Anda di halaman 1dari 13

DEFINISI PARKINSON

Parkinson / parkinson disease (pd) adalah gangguan neurodegeneratif


yang bersifat progesif yang mengenai gerakan atau kontrol terhadap
gerakan termasuk bicara dan memiliki onset yang bersifat insidious
(tidak di ketahui dengan pasti kapan mulai sakit), parkinson juga di
cirikan dengan gejala motorik klasik yaitu bradikinesia,rigiditas, dan
tremor.
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala dari Parkinson terbagi menjadi:
A. Gejala Motorik

 Tremor/bergetar
Salah satu ciri khas dari penyakit parkinson adalah tangan tremor
(bergetar) jika sedang beristirahat.
 Rigiditas/kekakuan
 Akinesia/bradikinesia
Gangguan integrasi pada impuls optik, labirin, propioseptif dan impuls
sensoris di ganglia basalis. Gerakan penderita menjadi serba lambat
 Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu untuk Melangkah
 Mikrografia
Tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada
beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.
 Langkah dan Gaya Jalan (sikap Parkinson)
Berjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat
 Bicara Monoton
Mengucapkan kata-kata yang monoton dengan volume suara halus
( suara bisikan) yang lambat.
 Demensia
 Gangguan behavioral
Lambat-laun menjadi dependen (tergantung kepada orang lain),
mudah takut, sikap kurang tegas, depresi.
 Gejala lain
Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas
pangkal hidungnya (tanda Myerson positif).
B. Gejala Non Motorik
 Disfungsi otonom
 Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama
inkontinensia dan hipotensi ortostatik.
 Kulit berminyak dan infeksi kulit seborrheic
 Pengeluaran urin yang banyak
 Gangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai dengan melemahnya
hasrat seksual, perilaku orgasme.
 Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi
 Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat
 Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia)
 Gangguan sensasi
 Kepekaan kontras visuil lemah, pemikiran mengenai ruang,
pembedaan warna.
 Penderita sering mengalami pingsan, umumnya disebabkan oleh
hypotension orthostatic, suatu kegagalan system saraf otonom untuk
melakukan penyesuaian tekanan darah sebagai jawaban atas
perubahan posisi badan.
 Berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau (microsmia
atau anosmia).
PENATALAKSANAAN
1. Levodopa: Levodopa merupakan terapi gold standard dalam mengobati
penyakit parkinson. Levodopa merupakan precursor dopamin yang dapat
menembus Blood Brain Barrier.
2. MAO :Monoamine oxidase (MAO)-B inhibitor dapat dipertimbangkan
untuk pengobatan awal penyakit.Obat ini memberikan manfaat
perbaikan gejala yang ringan, memiliki profil efek samping yang baik
3. Agonis Dopamin :Agonis dopamin bekerja dengan menstimulasi dopamin
reseptor di substansia nigra dan efektif untuk memperlambat munculnya
komplikasi motorik seperti diskinesia.Agonis dopamin dapat digunakan
untuk mengatasi gejala motorik pada tahap awal dan kurang baik untuk
mengatasi gejala motorik pada stadium akhir.
4. Antikolinergik :Antikolinergik efektif untuk mengontrol tremor pada
stadium awal dari penyakit parkinson.
5. Amantadine :Amantadine adalah agen antivirus yang memiliki aktivitas
antiparkinson.
PATHWAY
Berkurang dopamin di
Ketidakseimbangan Lesi di ganglio
substansi nigra dan
aktivitas gamma dan basal dan batang
korpus striatum karena
alfa,  gamma,  alfa otak
proses degenerasi

Kelaianan
sistem Motorik

Piramidal Ekstra piramidal Cerebral Neuromuskuler

Rigiditas Tremor Bradikinensia Instabilitas postur

Kerusakan Kurang perawatan diri Kerusakan Konstipasi


mobilitas Perubahan nutrisi komunikasi verbal
fisik kurang dari kebutuhan Ketidakefektifan
tuhuh koping
PATOFISOLOGI
Penyakit parkinson diakibatkan oleh pembusukan dopaminergik neurons di
dalam substansia nigra, bagian dari basal ganglia yang menhasilkan dan menyimpan
neurotransmitter dopamine. Substansi nigra memainkan suatu peran kritis di dalam
extrapyramidal sistem motor, yang mana bertanggung jawab untuk mengendalikan
postur dan koordinasi dan pergerakan volunter.
Basal ganglia menjadi anggota caudate nucleus, putamen, dan globus
pallidus. Di bawah ini adalah strukturdari nucleus yang Lebih kecil, termasuk, nucleus
yang subthlamic, nukleus merah, dan substansia nigra. Secara normal rangsangan basal
ganglia mengakibatkan perbaikan dari aktivitas motor volunter melalui keseimbangan
neurotransmitters acetylcolin dan dopamin.
Dopamine, yang mana diproduksi oleh substansia nigra, diteruskan kepada
putamen dan caudate nucleus dan mempunyai suatu efek yang bersifat mencegah
pergerakan. Acetylcholine, yang mana diproduksi sepanjang seluruh basal ganglia,
mempunyai suatu excitatory yang mempengaruhi pergerakan. Pembusukan substansia
nigra mengakibatkan ketidak seimbangan excitatory acetylcholin dan bersifat
mencegah dopamin. Penghabisan dopamin yang relatif itu mengakibatkan dominasi
oleh aktivitas cholinergic, menimbulkan karakteristik gejala kekakuan otot, tremor, dan
bradykinesia (melambatnya gerakan).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan mobilitas Kaji mobilitas yang ada dan observasi peningkatan kerusakan. Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam
fisik yang berhubungan Kaji secara teratur fungsi motorik melakukan aktivitas
dengan kekakuan dan
kelemahan otot Lakukan program latihan yang meningkatkan kekuatan otot Meningkatkan koordinasi dan ketangkasan,
menurunkan kekakuan otot dan mencegah
Tujuan: kontraktur bila otot tidak digunakan
Setelah di lakukan Ajarkan tehnik berjalan khusus: Tehnik berjalan khusus dapat juga dipelajari
asuhan keperawatan • Ajarkan untuk berkosentrasi pada berjalan tegak, untuk mengimbangi gaya berjalan menyeret
selama 3x24 jam memandang lurus kedepan dan menggunakan cara berjalan dan kecenderungan tubuh condong kedepan
diharapkan klien mampu dengan dasar lebar (misalnya berjalan denga kaki terpisah)
melaksanakan aktivitas • Klien dianjurkan untuk latihan berjalan dengan diiringi
fisik sesuai dengan musik marching band atau lagu, karena hal ini memberikan
kemampuannya rangsangan sensorik
• Latihan bernapas sambil berjalan membantu untuk
Kriteria Hasil: menggerakan rangka tulang rusuk dan transpor oksigen
• Klien dapat ikut serta untuk mengisi bagian paru-paru yang kadar oksigennya
dalam program rendah
latihan • Melakukan periode istirahat yang sering untuk membantu
• Tidak terjadi pencegahan frustasi dan kelelahan
kontraktur sendi
• Bertambahnya Anjurkan mandi hangat dan masase otot Mandi hangat dan masase membantu otot-
kekuatan otot otot rileks saat melakukan aktivitas pasif dan
• Klien menunjukkan aktif dan mengurangi nyeri otot akibat
tindakan untuk spasme yang mengakibatkan kekakuan
meningkatkan
Bantu klien melakukan latihan ROM, perawatan diri, sesuai Untuk memelihara fleksibilititas sendi sesuai
mobilitas
toleransi kemampuan
Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien Peningkatan kemampuan dalam mobilisasi
ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan
fisik oleh tim fisioterapis
Tujuan Intervensi Rasional
Defisit perawatan diri yang Kaji kemampuan dan tingkat penurunan dalam Membantu dalam mengantisipasi dan
berhubungan dengan kelemahan skala 0-4 untuk melakukan ADL merencanakan pertemuan kebutuhan
neuromuskular individual
Hindari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan Menghindari klien dari dari keadaan cemas
Tujuan:
bantu bila perlu dan ketergantungan untuk mencegah frustasi
Setelah di lakukan asuhan
dan harga diri klien rendah
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan perawatan diri klien Ajarkan dan dukungan klien selama aktivitas Dukungan pada klien selama aktivitas
terpenuhi kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan
perawatan diri
Kriteria Hasil:
Rencanakan tindakan untuk mengatasi Klien akan mampu melihat dan memakan
• Klien dapat menunjukkan
keterbatasan penglihatan seperti tempatkan makanan, akan mampu melihat keluar
perubahan gaya hidup untuk
makanan dan peralatan dalam suatu tempat, masuknya orang keruangan
memenuhi kebutuhan
dekatkan tempat tidur kedinding
merawat diri
• Klien mampu melakukan Modifikasi lingkungan Modifikasi lingkungan diperlukan untuk
aktivitas perawatan diri mengompensasi ketidakmampuan fungsi
sesuai dengan tingkat
Gunakan pagar di sekeliling tempat tidur Gunakan pagar di sekeliling tempat tidur baik
kemampuannya
tempat tidur di rumah sakit dan dirumah atau
sebuah tali yang diikatkan pada kaki tempat
tidur untuk memberi bantuan dalam
mendorong diri untuk bangun taanpa bantuan
orang lain
Kolaborasi dalam pemberian supositoria dan Pertolongan utama terhadap fungsi bowel atau
pelumas feses/pencahar buang air besar
Defisit nutrisi yang Evaluasi kemampuan klien Klien memahami kesulitan dalam
berhubungan dengan mempertahankan berat badan.mulut mereka
tremor , perlambatan kering akibat obat-obatan dan mengalami
dalam proses makan, kesulitan menguyah dan menelan
kesulitan menguyah
Observasi/timbang berat badan jika memungkinkan Tanda kehilangan berat badan (7-10%) dan
dan menelan
kekurangan asupan nutrisis menunjukan
terjadinya masalah katabolisme, kandungan
Tujuan:
glikogen dalam otot, dan kepekaan terhadap
Setelah di lakukan
pemasangan ventilator
asuhan keperawatan
selama 3x24jam Manejemen mencapai kemampuan menelan Meningkatkan kemampuan klien dalam
diharapkan • Gangguan menelan disebabkan oleh tremor pada lidah, ragu- menelan dan dapat membantu pemenuhan
kebutuhan nutrisi ragu dalam memulai menelan, kesulitan dalam membentuk nutrisi klien melalui oral.
klien terpenuhi makanan dalam bentuk bolus Tujuan lain adalah mencegah terjadinya
• Makanan setengah padat dengan sedikit air memudahkan untuk kelelahan, memudahkan masuknya makanan,
Kriteria Hasil: menelan dan mencegah gangguan pada lambung
• Mengerti • Klien dianjurkan untuk menelan secara berurutan
tentang • Klien diajarkan untuk meletakkan makanan diatas lidah, menutup
pentingnya bibir dan gigi dan menelan
nutrisi bagi • Klien dianjurkan untuk menguyah pertama kali pada satu sisi
tubuh mulut dan kemudian kesisi lain
• Memperlihatkan • Untuk mengontrol air liur, klien dianjurkan untuk menahan
kenaikan berat kepala tetap tegak dan membuat keadaan sadar untuk menelan
badan sesuai • Berikan makanan kecil dan lunak
dengan hasil
Monitor pemakaian alat bantu Pemakaian elektrik digunakan untuk menjaga
pemeriksaan
makanan tetap hangat dan klien diizinkan
laboratorium
untuk istirahat selama waktu yang ditetapkan
untuk makan, alat khusus juga membantu
makan
Anjurkan pemberian cairan 2500cc/hari selama tidak terjadi gangguan Mencegah terjadinya dehidrasi akibat
jantung penggunaan ventilator selama klien tidak
sadar dan mencegah terjadinya konstipasi

Anda mungkin juga menyukai