Anda di halaman 1dari 5

Open Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)

Access Vol. 8, No. 3, pp. 32-36, December 2020


www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Pengaruh Model Pembelajaran Reading, Mind Mapping,


and Sharing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI
di SMA Negeri 1 Balaesang
Syahrul Ramadan*, Syamsu

Teacher Training and Education Abstract


Faculty, Universitas Tadulako, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh
Palu, Indonesia Penggunaan Model Pembelajaran Reading, Mind Mapping, and Sharing
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1
Balaesang. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dan
*Corresponding Author desain penelitian adalah the equivalent pretest-postest group design.
Email: syahrulramadan824@gmail.com Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas XI SMA Negeri 1 Balaesang
Doi:
dengan teknik pengambilan sampel adalah sampling purposive. Sampel
penelitian adalah kelas XI IPA 1 (n = 18 sebagai kelas kontrol) dan
kelas XI IPA 2 (n = 18 sebagai kelas eksperimen ). Skor rata-rata pada
postest yaitu 14,56 untuk kelas eksperimen setelah diberikan
perlakukan dan 9,50 pada kelas kontrol menerapkan model
pembelajaran yang ada disekolah. Hasil penelitian dan analisis data
yang diperoleh, bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran reading,
mind mapping, and sharing terhadap hasil belajar fisika siswa kelas XI
di SMA Negeri 1 Balaesang. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
diperoleh t hitung > t tabel atau 8,59 > 1,68. Hal ini berarti, nilai t hitung
berada di luar daerah penerimaan H 0. Dengan demikian, H 0 ditolak
dan H 1 diterima., yang berarti ada pengaruh model pembelajaran
reading, mind mapping, and sharing terhadap hasil belajar fisika siswa
kelas XI di SMA Negeri 1 Balaesang
Keywords: Model Pembelajaran Reading, Mind Mapping, and Sharing

Pembelajaran juga sebagai upaya


I. PENDAHULUAN
pemberdayaan potensi siswa menjadi
kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak
Pembelajaran adalah proses interaksi
dapat berhasil tanpa ada orang yang membantu.
antara siswa dengan guru dan sumber belajar
Sehingga proses pembelajaran harus dapat
pada suatu lingkungan belajar. Pengembangan
dirahkan dalam empat dimensi pembelajaran
proses pembelajaran diarahkan kepada
yaitu learning to know (berpengetahuan),
pencapaian kompetensi yang mencakup aspek
learning to do (berbuat/bekerja), learning to be
kognitif, afektif dan psikomotor. Keseimbangan
(menjadi diri sendiri), dan learning to life
pengembangan potensi siswa dari ketiga aspek
together (hidup bermasyarakat).
ini mutlak harus diupayakan dalam proses
Dari hasil observasi yang dilakukan di salah
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar potensi
satu Sekolah Negeri yang ada di Kabupaten
intelektualitas siswa dapat berkembang secara
Donggala tepatnya di SMA Negeri 1 Balaesang
optimal. Disamping itu juga pembelajaran
menggunakan model pembelajaran berbasis
merupakan segala upaya yang dilakukan oleh
discovery learning yang mana didalam model
guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada
tersebut menggunakan metode pembelajaran
diri siswa.[1] Kemudian pendapat lain
diskusi, eksperimen dan tanya jawab. Sehingga
menyatakan bahwa pembelajaran adalah
dari metode tersebut dapat dikatakan masih
membina siswa bagaimana belajar, berpikir dan
kurang efektif dalam meningkatan hasil belajar
mencari informasi sehingga proses pembelajaran
siswa dalam pelajaran fisika
yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar dapat menciptakan suasana belajar siswa
aktif dan kreatif serta mengembangkan
kemampuan berpikir.[2]
Open Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 32-36, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Efektivitas dalam pencapain hasil belajar adalah II. METODE PENELITIAN


pemilihan model atau metode pembelajaran sangat Jenis penelitian yang digunakan dalam
mempengaruhi proses pembelajaran agar dapat penelitian ini adalah penelitian kuasi
berhasil dengan baik dan dapat mencapai tujuan eksperimen. Dimana pada penelitian ini
yang telah disepakati. Efektivitas dalam penelitian ini berusaha mencari ada tidaknya hubungan sebab
berhubungan dengan model pembelajaran Reading, akibat pada sesuatu subjek yang sedang
Mind Mapping and Sharing.terhadap hasil belajar diselidiki, dengan cara melibatkan kelas kontrol
siswa dalam pelajaran fisika. Model pembelajaran dan kelas eksperimen. Adapun desain penelitian
Reading, Mind Mapping and Sharing dikatakan yang digunakan yaitu equivalen pretest-posttest
efektif apabila, setelah menggunakan model design (rancangan prates-pascates yang
pembelajaran ini terjadi peningkatan hasil belajar ekuivalen), yaitu menggunakan kelas-kelas
yang lebih optimal. yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka memilih kelaskelas yang diperkirakan sama
peneliti akan menerapkan model pembelajaran keadaan/kondisinya, dalam hal ini sama
Reading, Mind Mapping, and Sharing terhadap hasil berdasarkan tingkat kecerdasan. Dimana satu
belajar fisika siswa kelas XI di SMA Negeri 1 kelas yang berfungsi sebagai kelas eksperimen
Balaesang. Dengan tujuan untuk mengetahui ada dan satu kelas berfungsi sebagai kelas kontrol.
tidaknya pengaruh model model pembelajaran
Reading, Mind Mapping, and Sharing terhadap hasil Tabel 1. Equivalen pretest- postest design
belajar fisika siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Kelas Pre -Test Perlakuan Post –Test
Balaesang. A (eksperimen) O1 X1 O1
Dalam penelitiannya sebelumnya terdapat hasil B (kontrol) O1 - O1
Keterangan:
yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata- A : Kelas eksperimen
rata antara kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa B : Kelas kontrol
yang menggunakan model pemebelajaran RMS dan X :Model pembelajaran RMS (Reading, Mind Mapping,
model pembelajaran secara konvensional. Hal ini and Sharing)
- :Model pembelajaran Discovery Learning
dibuktikan dari perolehan nilai sig tersebsar 0,027 O1 : Tes awal (preetest) dan tes akhir (Posttest)
yang berarti nilai sig <0,05 yang artinya terdapat
perbedaan terhadap kemampuan berfikir siswa yang Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
berada dikelas kontrol dan dikelas eksperimen. Balaesang pada kelas XI di semester ganjil
Sehingga model pembelajaran RMS ini sangat tahun ajaran 2020/2021. Populasi pada
berpengaruh terhadap kemampuan berfikir tingkat penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPA
tinggi siswa dan juga model pembelajaran ini sangat SMA Negeri 1 Balaesang. Sampel yang
efektif untuk dilaksanakn dalam proses belajar digunakan yaitu kelas XI IPA 1 yang berjumlah
mengajar disekolah.[3] 18 orang siswa untuk kelas kontrol dan kelas
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa model XI IPA 2 berjumlah 18 orang siswa untuk kelas
pembelajaran RMS ini mampu meningkatkan eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan
motivasi belajar siswa dan juga hasil belajar siswa. dengan teknik purposive sampling.
Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan rata- Instrumen yang digunakan dalam penelitian
rata motivasi pra siklus sebesar 65 dengan kategori ini yaitu tes hasil belajar berupa pilihan ganda.
sedang, rata-rata siklus I sebesar 102 dengan Data yang diperoleh dalam penelitian ini
kategori tinggi, dan rata-rata siklis II sebesar 130 selanjutnya diolah dengan menggunakan uji
dengan kategori sangat tinggi. Disamping itu statistik berupa uji normalitas (chi-kuadrat), uji
motivasi terendah pada self efficacy dengan nilai homogenitas, uji hipotesis (uji t-dua pihak).
sebesar 88,4 model pembelajaran RMS mampu
meningkatkan hasil belajar pada materi fisika
dengan ditunjukan oleh nilai nrata-rata yang
meningkat dan ketuntasan kelas. Sebelum
penggunaan model RMS nilai rata-rata siswa 54,1
dengan ketuntasan kelas 10%, dan setelah
menggunakan model pembelajaran RMS pada siklus I
nilai rata-rata siswa 73,3 dengan ketuntasan 75% dean
meningkat menajdi 90,3 dengan ketuntasan kelas pada
siklus II. [4]
Open Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 32-36, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Tabel 3. Hasil uji normalitas distribusi tes akhir pada


III. HASIL DAN PEMBAHASAN kelas eksperimen dan kelas kontrol
A. Hasil Penelitian Uraian Tes Akhir
Kontrol Eksperimen
1. Tes Hasil Belajar Fisika Sampel 18 18
Berdasarkan perhitungan untuk tes awal 3,15 0,32
ꭓ Hitung
2
(Pretest) pada kelas kontrol, skor minimum yang
diperoleh siswa adalah 2 dan skor maksimum yang ꭓ 2tabel 5,99 5,99
diperoleh adalah 10. Sedangkan pada kelas Keterangan Normal
eksperimen skor minimum yang siswa peroleh
adalah 3 dan skor maksimum adalah 11. Adapun Berdasarkan uji normalitas pada Tabel
Skor rata-rata dari masing-masing kelas adalah 6,44 diatas dengan menggunakan Chi-kuadrat
untuk kelas Kontrol dan 6,83 untuk kelas
dengan kriteria penerimaan ꭓ Hitung < ꭓ tabel, untuk
2 2
Eksperimen. Sementara untuk tes akhir (Postest)
tes awal dan tes akhir, nilai ꭓ hitung lebih kecil
2
pada kelas kontrol skor minimum yang diperoleh
siswa adalah 6 dan skor maksimum yang diperoleh daripada nilai ꭓ tabel baik kelas kontrol dan
2

adalah 13. Untuk kelas eksperimen, skor minimum kelas eksperimen maka dapat di simpulkan
yang diperoleh siswa adalah 12 dan skor maksimum bahwa data tersebut terdistribusi normal.
yang diperoleh adalah 18. Adapun Skor rata-rata tes 3. Hasil Uji Homogenitas Posttest
akhir kedua kelas yaitu 9,50 untuk kelas Kontrol dan Selanjutnya setelah melakukan pengujian
14,56 untuk kelas Eksperimen. Adapun data hasil normalitas data kemudian dilakukan pengujian
penelitian disajikan pada tabel homogenitas data. Pengujian ini menggunakan
Tabel 2. Deskripsi skor tes hasil belajar siswa untuk persamaan 3.2 sehingga diperoleh
kelas eksperimen dan kelas kontrol F hitung < F tabel atau 0,90 < 2,19. Hasil uji
Uraian Tes Akhir (Posttest)
Kelas Kelas homogenitas dari kelas kontrol dan kelas
kontrol eksperimen eksperimen dapat dilihat pada Tabel
(XI IPA 1 ) (XI IPA 2) Tabel 4. Hasil uji homogenitas posttest kelas eksperimen
Sampel 18 18 dan kelas kontrol
Skor minimum 13 18 Tes Akhir
Skor maksimum 6 12 Uraian
Skor Rata-rata 9,50 14,56 Kontrol Eksperimen
Standar Deviasi 2,07 2,04 Sampel 18 18
Fhitung
0,90 0,90

2. Hasil Uji Normalitas F tabel 1,84


Pengujian normalitas menggunakan uji Keteranga Homogen
normalitas chi-kuadrat pada persamaan 3.1 n
diperoleh ꭓ Hitung < ꭓ tabel , taraf signifikan ɑ = 0,05, dan
2 2
Berdasarkan kriteria dimana F hitung < F tabel
derajat kebebasan dk = k-3. Data yang digunakan
maka data tersebut bersifat homogen. Dari
untuk menguji normalitas meliputi tes awal dan tes
tabel 4.2 dimana dari tabel tersebut
akhir dari penerapan model pembelajaran Reading,
menggambarkan dimana F hitung < F tabel ini
Mind Mampping, and Sharing baik di kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Hasil pengujian menandakan bahwa data tersebut memiliki
normalitas tes awal dan tes akhir antara kelas varians yang sama atau homogen
kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada 4. Uji Hipotesis (Uji-t)
tabel Setelah terpenuhi uji normalitas
dan homogenitas, maka dilakukan uji-t. Uji ini
digunakan untuk memastikan apakah
Open Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 32-36, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Uji hipotesis ada pengaruh penerapan model Berdasarkan hasil analisis data diperoleh
pembelajaran antara kelas kontrol dan kelas skor rata-rata dari pretest yang dilakukan
eksperimen. Syarat untuk melakukan pengujian ini pada materi fluida statis untuk kelas kontrol
adalah data harus berdistribusi normal dan dan kelas eksperimen adalah 6,44 untuk kelas
homogen. Dimana Data hasil pengujian statistik Kontrol dan 6,83 utnuk kelas Ekperimen. Hal
tersebut dapat dilihat pada Tabel ini disebabkan oleh pengetahuan siswa pada
Tabel 5. Uji beda rata-rata posttest kelas eksperimen dan kedua kelas cukup merata dan kedua kelas
kelas kontrol
belum mendapatkan pembelajaran tentang
Kelas Skor t hitung t tabel Keputusan materi fluida statis. Setelah pemberian Pretest
Rata-
rata
(ɑ = selanjutnya peneliti memberikan perlakuan
0,05) pada kelas kontrol yang menggunakan model
X́ pembelajaran yang biasa digunakan dalam
Eksperime 14,50
proses belajar mengajar yaitu discovey
n 8,59 1,68 H1 learning sedangkan pada kelas eksperimen
Kontrol 9,72
diterima peneliti menggunakan model pembelajaran
Reading, Mind Mampping, and Sharing
Berdasarkan perhitungan yang menggunakan sehingga dari penerapan model pembelajaran
persamaan yang telah ada diperoleh t hitung > t tabel atau tersebut apakah diperoleh hasil tes akhir yang
menunjukkan apakah ada perbedaan
8,59 > 1,68. Hal ini berarti, nilai t hitungberada di luar
mengenai penerapan model pembelajaran
daerah penerimaan H 0. Dengan demikian, H 0 ditolak terhadap hasil belajar fisika antara kelas
dan H 1 diterima. Berdasarkan data tersebut dapat kontrol dan kelas eksperimen.
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas Sedangkan pada hasil analisis data
ekperimen yang mnggunakan model pembelajaran diperoleh skor rata-rata dari post test yang
Reading, Mind Mampping, and Sharing deangan diberikan pada materi fluida statis untuk kelas
kelas kontrol yang menggunakan model kontrol dan kelas eksperimen adalah 9,50 dan
pembelajaran discovey learning terhadap hasil 14,50. Pada tes akhir ini kelas eksperimen
belajar fisika siswa.. hal tersebut terjadi setelah di telah mendapatkan perlakuan berupa
berikan perlakuan terhadap kelas Ekperimen yang penerapan model pembelajaran Reading, Mind
menggunakan model pembelajaran Reading, Mind Mampping, and Sharing. Dari analisis data
Mampping, and Sharing. tersebut peneliti mampu melihat perbedaan
yang cukup jauh dari pretest yang diberikan.
B. Pembahasan Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar pada
Pada penelitian ini peneliti melakukan tahapan kelas eksperimen lebih baik daripada hasil
penelitian antara lain melakukan observasi ke belajar pada kelas kontrol.
sekolah untuk bisa mengetahui bagaimana proses Berdasarkan dari hasil rata-rata tes akhir
pembelajaran dan mengetahui permasalahan pada kelas eknperimen dan kontrol di
sehingga bisa dijadikan latar belakang dalam dapatkan peneliti melakukan uji homogenitas
penyelesaakan skripsi ini. Setelah itu peneliti dari data yang diperoleh menunjukan bahwa
melakukan proses penelitian yang dilakukan data terdistribusi data normal dan memiliki
sebanyak lima kali yaitu pertemuan pertama varians yang homogen pada taraf nyata ɑ =
melakukan pretest kepada kelas kontrol dan 0,05 dimana F tabel < F tabel. Setelah itu peneliti
eksperimen untuk mengetahui pemahaman awal dari melakukan uji hipotesis dimana pada uji ini
materi yang diajarkan. Setelah itu peneliti menunjukan keberhasilan penerapan model
melakukan proses pembelajaran dimana pada proses pembelajaran. Dimana pada uji hipoteisis ini
pembelajaran ini terdapat tiga kali pertemuan antara menggunakan persamaan 3.3 sehingga
kelas kontrol dan kelas ekperimen. Setelah itu diperoleh data hasil analisis menunjukan
peneliti melakukan postest yang mana pada tes ini t hitung > t tabel atau 8,59 > 1,68. Hal ini berarti,
merupakan tes akhir yang mampu menunjukan nilai t hitungberada di luar daerah penerimaan H 0
apakah terdapat pengaruh model pembelajaran yang
diterapkan oleh peneliti dengan model pembelajaran . Dengan demikian, H 0 ditolak dan H 1
yang telah digunakan disekolah tersebut. diterima.
Open Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 32-36, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Model pembelajaran Reading, Mind Mampping, Dengan demikian, H 0 ditolak dan H 1 diterima.,
and Sharing sangat berpengaruh terhadap hasil yang berarti ada pengaruh model pembelajaran
belajar siswa karena menggunakan konsep yang Reading, Mind Mampping, and Sharing terhadap
menarik perhatian siswa untuk belajar hasil belajar fisika siswa kelas XI di SMA Negeri 1
dikarenakan siswa harus mengeksplorasi Balaesang.
pengetahuan dari materi yang telah dibaca
melalui Mind Mapping. Hal tersebut sesuai B. Saran
dengan hasil penelitian seblumnya yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Murih dkk (2018), [5] yang diperoleh selama melakukan proses
menunjukan hasil analisis bahwa terdapat pembelajaran, maka penulis menyarankan :
perbedaan hasil belajar siswa melalui pembuatan 1) Pelaksanaan pembelajaran yang
Mind Mapping pada pertemuan pertama, menggunakan media power poin
pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Hal ini membutuhkan media penunjang lainnya
dibuktikan dari perolehan presenntasi belajar seperti infocus. Untuk mengefisiensikan
sebesar 49,30% pada pertemuan pertama, waktu pembelajaran agar lebih efektif,
74,58% pada pertemuan kedua, dan 90,13% peneliti harus menyiapkan media penunjang
pada pertemuan ketiga yang berarti adanya tersebut sebelum berlangsungnya proses
peningkatan kemampuan hasil belajar siswa pembelajaran.
dengan pembuatan Mind Mapping. Maka hal 2) Penyajian menggunakan konsep Mind
tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Mapping sebaiknya menggunakan teklonogi,
fisika dengan model Reading, Mind Mampping, namun siswa disekolah tersebut Masih
and Sharing lebih efektif untuk meningkatkan banyak yang belum memiliki laptop.
hasil belajar fisika siswa. Sehingga pada peenerapan konsep Mind
Sehingga meningkatnya hasil belajar siswa Mapping masih menggunakan proses
yang ditunjukan dari data tersebut mampu manual, sehingga memerlukan banyak
membuktikan bahwa diperlukannya penerapan waktu.
model pembelajaran yang mampu menumbuhkan 3) Jika ingin menerapkan model pembelajaran
semangat belajar siswa melalui eksplorasi. Reading, Mind Mampping, and Sharing, akan
lebih baik jika vasilitas belajar lebih lengkap.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Fasilitas belajar yang harus tersedia adalah
buku pegangan siswa agar siswa tidak
A. Kesimpulan kesulitan untuk mencari referensi yang
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data berkaitan dengan materi pembelajaran
yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh model pembelajaran Reading, Mind DAFTAR PUSTAKA
Mampping, and Sharing terhadap hasil belajar fisika
siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Balaesang. Hal [1]. Sutikono. (2013). Belajar dan pembelajaran.
Lombok: Holistika.
tersebut ditunjukan dari terdapat perbedaan skor [2]. Komalasari. (2010). pembelajaran kontekstual:
rata-rata dari pretst dan postest yang dilakukan konsep dan aplikasi. Bandung.
pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Dimana [3]. Rahma. (2018). pengaruh model pembelajaran RMS
skor rata-rata pada postest yaitu 14,56 untuk kelas ( Reading, Mind Mapping, and Sharing) terhadap
kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa pada pokok
eksperimen setelah diberikan perlakukan dan 9,50 bahasan momentum dan impuls. jurnal pendidikan.
pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran [4]. Ahmad, M. (2017). Inovasi Model Pembelajaran RMS
yang ada disekolah. Berdasarkan hasil pengujian untuk meningkatkan kecakapan abad 21. prosesing
hipotesis, diperoleh t hitung > t tabel atau 8,59 > 1,68. seminar Nasional Hayati v.
[5]. Murih. (2018) Efektivitas Model RMS (Reading, Mind
Hal ini berarti, nilai t hitungberada di luar daerah Mapping and Sharing) Terhadap Concept Mapping
Skill Peserta Didik.Indoneisa Journal of Science and
penerimaan H 0.
Mathematics Education  

Anda mungkin juga menyukai