KELOMPOK : 3
PROGDI MANAJEMEN
TA. 2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul HUBUNGAN PERENCANAAN SDM
DENGAN KINERJA ORGANISASIini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Hesty Prima
Rini, SE, MM. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik
makalah] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
, selaku Dosen perencanaan sumber daya manusia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan sumber daya manusia secara pengertian adalah proses yang mendefinisikan
tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi,
serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Dari latar belakang diatas, maka masalah yang akan dirumuskan pada makalah ini
adalah mengenai pokok-pokok pembahasan didalam Perencanaan Sumber Daya Manusia
yaitu:
Dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
mengetahui pokok-pokok pembahasan didalam perencanaan yaitu:
PEMBAHASAN
1. Menurut Andrew F Sikula, perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga
kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja dan cara
memenuhi kebutuhan tersebut untuk melaksanakan rencana terpadu organisasi.
2. Menurut Thomas H. Stone, perencanaan sumber daya manusia adalah proses
meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu
yang akan datang agar langkah-langkah dapat diambil untuk menjamin bahwa kebutuhan
ini dapat dipenuhi.
3. Menurut John B. Miner dan Mary Green Miner, perencanaan sumber daya manusia
dapat diuraikan sebagai suatu proses yang berusaha menjamin jumlah dan jenis pegawai
yang tepat akan tersedia pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk waktu
yang akan datang, mampu melakukan hal-hal yang diperlukan agar organisasi dapat
terus mencapai tujuannya.
Jadi, Perencanaan SDM adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen
guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki
berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Perencanaan
SDM ini untuk menetapkan program pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan
pemberhentian karyawan. Jadi, dalam rencana SDM harus ditetapkan semua hal tersebut
secara baik dan benar.
Manfaat perencanaan akan memberikan nilai-nilai positif bagi kepentingan organisasi. Jika
perencanaan sumber daya manusia dilakukan dengan baik, maka akan diperoleh
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1. Manajemen puncak memiliki visi yang lebih baik terhadap aspek-aspek sumber daya
manusia atau terhadap keputusan bisnis.
2. Manajemen dapat memprediksi adanya ketidakseimbangan yang memengaruhi biaya
sumber daya manusia menjadi tidak terkontrol.
3. Manajemen dapat menempatkan “right man on the right place” dengan tepat sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
4. Manajemen memberi kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan
minoritas dalam program perencanaan sumber daya manusia internal organisasi.
5. Menambah sistem informasi menjadi lebih baik untuk mengetahui pengetahuan tentang
profil karyawan, pekerjaan, keahlian, kemampuan, kompensasi yang adil dan layak, serta
dapat memprediksi kebutuhan jumlah tenaga kerja saat ini dan yang akan datang.
6. Koordinasi sumber daya manusia berjalan dengan lebih baik.
1. Tujuan
Tujuan sendiri merupakan hasil akhir yang ingin dituju/ dicapai.
2. Perencanaan organisasi
Perencanaan yang dimaksud adalah yang memiliki arah positif bagi perkembangan
perusahaan, kerena dalam perusahaan terdiri dari individu yang berbeda satu sama lain.
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain:
1. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-
kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
a) Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi.
Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan
faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b) Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya
manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan
tingkah laku, dan sebagainya.
c) Perkembangan teknologi/komputer secara dahsyat merupakan contoh jelas bagaimana
perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d) Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi
permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer
akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi
dalam perencanaan sumber daya manusia.
2. Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya
manusia.
a) Rencana strategis perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh. Hal ini
mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti
tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut
menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan
datang.
b) Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana strategi
menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh
jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c) Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan
perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d) Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e) Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara
radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang
berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
3. Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan.
Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan
personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa
berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
Secara garis besar, proses perencanaan SDM dibagi menjadi 4 langkah yang meliputi:
Mengatasi hambatan:
Salah satu cara mengatasi hambatan perencanaan adalah dengan memahami tujuan
perencanaan dan proses penetapan tujuan. Meskipun bukan salah satu dalam mengatasi
masalah, tetapi paling tidak dapat membantu pengambilan keputusan. System informasi
dapat pula membantu pencapaian efektivitas perencanaan. Alat bantu ini diharapkan dapat
meminimalkan tingkat risiko dan ketidakpastian hasil yang ada.
Kendala-kendala Perencanaan Sumber Daya Manusia
a) Standar Kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti dan akurat belum ada, akibatnya informasi kemampuan
SDM hanya ramal-ramalan (prediction) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala
yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti, seperti informasi
energy mesin.
b) Manusia (SDM) makhluk hidup
Manusia sebagai makhluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini
menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana.
c) Situasi SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM
perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses perencanaan sumber daya manusia yang baik dan
benar.
d) Kebijaksanaan Perburuhan pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan
kendala lain dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan tepat.
Tantangan Dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia
Tantangan dalam perencanaan sumber daya manusia, ada yang bersifat eksternal dan
internal.
a) Tantangan eksternal, meliputi: bidang Ekonomi, sosial politik, perundang-undangan,
teknologi, dan persaingan.
b) Tantangan internal, meliputi: anggaran, estimasi produk dan penjualan, usaha atau
kegiatan baru, dan sebagainya.
Hasil kerja yang dicapai oleh suatu instansi dalam menjalankan tugasnya dalam kurun
waktu tertentu, baik yang terkait dengan input, output, outcome, benefit, maupun impact dengan
tanggung jawab dapat mempermudah arah penataan organisasi pemerintahan. Adanya hasil kerja
yang dicapai oleh instansi dengan penuh tanggung jawab akan tercapai peningkatan kinerja yang
efektif dan efisien.
Makna kinerja seperti yang dirangkum oleh Lebas & Euske (2004) adalah sebagai berikut.
1. Kinerja merupakan sesuatu yang dapat diukur, baik diukur menggunakan angka atau
menggunakan sebuah ekspresi yang memungkinkan terjadinya komunikasi
2.2.2 Kinerja perusahaan dibagi menjadi dua yaitu kinerja pasar dan kinerja keuangan
(Rajapathirana & Hui, 2017).
1. Kinerja pasar
2. Kinerja keuangan
Kinerja keuangan merupakan suatu alat ukur yang digunakan oleh para pemakai laporan
keuangan dalam mengukur dan menentukan sejauh mana kualitas perusahaan. Menurut
Fahmi (2013).” kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar”.
1. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan
untuk mengahasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi.
semakin berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan semakin tinggi
tingkat kinerja organisasi tersebut.
4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam
organisasi yang bersangkutan.
1. Untuk menyesuaikan tujuan organisasi dengan dengan tujuan tim (kelompok) dan
individu Untuk memperbaiki kinerja
2. Untuk memotivasi karyawan
3. Untuk meningkatkan komitmen
4. Untuk mendukung nilai-nilai inti
5. Untuk memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan
6. Untuk meningkatkan keterampilan
7. Untuk mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan
8. Untuk mengusahakan basis perencanaan karir
9. Untuk membantu menahan karyawan untuk minta pindah atau minta berhenti
10. Untuk mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan
11. Untuk mendukung program perubahan budaya
Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang
dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan
(input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi.
Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota atau
komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Sederhananya, kinerja
merupakan produk dari kegiatan administrasi, yaitu kegiatan kerjasama untuk mencapai tujuan
yang pengelolaannya biasa disebut sebagai manajemen.
Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, kinerja organisasi selain
dipengaruhi oleh faktor-faktor input juga sangat dipengaruhi oleh proses-proses administrasi dan
manajemen yang berlangsung. Sebagus apapun input yang tersedia tidak akan menghasilkan
suatu produk kinerja yang diharapkan secara memuaskan, apabila dalam proses administrasi dan
manajemennya tidak bisa berjalan dengan baik. Antara input dan proses mempunyai keterkaitan
yang erat dan sangat menentukan dalam menghasilkan suatu output kinerja yang sesuai harapan
atau tidak.
Key Performance Indicator (KPI) adalah suatu pengukuran yang bersifat kuantitatif yang
berfokus kepada faktor-faktor kunci penentu keberhasilan dari suatu organisasi. Di sisi lain, KPI
juga memberikan informasi penting yang diperlukan untuk menentukan dan menjelaskan
bagaimana proses bisnis bisa berlangsung dari waktu ke waktu. Sebagai ukuran indikator kunci,
KPI mengarahkan segenap komponen organisasi baik secara kolektif maupun individu untuk
berfokus pada aktivitas-aktivitas kunci yang memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian
tujuan. KPI juga memberikan informasi yang lebih obyektif dan terstruktur mengenai sejauh
mana organisasi mampu mewujudkan target yang telah ditetapkan dan mengambil langkah-
langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan performa organisasi dengan lebih baik lagi.
Bahkan, disamping hal tersebut di atas, KPI juga digunakan untuk:
Mengevaluasi kinerja setiap karyawan secara lebih obyektif dan teratur, sehinga
mengurangi tingkat subyektifitas yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja
karyawan.
Menyediakan umpan balik (feedback) bagi setiap karyawan. Sehingga mampu
mendorong kinerja karyawan kearah yang lebih baik karena umpan balik merupakan
salah satu faktor penting yang dapat memacu seseorang untuk menjadi lebih baik.
Menciptakan proses pembinaan karyawan secara lebih transparan dan sistematis.
Digunakan sebagai dasar career planning dengan memberikan pelatihan yang tepat.
Penyusunan KPI sendiri dapat mengacu kepada dua subyek, yaitu KPI yang bersifat oeprasional
atau teknis, yang mengacu kepada job description setiap jabatan dan KPI yang bersifat strategis
yang disusun berdasarkan inisiatif strategi organisasi. Baik KPI yang bersifat operasional dan
strategis, harus memenuhi kriteria SMART, yakni:
Specific, artinya detail dan fokus. Sehingga penyusunan KPI harus mengerucut dan
menggambarkan apa yang ingin diraih.
Measurable artinya terukur. Sasaran kinerja yang disusun harus dapat diukur dengan
satuan ukuran seperti rupiah, volume, atau angka nominal.
Achievable artinya realistis dan dapat dicapai. Karenanya penyusunan KPI harus sesuai
dengan kondisi organisasi.
Relevant artinya berkaitan dengan tugas pokok dan pekerjaan keseharian. Dengan
demikian, KPI yang ditetapkan menjadi lebih tajam bagi peningkatan kinerja bisnis
secara keseluruhan.
Time artinya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target penyelesaian penilaian
dengan KPI memiliki target waktu yang jelas.
Dengan menerapkan ukuran indikator-indikator kunci pada proses bisnis dan inisiatif strategi
inilah, setiap organisasi dapat memonitor kinerjanya secara obyektif dan memfokuskan dirinya
untuk mencapai sasaran kunci yang memiliki dampak pada pertumbuhan dan pencapaian tujuan
yang ditetapkan.
keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan dating Oleh karena itudisini
diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa organisasitersedia
tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan, fungsi, pekerjaan yang sesuaidengan
kebutuhan .
Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource
Planning)merupakan proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia or
ganisasi dari posisiyang diinginkan di masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah
seperangkat proses- proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya
manusia dan manajer liniuntuk menyelesaikan masalah organisasi yang terkait dengan manusia.
Tujuan dari integrasisystem adalah untuk menciptakan proses prediksi demand sumber daya
manusia yang munculdari perencanaan strategik dan operasional secara kuantitatif,
dibandingkandengan prediksiketersediaan yang berasal dari program-program SDM. Oleh
karena itu, perencanaan sumberdaya manusia harus disesuaikan dengan strategi tertentu agar
tujuan utama dalam memflitasikeefektifan organisasi dapat tercapai.
perencanaan sumber dayamanusia akan memberikan manfaat bagi kinerja organisasi, baik
secara langsungmaupun tidak langsung. Diantaranya :
CONTOH KASUS
REVIEW JURNAL
PENGARUH PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. AIR MANADO
Latar Belakang
Sumber daya manusia mempunyai posisi yang sangat penting dalam perusahaan,
mengingat kinerjaorganisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya
manusianya.
Perubahan PT. Air Manado berawal dari memburuknya kinerja dan pelayanan
PDAM Manado sebagaiperusahaan daerah milik pemerintah kota manado dalam
menyediakan air bersih, baik secara kuantitasmaupun kualitas kepada masyarakat dari
tahun ke tahun. Dan klimaksnya pada akhir tahun (Desember 2007)PDAM Manado
berdasarkan hasil pemeriksaan tim audit keuangan independent kantor Akuntan
PublikHassanudin memberikan penilaian yaitu laporan keuangan PDAM Manado
untuk periode per 31 Desember2006 tidak dapat memberikan pendapat (disclamer)
sehingga dengan laporan auditor independent PDAM tidak beroperasi lagi. Fakta ini
jelas memberikan gambaran kondisi PDAM Manado berada pada kondisi kritisatau
berada pada status perusahaan yang tidak sehat dan ibarat mengidap penyakit pada
tingkatan stadiumyang tinggi, akibat salah penanganan, salah urus (miss manajemen)
dan kondisi perusahaan deficit.
METODOLOGI PENELIAN
7. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menjelaskan pengaruh atau masuk dalam metode penelitian kuantitatif-
asosiatif. Pengumpulan metode data primer dengan menggunakan instrument yaitu
observasi dengan mensurvey ataumengamati terlebih dahulu keadaan terkini dari
organisasi yang dimaksud dalam penelitian dan menggunakan kusioner yang berkisar
pada ruang lingkup penelitian.Tempat penelitian di PT Air Manado.
8. Populasi, Besaran Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap/organik PT. Air Manado.
Besaran sampel adalahbagian dari populasi yang dipilih secara acak sebagai
responden.Jumlah populasi di PT. Air Manado sebanyak70 orang, 10 sampel rusak,
10 sampel tidak terbalik. Jumlah sampel terbalik sebesar 50 sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling
yaitu pengambilan anggota sampel daripopulasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Pengalaman Kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Air Manado.
2. Perencanaan Sumber Daya Manusia secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Karyawan di PT. Air Manado
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang
berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun baik yang berasal dari lingkungan
organisasi (eksternal). Manfaat dan tujuan perencanaan akan memberikan nilai-nilai positif bagi
kepentingan organisasi atau suatu perusahaan. Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan
merupakan proses bagaimana memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa datang bagi
sebuah organisasi. Dalammemenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini, maka proses perencanaan
SDM berarti usaha untuk mengisi/menutup kekurangan tenaga kerja baik secara kuantitas
maupun kualitas.
DAFTAR PUSTAKA
https://jojonomic.com/blog/perencanaan-sdm/
https://www.academia.edu/20076055/MAKALAH_PERENCANAAN_SDM_1
http://lutfindahns.blogspot.com/2015/10/proses-perencanaan-sdm.html