Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
I. Latar Belakang
Pada dasarnya kemampuan Hubungan Sosial berkembang sesuai dengan
proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa
lanjut untuk mengembangkan hubungan sosial yang positif. Setiap tugas
perkembangan sepanjang daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses,
kemampuan berperan serta dalam proses hubungan diawali dengan
kemampuan tergantung pada masa bayi dan berkembang pada masa remaja
dan dilanjutkan dengan kemampuan saling tergantung (tergantung dan
mandiri) pada masa dewasa.
Klien yang mengalami gangguan dalam interaksi sosial tidak mau terlibat
dalam aktivitas sosial dan cenderung untuk menarik diri. Klien yang menarik
diri kehilangan kontak dengan dunia luar dan berisiko untuk bunuh diri.
Perawatan di rumah sakit diperlukan bila ada resiko bunuh diri. Asuhan
keperawatan pada klien ini untuk melindungi dan menjamin agar klien tidak
mencelakakan diri sendiri.
Prilaku menarik diri cenderung terlihat pada klien yang mengalami
depresi, disamping prilaku-prilaku lainnya. Perawatan sebagai salah satu
bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang salah satu perannya adalah
memberikan asuhan keperawatan kesehatan mental dan bekerjasama dengan
1
pemberi perawatan serta konsultasi dengan pemberi pelayanan lain (Stuart
dan Sundeen, 1995 : 922).
Dengan kenyataan yang ada maka jelaslah peranan perawat dituntut untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitasnya karena tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan dalam hal ini pelayanan kesehatan jiwa, disamping itu
perawatan pasien depresi perlu perawatan paripurna yang melalui/meliputi
bio psiko-sosial spiritual secara komprehensif.
II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat
mengetahui tentang Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri
2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta/klien mampu :
Menyebutkan Pengertian Menarik Diri Menyebutkan Penyebab Menarik
Diri Menyebutkan Gejala Menarik Diri Cara Penyelesaian Masalah
Menarik Diri
III. Materi (terlampir)
IV. Metode
2
memperhatikan
2. 30 Pelaksanaan - Mengemukakan
menit - Apersepsi pendapat
- Menyebutkan pengertian menarik - Mendengarkan dan
diri memperhatikan
- Menjelaskan penyebab menarik diri - Mendengarkan dan
- Menyebutkan gejala menarik diri memperhatikan
- Menyebutkan cara penyelesaian - Mendengarkan dan
masalah memperhatikan
- Menjelaskan tindakan yang dapat - Mendengarkan dan
dilakukan di rumah memperhatikan
- Memberi kesempatan untuk - Mendengarkan dan
bertanya. - Menjawab pertanyaan memperhatikan
- Mengajukan
pertanyaan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
3
VII. Pengorganisasian
1. Pelaksana
4
MATERI PENYULUHAN
MENARIK DIRI
I. Menarik DIri
Pengertian Menarik Diri Adalah gangguan hubungan sosial dimana seseorang
menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang
lain.
II. Penyebab Menarik Diri
a. Faktor tumbuh kembang Pada masa tumbuh kembang seorang individu
ada perkembangan tugas yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan
dalam hubungan sosial.
b. Faktor komunikasi dalam keluarga Gangguan komunikasi dalam keluarga
merupakan faktor pendukung untuk terjadinya gangguan dalam hubungan
sosial.
c. Faktor sosial budaya Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan
sosial merupakan faktor pendukung untuk terjadinya gangguan hubungan
sosial.
III.Gejala Menarik Diri
a. Kurang spontan, kurang energi
b. Apatis, tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk
c. Ekspresi wajah kurang berseri
d. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
e. Mengisolasi diri, kurang harga diri
f. Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya
g. Intake makanan dan minuman terganggu
h. Retensi urin dan feses
i. Aktifitas menurun, tidak melakukan kegiatan sehari-hari, seperti tidak
melakukan perawatan diri atau kegiatan rumah tangga sehari hari
5
IV. Cara Penyelesaian Masalah Menarik Diri
a. Regresi, berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
menanggulangi ansietas, hanya mempunyai sedikit energi yang
tertinggal untuk aktivitas sehari-hari.
b. Proyeksi, sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi
c. Isolasi, merupakan perilaku menolak berhubungan dengan lingkungan
V. Tindakan Yang Dapat Dilakukan Keluarga Di Rumah
1. Bina hubungan saling percaya.
2. Berikan perhatian dan penghargaan, misalnya temani dia saat sendiri.
3. Dengarkan pembicaraannya dengan empati, contohnya beri dikesempatan
bicara dan jangan dipotong.
4. Lakukan interaksi sering dan singkat.
5. Bantu dalam melakukan aktiftas hidup sehari-hari.
6. Bicarakan dengan mereka penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain
dan diskusikan akibatnya.
7. Bantu dan dorong mereka untuk bergaul dengan orang-orang disekitar
dapat berikan pujian atas usaha yang mereka lakukan.
8. Pantau mereka dalam penggunaan obat.
IX Kesimpulan