adalah 13. Untuk kelas eksperimen, skor minimum kelas eksperimen maka dapat di simpulkan
yang diperoleh siswa adalah 12 dan skor maksimum bahwa data tersebut terdistribusi normal.
yang diperoleh adalah 18. Adapun Skor rata-rata tes 3. Hasil Uji Homogenitas Posttest
akhir kedua kelas yaitu 9,50 untuk kelas Kontrol dan Selanjutnya setelah melakukan pengujian
14,56 untuk kelas Eksperimen. Adapun data hasil normalitas data kemudian dilakukan pengujian
penelitian disajikan pada tabel homogenitas data. Pengujian ini menggunakan
Tabel 2. Deskripsi skor tes hasil belajar siswa untuk persamaan 3.2 sehingga diperoleh
kelas eksperimen dan kelas kontrol F hitung < F tabel atau 0,90 < 2,19. Hasil uji
Uraian Tes Akhir (Posttest)
Kelas Kelas homogenitas dari kelas kontrol dan kelas
kontrol eksperimen eksperimen dapat dilihat pada Tabel
(XI IPA 1 ) (XI IPA 2) Tabel 4. Hasil uji homogenitas posttest kelas eksperimen
Sampel 18 18 dan kelas kontrol
Skor minimum 13 18 Tes Akhir
Skor maksimum 6 12 Uraian
Skor Rata-rata 9,50 14,56 Kontrol Eksperimen
Standar Deviasi 2,07 2,04 Sampel 18 18
Fhitung
0,90 0,90
Uji hipotesis ada pengaruh penerapan model Berdasarkan hasil analisis data diperoleh
pembelajaran antara kelas kontrol dan kelas skor rata-rata dari pretest yang dilakukan
eksperimen. Syarat untuk melakukan pengujian ini pada materi fluida statis untuk kelas kontrol
adalah data harus berdistribusi normal dan dan kelas eksperimen adalah 6,44 untuk kelas
homogen. Dimana Data hasil pengujian statistik Kontrol dan 6,83 utnuk kelas Ekperimen. Hal
tersebut dapat dilihat pada Tabel ini disebabkan oleh pengetahuan siswa pada
Tabel 5. Uji beda rata-rata posttest kelas eksperimen dan kedua kelas cukup merata dan kedua kelas
kelas kontrol
belum mendapatkan pembelajaran tentang
Kelas Skor t hitung t tabel Keputusan materi fluida statis. Setelah pemberian Pretest
Rata-
rata
(ɑ = selanjutnya peneliti memberikan perlakuan
0,05) pada kelas kontrol yang menggunakan model
X́ pembelajaran yang biasa digunakan dalam
Eksperime 14,50
proses belajar mengajar yaitu discovey
n 8,59 1,68 H1 learning sedangkan pada kelas eksperimen
Kontrol 9,72
diterima peneliti menggunakan model pembelajaran
Reading, Mind Mampping, and Sharing
Berdasarkan perhitungan yang menggunakan sehingga dari penerapan model pembelajaran
persamaan yang telah ada diperoleh t hitung > t tabel atau tersebut apakah diperoleh hasil tes akhir yang
menunjukkan apakah ada perbedaan
8,59 > 1,68. Hal ini berarti, nilai t hitungberada di luar
mengenai penerapan model pembelajaran
daerah penerimaan H 0. Dengan demikian, H 0 ditolak terhadap hasil belajar fisika antara kelas
dan H 1 diterima. Berdasarkan data tersebut dapat kontrol dan kelas eksperimen.
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas Sedangkan pada hasil analisis data
ekperimen yang mnggunakan model pembelajaran diperoleh skor rata-rata dari post test yang
Reading, Mind Mampping, and Sharing deangan diberikan pada materi fluida statis untuk kelas
kelas kontrol yang menggunakan model kontrol dan kelas eksperimen adalah 9,50 dan
pembelajaran discovey learning terhadap hasil 14,50. Pada tes akhir ini kelas eksperimen
belajar fisika siswa.. hal tersebut terjadi setelah di telah mendapatkan perlakuan berupa
berikan perlakuan terhadap kelas Ekperimen yang penerapan model pembelajaran Reading, Mind
menggunakan model pembelajaran Reading, Mind Mampping, and Sharing. Dari analisis data
Mampping, and Sharing. tersebut peneliti mampu melihat perbedaan
yang cukup jauh dari pretest yang diberikan.
B. Pembahasan Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar pada
Pada penelitian ini peneliti melakukan tahapan kelas eksperimen lebih baik daripada hasil
penelitian antara lain melakukan observasi ke belajar pada kelas kontrol.
sekolah untuk bisa mengetahui bagaimana proses Berdasarkan dari hasil rata-rata tes akhir
pembelajaran dan mengetahui permasalahan pada kelas eknperimen dan kontrol di
sehingga bisa dijadikan latar belakang dalam dapatkan peneliti melakukan uji homogenitas
penyelesaakan skripsi ini. Setelah itu peneliti dari data yang diperoleh menunjukan bahwa
melakukan proses penelitian yang dilakukan data terdistribusi data normal dan memiliki
sebanyak lima kali yaitu pertemuan pertama varians yang homogen pada taraf nyata ɑ =
melakukan pretest kepada kelas kontrol dan 0,05 dimana F tabel < F tabel. Setelah itu peneliti
eksperimen untuk mengetahui pemahaman awal dari melakukan uji hipotesis dimana pada uji ini
materi yang diajarkan. Setelah itu peneliti menunjukan keberhasilan penerapan model
melakukan proses pembelajaran dimana pada proses pembelajaran. Dimana pada uji hipoteisis ini
pembelajaran ini terdapat tiga kali pertemuan antara menggunakan persamaan 3.3 sehingga
kelas kontrol dan kelas ekperimen. Setelah itu diperoleh data hasil analisis menunjukan
peneliti melakukan postest yang mana pada tes ini t hitung > t tabel atau 8,59 > 1,68. Hal ini berarti,
merupakan tes akhir yang mampu menunjukan nilai t hitungberada di luar daerah penerimaan H 0
apakah terdapat pengaruh model pembelajaran yang
diterapkan oleh peneliti dengan model pembelajaran . Dengan demikian, H 0 ditolak dan H 1
yang telah digunakan disekolah tersebut. diterima.
Open Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 32-36, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924
Model pembelajaran Reading, Mind Mampping, Dengan demikian, H 0 ditolak dan H 1 diterima.,
and Sharing sangat berpengaruh terhadap hasil yang berarti ada pengaruh model pembelajaran
belajar siswa karena menggunakan konsep yang Reading, Mind Mampping, and Sharing terhadap
menarik perhatian siswa untuk belajar hasil belajar fisika siswa kelas XI di SMA Negeri 1
dikarenakan siswa harus mengeksplorasi Balaesang.
pengetahuan dari materi yang telah dibaca
melalui Mind Mapping. Hal tersebut sesuai B. Saran
dengan hasil penelitian seblumnya yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Murih dkk (2018), [5] yang diperoleh selama melakukan proses
menunjukan hasil analisis bahwa terdapat pembelajaran, maka penulis menyarankan :
perbedaan hasil belajar siswa melalui pembuatan 1) Pelaksanaan pembelajaran yang
Mind Mapping pada pertemuan pertama, menggunakan media power poin
pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Hal ini membutuhkan media penunjang lainnya
dibuktikan dari perolehan presenntasi belajar seperti infocus. Untuk mengefisiensikan
sebesar 49,30% pada pertemuan pertama, waktu pembelajaran agar lebih efektif,
74,58% pada pertemuan kedua, dan 90,13% peneliti harus menyiapkan media penunjang
pada pertemuan ketiga yang berarti adanya tersebut sebelum berlangsungnya proses
peningkatan kemampuan hasil belajar siswa pembelajaran.
dengan pembuatan Mind Mapping. Maka hal 2) Penyajian menggunakan konsep Mind
tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Mapping sebaiknya menggunakan teklonogi,
fisika dengan model Reading, Mind Mampping, namun siswa disekolah tersebut Masih
and Sharing lebih efektif untuk meningkatkan banyak yang belum memiliki laptop.
hasil belajar fisika siswa. Sehingga pada peenerapan konsep Mind
Sehingga meningkatnya hasil belajar siswa Mapping masih menggunakan proses
yang ditunjukan dari data tersebut mampu manual, sehingga memerlukan banyak
membuktikan bahwa diperlukannya penerapan waktu.
model pembelajaran yang mampu menumbuhkan 3) Jika ingin menerapkan model pembelajaran
semangat belajar siswa melalui eksplorasi. Reading, Mind Mampping, and Sharing, akan
lebih baik jika vasilitas belajar lebih lengkap.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Fasilitas belajar yang harus tersedia adalah
buku pegangan siswa agar siswa tidak
A. Kesimpulan kesulitan untuk mencari referensi yang
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data berkaitan dengan materi pembelajaran
yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh model pembelajaran Reading, Mind DAFTAR PUSTAKA
Mampping, and Sharing terhadap hasil belajar fisika
siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Balaesang. Hal [1]. Sutikono. (2013). Belajar dan pembelajaran.
Lombok: Holistika.
tersebut ditunjukan dari terdapat perbedaan skor [2]. Komalasari. (2010). pembelajaran kontekstual:
rata-rata dari pretst dan postest yang dilakukan konsep dan aplikasi. Bandung.
pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Dimana [3]. Rahma. (2018). pengaruh model pembelajaran RMS
skor rata-rata pada postest yaitu 14,56 untuk kelas ( Reading, Mind Mapping, and Sharing) terhadap
kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa pada pokok
eksperimen setelah diberikan perlakukan dan 9,50 bahasan momentum dan impuls. jurnal pendidikan.
pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran [4]. Ahmad, M. (2017). Inovasi Model Pembelajaran RMS
yang ada disekolah. Berdasarkan hasil pengujian untuk meningkatkan kecakapan abad 21. prosesing
hipotesis, diperoleh t hitung > t tabel atau 8,59 > 1,68. seminar Nasional Hayati v.
[5]. Murih. (2018) Efektivitas Model RMS (Reading, Mind
Hal ini berarti, nilai t hitungberada di luar daerah Mapping and Sharing) Terhadap Concept Mapping
Skill Peserta Didik.Indoneisa Journal of Science and
penerimaan H 0.
Mathematics Education