Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAB 16
Topik Khusus Dalam Permodelan REA

DISUSUN OLEH:

1. FIRDA SYAFIRA
2. AYUNDA ANDARI
3. GUS MUHAMMAD TAUFIK

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU


TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismilahirrahmanirrahim

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan
dan kemampuan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan rangkuman ini dengan baik dan
benar. Rangkuman BAB 10 ini berjudul “Topik Khusus Dalam Permodelan REA ”.
Shalawat beserta salam tak lupa pula kira persembahkan kepada junjungan alam yakni Nabi
Muhammad SAW, yang mana beliau telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Demikianlah kata pengantar dari kami, dengan harapan semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

                                                                                             Pekanbaru, 10 Oktober 2019

                                                                                                       Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat menjadi hal
yang sangat dibutuhkan. Akuntansi manual yang sering digunakan tidak mampu meyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh manajer. Manajer modern membutuhkan informasi keuangan
dan nonkeuangan dalam bentuk dan tingkat agregasi yang secara umum tidak dapat
disediakan oleh system akuntansi berbasis GAAP tradisional. Akuntansi manual
mengakibatkan adanya redundansi data dalam system-sistem yang ada dalam perusahaan.
Dengan adanya redudansi maka akurasi dan kekinian data menjadi hal yang serius. Hal ini
menyebabkan sistem menghasilkan jawaban yang berbeda untuk informasi yang sama,
hingga mengarah pada kebingungan, pengambilan keputusan yang kurang baik serta tindakan
yang tidak tepat. System yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan system akuntansi
tradisional itu disebut REA. System ini didasarkan model basis data tradisional dan lebih
beorientasi pada peristiwa dan bukan pada akun. Dengan demikian para akuntan modern
diharapkan mempunyai sifat-sifat yang responsive, proaktif, dan dilengkapi pemahaman akan
pendekatan REA, kemampuannya, serta fleksibitasnya, guna tertentu untuk memenuhi
pekerjaan yang diberikan padanya.
Model REA adalah kerangka kerja akuntansi alternative untuk permodelan Sumber
Daya (Resource), Peristiwa (Event), Pelaku Perusahaan (Agent) yang sangat penting dan
hubungan diantara mereka. Adapun permodelan REA adalah sebagai berikut :
a. Resource didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi
tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang,
pabrik, dan tanah.
b. Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang mempengaruhi
perubahan-perubahan dalam sumber daya. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi:
peristiwa operasi, peristiwa informasi, peristiwa manajemen.
c. Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu yang terlibat dalam sebuah peristiwa
ekonomi. Mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar perusahaan yang
memiliki kemampuan sendiri untuk menggunakan atau membuang sumber daya
ekonomi. Contoh pelaku adalah staff administrasi bagian penjualan, pekerja produksi,
staff administrasi, bagian pengiriman, pelanggan dan pemasok.
Untuk menggambarkan proses pengembangan model REA dalam kasus dapat dilakukan
dengan beberapa tahap diantaranya:
- Ditahap pertama, peristiwa operasi yang akan dimasukkan dalam proses
diindetifikasi. Berbagai peristiwa ini adalah peristiwa yang mendukung tujuan
strategis perusahaan dan yang perlu dikumpulkan informasinya
- Peristiwa operasi yang telah diindentifikasi kini perlu diatur dalam urutan terjadinya.
Walaupun ada banyak penjualan yang terjadi tanpa adanya pertanyaan yang
mendahuluinya, kapan saja pertanyaan muncul maka akan diteruskan urutannya ke
penjualan yang dapat timbul dari pertanyaan tersebut.
- Selanjutnya sumber daya dan pelaku untuk tiap peristiwa operasi harus diidentifikasi.
Hal ini paling mudah dilakukan dengan menjawab pertanyaan siapa, apa, dan di mana
untuk tiap peristiwa.
- Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi berbagai hubungan antara sumber daya,
peristiwa, dan pelaku. Mulailah dari tiap peristiwa, dan hubungkan dengan sumber
daya serta pelaku yang dilibatkan dalam peristiwa tersebut.
- Tahap berikutnya adalah menetapkan kardinalitas semua hubungan entitas tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
- Bagaimana memodelkan aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran
tambahan?
- Bagaimana memodelkan siklus pendapatan bisnis untuk penjualan jasa, untuk
transaksi persewaan dan siklus pengeluaran untuk perolehan jasa?
- Bagaimana memodelkan aktivitas siklus produksi sebuah pabrik?
- Bagaimana mengintegrasikan aktivitas penggajian dengan proses SDM lainnya,
seperti mempekerjakan dan melatih para pegawai?
- Bagaimana memodelkan aktivitas pembiayaan, seperti pengeluaran saham atau
hutang?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Topik Permodelan Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Tambahan
2.1.1 Penempatan Peristiwa dan Atribut Siklus Pendapatan Tambahan
Banyak entitas dan hubungan yang digambarkan pada Gambar 1.1 telah
dibahas pada bab-bab sebelumnya, sehingga kita hanya akan berfokus pada aspek-
aspek yang baru. Gambar 1.1 memisahkan aktivitas pelanggan. Oleh karena itu,
masing-masing contoh dari peristiwa mengisi pesanan pelanggan mempresentasikan
pengambilan dan pengepakan pesanan yang dilakukan oleh seorang pegawai gudang.
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa kunci utama dari peristiwa Mengirim Pesanan
adalah nomor pengiriman. Nomor bill-of-lading adalah atribut lainnya. Tetapi ia
bukanlah kunci utama karena mungkin bernilai nol untuk pengiriman dengan
menggunakan truk milik perusahaan sendiri. Nomor faktur penjualan adalah atribut
lain dari peristiwa pengiriman. Namun, ia bukanlah kunci utama seperti bab
sebelumnya.

Gambar 1.1
Bagian program REA siklus pendapatan yang diperpanjang

Tabel 1-1
2.1.2 Penempatan Peristiwa dan Atribut Siklus Pengeluaran Tamabahan
Sebagai besar entitas dan hubungan yang digambarkan dalam gambar 1.2 telah
dijelaskan pada dua bab sebelumnya. Satu entitas barunya adalah peristiwa Meminta
Persediaan. Banyak perusahaan yang lebih besar ingin secara resmi menyetujui
permintaan untuk membeli barang peristiwa Meminta Persediaan menyediakan
sebuah acara untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas semacam itu.
Beberapa permintaan ditolak dan karenanya tidak pernah dihubungkan
ke sebuah pesanan. Minimum 0 diasosiasikan dengan peristiwa Meminta Persediaan
yang merefleksikan fakta bahwa beberapa pesanan dibuat secara otomatis oleh sistem
pengendalian persediaan, bukannya dari sebuah permintaan tertentu.
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa informasi biaya disimpan dalam
beberapa tabel. Biaya standar dicatat sebagai sebuah atribut tabel Persediaan karena ia
sama untuk seluruh unit dicatat dalam tabel persediaan-Memesan Persediaan.
Gambar 1.2
Diagram REA yang diperpanjang untuk siklus pengeluaran
Tabel 1.2
2.1.3 Penjualan Jasa
Sejauh ini, seluruh contoh permodalan yang dibahas sebelumnya, telah
terfokus pada bisnis yang menjual persediaan berwujud. Namun, bisnis seperti bengel
reparasi otomotif, menghasikan pendapatan dari penjualan produk dan profesi juga.
Gambar 1.3 mengandung hubungan antara peristiwa penjualan serta entitas
tinggi jasa dan persediaan sumber daya.

Gambar 1.3
Sebagian siklus pendapatan untuk penjualan jasa

2.1.4 Perolehan Jasa Tak Berwujud


Hubungan antara peristiwa perolehan dan entitas sumber daya dimodelkan
sebagai hubungan 1:N pada Gambar 1.4 karena pada sebagian besar kasus, setiap jasa
(telepon, listrik, dsd) diperoleh secara terpisah, biasanya dari pemasok yang berbeda.

Gambar 1.4
Sebagian siklus pengeluaran untuk perolehan jasa
2.1.5 Aset Digital
Aset digital tidak mempengaruhi model REA atas siklus pendapatan dan
pengeluaran.Karena perusahaan semacam itu masih perlu mengumpulkan informasi
mengenai pembelian dan pembayaran mereka untuk aset digital tersebut serta perlu
melacak pesanan dan pengiriman aset digital tersebut, bersamaan dengan penerimaan
pembayaran dari para pelanggannya.

2.1.6 Transaksi Persewaan


Bisnis yang menyewakan peralatan atau sumber daya lain perlu melacak tiap
barang fisik secara terpisah. Oleh karena itu, kunci utama untuk ;abel menyewakan
persediaan adalah sejenis nomor serial yang unik, bukannya sebuah part number.
Setiap peristiwa menyewakan barang mencatat informasi mengenai pesnan suatu
barang tertentu, seperti tanggal dan waktu disewa, harga sewa, serta segala syarat
khusus persetujuan tersebut, masing-masing untuk satu barang persediaan tertentu.

Gambar 1.5
Sebagian siklus pendapatan transaksi persewaan

2.2 Fiture REA Tambahan


 Peran Pegawai
Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 mengidentifikasi peran yang dimainkan oleh
seorang pegawai (misalkan, personel penjualan, pegawai gedung). Informasi
ini memperkaya diagram REA dan dapat digunakan untuk memverifikasi
apakah fungsi pekerjaan dipisahkan secara tepat.

 Hubungan Agen-Peristiwa M:N


Gambar 2.2 memperkenalkan dua entitas baru: gudang dan institusi keuangan.
Entitas ini menyimpan informasi mengenai lokasi sumber daya disimpan dan
peristiwa tertentu berlangsung. Hubugan agen peristiwa M:N terjadi ketika
sebuah aktivitas dijalankan oleh lebih dari satu pegawai, sebelum manajemen
ingin menggunakan kemampuannya untuk mengawasi kinerja tiap individu.

 Lokasi
Gambar 1.2 memperkenalkan dua entitas baru : Gedung dan Instansi
Keuangan.

 Hubungan Antara Sumber Daya dan Agen


Gambar 1.2 juga menyertakan hubungan M:N antara entitas persediaan
(Resource) dan entitas pemasok (Agent). Hubungan ini merefleksikan praktik
umum terbaik dari pengidentifikasian pemasok yang diajukan dan pemasok
alternatif untuk barang persediaan tertentu. Hubungan serupa antara sumber
daya dan pegawai dapat digunakan untuk membuat model
pertanggungjawaban dan akuntabilitas

2.3 Model REA Siklus Produksi


Gambar 1.6 adalah sebuah model data aktivitas siklus produksi dasar dari sebuah
perusahaan manufaktur dan tabel 1.3 mencatumkan tabel yang di perlukan untuk
mengimplementasikan model tersebut kedalam sebuah database rasional, bersama
dengan penempatan berbagai aribut.
Ada empat peristiwa menarik utama yang disertakan dalam sebuah
diagram REA siklus produksi khusus :

1. Pengeluaran bahan baku


2. Penggunaan tenaga kerja dalam produksia
3. Penggunaan mesin dan peralatan dalam produksi
4. Produksi produk jadi baru, direpresentasikan oleh peristiwa work in process.

2.3.1 Persitiwa siklus Produksi


Data mengenai bahan baku aktual yang digunakan dalam produksi disimpan
dalam entitas pengeluaran bahan baku. Begitu pula dengan informasi mengenai tenaga
kerja dan operasi mesin aktual yang dijalankan, termasuk lama waktu aktual yang
diperlukan oleh masing-masing aktivitas, mereka disimpan dalam entitas menjalankan
operasi pekerjaan dan menjalankan operasi mesin secara berurutan. Kinerja dapat
dievaluasi dengan membandingkan data pada tiga entitas peristiwa tersebut dengan
informasi tentang standar yang disimpan dalam entitas informasi berhubungan (daftar
bahan baku, daftar operasi pekerjaan, dan daftar operasi mesin).
Entitas Tambahan—Kekayaan Intelektual
Gambar 1.6
Sebagian diagram REA untuk siklus produksi
2.3.2 Fitur REA Baru
Perhatikan bahwa Gambar 1.6 berbeda dari diagram REA sebelumnya yang
menunjukkan hanya satu agen yang diasosiasikan dengan peristiwa menjalanakan
operasi pekerjaan ( dan menjalankan operasi mesin). Peristiwa internal ini berbeda
dari peristiwa lain yang dibahas di buki ini yang tidak melibatkan pertukaran atau
transfer sumber daya.
2.4 Model Data SDM/Penggajian Kombinasi
Gambar 1.7 mengintegrasikan aktivitas penggajian dan SDM. Entitas peritiwa waktu
pengerjaan dibutuhkan untuk menghitung penggajian. Waktu yang dipergunakan digunakan
untuk akuntansi biaya, agar secara tepat menentukan biaya tenaga kerja.

Gambar 1.7
2.4.1 Entitas siklus SDM
Entitas keterampilan berisikan data mengenai keteramilan kerj berbeda yang
berguna bagi organisasi. Akan ada sebuah baris dalam tabel ini untuk setiap
keterampilan pekerja utama.
Entitas peritiwa pelatihan mempresentasi berbagai seminar, program
pelatihan, dan peluang lain yang diberikan kepada para pegawai untuk
mengembangkandan memelihara keterampilan.
2.4.2 Melacak Waktu Pegawai
Bagian pada siklus produksi yang membahas pengunaan peristiwa
menjalankan operasi pekerja untuk melacak bagaimana para pekerja pabrik
menghabiskan waktu meraka, sehingga biaya tenaga kerja dapat dialokasikan ke
produk.

2.5 Model Data Aktivitas Pembiayaan


Setiap peristiwa mengeluarkan kas yang ditautkan ke sebuah peristiwa
menerbitkan utang maksimum 1. Kardinalirtas minimumnya adalah 0 karena sebuah
peristiwa mengeluarkan kas tertentu mungkin ditautkan ke sebuah peristiwa
menerbitkan utang atau sebuah peristiwa menerbitkan saham.
Peristiwa penerbitan saham adalah sebuah jenis penerimaan kas khusus yang
diasosiasikan dengan penerbitan saham dan pembayaran dividen adalah jenis
pengeluaran kas lainnya. Sama dengan utang, sebagian besar perusahaan tidak
berhadapan secara langsung dengan pemegang saham individu. Kedua jenis transaksi
ekuitas melibatkan partisipasi seorang pegawai (bendahara) dan agen transfer
eksternal. Hubungan antara peristiwa mengeluarkan kas dan menerbitkan saham
dimodelkan sebagai hubungan M:N karena setiap penerbitan saham mungkin
ditautkan ke banyak pembayaran dividen, sedangkan sebuah pembayaran dividen
tertentu mungkin dikaitkan ke berbagai penerbitan saham yang berbeda.
Penerbitan saham dan utang tidak terlalu sering terjadi. Terlebih lagi informasi
yang dikaitkan dengan peristiwa ini (nilai paritas, kas aktual yang diterima, dsb) perlu
ditahan untuk bertahun-tahun guna melacak akun ekuitas dan utang untuk menyiapkan
laporan keuangan. Oleh karena itu informasi mengenai kedua peristiwa ini lebih
dikelola tanpa batasan daripada dihapus pada akir periode fiskal seperti peristiwa
lainnya. Gambar 1.8

Anda mungkin juga menyukai