan dimasukkan dalam proses diindetifikasi.
Berbagai peristiwa ini adalah peristiwa yang mendukung tujuan strategis perusahaan dan
yang perlu dikumpulkan informasinya
Peristiwa operasi yang telah diindentifikasi kini perlu diatur dalam urutan terjadinya.
Walaupun ada banyak penjualan yang terjadi tanpa adanya pertanyaan yang

1
mendahuluinya, kapan saja pertanyaan muncul maka akan diteruskan urutannya ke
penjualan yang dapat timbul dari pertanyaan tersebut.
Selanjutnya sumber daya dan pelaku untuk tiap peristiwa operasi harus diidentifikasi. Hal
ini paling mudah dilakukan dengan menjawab pertanyaan siapa, apa, dan di mana untuk
tiap peristiwa.
Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi berbagai hubungan antara sumber daya,
peristiwa, dan pelaku. Mulailah dari tiap peristiwa, dan hubungkan dengan sumber daya
serta pelaku yang dilibatkan dalam peristiwa tersebut.
Tahap berikutnya adalah menetapkan kardinalitas semua hubungan entitas tersebut.
Terdapat lima bentuk hubungan yang digunakan ketika membuat model REA. Kelima
bentuk hubungan tersebut adalah nol ke satu (0,1), nol ke banyak (0,M), satu ke satu (1,1),
satu ke banyak (1,M), dan banyak ke banyak (M,M). Dalam kasus hubungan entitas
pelanggan: melakukan penjualan di horizon books, keberadaan seorang pelanggan dapat
menimbulkan hubungan nol, satu, atau banyak melakukan penjualan. Hal ini disajikan
dalam model REA untuk proses tersebut dengan menggunakan notasi (0,M) agar dapat
menyajikan kardinalitas minimal dan maksimal. Dalam cara yang hampir sama,
keberadaan satu melakukan penjualan yang timbul dari keberadaan satu dan hanya satu
entitas pelanggan, akan disajikan sebagai (1,1) dalm model REA tersebut.
Entitas melakukan penjualan dalam hubungan ini adalah nol ke banyak (0,M). Agar entitas
melakukan penjualan yang terjadi maka harus ada seorang pelanggan. Selain itu, karena
hanya seorang pelanggan yang dapat membeli barang tertentu, kardinalitas maksimalkan juga
akan satu. Maka, kardinalitas dari entitas pelanggan dalam hubungan ini adalah satu ke satu
(1,1).

sumber daya (resource) adalah hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Di
dalam diagram tersebut kas dan persediaan adalah entitas sumber dayanya. Mesin dan
perlengkapan, pasokan, gudang, pabrik, dan tanah adalah contoh-contoh sumber daya
organisasional umum lainnya.

2
Kegiatan (event) adalah berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan
perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Terdapat dua entitas kegiatan dalam
Gambar diagram tersebut penjualan dan tanda terima kas.

Pelaku (agent) adalah entitas jenis ketiga dalam model REA. Pelaku adalah orang-orang dan
organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin didapatkan untuk tujuan
perencanaan, pengendalian, dan evaluasi.

Gambar tersebut berisi dua jenis entitas pelaku, yaitu: pegawai (staf penjualan dan kasir) serta
pelanggan. Pemasok (atau penyedia barang/vendor) adalah jenis-jenis pelaku lainnya yang
akan muncul dalam diagram REA untuk siklus pengeluaran (expenditure).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana memodelkan aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran tambahan?
2. Bagaimana memodelkan siklus pendapatan bisnis untuk penjualan jasa, untuk transaksi
persewaan dan siklus pengeluaran untuk perolehan jasa?
3. Bagaimana memodelkan aktivitas siklus produksi sebuah pabrik?
4. Bagaimana mengintegrasikan aktivitas penggajian dengan proses SDM lainnya, seperti
mempekerjakan dan melatih para pegawai?
5. Bagaimana memodelkan aktivitas pembiayaan, seperti pengeluaran saham atau hutang?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengembangkan model-model data REA untuk jenis organisasi disamping toko-toko ritel
2. Mengembangkan model-model data REA untuk siklus SDM/penggajian, manufaktur, dan
aset modal bisnis.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Topik Pemodelan Rea Siklus Pendapatan Dan


Pengeluaran Tambahan
Pada bab sebelumnya, telah dijelaskan bagaimana cara mengimplementasikan sebuah
model REA untuk siklus pendapatan yang terdiri dari empat aktivitas yang berurutan, yaitu:
1. Mengambil pesanan pelanggan
2. Mengisi pesanan pelanggan
3. Menagih pelanggan
4. Mengumpulkan pembayaran dari pelanggan
Namun siklus pendapatan fokus sebelumnya untuk sebuah organisasi ritel khusus. Topik
khusus dalam pemodelan REA akan membahas beberapa tambahan konsep dasar model
REA, termasuk beberapa aktivitas tambahan yang secara khusus dijalankan oleh para
pengusaha pabrik dan distributor serta situasi-situasi khusus lainnya.

2.1.1 Penempatan Peristiwa dan Atribut Siklus Pengeluaran Tambahan


Banyak perusahaan yang lebih besar ingin secara resmi menyetujui permintaan untuk
membeli barang. Peristiwa meminta persediaan, menyediakan cara untuk mengumpulkan
data mengenai aktivitas semacam itu. Hubungan M:N antara peristiwa meminta persediaan
dan memesan persediaan memiliki kardinalitas minimum 0 untuk kedua arah. Minimum 0
diasosiasikan dengan peristiwa memesan persediaan yang merefleksikan fakta bahwa
permintaan terjadi sebelum pesanan sesungguhnya; selain itu, beberapa permintaan ditolak
sehingga tidak akan pernah dihubungkan ke sebuah pesanan. Minimum 0 diasosiasikan
dengan peristiwa meminta persediaan yang merefleksikan fakta bahwa beberapa pesanan
dibuat secara otomatis oleh sistem pengendalian persediaan, bukannya dari sebuah
permintaan tertentu.
Maksismum yang diasosiasikan dengan peristiwa memesan persediaan jumlahnya
banyak karena beberapa permintaan mungkin diperuntukkan bagi beberapa barang yang
berbeda. Pesanan pembelian yang terpisah diperlukan untuk setiap pemasok yang berbeda.
Sehingga, sebuah permintaan yang disetujui mungkin ditautkan ke berbagai pesanan yang
berbeda. Kardinalitas maksimum yang diasosiasikan dengan peristiwa memesan persediaan
jumlahnya banyak untuk merefleksikan praktik umum pengombinasian permintaan berbeda
bagi barang yang disediakan oleh pemasok yang sama kedalam sebuah pesanan yang lebih
besar untuk mendapatkan syarat yang lebih baik.
Beberapa elemen tambahan model data REA dari siklus pengeluaran yaitu:
Peran Pegawai
Informasi ini memperkaya diagram REA dan dapat digunakan untuk memverifikasi apakah
fungsi pekerjaan dipisahkan secara tepat dengan mengidentifikasikan peran yang dimainkan
oleh seorang pegawai, mislanya personel penjualan dan pegawai gudang.

4
Hubungan AgenPeristiwa M:N
Hubungan antara peristiwa menerima persediaan dan pegawai sebagai hubungan M:N. Hal
tersebut merefleksikan fakta bahwa banyak pengiriman jumlahnya sangat besar, sehingga
beberapa pegawai harus bekerja sama untuk membongkar dan menyimpan barang tersebut.
Hubungan M:N terjadi saat aktivitas dijalankan oleh lebih dari satu pegawai, sebelum
manajemen ingin menggunakan skillnya untuk mengawasi kinerja tiap individu.
Lokasi
Adanya dua entitas baru: Gudang dan Institusi Keuangan. Pasangan kardinalitas yang
menghubungkan entitas gudang dan persediaan merefleksikan beberapa situasi umum.
Sebuah gudang sesekali dapat kosong, tetapi biasanya menyimpan banyak barang persediaan
yang berbeda. Sebaliknya barang persediaan yang sama mungkin disimpan dalam beberapa
gudang yang berbeda. Terkadang perusahaan kemungkinan ingin memeliharaa informasi
mengenai persediaan yang tidak mereka muat secara normal. Hubungan antara gudang dan
menerima pesanan persediaan sebagai hubungan 1:N.
Entitas Institusi Keuangan memperjelas sifat entitas Kas. Sebuah akun kas tertentu hanya
dapat ditempatkan pada satu institusi keuangan dan beberapa akun seperti Kas Kecil yang
tidak terdapat pada setoran manapun. Perusahaan juga secara khusus hanya menyimpan
informasi mengenai institusi keuangan yaitu mereka memiliki rekening, tapi mungkin lebih
dari satu rekening pada institusi keuangan yang sama.
Hubungan antara Sumber Daya dan Agen
Hubungan antara entitas sumber daya (persediaan) dan entitas agen adalah M:N. Hubungan
ini merefleksikan praktik umum terbaik dari pengidentifikasian pemasok yang diajukan dan
pemasok alternatif untuk barang persediaan tertentu. Serta hubungan yang sama antara
sumber daya (persediaan) dan pegawai dapat digunakan untuk membuat model
pertanggungjawaban.

2.1.2 Penjualan Jasa


Entitas jasa memuat informasi mengenai aktivitas penghasil pendapatan organisasi.
Setiap baris mengidentifikasikan sejenis jasa tertentu yang disediakan perusahaan.
Contohnya, tabel jasa reparasi otomotif mungkin menyertakan baris individu untuk
penggantian oli dan penggantian rem. Setiap baris akan menyertakan informasi mengenai
waktu standar yang harus ia ambil untuk melengkapi jasa dan harga standar yang dibebankan
bagi jenis perbaikan itu. Dikhususkan untuk bisnis seperti reparasi otomotif. Pada bisnis
tersebut, setiap transaksi penjualan harus melibatkan setidaknya satu jenis jasa spesifik, tetapi
mungkin pula menyertakan berbagai jasa, misalnya, seorang pelanggan mungkin perlu untuk
ganti oli dan perbaikan rem.

2.1.3 Siklus Pengeluaran untuk Perolehan Jasa


Perusahaan juga selain membeli persedian, peralatan dan bangunan, juga memperoleh
berbagai jasa dan pembayarannya, seperti akses internet, jasa telepon, dan lain-lain.
Pembayaran jasa tersebut disertakan dalam tabel mengeluarkan kas. Entitas peristiwa ini

5
menyimpan informasi mengenai jumlah jasa aktual yang digunakan dan biaya aktual.
Peristiwa ini dihubungkan ke sebuah sumber daya yang disebut Jasa Umum dan
Administratif yang merefleksikan perlakuan akuntansi untuk hal-hal tersebut. Entitas Jasa
Umum dan Administratif menyertakan informasi mengenai sumber daya tak berwujud,
seperti lama kontrak, tanggal mulainya, biaya dianggarkan untuk jasa tersebut, jumlah
dianggarkan atau jumlah standar untuk setiap periode, dan deskripsi pembatasan atau
ketentuan khusus yang diasosiasikan dengan penggunaannya.
Hubungan peristiwa perolehan dan entitas sumber daya di modelkan sebagai hubungan
1:N, karena setiap jasa (telepon, listrik, dan lain-lain) diperoleh secara terpisah dari pemasok
yang berbeda. Hubungan peristiwa memperoleh jasa dan mengeluarkan kas dimodelkan
sebagai hubungan 1:1 untuk merefleksikan situasi umum, dimana organisasi memperoleh
penggunaan jasa tertntu untuk satu periode dan melakukan pembayaran tiap bulan untuk jasa
yang diperoleh dan digunakan pada bulan tersebut.

2.1.4 Transaksi Persewaan


Beberapa bisnis menghasilkan pendapatannya melalui transaksi pernyewaan daripada
penjualan. Oleh karena itu , pertukaran ekonomi give - to get dasar melibatkan penggunaan
sementara sumber daya yang dikembalikan baik ke penerimaan kas maupun pengembalian
lebih lanjut atas sumber daya yang disewakan.
Setiap peristiwa menyewakan barang mencatat informasi mengenai persewaan suatu
barang tertentu, seperti tanggal dan waktu disewa, harga sewa, serta segala syarat khusus
persetujuan tersebut, masing-masing untuk satu barang persediaan tertentu. Hal tersebut
memfasilitasi pelacakan status setiap barang persediaan persewaan.
Peristiwa menyewakan barang dihubungkan baik ke peristiwa menerima kas maupun
mengembalikan barang. Perhatikan hubungan dari peristiwa menyewakan barang ke
menerima kas. Kardinalitas minimum 1 merefleksikan fakta bahwa pelanggan biasanya
membayar dulu, sebelum memiliki barang. Kardinalitas maksimumnya banyak karena
mungkin ada biaya-biaya tambahan yang dikenakan ketika barang dikembalikan. Pesanan
kardinalitas yang diasosiasikan dengan peristiwa menyewakan barang memiliki minimum 0
serta maksimum 1 karena peristiwa menerima kas terjadi lebih dulu dan ditautkan hanya ke
satu peristiwa persewaan tertentu. Hubunan anatara peristiwa menyewakan barang dan
mengembalikan barang adalah 1:1 untuk merefleksikan fakta bahwa persewaan setiap barang
tertentu secara individu dilacak, begitu pula dengan pengembaliannya.
Organisasi kadang-kadang memilih untuk menyewa sumber daya daripada membelinya.
Contohnya, banyak organisasi menyewa uang kantor dan gudang. Pertukaran ekonomi give-
to-get dasar meliputi pembayaran atau pemasok untuk hak menggunakan sebuah sumber daya
dalam satu periode waktu tertentu. Informasi mengenai peristiwa pembayaran dimasukkan
dalam tabel mengeluarkan kas. Sebuah peristiwa menyewakan sumber daya terpisah munkin
dibuat untuk merepresentasikan perolehan sumber daya karena peristiwa tersebut
kemungkinan memuat informasi mengenai atribut-atribut berbeda daripada yang relevan
untuk penerimaan persediaan.

6
Selain itu, jika sumber daya yang disewakan harus dikembalikan misalnya persewaan
peralatan, maka peristiwa lain akan perlu dimasukkan dalam diagram Rea untuk mencatat
aktivitas tersebut. Pada kasus tersebut peristiwa menyewakan sumber daya akan ditautkan
kedua peristiwa : mengeluarkan kas dan mengembalikan sumber daya yang disewakan yang
membentuk sebuah gambaran model Rea atas aktivitas siklus pendapatan organisasi
penyewaan yang dibahas sebelumnya.

2.2 Pemodelan Rea Siklus Produksi


Ada empat peristiwa utama yang disertakan dalam sebuah diagram REA siklus produksi
khusus yaitu:
a. Pengeluaran bahan baku
b. Penggunaan tenaga kerja dalam produksi
c. Penggunaan mesin dan peralatan dalam produksi
d. Produksi produk jadi baru, direpresentasikan oleh peristiwa Work-in-process.
Tiga entitas khusus yang menyimpan bagian penting kekayaan intelektual perusahaan
manufaktur, yaitu: dokumen bahan baku, daftar operasi pekerjaan, dan daftar operasi mesin.
Hubungan antara entitas dokumen bahan baku dengan entitas bahan baku maupun persediaan
barang jadi adalah 1:N. Setiap baris pada entitas dokumen bahan baku menspesifikasikan
banyaknya bahan baku tertentu yang diperlukan untuk membuat produk jadi. Sehingga, setiap
baris merepresentasikan informasi yang akan ditemukan dalam satu baris daftar dokumen
bahan baku. Faktanya bahan baku yang sama mungkin digunakan dalam 5 produk berbeda
dengan jumlah penggunaan yanng berbeda pula untuk setiap pembuatan produk. dikaitkan
kebanyak peristiwa berbeda atas pengeluaran
Hubungan antara peristiwa bahan baku dan pengeluaran bahan baku adalah M:N karena
bahan baku yang sama dapat dikaitkan ke banyak peristiwa berbeda atas pengeluaran bahan
baku tersebut. Sebaliknya, sering kali keseluruhan bahan baku berbeda yang diperlukan untuk
memproduksi sebuah produk dipergunakan pada waktu yang sama, karenanya satu peristiwa
pengeluaran bahan baku dapat ditautkan ke banyak baris berbeda dalam tabel bahan baku.
Hubungan antara sumber daya persediaan barang jadi serta entitas daftar operasi pekerjaan
dan daftar operasi mesin adalah 1:N. Hubungan tersebut merefleksikan fakta bahwa setiap
baris dalam entitas daftar merepresentasikan informasi mengenai sebuah aktivitas tertentu
yang diperlukan untuk membuat sebuah produk tertentu.
Hubungan antara peristiwa menjalankan operasi pekerjaan dan entitas daftar operasi
pekerja serta antara peristiwa menjalankan operasi mesin dan entitas daftar operasi mesin
sebagai hubungan 1:N. Entitas daftar tersebut menyimpan informasi mengenai waktu standar
yang harus ia gunakan untuk menjalankan setiap aktivitas teridentifikasi secara individual.
Hubungan antara work-in process dan ketiga entitas peristiwa seluruhnya adalah 1:N,
merefleksikan fakta bahwa tiap produksi yang dijalankan mungkin melibatkan sejumlah
pengeluaran bahan baku, operasi tenaga kerja, dan operasi mesin

7
2.3 Model Data Sumber Daya Manusia/ Penggajian Kombinasi
Entitas peristiwa waktu pengerjaan dibutuhkan untuk menghitung penggajian. Peristiwa
waktu yang dipergunakan digunakan untuk akuntansi biaya, agar secara tepat menentukan
biaya tenaga kerja (pada perusahaan manufaktur, entitas peristiwa ini sering disebut operasi
pekerjaan). Peristiwa lainnya mempresentasikan pentingnya aktivitas SDM.

2.3.1 Entitas Siklus Sdm


Entitas pegawai dihubungkan hampir ke setiap entitas lain pada diagram tersebut,
merefleksikan pentingnya para pegawai untuk organisasi. Entitas pegawai menyimpan
banyak data yang secara khusus ditemukan dalam berkas induk pegawai (penggajian): nama,
tanggal dipekerjakannya, tanggal lahir, tarif gaji, jabatan, supervisor, jumlah tahunan,
potongan, dan informasi mengenai pengurangan sukarela.
Entitas keterampilan berisi data mengenai keterampilan kerja berbeda yang berguna
bagi organisasi. Hubungan antara keterampilan dan pegawai ini dimodelkan sebagai
hubungan M:N karena seorang pegawai munkin memiliki sejumlah keterampilan kerja (yaitu
seorang pemogram mungkin masih dalam beberapa bahasa yang berbeda) dan sebaliknya,
beberapa pegawai mungkin memiliki keterampilan yang sama.
Entitas peristiwa pelatihan merepresentasikan berbagai seminar, pogram pelatian, dan
peluang lain yang diberikan kepada para pegawai untuk mengembangkan dan memelihara
keterampilannya. Hubungan antara entitas pegawai dan pelatihan adalah M:N karena seorang
pegawai tertentu dari waktu ke waktu akan menghadiri sejumla kursus pelatiahn tetapi
beberapa pegawai munkin menghadiri kelas pelatian kursus yang sama. Hubungan antara
entitas keterampilan dan pelatihan adalah 1:N karena setiap kursus dirancang untuk
mengembangkan suatu keterampilan tertentu, tetapi setiap keterampilan mungkin diajarkan di
banyak waktu yang berbeda.
Entitas peristiwa perekrutan menyimpan data mengenai aktivitas yang dijalankan untuk
memberitahu publik atas pembukaan lowongan kerja. Hubungan M:N antara kerterampilan
dan perekrutan merefleksikan fakta bahwa setiap iklan mungkin mencari beberapa
keterampilan khusus dan seiring berjalannya waktu, mungkin terdapat beberapa iklan
keterampilan khusus. Hubungan antara peristiwa perekrutan dan pelamaran kerja dimodelkan
sebagai hubungan M:N karena banyak orang secara khusus melamar setiap pembukaan
lowongan pekerjaan, tetapi seorang individu tertentu kemungkinan juga merespons lebih dari
satu peristiwa perekrutan.
Peristiwa wawancara menyimpan data mendetail mengenai setiap wawancara kerja. Ini
ditautkan ke peristiwa mempekerjakan pegawai dalam sebuah hubungan 1:N. Hal ini tersebut
merefleksikan fakta bahwa peristiwa memperkerjakan terjadi hanya sekali, tetapi mungkin
dihasilkan dari baik satu maupun sejumlah wawancara terdahulu.

2.3.2 Melacak Waktu Pegawai


Bagian pada siklus produksi yang membahas penggunaan peristiwa menjalankan
Operasi pekerjaan untuk melacak bagaimana para pekerja pabrik mengabiskan waktu mereka,

8
sehingga biaya tenaga kerja dapat dialokasikan ke produk. Firma jasa profesional, seperti
firma hukum,organisasi konsultasi, juga perlu melacak bagaimana para anggotanya
menggunakan waktu mereka untuk menagih setiap klien dengan tepat.
Informasi mengenai sifat tugas perlu dikumpulkan untuk mengevaluasi kinerja karena
terkadang catatan tingkatan bagi seseorang pegawai tertentu mungkin bervariasi berdasarkan
tugas yang dijalankan.
Hal ini merupakan pembelajaran untuk membandingkan informasi yang diberikan oleh
peristiwa waktu yang digunakan dengan yang tersedia dari pengautan peristiwa bisnis khusus
untuk agen pegawai yang menjalankan tugas tersebut. Hubungan peristiwa-agen regular,
seperti antara penjualan dan pegawai, menghasilkan data yang dapat digunakan untuk
menjawab pertanyaan seperti berapa kali seseorang personel penjualan mengunjungi
pelanggan, sehingga perbandingan atas penyediaan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan
peristiwa waktu yang digunakan menyediakan informasi yang dibutukan untuk menjawab
pertanyaan seperti berapa kali seorang personal penjualan mengunjungi pelanggan, sebagai
perbandingan atas penyediaan sarana jasa pelanggan melalui telepon ?.
Hubungan 1:N antara dua jenis peristiwa tersebut, dengan demikian, tidak perlu untuk
menautkan entitas waktu yang digunakan untuk peristiwa bisnis tertentu, walaupun
melakukannya dapat memfasilitasi evaluasi kinerja pada tingkat yang sangat mendetail (
yaitu untuk menjawab pertanyaan seperti selama periode waktu mana, di hari apa dalam
minggu tersebut seorang personel penjualan tertentu paling efektif dalam bekerja ).
Tidak semua organisasi mengumpulkan data mendetail mengenai penggunaan waktu
pegawainya, sehingga tidak memerlukan adanya sebuah entitas waktu yang digunakan.
Terlebih lagi, ketika peristiwa tersebut disertakan, sumber daya yang digunakan (waktu
pegawai) jarang diimplementasikan sebagai sebuah tabel dalam database karena tidak ada
atribut yang dapat menjelaskannya. Oleh karenanya, entitas sumber daya waktu pegawai
digambarkan dengan garis putus-putus.

2.4 Model Data Aktivitas Pembiayaan


Peristiwa menerbitkan utang adalah sebuah jenis penerimaan kas khusus, karenanya, ia
dihubungkan ke entitas sumber daya kas. Hal tersebut seiring dimodelkan sebagai sebuah
entitas peristiwa terpisah yang berbeda dari menerima kas karena ia mengandung atribut yang
berbeda dari atribut yang diasosiasikan dengan penerimaan kas yang dihasilkan dari peristiwa
penjualan, seperti jumlah nominal utang yang diterbitkan, jumlah total yang diterima, tanggal
diterbitkan, tanggal jatuh tempo, dan tingkat bunga.
Pembayaran terkait utang (baik pembayaran bunga periodik atau pembayaran pokok
saat jatuh tempo) merupakan pengeluaran kas. Biasanya, organisasi menuliskan satu cek
untuk jumlah total bunga yang harus dibayarkan atas sebuah obligasi atau nota tertentu dan
mengirimkannya ke transfer yang kemudian menangani distribusi cek individu ke setiap
kreditor. Perhatikan, jika sebuah perusaaan telah menerbitkan rangkaian obligasi yang
berbeda pada titik waktu yang berbeda, perusahaan normalnya akan membuat transfer dana

9
terpisah ke agen transfer untuk pembayaran yang ditautkan ke masing-masing penerbitan
utang.
Setiap peristiwa mengeluarkan kas yang ditautkan ke sebuah peristiwa menerbitkan
utang maksimum 1. Kardinalirtas minimumnya adalah 0 karena sebuah peristiwa
mengeluarkan kas tertentu mungkin ditautkan ke sebuah peristiwa menerbitkan utang atau
sebuah peristiwa menerbitkan saham.
Peristiwa penerbitan saham adalah sebuah jenis penerimaan kas khusus yang
diasosiasikan dengan penerbitan saham dan pembayaran dividen adalah jenis pengeluaran kas
lainnya. Sama dengan utang, sebagian besar perusahaan tidak berhadapan secara langsung
dengan pemegang saham individu. Kedua jenis transaksi ekuitas melibatkan partisipasi
seorang pegawai (bendahara) dan agen transfer eksternal. Hubungan antara peristiwa
mengeluarkan kas dan menerbitkan saham dimodelkan sebagai hubungan M:N karena setiap
penerbitan saham mungkin ditautkan ke banyak pembayaran dividen, sedangkan sebuah
pembayaran dividen tertentu mungkin dikaitkan ke berbagai penerbitan saham yang berbeda.
Penerbitan saham dan utang tidak terlalu sering terjadi. Terlebih lagi informasi yang
dikaitkan dengan peristiwa ini (nilai paritas, kas aktual yang diterima, dsb) perlu ditahan
untuk bertahun-tahun guna melacak akun ekuitas dan utang untuk menyiapkan laporan
keuangan. Oleh karena itu informasi mengenai kedua peristiwa ini lebih dikelola tanpa
batasan daripada dihapus pada akir periode fiskal seperti peristiwa lainnya.

2.5 Keuntungan Penerapan Model REA dalam Aktivitas Bisnis

1. Pendekatan REA dalam memodelkan proses-proses bisnis membantu para manajer


berfokus pada berbagai elemen kunci dari economic events dan mengidentifikasi berbagai
aktivitas yang tidak menambahkan nilai yang bisa dihilangkan dari operasi. Dengan
meningkatkan efisiensi operasional masing-masing department kemudian akan
menghasilkan kelebihan kapasitas yang bisa diarahkan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan secara keseluruhan.
2. Penyimpanan baik data keuangan maupun nonkeuangan dalam database bersama
mengurangi kebutuhan untuk pengumpulan data, penyimpanan data, dan prosedur
pemeliharaan data.
3. Dengan menyimpan data keuangan dan nonkeuangan mengenai berbagai aktivitas bisnis
dalam bentuk yang rinci memungkinkan jangkauan keputusan manajemen yang lebih luas
dengan cara mendukung berbagai pandangan pengguna.
4. Model REA memberikan data yang lebih relevan, tepat waktu, dan akurat bagi para
manajer. Hal ini berarti akan menjadikan layanan pelanggan yang lebih baik, produk-
produk yang berkualitas lebih baik, dan proses produksi yang lebih fleksibel.

BAB III
PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan
Sebuah model data keseluruhan perusahaan terintegrasi yang menyertakan sebagian
besar situasi yang didiskusikan pada makalah ini, yang menunjukkan pertautan diantara
subsistem yang berbeda dari SIA organisasi.
Salah satu manfaat dari model data keseluruhan perusahaan yang terinteritas adalah
para auditor dapat menggunakannya untuk memandu pengembangan query guna
memvalidasi kelengkapan dan ketepatan pemrosesan transaksi.
Sebuah model data keseluruhan perusahaan terinterasi dapat juga secara signifikan
meningkatkan dukungan yang tersedia untuk pembuatan keputusan manajerial. Selain itu,
flesibilitas bawaan model REA mempermudah untuk mengumpulkan berbagai informasi baru
untuk mengevaluasi kinerja.
Pembuatan sebuah model data keseluruhan perusahaan terinterasi juga memfasilitasi
peleburan informasi keuangan dan nonkeuangan dalam database yang sama dapat
meningkatkan pelaporan internal. Biasanya, laporan internal telah berfokus, terutama pada
ukuran-ukuran kinerja keuangan. Meski demikian, manajemen organisasi yang efektif perlu
menukur kinerja atas berbagai dimensi karena tidak ada ukuran tunggal yang memadai.
Sedangkan manajemen puncak harus memiliki laporan yang menyediakan sebuah perspektif
multidimensi pada kinerja.

11

Anda mungkin juga menyukai