Anda di halaman 1dari 7

Mata Pelajaran :Bahasa Indonesia

Kelas :XII IPA/IPS


Semester :Ganjil
Materi Pokok : Analisa Bahasa Artikel
Alokasi waktu : 90 menit
A.Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.11 Menganalisis kebahasaan artikel 1) Menemukan unsur kebahasaan artikel
dan/atau buku ilmiah dan/atau buku ilmiah
2) Menyusun artikel dan/atau buku ilmiah
4.11 Mengonstruksi sebuah artikel dengan sesuai dengan fakta
memerhatikan fakta dan kebahasaan 3) Mempresentasikan, menanggapi, dan
merevisi unsur kebahasaan artikel yang telah
disusun,
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1) Menemukan unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
2) Menyusun artikel dan/atau buku ilmiah sesuai dengan fakta
3) Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi unsur kebahasaan artikel yang telah
disusun,
C. Materi Pembelajaran
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat
untuk dipublikasikan di media online maupun cetak (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan
bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan
menghibur (wikipedia)

Artikel untuk pengertian yang sederhana adalah suatu tulisan yang mengungkap sebuah
masalah yang lagi hangat dibicarakan banyak orang kemudian mencoba memberikan solusi
untuk penyelesaiannya.

Dalam penulisan artikel ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu:
NO Unsur Penjelasan
1 topik Topik dalam artikel merupakan sesuatu hal atau bidang.
2 fakta dan opini; Fakta merupakan peristiwa atau kejadian yang dapat memiliki
khronologis waktu, tempat, situasi.
Penyajian fakta harus dapat dibuktikan dengan waktu, tempat,
dan situasi. Seperti; hasil eksperimen, survey, literatur, dan
kuisioner.
Opini merupakan pendapat atau komentar terhadap peristiwa
atau kejadian tersebut
3 penyusunan opini Opini harus disusun dengan mempertimbangkan beberapa
faktor, yaitu:
a. relevan dengan masalah yang dibahas tidak membias dan
menyimpang ke masalah lain
b. logis dengan menyertakan bukti dan pendapat yang
mendukung
c. netral, tidak berpihak, bukti yang ditampilkan akan dapat
menggiring para pembaca ke sikap yang sama
d. sistematis, tidak berbelit-belit dan tumpang tindih yang
dapat membuat pembaca menjadi hambar
4 masalah Peristiwa atau kejadian tersebut merupakan masalah dan tidak
menutup kemungkinan menimbulkan masalah berikutnya secara
kausalitas. Masalah yang diangkat dalam penulisan teks artikel
sangat menarik perhatian berbagai kalangan hingga membentuk
opini dan sikap yang nyata dalam kehidupan.
5 kerangka Merupakan susun bangun teks artikel atau dalam penulisan teks
artikel, yaitu:
Struktur artikel terdiri dari tiga bagian, yaitu ;
a. Bagian pembuka merupakan orientasi (tahap pengenalan)
terhadap isi artikel yang akan dibahas.
b. Bagian isi merupakan uraian penjelasan tentang pokok
permasalahan yang dibahas
c. Bagian penutup, merupakan kesimpulan yang merangkum
pembahasan dengan jelas.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penulisan teks artikel, yaitu;
1. Menampilkan masalah utama di awal atau pembukaan sehingga pembaca dapat
memahami dan mempridiksi dengan cepat bahwa artikel tersebut membahas misalnya;
tentang ekonomi, politik, hukum, HAM, banjir, pencemaran, lalu lintas, transportasi, dan
lain-lain. Sedangkan hal-hal yang sifatnya rincian boleh disajikan di bagian berikutnya.
Kenapa demikian ? Untuk memberikan pilihan bagi para pembaca karena mereka
memiliki tipikal dan karakter yang beraneka ragam. Ada pembaca hanya perlu tahu secara
umum jadi cukup membaca awal saja lalu menyikapi dengan caranya sendiri dan ada
pembaca memahami lebih rinci dan kebetulan ada waktu maka membacalah dia lebih
rinci

2. Penyajiannya menggunakan bahasa yang formal untuk menghindari keambiguan dan


makna ganda serta hindari menggunakan kata, istilah kedaerahan, dan jargon karena
artikel akan dibaca oleh banyak orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda.

3. Dalam penulisan opini atau komentar, bersikap netral, tidak berpihak, dan menghindari
penggunaan sudut pandang orang pertama (saya) dan sudut pandang orang kedua (kami
atau kita). Buatlah masalah dalam teks artikel itu menjadi milik semua pembaca sehingga
posisi penulis teks artikel bukan Santa Klaus.

Cermati teks artikel berikut ini!


COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona yang baru
ditemukan. Virus ini adalah virus baru dan penyakit yang tidak dikenal sebelum terjadinya
wabah di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.

Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) mendapatkan


informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru,
yaitu virus Corona, yang merupakan famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS, yang
mana dilaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus tersebut terjadi di Cina, termasuk di
luar Provinsi Hubei.
Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu
biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-
SoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari 2020,
WHO mengumumkan nama virus Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus
Disease 2019 (disingkat menjadi COVID-19).

Masa inkubasi dapat bervariasi antar pasien, yaitu 2-14 hari setelah terpapar
virus berdasarkan periode inkubasi yang ditunjukkan sebelumnya pada virus
MERS. Masa inkubasi 24 hari telah diamati dalam penelitian terbaru. WHO mengatakan
periode inkubasi yang panjang dapat mencerminkan paparan ganda Coronavirus.
Menurut laporan terbaru, ada kemungkinan orang yang terinfeksi Covid-19 dapat menular
sebelum menunjukkan gejala yang signifikan.

Penularan dari orang ke orang diperkirakan terjadi melalui droplet ketika orang yang
terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan
lainnya yang dapat terhirup ke dalam paru-paru.
Penularan Covid-19 dapat juga terjadi dengan menyentuh permukaan atau objek yang
memiliki virus di atasnya dan kemudian orang tersebut menyentuh mulut, hidung, atau
mungkin mata mereka sendiri.

Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus Covid-19 hingga saat ini. Namun,
gejala yang disebabkan oleh virus ini dapat diobati. Oleh karena itu pengobatan harus
didasarkan pada kondisi klinis pasien dan perawatan suportif dapat sangat efektif.
Antibiotik tidak bekerja melawan virus. Antibiotik digunakan hanya untuk melawan
bakteri. Antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan
infeksi virus. Namun, antibiotik akan diberikan karena infeksi sekunder bakteri mungkin
terjadi saat pasien tersebut dirawat di rumah sakit.

Pencegahan Penularan Covid-19


a. Cuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir sesuai dengan standar
WHO
b. Hindari kerumunan/keramaian
c. Jaga posisi jarak dengan orang lain
d. Hindari melakukan kontak langsung dengan orang yang sakit
e. Konsumsi secara rutin vitamin yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh saat sehat
dan mempercepat penyembuhan saat sedang sakit
f. Gunakan masker saat keluar rumah
g. Membersihkan dan mendisinfeksi secara berkala barang-barang yang sering disentuh 
Sumber: https://vivahealth.co.id/article/detail/13439/mengenal-covid-19

Berdasarkan teks artikel di atas, mari kita analisis!


No Unsur Penjelasan
1 Topik COVID 19
2 Masalah COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus
corona yang baru ditemukan.
3 Fakta a. Virus ini adalah virus baru dan penyakit yang tidak dikenal
sebelum terjadinya wabah di Wuhan, Cina, pada bulan Desember
2019.
b. Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health
Organization (WHO) mendapatkan informasi mengenai kasus
pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
c. Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengkonfirmasi telah
mengidentifikasi virus baru, yaitu virus Corona, yang merupakan
famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS, yang mana
dilaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus tersebut terjadi di
Cina, termasuk di luar Provinsi Hubei.
d. Pada 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama virus
Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease
2019 (disingkat menjadi COVID-19).

4 Opini a. Masa inkubasi dapat bervariasi antar pasien, yaitu 2-14 hari


setelah terpapar virus berdasarkan periode inkubasi yang
ditunjukkan sebelumnya pada virus MERS. Masa inkubasi 24
hari telah diamati dalam penelitian terbaru. WHO mengatakan
periode inkubasi yang panjang dapat mencerminkan paparan
ganda Coronavirus.
b. Menurut laporan terbaru, ada kemungkinan orang yang terinfeksi
Covid-19 dapat menular sebelum menunjukkan gejala yang
signifikan.

c. Penularan dari orang ke orang diperkirakan terjadi melalui


droplet ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip
dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya
yang dapat terhirup ke dalam paru-paru.
d. Penularan Covid-19 dapat juga terjadi dengan menyentuh
permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya dan
kemudian orang tersebut menyentuh mulut, hidung, atau
mungkin mata mereka sendiri.
5 Kerangka 1 Pembuk COVID-19 adalah penyakit menular yang
a disebabkan oleh jenis virus corona yang baru
ditemukan. Virus ini adalah virus baru dan penyakit
yang tidak dikenal sebelum terjadinya wabah di
Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.
2 Isi Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health
Organization (WHO) mendapatkan informasi
mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina
mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru,
yaitu virus Corona, yang merupakan famili virus flu,
seperti virus SARS dan MERS, yang mana
dilaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus
tersebut terjadi di Cina, termasuk di luar Provinsi
Hubei.
Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang
menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga
penyakit yang lebih berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11
Februari 2020, WHO mengumumkan nama virus
Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus
Disease 2019 (disingkat menjadi COVID-19).

Masa inkubasi dapat bervariasi antar pasien, yaitu 2-


14 hari setelah terpapar virus berdasarkan periode
inkubasi yang ditunjukkan sebelumnya pada virus
MERS. Masa inkubasi 24 hari telah diamati dalam
penelitian terbaru. WHO mengatakan periode
inkubasi yang panjang dapat mencerminkan paparan
ganda Coronavirus.
Menurut laporan terbaru, ada kemungkinan orang
yang terinfeksi Covid-19 dapat menular sebelum
menunjukkan gejala yang signifikan.

Penularan dari orang ke orang diperkirakan


terjadi melalui droplet ketika orang yang terinfeksi
batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza
dan patogen pernapasan lainnya yang dapat terhirup
ke dalam paru-paru.
Penularan Covid-19 dapat juga terjadi dengan
menyentuh permukaan atau objek yang memiliki
virus di atasnya dan kemudian orang tersebut
menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata
mereka sendiri.
3 Penutup Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk
virus Covid-19 hingga saat ini. Namun, gejala yang
disebabkan oleh virus ini dapat diobati. Oleh karena
itu pengobatan harus didasarkan pada kondisi klinis
pasien dan perawatan suportif dapat sangat efektif.
Antibiotik tidak bekerja melawan virus. Antibiotik
digunakan hanya untuk melawan bakteri. Antibiotik
tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan
atau pengobatan infeksi virus. Namun, antibiotik
akan diberikan karena infeksi sekunder bakteri
mungkin terjadi saat pasien tersebut dirawat di rumah
sakit.

Pencegahan Penularan Covid-19


a. Cuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan
air mengalir sesuai dengan standar WHO
b. Hindari kerumunan/keramaian
c. Jaga posisi jarak dengan orang lain
d. Hindari melakukan kontak langsung dengan
orang yang sakit
e. Konsumsi secara rutin vitamin yang dapat
meningkatkan kekebalan tubuh saat sehat dan
mempercepat penyembuhan saat sedang sakit
f. Gunakan masker saat keluar rumah
g. Membersihkan dan mendisinfeksi secara berkala
barang-barang yang sering disentuh 

Kemudian kita lihat, apakah dalam penyajian teks artikel tersebut!


No Komponen Pembuktian
1 Menampilkan masalah COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan
utama di awal atau oleh jenis virus corona yang baru ditemukan
pembukaan
2 Penyajiannya Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang
menggunakan bahasa menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga
yang formal penyakit yang lebih berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari
2020, WHO mengumumkan nama virus Corona jenis
baru tersebut adalah Corona Virus Disease
2019 (disingkat menjadi COVID-19).

3 Dalam penulisan opini Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang
atau komentar, bersikap menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga
netral, tidak berpihak, penyakit yang lebih berat seperti Middle East
dan menghindari Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe Acute
penggunaan sudut Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari
pandang orang pertama 2020, WHO mengumumkan nama virus Corona jenis
(saya) dan sudut baru tersebut adalah Corona Virus Disease
pandang orang kedua 2019 (disingkat menjadi COVID-19).
(kami atau kita).

D. Penilaian
Cermati teks Artikel berikut ini!
Di kala pemerintah sedang berupaya untuk mengoptimalkan
kondisi perekonomian  Indonesia, pandemi Covid-19  datang dengan segala dampak
negatifnya. Seperti yang kita ketahui sekarang bahwa dampak dari pandemi ini sangat
berpengaruh dalam segala aspek terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian
Negara. Dengan adanya pandemi Covid-19 tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian
Indonesia saat ini sedang berada dalam kondisi yang bisa dibilang “sangat tidak stabil”.

Dikutip dari KOMPAS.com, berdasarkan pertumbuhan dari tahun ke tahun,


sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia  pada triwulan 1 2020 terbesar pada sektor
informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen. Hal ini cukup bisa dimaklumi mengingat
dengan adanya anjuran dari pemerintah untuk “di rumah saja” maka banyak orang
menjalankan pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi.
Seiring hal tersebut, volume penjualan listrik PLN ke rumah tangga pun otomatis meningkat.
Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia pada Triwulan 1 2020 juga turun drastis hanya sejumlah 2,61 juta kunjungan,
berkurang 34,9 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Hal ini sejalan dengan adanya larangan penerbangan antar negara yang mulai diberlakukan
pada pertengahan Februari lalu. Jumlah penumpang angkutan rel dan udara juga tumbuh
negative seiring dengan diberlakukannya PSBB.

Lalu kapan wabah Covid-19 ini berakhir dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian
Indoensia?

Mengutip dari KOMPAS.com, berdasarkan analisa data yang dikeluarkan oleh The Singapore
University of Technology and Design dengan menggunakan metode estimasi
pandemi,  Susceptible Infected Recovered (SIR) dengan Data Driven Estimation (DDE), maka
diperkirakan puncak pandemi di Indonesia telah terjadi pada bulan 19 April 2020 yang lalu
dan diperkirakan akan berakhir secara total pada akhir Juli 2020.

Data ini dikeluarkan per 5 Mei 2020 yang diambil berdasarkan data dari berbagai negara
untuk memprediksi berakhirnya pandemi di dunia. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan
akhir Mei 2020 kebijakan PSBB dapat segera berakhir. Dengan demikian, awal Juni seluruh
aktivitas dapat kembali berjalan dengan normal.

Bila prediksi yang ditujukan untuk pendidikan dan penelitian ini benar, maka pertumbuhan
ekonomi Indonesia akan mencapai titik terendah pada kuartal kedua.

Idul Fitri yang biasanya mempunyai pengaruh cukup besar untuk menggerakkan
perekonomian, akan menjadi sebaliknya dikarenakan adanya PSBB. Sisi baiknya, bila bulan
Juni aktivitas sudah berjalan maka perusahaan dan pengusaha masih mempunyai waktu untuk
langsung operasional.

Kondisi perekonomian Indonesia masih memiliki peluang untuk bangkit. Kekosongan


aktivitas selama hampir 3 bulan sejak pertengahan Maret masih memberikan peluang bagi
perusahaan untuk langsung bangkit. Keuangan perusahaan diperkirakan masih bisa bertahan
sampai tiga bulan.
Beda halnya bila aktivitas normal mulai diadakan pada bulan Agustus atau bahkan Desember.
Perusahaan perlu waktu mencari lagi pegawai baru untuk memulai operasi. Banyak
perusahaan juga akan tidak kuat bertahan selama lebih dari tiga bulan.
Dari sisi makro ekonomi, dengan adanya stimulus fiskal yang disertai dengan realokasi
anggaran untuk kesehatan, perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional dari sektor
keuangan, diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian secara perlahan di kuartal
ketiga.

Dengan menggunakan model Input-Output (IO), Tim Riset Ekonomi PT Sarana Multi


Infrastruktur memperkirakan bahwa stimulus fiskal oleh pemerintah sebesar Rp405,1 triliun
akan tercipta output dalam perekonomian sebesar Rp649,3 triliun. Sementara itu, nilai tambah
dan pendapatan pekerja akan meningkat masing-masing sebesar Rp355 triliun dan Rp146,9
triliun.

Dengan penciptaan output, nilai tambah, dan pendapatan dalam perekonomian, stimulus fiskal


yang digelontorkan akan menyerap tambahan tenaga kerja sebesar 15 juta orang atau 11,84
persen dari total tenaga kerja.

Stimulus fiskal ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia di tahun 2020 sebesar 3,24 persen. Stimulus fiskal juga telah diikuti dengan
stimulus moneter yang diberikan oleh Bank Indonesia dengan menurunkan tingkat bunga
acuan dan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM).

Penurunan tingkat bunga acuan ini diharapkan akan diikuti dengan penurunan tingkat bunga
pasar sehingga dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Pandemi Covid-19 ini
juga telah memberikan nuansa baru pada rantai pasokan dunia (global supply chain).

Sumber pasokan dunia yang tadinya dikuasai kurang lebih 20 persen oleh negara China, telah
bergeser ke beberapa negara lain karena adanya pandemi ini. Tentu saja untuk dapat merebut
kue pada global supply chain, Indonesia harus berbenah diri agar lebih menarik investor.

Penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan yang telah dikeluarkan dalam Perppu I/2020
perlu diikuti oleh pembenahan dari sisi kepastian hukum investasi, reformasi birokrasi dan
iklim ketenagakerjaan yang sehat. Segala daya upaya perlu dikerahkan secara bersinergi agar
Indonesia dapat bangkit dari kondisi yang disebabkan dari   dampak pandemi Covid-19 saat
ini.

Sumber: https://www.suara.com/yoursay/2020/06/11/122201/kondisi-perekonomian-
indonesia-di-tengah-pandemi-covid-19

a) Berdasarkan teks artikel di atas! lakukanlah analisis berikut!


NO Unsur Penjelasan
1 Topik Dampak pandemi COVID-19 pada sektor ekonomi di Indonesia
2 Fakta dan opini Fakta :
 Dikutip dari KOMPAS.com, berdasarkan pertumbuhan
dari tahun ke tahun, sumber pertumbuhan ekonomi
Indonesia  pada triwulan 1 2020 terbesar pada sektor
informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen. Hal ini
cukup bisa dimaklumi mengingat dengan adanya anjuran
dari pemerintah untuk “di rumah saja” maka banyak
orang menjalankan pekerjaan, hiburan dan pendidikan
melalui teknologi informasi. Seiring hal tersebut,
volume penjualan listrik PLN ke rumah tangga pun
otomatis meningkat. Berdasarkan rilis dari Badan Pusat
Statistik, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia pada Triwulan 1 2020 juga turun drastis hanya
sejumlah 2,61 juta kunjungan, berkurang 34,9 persen
bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Opini :
 Mengutip dari KOMPAS.com, berdasarkan analisa data
yang dikeluarkan oleh The Singapore University of
Technology and Design dengan menggunakan metode
estimasi pandemi,  Susceptible Infected Recovered (SIR)
dengan Data Driven Estimation (DDE), maka
diperkirakan puncak pandemi di Indonesia telah terjadi
pada bulan 19 April 2020 yang lalu dan diperkirakan
akan berakhir secara total pada akhir Juli 2020.

3 Penyusunan opini
4 Masalah
5 Kerangka

b) Berdasarkan teks artikel di atas! lakukanlah analisis berikut!


No Komponen Pembuktian
1 Menampilkan masalah
utama di awal atau
pembukaan
2 Penyajiannya
menggunakan bahasa
yang formal
3 Dalam penulisan opini
atau komentar, bersikap
netral, tidak berpihak,
dan menghindari
penggunaan sudut
pandang orang pertama
(saya) dan sudut
pandang orang kedua
(kami atau kita).

c) Tuliskanlah sebuah artikel dengan kaidah kebahasaan yang tepat! Dengan memilih salah
satu topik berikut ini!
1. ekonomi
2. pencemaran
3. transportasi
4. kemacetan lalu lintas
5. HAM
6. budaya
7. teknologi
8. ..........

Anda mungkin juga menyukai