NIM : P07125219031
TINGKAT : II REGULER A
MATA KULIAH : KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
DOSEN PEMBIMBING : INTAN LIANA SKM, MPH
TUGAS
NAMA PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN MANUSIA
1. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri
dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes
mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan
kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini
lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang
pernah terpapar 40 tahun lalu. Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada
para pekerja yang berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara
itu guna menghindari sumber penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan
setiap pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian
bersih untuk kembali ke rumah. Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang,
dan pekerja membersihkan diri atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing.
2. Asma
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini
bersifat sementara.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang
sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres
dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien. Sel lainnya
(eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya
(juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan
yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah
raga.
3. Bronkientasis
Bronkientasis adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran
pernapasan yang besar. Bronkiektasis bukan merupakan penyakit tunggal, dapat terjadi
melalui berbagai cara dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai dinding
bronkial, baik secara langsung maupun tidak, yang mengganggu sistem pertahanannya.
Keadaan ini mungkin menyebar luas, atau mungkin muncul di satu atau dua tempat. Secara
khusus, bronkiektasis menyebabkan pembesaran pada bronkus yang berukuran sedang, tetapi
bronkus berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan
menyempit. Kadang-kadang bronkiektasis terjadi pada bronkus yang lebih besar, seperti yang
terjadi pada aspergilosis bronkopulmoner alergika (suatu keadaan yang disebabkan oleh
adanya respon imunologis terhadap jamur Aspergillus).
Dalam keadaan normal, dinding bronkus terbuat dari beberapa lapisan yang ketebalan
dan komposisinya bervariasi pada setiap bagian dari saluran pernapasan. Lapisan dalam
(mukosa) dan daerah dibawahnya (submukosa) mengandung sel-sel yang melindungi saluran
pernapasan dan paru-paru dari zat-zat yang berbahaya. Sel-sel ini terdiri dari: sel penghasil
lendir, sel bersilia dan sel-sel lainnya yang berperan dalam kekebalan dan sistem pertahanan
tubuh, melawan organisme dan zat-zat yang berbahaya lainnya. Struktur saluran pernapasan
dibentuk oleh serat elastis, otot dan lapisan kartilago (tulang rawan), yang memungkinkan
bervariasinya diameter saluran pernapasan sesuai kebutuhan. Pembuluh darah dan jaringan
limfoid berfungsi sebagai pemberi zat makanan dan sistem pertahanan untuk dinding bronkus.
Pada bronkiektasis, daerah dinding bronkus rusak dan mengalami peradangan kronis,
dimana sel bersilia rusak dan pembentukan lendir meningkat. Ketegangan dinding bronkus
yang normal juga hilang. Area yang terkena menjadi lebar dan lemas dan membentuk kantung
yang menyerupai balon kecil. Penambahan lendir menyebabkan kuman berkembang biak,
yang sering menyumbat bronkus dan memicu penumpukan sekresi yang terinfeksi dan
kemudian merusak dinding bronkus. Peradangan dapat meluas ke kantong udara kecil
(alveoli) dan menyebabkan bronkopneumonia, jaringan parut dan hilangnya fungsi jaringan
paru-paru. Pada kasus yang berat, jaringan parut dan hilangnya pembuluh darah paru-paru
dapat melukai jantung. Peradangan dan peningkatan pembuluh darah pada dinding bronkus
juga dapat menyebabkan batuk darah. Penyumbatan pada saluran pernapasan yang rusak dapat
menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah.
Batuk menahun bisa disebabkan oleh: Infeksi pernapasan, Campak, Pertusis, Infeksi
adenovirus, Infeksi bakteri contohnya Klebsiella, Staphylococcus atau Pseudomonas br>-
Influenza, Tuberkulosa, Infeksi jamur, Infeksi mikoplasma, Penyumbatan bronkus, Benda
asing yang terisap, Pembesaran kelenjar getah bening, Tumor paru, Sumbatan oleh lendir,
Cedera penghirupan, Cedera karena asap, gas atau partikel beracun, Menghirup getah
lambung dan partikel makanan, Keadaan genetik, Fibrosis kistik, Diskinesia silia, termasuk
sindroma Kartagener, Kekurangan alfa-1-antitripsin, Kelainan imunologik , Sindroma
kekurangan imunoglobulin, Disfungsi sel darah putih, Kekurangan koplemen, Kelainan
autoimun atau hiperimun tertentu seperti rematoid artritis, kolitis ulserativa. Keadaan lain :
Penyalahgunaan obat (misalnya heroin), Infeksi HIV, Sindroma Young (azoospermia
obstruktif), Sindroma Marfan.