Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERENCANAAN AUDIT SDM

“Perencanaan Strategik”

DOSEN PENGAMPU:

Kurniawaty Fitri, SE, MM

DISUSUN OLEH:

Kelompok 2

Nadya Ufairah (1802123824)


Sri Elma Puji Ningsih (1802110225)
Tratania Dwi Putri (1802110307)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan karunia, rahmat, dan hidayah–Nya yang berupa kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Perencanaan Strategik” ini terselesaikan tepat pada
waktunya .
Tugas ini disusun sebagai tugas kelompok yang ditujukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Perencanaan Audit SDM . Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini yaitu ibu Kurniawaty Fitri, SE, MM.
Kami berusaha menyusun tugas ini dengan segala kemampuan, namun kami
menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun segi penyusunan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati demi untuk menyempurnakan makalah ini
Semoga tugas ini bisa memberikan informasi mengenai Perencanaan Strategik dan
memberikan manfaat khusus bagi mahasiswa/i dan umumnya bagi pembaca. Atas perhatian
dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 7 Oktober 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3

1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 4

2.1 Pengertian Perencanaan Strategik .................................................................................. 4

2.2 Pendekatan Strategik dalam MSDM .............................................................................. 5

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 11

3.2 Saran ............................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan strategic tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan suatu organisasi ;
tetapi perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan management yang paling
kritis. Perencanaan strategic menjadi semakin penting akhir-akhir ini. Para menejer
menyadari bahwa perumusan tujuan dan strategi organisasi yang baik dan jelas akan lebih
bermanfaat dalam memberikan arah dan pedoman bagi organisasinya. Sebagai hasilnya,
organisasi berfungsi lebih baik dari sebelumnya dan menjadi lebih tanggap terhadap
perubahan lingkungan.
Dengan perencanaan strategi, konsep organisasi menjadi lebih jelas, sehingga
memungkinkan manajer untuk merumuskan rencana dan kegiatan-kegiatan yang memberi
arah organisasi mencapai tujuannya. Di samping itu, perkembagan lingkungan terjadi sangat
pesat, seperti : kenaikan tingkat perubahan teknologi, pertumbuhan kompleksitas pekerjaan
manajerial, peningkatan kompleksitas lingkungan eksternal, dan semakin panjang tenggang
waktu antara keputusan sekarang dan hasil di waktu yang akan datang. Itulah sebab
pentingnya perencanaan strategic.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah ini adalah :
1. Apakah pengertian perencanaan strategik?
2. Apa saja pendekatan strategik dalam MSDM ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan strategik.
2. Untuk mengetahui apa saja pendekatan strategic dalam MSDM.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Strategik

Perencanaan strategi terdiri atas dua kata, yaitu: Perencanaan dan Strategi. Disini
kami akan menjelaskan tentang definisi dari masing-masing kata tersebut.

Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu


proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan
tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Perencanaan adalah salah satu fungsi
dari manajemen yang paling penting dimana di dalamnya terdapat aktivitas mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi, serta mengembangkan rencana kerja organisasi.
Perencanaan adalah tahap awal dalam kegiatan suatu organisasi terkait dengan pencapaian
tujuan organisasi tersebut.

Strategi merupakan suatu pedekatan yang semua berkaitan dengan pelaksanaan


gagasan, perencanaan serta eksekusi dalam aktivitas yang memiliki kurun waktu tertentu.
Strategi juga merupakan tindakan yang memiliki sifat incremental (senantiasa meningkat)
serta terus menerus, yang dilakukan dengan berdasarkan sudut pandang megnenai tujuan
yang diharapkan. Strategi yang baik ada pada koordinasi dalam tim kerja, mempunyai tema,
serta melakukan identifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip pelaksanaan
gagasan yang rasional, efisien dalam melakukan pendanaan, serta mempunyai cara untuk
mencapai sebuah tujuan secara efektif dan efisien.

Jika kita gabungkan kedua kata diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategi
merupakan suatu proses untuk menentukan tujuan organisasi dengan membuat dan
mengembangkan rencana-rencana yang dalam pelaksanaannya sesuai dengan gagasan yang
rasional dan memiliki cara serta eksekusi dalam aktifitas yang memiliki kurun waktu tertentu
dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi atau perushaan.

Perencanaan strategis adalah kegiatan manajemen organisasi yang digunakan untuk


menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya, memperkuat kinerja
operasional. Perencanaan strategis juga memastikan bahwa karyawan dan pemangku
kepentingan lainnya bekerja menuju tujuan bersama dan menetapkan kesepakatan tentang

4
hasil yang diinginkan, serta menyesuaikan arah organisasi saat terjadi perubahan.
Perencanaan strategis yang efektif tidak hanya mengartikulasikan ke mana suatu organisasi
berjalan dan tindakan yang diperlukan untuk membuat kemajuan, tetapi juga bagaimana ia
akan tahu jika ini akan terus menerus berhasil.

Suatu proses perencanaan pasti akan melibatkan berbagai tingkat kegagalan. Beberapa
bagian dari organisasi memerlukan perencanaan selama bertahun-tahun ke depan, namun
untuk divisi lain membutuhkan perencanaan hanya untuk waktu yang singkat. Hal ini juga
dapat didefinisikan sebagai proses penentuan tujuan organisasi dan sumber daya yang akan
digunakan untuk menangani tujuan organisasi, mengatur akuisisi, pemanfaatan, dan disposisi
sumber daya. Untuk mencapai SDM yang unggul dan kompetitif perusahaan atau organisasi
perlu merencanakan strategi-strategi demi mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.

2.2 Pendekatan Strategik dalam MSDM

Pendekatan MSDM Stratejik Ada lima pendekatan untuk HRM strategis. Ini terdiri
dari strategi berbasis sumber daya/ resource-based strategy (RBV), pencapaian strategis yang
cocok/ achieving strategic fit, manajemen kinerja tinggi/ high-performance management,
manajemen komitmen tinggi/high- commitment management, dan manajemen keterlibatan
tinggi/high-involvement management.

 Pendekatan Berbasis Sumber Daya (Human Resource-based Strategy)


Sebuah tujuan fundamental dari strategi SDM berbasis sumber daya, sebagaimana
perspektif Barney (1991), adalah untuk mengembangkan kemampuan strategis - mencapai
kesesuaian strategis antara sumber daya dan peluang dan mendapatkan nilai tambah dari
penyebaran sumber daya secara efektif. Pendekatan resource-based membahas metode
peningkatan kemampuan strategis perusahaan dengan pengembangan manajer dan staf.
manajer dan staf adalah mereka yang dapat berpikir dan merencanakan secara strategis dan
yang memahami isu-isu strategis. Pendekatan resource-based didasarkan pada keyakinan
bahwa keunggulan kompetitif diperoleh jika perusahaan dapat memperoleh dan
mengembangkan sumber daya manusia yang memungkinkannya untuk belajar lebih cepat
dan menerapkan pembelajaran yang lebih efektif disbanding para pesaingnya (Hamel dan
Prahalad, 1989). Sumber daya manusia yang dimaksud oleh Barney (1995) adalah sumber
daya manusia yang mencakup semua pengalaman, pengetahuan, penilaian, kecenderungan

5
pengambilan risiko dan kebijaksanaan individu yang terkait dengan perusahaan. Kamoche
(1996) mengemukakan bahwa dalam pandangan berbasis sumberdaya, perusahaan dipandang
sebagai sebuah paket dari sumber daya yang berwujud dan tidak berwujud, serta kemampuan
yang diperlukan untuk kompetisi produk / pasar. Sejalan dengan human capital theory,
resource-based theory menekankan bahwa investasi pada SDM akan menambah nilai
perusahaan. Tujuan strategisnya adalah untuk menciptakan perusahaan yang lebih cerdas dan
fleksibel disbanding para pesaing mereka (Boxall, 1996). Yaitu dengan cara mempekerjakan
dan mengembangkan staf mereka agar lebih berbakat serta memperluas basis keterampilan
mereka. Oleh karena itu berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia atau intelektual
perusahaan. Ulrich (1998) berpendapat bahwa pengetahuan telah menjadi keunggulan
kompetitif langsung untuk perusahaan. Sehingga tantangan bagi organisasi adalah
memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan memberi kompensasi dan mempertahankan
individu-individu berbakat yang mereka butuhkan. Ketika lingkungan eksternal adalah dalam
keadaan fluktuatif, sumber daya perusahaan sendiri dan kemampuannya akan lebih stabil.
Oleh karena itu, kemampuan SDM dalam bisnis akan bertahan lebih tahan lama
dibandingkan kebutuhan (misalnya pasar). Bakat karyawan yang unik, termasuk kinerja,
produktivitas, fleksibilitas, inovasi, dan kemampuan yang unggul akan memberikan layanan
tingkat tinggi kepada pelanggan. Sehingga keunggulan kompetitif berdasarkan manajemen
SDM yang efektif memberi keuntungan yang sulit ditiru. Salah satu kunci keuntungan
kompetitif adalah kemampuan untuk membedakan menyediakan kebutuhan pelanggan lebih
tepat dibandingkan dengan yang disediakan oleh pesaingnya.

 Pencapaian Strategis Yang Cocok (Achieving Strategic Fit)

SDM harus sesuai dengan strategi bisnis (vertical Fit), dan harus menjadi bagian
integral dari strategi bisnis, memberikan kontribusi terhadap proses perencanaan bisnis.
Integrasi verstikal di mungkinkan untuk memberikan kesesuaian antara strategi bisnis dan
strategi SDM untuk mendukung pencapaian sebelumnya dan membantu mendefinisikan
strategi bisnis. Integrasi horizontal dengan aspek selain strategi SDM untuk menyatukan
perbedaan yang ada, dengan tuuan untuk mencapai kesesuaian pendekatan dalam mengalola
SDM dalam praktek beragam dengan cara memberikan dukungan satu sama lain.

 Manajemen Kinerja Tinggi (High-Performance Management)

High-performance management/management kinerja tinggi bertujuan untuk


memberikan pengaruh pada kinerja perusahaan melalui SDM yaitu produktivitas, kualitas

6
tingkat layanan kepada pelanggan, pertumbuhan, keuntungan dan memberikan peningkatan
nilai-nilai pada shareholder. Praktek High-performance management termasuk didalamnya
adalah prosedur rekrutmen dan seleksi yang ketat, aktivitas manajemen pengembangan dan
pelatihan yang relevan dan luas, sistem pembayaran insentif, dn proses manajerman kinerja.
Karakteristik High-performance management diantaranya adalah kehati-hatian dan keluasan
system rekrutmen, seleksi, dan pelatihan, sistem formal untuk tukar informasi yang bekerja
dalam organisasi, kejelasan desain kerja, proses partisipasi tingkat tinggi, sikap pengendalian,
penilaian kinerja, prosedur pengaduan yang berfungsi dengan baik, skema promosi dan
kompensasi yang memberikan penghargaan bagi pencapaian kinerja yang tinggi.

 Manajemen Komitmen Tinggi (High-Commitment Management)

Salah satu keunggulan karakter SDM adalah berhubungan dengan komitmen (Walton,
1985). Manajemen komitmen tinggat tinggi menurut Wood (1996) adalah bentuk pengelolaan
yang ditujukan untuk memunculkan komitmen sehingga perilaku ini menjadi sebuah
kesadaran dibandingkan dengan sebuah pengendalian oleh sanksi dan tekanan eksternal dari
tiap individu, dan komitmen ini berhubungan dengan organisasi berdasarkan tingkat
kepercayaan yang tinggi. Pendekatan pada komitmen yang tinggi menurut Beer et al (1984)
dan Walton (1985) adalah pengembangan jenjang karir dan dan menitik beratkan pada
ketrampilan dan komitmen sebagai nilai karakter karyawan yang tinggi di semua level
organisasi, fleksibilitas fungsi yang tinggi dengan meninggalkan potensi deskripsi kerja yang
kaku, pengurangan dan menghilangkan perbadaan hirarki dan status, ketergantungan terhadap
struktur tim untuk menyebarkan informasi (tim pengarahan), penataan pekerjaan (tim kerja)
dan pemecahan masalah (improvement groups or quality circles).

 Manajemen Keterlibatan Tinggi (High-Involvement Management)

Pendekatan ini menganggap karyawan sebagai rekan dalam perusahaan yang kepentingan
dan usulan mereka perlu dihargai. Hal ini terkait dengan komunikasi. Tujuannya dalah untuk
menciptakan suasana komunikasi antara manajer dan anggotanya dalam mengetahui harapan
mereka dan bertukar informasi dalam menjalankan misi, nilai, dan tujuan organisasi.

7
Contoh Kasus

Kasus 1 : Batam Kekurangan Tenaga Kerja


Berbagai macam perusahaan yang ada dibatam sampai saat ini masih kekurangan untuk
mendapatkan tenaga kerja yang terampil, atau terdidik guna memenuhi kebutuhan
perusahaan.
Hal ini bisa dilihat dari tahun 2009 yang dibutuhkan mencapai 5000 orang, tetapi hanya dapat
terpenuhi 3000 orang saja, kata Wali Kota Batam Ahmad Dahan di Surakarta, Jum’at (18/6).
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, mengatakan hal ini sesuai penandatangan kerjasama
dengan Pemerintah Kota Surakarta, dalam bidang ketenagakerjaan di Loji Gandrung, Solo.
Penandatangan kerjasama tersebut dilakukan antara Wali Kota Batam, Ahmad Dahan dan
Wali Kota Solo, Joko Widodo. Melalui kerjasama tersebut diharapkan mampu mengatasi
masalah pengangguran dan meningkatkan perekonomian dikedua daerah.
“Seperti di industri elektronik, kami membutuhkan tenaga kerja terlatih. Sebenarnya di
Batam juga masih banyak pengangguran tetapi sebagian besar bukan merupakan tenaga kerja
terampil yang siap kerja, sehingga tetap saja membuat Batam kekurangan tenaga kerja”
katanya.
Waikota Surakarta Joko Widodo, mengatakan tenaga kerja terampil yang ada didaerahnya
memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mengisi kekurangan tenaga kerja terampil di
Batam.
Apalagi melalui Solo Techo Park (STP), lembaga pelatihan tenaga kerja terampil dikota Solo
ditargetkan mampu mencetak sebanyak 3000 sampai dengan 4000 orang tenaga kerja siap
pakai yang terampil dan juga yang terdidik ditiap tahunnya.
“Ditambah lulusan SMK di Solo yang juga siap kerja bisa mengisi diperusahaan elektrronik
di Batam. Kesepakatan ini akan segera ditindak lanjuti dan tahun depan harus sudah
terlaksana.”
( Sumber : “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Dr. Dewi Hanggraeni, SE,. MBA, halaman
50-51, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI)

Kasus 2 : Bank Century di Indonesia


Contoh nyatanya adalah Bank Century di Indonesia. Bank yang berdiri pada 6 desember 2004
tersebut, pada akhirnya harus kolaps dan meninggalkan berbagai masalah yang sampai
sekarang masih belum tuntas, bahkan masalah tersebut seakan-seakan berangsur menghilang.
Tahun 1989 Bank ini dibuat oleh Robert Tantular dengan nama Bank Century Intervest

8
Corporation (Bank CIC). Dari awal kemunculannya saja, bank ini sudah menimbulkan
keraguan karena proses perencanaannya yang tidak optimal. Terbukti pada bulan Maret tahun
1999, Bank CIC melakukan penawaran umum terbatas atau biasa disebut rights issue pertama
pada Maret 1999 kepada Bank Indonesia. Di bawah naungan Robert Tantular, Bank ini
dinyatakan tidak lolos uji kelayakan dan kepatutan oleh Bank Indonesia. Lalu pada tahun
2002, auditor Bank Indonesia menemukan rasio modal Bank CIC minus 83,06% sehingga
menyebabkan Bank tersebut kekurangan modal sebesar Rp. 2,67 Triliun. Bulan Maret 2003
Bank CIC melakukan penawaran umum terbatas yang ke-3, namun lagi-lagi gagal.
Alasannya, karena pada tahun yang sama Bank CIC diketahui memiliki masalah yang
terindikasikan dengan surat-surat berharga valuta asing sekitar Rp. 2 Triliun. Atas saran dari
Bank Indonesia, akhirnya pada 22 Oktober 2004 Berdiri Bank Century dari merger Bank
Danpac, Bank Pikko, dan Bank CIC dengan pengesahannya tanggal 6 Desember di tahun
yang sama. Melalui bukti ini, cukup kiranya menjadikan Bank Century sebagai contoh dalam
proses perencanaan yang kurang baik. Terlihat dari masalah minus modal sehingga
menyebabkan Bank ini ditolak right issue_nya, seharusnya kalau memang perecanaannya itu
baik, mestinya dari awal sudah tahu kalau modal yang ada masih belum cukup untuk
membangun sebuah Bank. Ditambah kasus yang tidak kunjung selesai dan masih
menimbulkan tanda tanya besar seputar pengeluaran dana talangan Rp 6,762 trilyun untuk
membantu Bank Century dalam mengganti uang nasabahnya yang tidak bisa dikembalikan.
Terkait masalah ini, penyebab utamanya adalah ketidaksinambungan proses pengelolaan dan
pengendalian risiko likuiditas.
(Sumber: http://azmy_firmansyah-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-70782-Umum-
Pentingnya%20Sebuah%20Perencanaan%20dalam%20Menghadapi%20Tantangan%20Man
ajemen%20di%20Era%20Globalisasi.html )

Kasus 3 : PERKEMBANGAN IPTEK


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia ini sangat luar biasa, antara lain di
bidang pertanian, industri, kesehatan, kemiliteran, dan informasi. Jenis teknologi yang
terakhir yang disebut dengan Tripple-T Revolution yang terdiri dari revolusi transportasi,
telekomunikasi, dan turisme. Bentuk revolusi inilah yang merupakan pendukung utama
terjadinya globalisasi ekonomi. Baik dalam skala besar maupun kecil revolusi tersebut akan
mempengaruhi perkembangan ekonomi besar maupun ekonomi rakyat, seperti koperasi dan
usaha kecil menengah yang bergerak di sektor agribisnis.

9
Bentuk pengaruh dari Tripple-T Revolution antara lain:
1. Melalui revolusi telekomunikasi yang inklusif terjadi revolusi informasi, maka
informasi tentang pasar dan teknologi baru akan mudah di terima dengan cepat oleh
semua pelaku ekonomi.
2. Transfer teknologi dan antisipasi jenis komoditi apa saja yang layak dikembangkan
juga bisa mendorong berkembangnya usaha ekonomi.
3. Revolusi tersebut diharapkan dapat mewujudkan keterpaduan wilayah pedesaan dan
perkotaan dalam pemasaran berbagai produk (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh
masyarakat kedua wilayah tersebut secara lebih efisien.
Namun yang perlu diperhatikan oleh sektor agribisnis, terutama yang berskala kecil
dan menengah dengan aset sumber daya yang sedemikian rupa, adalah jenis teknologi yang
akan digunakan. Pemilihan teknologi memerlukan pertimbangan kemampuan dan
kegunaannya. Jangan sampai teknologi maju yang digunakan justru akan dapat menimbulkan
distorsi ekonomi dan sosial, bahkan merusak lingkungan. Faktor utama yang perlu di
pertimbangkan adalah kemampuan tenaga kerja (sumber daya manusia) yang pada umumnya
di sektor agribisnis berskala kecil relatif masih rendah, di samping itu harga teknologi yang
tidak terjangkau.
Misalnya, tanpa mengabaikan perkembangan iptek yang begitu cepat, dengan
mempertimbangkan sumber daya manusia dan anggaran yang ada, maka teknologi yang
digunakan hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Dapat di operasionalkan dengan mudah, sekalipun oleh pengguna yang masih rendah
taraf keterampilannya.
b. Sarana dan prasarana pendukung teknologi dapat disediakan dengan mudah dengan
harga yang terjangkau.
c. Teknologi tertentu dapat dibuat dan diperbaiki di lokasi sendiri.
d. Mampu menciptakan efek ganda pada beragam sektor usaha baru.
Sementara itu, kompetensi sumber daya manusia perlu di daya gunakan agar merekan
mampu menciptakan bisnis nasional bahkan internasional yang mampu bersaing. Hal itu
perlu diwujudkan secara gradual melalui pelatihan, pemagangan bisnis, dan aktif dalam
lokakarya serta pertemuan-pertemuan bisnis dan iptek.
(Sumber: Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawiira,
Ghalia Indonesia Anggota IKAPI )

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan strategis adalah kegiatan manajemen organisasi yang digunakan


untuk menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya, memperkuat
kinerja operasional. Perencanaan strategis juga memastikan bahwa karyawan dan
pemangku kepentingan lainnya bekerja menuju tujuan bersama dan menetapkan
kesepakatan tentang hasil yang diinginkan, serta menyesuaikan arah organisasi saat
terjadi perubahan. Perencanaan strategis yang efektif tidak hanya mengartikulasikan ke
mana suatu organisasi berjalan dan tindakan yang diperlukan untuk membuat kemajuan,
tetapi juga bagaimana ia akan tahu jika ini akan terus menerus berhasil.

Pendekatan MSDM Stratejik Ada lima pendekatan untuk HRM strategis. Ini terdiri
dari strategi berbasis sumber daya/ resource-based strategy (RBV), pencapaian strategis yang
cocok/ achieving strategic fit, manajemen kinerja tinggi/ high-performance management,
manajemen komitmen tinggi/high- commitment management, dan manajemen keterlibatan
tinggi/high-involvement management.

3.2 Saran

1. Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
Manajemen Perusahaan.
2. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena
masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya manajemen
strategi dalam suatu perusahaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://andyyjr20.blogspot.com/2017/03/makalah-perencanaan-strategic.html

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-
perencanaan.html#:~:text=Pengertian%20Perencanaan%20Menurut%20Para%20Ahli,-
Agar%20lebih%20memahami&text=Menurut%20Erly%20Suandy%20(2001%3A2,mencapai
%20tujuan%20organisasi%20secara%20menyeluruh.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-strategi/

https://cpssoft.com/blog/manajemen/perencanaan-strategis-arti-konsep-proses/

http://wahidatun.blogspot.com/2013/11/studi-kasus-perencanaan-sumber-daya.html

file:///C:/Users/HP12D5~1/AppData/Local/Temp/modul-msdm-stratejik.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai