Anda di halaman 1dari 8

Penyunting :

Nama : Natasya Dorojatun Sekarkinasih


NIM :180621100080
Kelas : 5C

PENGALAMANKU
Karya: Azuwan Hikami

Perkenalkan namaku Azuwan Hikami. Kalian bisa memanggilku dengan nama Azuwan.
Aku akan menceritakan pengalaman ku saat SMP. Aku di sini mempunyai 3 orang teman.
Mereka adalah Hamid, Aldi dan Doni yang masing-masing mempunyai sifat yang berbeda.
Hamid adalah seseorang yang peduli terhadap temannya Dia juga kelihatan lebih dewasa. Aldi
adalah seseorang yang mempunyai sifat bersahabat dan selalu menyenangkan. Doni adalah
sesorang pemberani.
Di sini aku ingin menceritakan betapa senangnya hatiku saat sekolahku mengadakan
study tour saat SMP pada liburan semester.Kita akan mengadakan study tour ke Yogyakarta.
Dimana Yogyakarta adalah tempat yang sangat diminati untuk dikunjungi oleh para wisatawan
karena mempunyai nilai-nilai tersendiri dan banyak juga tempat-tempat yang menarik untuk di
kunjungi.Tempat yang kita tuju dalam study tour ini adalah Candi Borobudur, Taman Pintar, dan
Museum Dirgantara. Di sana kita mendapatkan banyak ilmu yang bisa kita ambil.
Dengan susah payah aku berusaha untuk menabung agar bisa membayar biaya study tour
tersebut. Aku selalu menyisihkan uang sakuku untuk ditabung. Walaupun aku hanya ditabung di
celengan plastik yang harganya murah, tapi aku sangat senang karena aku bisa menabung dan
meringankan beban orangtuaku. Aku selalu ingat kata-kata guruku yang mengatakan “lebih baik
uang kita digunakan untuk yang bermanfaat dibandingkan uang kita digunakan untuk yang tidak
bermanfaat”.
Aku berkata dalam hati, “Aku harus bisa mendapatkan biaya study tourku dengan cara
aku sendiri yaitu dengan menabung dan tidak meminta kepada orangtua. Aku akan menyisihkan
sebagian uang sakuku untuk sesuatu yang lebih bermanfaat”.Aku senang mempunyai guru
seperti dia. Dia mengajarkan banyak hal yang tidak aku ketahui dan aku dapatkan. Dia adalah
orangtua kedua setelah orangtuaku di rumah.
Peran guru selain memberikan ilmu kepada kita, tetapi juga memberikan nasehat-nasehat
jika kita melakukan kesalahan atau kita berbuat salah. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Dimana dia memberikan ilmunya dan menasehati kalau kita salah tanpa pamrih. Mereka
sanagtalah berpengaruh dalam perkembangan siswa-siswinya.
Setelah aku bisa mengumpulkan uang sakuku, akhirnya aku bisa membayar biaya study
tour tersebut. Tapi karena study tour tersebut akan dilaksanakan saat liburan semester , jadi aku
harus bisa bersabar dan lebih giat untuk belajar agar aku bisa mendapatkan peringkat di semester
ini. Aku selalu memberi semangat kepada diriku kalau aku bisa meraih peringkat di kelasku.
Akhirnya saat pembagian rapor dan dimumkan siapa yang mendapatkan peringkat. Aku
mendapatkan peringkat 10 di kelasku diantara para laki-laki bisa dibilang aku peringkat pertama
atau rangking 1. Aku sangat bahagia akhirnya usahaku selama ini tidak sia-sia. Setelah aku
menerima raporku, aku langsung pulang dan memberikan kabar bahagia ini kepada orangtuaku.
Tentunya mereka sangat senang mendengarnya. Mereka tidak sia-sia membiayai aku
sekolah, karena aku bisa mendapatkan peringkat 10 di kelasku. Aku pun melewati hari liburanku
untuk membantu pekerjaan orangtuaku, aku melakukannya karena aku ingin membalas semua
pengorbanan orangtuaku untuk bisa menyekolahkan aku hingga aku bisa pintar sampai sekarang.
Ibuku bertanya, “Wan, gimana kamu nilai kamu?”. Aku menjawab, “Iya bu, alhamdulilah
nilaiku bagus semua”. Ibu bertanya lagi, “Kamu di kelas mendaptkan peringkat berapa?”. Aku
menjawab, “Peringkat ke 10 bu”. Ibu memberi saran kepadaku, “Iya alhamdulilah di syukuri aja
ya nak, yang penting kamu udah berusaha untuk berusaha mendapatkan nilai yang bagus.
Pesan ibuku “Lain kali kamu harus lebih giat lagi belajarnya agar kamu bisa
mendapatkan nilai yang bagus”. Aku menjawab, “Iya bu, aku akan lebih giat lagi belajarnya dan
aku minta ibu doakan aku selalu ya bu biar aku selalu sehat dan bisa mendapatkan nilai yang
bagus kedepannya”. Ibu hanya menjawab dengan memelukku dan tersenyum.
Aku dan sahabatku selalu bercanda. Kita yang sama-sama masuk di kelas yang sama
kecuali aldi, Hamid bicara “kalau nanti saat study tour tidak boleh pisah harus bersama-sama”..
Aku menambahi, “eh iya tuh bener kata Hamid. Kita harus sama-sama jalannya”. Doni berkata,
“Ya iyalah kita sama-sama“ Semuanya menjawab, “Betul betul betul”. Dan saat istirahat aku
memberitau rencana tadi pada Aldi yang bebeda kelas
Diadakan study tour ke Yogyakarta. Aku sangat senang akan hal itu, karena aku bisa
belajar dari tempat-tempat yang akan kami kunjungi di Yogyakarta. Aku dan teman-temanku
pun segera membayar biaya study tour. Aku dan teman-temanku yang lain segera
mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa saat kita study tour. Pada saat pemberangkatan
study tour itu, aku segera membawa segala sesuatu yang sudah aku persiapkan dari jauh-jauh
hari.
Setelah itu aku berangkat ke tempat dimana tempat untuk pembagian bus pariwisata. Aku
sangat senang karena aku dan teman-temanku , Hamid, Aldi dan Doni bisa satu bus. Setelah
semuanya sudah kebagian kita semuanya diharuskan masuk ke bus yang telah ditentukan, karena
sebentar lagi akan berangkat.
Pada waktu jam 20.00 kita semua berangkat ke yogyakarta. Aku yang duduk sama Aldi
dan Hamid yang duduk dengan Doni di belakang aku . Kita selalu bergurau selama perjalanan.
Kita semua merasa sangat bahagia bisa diadakannya acara seperti ini. Kita semua bergembira,
bersenang-senang, dan masih banyak lagi.
“eh, teman-teman kita sudah nyampe nih di Yogyakata”. Aku memberikan informasinya.
Hamid menjawab, “eh, iya nih kita sudah nyampe”. Aldi bertanya sama teman-temannya,
“teman-teman, tempat tujuan pertama yang kita kunjungi apa yah?”. Hamid menjawab, “yang
pasti ke Candi Borobudur lah masa ke Tangkuban Perahu nya”. Doni menambahi, “tau nih Aldi
ada-ada aja tanyanya. Sudah tau Yogyakarta identik dengan Candi Borobudur, masih aja
ditanyain”. Aldi hanya menjawab dengan sebuah senyuman yang manis.
Setelah mereka sampai di tempat tujuan, mereka langsung bisa melihat semua keindahan
pemandangan dari atas Candi Borobudur itu. Mereka berfoto-foto ria dengan seorang turis yang
kebetulan lewat atau sedang mengunjungi Candi yang terletak di Yogyakarta. Mereka segera
menghampiri turis tersebut.
Aldi bertanya pada turis “Hay, my name is Aldi. I want to ask photos with you. Can you
photos with me?”. Turis pun menjawab, “Yes, I can”. Kami pun segera menghampiri Aldi yang
sedang berfoto dengan turis itu.Aku dan yang lainnya segera pergi ke restoran untuk mengisi
perut kita yang dari tadi sudah ingin diisi. Setelah kita mengisi energi kita
Kita langsung menuju ke tempat tujuan yang lain yaitu Museum Dirgantara dan Taman
Pintar.Doni bertanya pada teman-temannya, “Eh, teman-teman kita kalau ke Taman Pintar dan
Museum Dirgantara itu kita bakal dapat ilmu apa yah?”. Hamid menjawab, “Yang pasti kalau
Museum Dirgantara itu bakal ngasih kita ilmu tentang pesawat-pesawat TNI yang bersejarah”.
Aku menambahi, “Kalau Taman Pintar pastinya kita akan mendapatkan ilmu tentang semua hal
yang membuat kita lebih pintar dan paham”. Doni hanya mengangguk saja mendengar semua
informasi yang diberikan oleh teman-temannya.
Koleksi yang ada di museum ini cukup lengkap dan cukup mengasyikkan untuk berjalan-
jalan. Tetapi, yang berkunjung ke museum tersebut kebanyakan hanya anak-anak TK sampai SD
bersama orang tuanya atau anak SMP tapi yang berasal dari luar Yogyakarta sedangkan kalangan
muda sangat jarang dijumpai padahal untuk mengunjungi. Padahal museum merupakan tempat
yang menarik dan sangat bagus untuk dikunjungi agar kita mengetahui sejarah bangsa dan
perjuangan para pahlawan.
Setelah kami beristirahat, kami pun bersiap-siap untuk berkunjung ke Pantai Parangtritis.
Dari Taman pintar menuju Pantai Parangtritis. Sesampainya disana, kami berfoto-foto untuk
mengabadikann kenangan kami disana. di Pantai Parangtritis menyediakan penyewaan ATV (All
Terrain Vechile), kereta kuda, & kuda yang dapat digunakan untuk menyusuri pantai dari timur
ke barat.
Lalu kami menyewa ATV sebanyak 1 unit dan kami menggunakannya secara bergantian
bersama tema-teman. Kalian tidak perlu khawatir dengan harga tiket masuk serta tarif fasilitas
yang ada di pantai parangteritis, karena harganya cukup murah dan terjangkau. Pantai
Parangtritis memiliki ombak yang cukup besar serta pemandangan yang cukup bagus
Jam sudah menunjukan pukul 18.00 kita semua sudah bersiap untuk pulang. Tapi
sebelumnya aku dan teman-temanku lainnya pergi ke toilet agar dalam perjalanan kita tidak
merasa ingin buang air kecil atau besar. Setelah semuanya udah siap kita segera melakukan
perjalanan pulang agar kita sampai dirumah tidak terlalu malam.
Semuanya senang karena dalam perjalanan study tour ini tidak ada kecelakaan atau
sesuatu yang tidak di inginkan.Aku dan teman-teman lainnya tertidur pulas setelah kita sampai di
rumah saat jam menunjukkan jam 23.30. Kita merasakan lelah sekali tapi kita merasa bahagia.
Ini adalah pengalaman study tour yang tak akan terlupakan.
Aku di sini cuma ingin saran kalau kita harus bisa berusaha keras dan pantang menyerah
untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Tapi juga dibarengi dengan doa yang selalu
tercurahkan untuk di masa yang akan datang. Selalu mendengarkan perkataan, nasehat-nasehat
yang telah diberikan oleh orangtua kita dan kita harus bisa menjalankannya dengan ikhlas dan
tidak karena terpaksa. Ridho-Nya Allah swt ridhonya orangtua dan murka-Nya Allah swt
murkanya orangtua.

TAMAT
 Hasil Sunting
PENGALAMANKU
Karya : Azuwan Hikami

Perkenalkan namaku Azuwan Hikami, kalian bisa memanggilku Azuwan. Aku akan
menceritakan pengalamanku saat duduk dibangku SMP. Aku memiliki 3 orang teman, mereka
adalah Hamid, Aldi dan Doni, mereka memiliki sifat yang berbeda. Hamid adalah seseorang
yang peduli terhadap temannya, dan juga lebih dewasa diantara kita, kemudian Aldi adalah
seseorang yang mempunyai sifat bersahabat dan selalu menyenangkan, sedangkan Doni adalah
sesorang yang pemberani.
Aku ingin menceritakan betapa senangnya hatiku saat sekolah mengadakan study tour
pada liburan semester. Tujuan study tour kita yaitu ke Yogyakarta, tempat yang sangat diminati
oleh para wisatawan karena memiliki nilai-nilai tersendiri dan banyak juga tempat-tempat yang
menarik untuk di kunjungi. Tempat yang kita tuju dalam study tour ini adalah Candi Borobudur,
Taman Pintar, dan Museum Dirgantara. Di sana kita bisa mendapatkan banyak sekali ilmu.
Susah payah aku berusaha menabung agar bisa membayar biaya study tour tersebut. Aku
selalu menyisihkan uang sakuku agar bisa ku tabung. Walaupun aku hanya menabung di
celengan plastik yang murah harganya, namun aku sangat bangga karena aku bisa menabung dan
meringankan beban orangtuaku. Aku selalu ingat perkataan guruku “lebih baik uang kita
digunakan untuk yang bermanfaat dibandingkan uang kita digunakan untuk yang tidak
bermanfaat”.
Aku berkata dalam hati, “Aku harus bisa mendapatkan biaya study tour ku sendiri dengan
cara menabung dan tidak meminta kepada orangtua. Aku akan menyisihkan sebagian uang
sakuku untuk sesuatu yang lebih bermanfaat”. Aku senang memiliki guru seperti beliau, beliau
mengajarkan banyak hal yang tidak aku ketahui dan aku dapatkan, beliau adalah orangtua kedua
setelah orangtuaku di rumah.
Peran guru selain memberikan ilmu kepada kita, harus juga memberikan nasihat-nasihat
jika kita melakukan sebuah kesalahan. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, tanpa pamrih
beliau memberikan banyak sekali ilmu pengetahuan dan menasihati jika kita berbuat salah.
Mereka sangatlah berpengaruh dalam perkembangan siswa-siswinya.
Setelah aku bisa mengumpulkan uang sakuku, akhirnya aku bisa membayar biaya study
tour tersebut. Namun karena study tour tersebut akan dilaksanakan saat liburan semester, jadi
aku harus bisa bersabar dan lebih giat untuk belajar agar aku bisa mendapatkan peringkat di
semester ini. Aku selalu memberi semangat kepada diriku, aku yakin bisa meraih peringkat di
kelasku.
Saat pembagian rapor dan pengumuman peringkat, aku mendapatkan peringkat 10 di
kelasku, dan bisa dibilang aku peringkat pertama diantara para laki-laki dikelasku. Aku sangat
bahagia akhirnya usahaku selama ini tidak sia-sia, setelah menerima raporku, aku langsung
bergegas pulang dan memberikan kabar bahagia ini kepada orangtuaku.
Tentunya mereka sangat bahagia mendengarnya, mereka tidak sia-sia membiayai aku
sekolah, hingga aku bisa mendapatkan peringkat 10 di kelasku. Aku melewati hari liburanku
untuk membantu pekerjaan orangtuaku, aku melakukannya karena aku ingin membalas semua
pengorbanan orangtuaku untuk menyekolahkanku hingga aku bisa pandai hingga sekarang.
Ibuku bertanya, “Wan, bagaimana nilai kamu?”. Aku menjawab, “Iya bu, alhamdulilah
nilaiku bagus semua”. Ibuku bertanya lagi, “Kamu di kelas dapat peringkat berapa?”. Aku
menjawab, “Peringkat ke 10 bu”. Ibu memberi saran kepadaku, “Iya alhamdulilah di syukuri aja
ya nak, yang penting kamu udah berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus.
Pesan ibuku “Lain kali kamu harus lebih giat lagi belajarnya agar kamu bisa mendapatkan
nilai yang bagus”. Aku menjawab, “Iya bu, aku akan lebih giat lagi belajarnya dan aku minta ibu
doakan aku selalu ya bu agar aku selalu sehat dan bisa mendapatkan nilai yang lebih bagus
kedepannya”. Ibu hanya tersenyum sembari memelukku
Aku dan sahabatku selalu bercanda. Kita masuk di kelas yang sama kecuali Aldi. Hamid
berkata “Nanti saat study tour kita harus bersama, jangan sampai pisah!”.. Aku menambahi, “eh
iya tuh bener kata Hamid. Kita harus bersama”. Doni berkata, “Ya iyalah kita sama-sama“
Semuanya menjawab, “Betul betul betul”. Dan saat istirahat aku memberi tahu rencana tadi
kepada Aldi.
Aku sangat senang dengan diadakanya study tour ke Yogyakarta, karena aku bisa belajar dari
tempat-tempat yang akan kami kunjungi. Aku dan teman-temanku segera membayar biaya study
tour dan kemudian segera mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa saat kita study tour.
Pada saat pemberangkatan, aku segera membawa segala sesuatu yang sudah aku persiapkan dari
jauh-jauh hari.
Setelah itu, aku berangkat ke tempat dimana pembagian bus pariwisata berada. Aku sangat
senang karena Aku, Hamid, Aldi dan Doni bisa bersama dalam satu bus. Setelah semuanya
sudah terbagi, kita diharuskan masuk ke dalam bus yang telah ditentukan, karena sebentar lagi
kita akan berangkat menuju lokasi study tour.
Pada pukul 20.00 WIB kita semua berangkat ke Yogyakarta. Aku duduk bersama Aldi
sedangkan Hamid duduk bersama Doni di kursi belakangku. Kita selalu bergurau selama
perjalanan, kami semua merasa sangat bahagia dengan diadakannya acara seperti ini. Kami
semua bergembira, bersenang-senang, dan masih banyak lagi.
“Eh, teman-teman kita sudah nyampe nih di Yogyakata”. Aku memberikan informasinya.
Hamid menjawab, “eh, iya nih kita sudah nyampe”. Aldi bertanya sama teman-temannya,
“teman-teman, tempat pertama yang kita kunjungi apa yah?”. Hamid menjawab, “yang pasti ke
Candi Borobudur lah masa ke Tangkuban Perahu”. Doni menambahi, “tau nih Aldi ada-ada aja
tanyanya. Sudah tau Yogyakarta identik dengan Candi Borobudur, masih aja ditanyain”. Aldi
hanya menjawab dengan sebuah senyuman yang manis.
Setelah kami sampai di tempat tujuan, kami bisa melihat semua keindahan pemandangan dari
atas Candi Borobudur. Kami berfoto-foto ria dengan seorang turis yang kebetulan lewat atau
sedang mengunjungi Candi yang terletak di Yogyakarta ini. Dengan cepat mereka menghampiri
turis tersebut untuk berfoto bersama kami.
Aldi bertanya pada seorang Turis “Hay, my name is Aldi. I want to ask photos with you. Can
you photos with me?”. Turis pun menjawab, “Yes, I can”. Kami pun segera menghampiri Aldi
yang sedang berfoto dengan turis itu. Setelah itu Aku dan yang lainnya segera pergi ke restoran
untuk mengisi perut kita yang dari tadi sudah ingin diisi.
Kita segera menuju ke tempat tujuan selanjutnya yaitu Museum Dirgantara dan Taman
Pintar. Doni bertanya pada teman-temannya, “Eh, teman-teman kita kalau ke Taman Pintar dan
Museum Dirgantara itu kita bakal dapat ilmu apa yah?”. Hamid menjawab, “Yang pasti kalau
Museum Dirgantara itu bakal ngasih kita ilmu tentang pesawat-pesawat TNI yang bersejarah”.
Aku menambahi, “Kalau Taman Pintar pastinya kita akan mendapatkan ilmu tentang semua hal
yang membuat kita lebih pintar dan paham”. Doni hanya mengangguk saja mendengar semua
informasi yang diberikan oleh teman-temannya.
Koleksi yang ada di museum ini cukup lengkap dan cukup mengasyikkan untuk berjalan-
jalan. Tetapi, yang berkunjung ke museum tersebut kebanyakan dari anak-anak TK hingga anak-
anak SD bersama orang tuanya, atau anak SMP yang berasal dari luar Yogyakarta, sedangkan
kalangan muda sangat jarang dijumpai padahal museum merupakan tempat yang menarik dan
sangat bagus untuk dikunjungi agar kita mengetahui sejarah bangsa dan perjuangan para
pahlawan.
Setelah kami beristirahat, kami pun bersiap-siap untuk berkunjung ke Pantai Parangtritis.
Sesampainya disana, kami berfoto-foto untuk mengabadikann kenangan kami. Di Pantai
Parangtritis ini terdapat tempat penyewaan ATV (All Terrain Vechile), kereta kuda, dan kuda
yang dapat digunakan untuk menyusuri pantai dari timur ke barat.
Kemudian kami menyewa ATV sebanyak 1 unit dan kami menggunakannya secara
bergantian bersama tema-teman. Kalian tidak perlu khawatir dengan harga tiket masuk, serta
tarif fasilitas yang ada di pantai parangtritis ini, karena harganya cukup terjangkau. Pantai
Parangtritis memiliki ombak yang cukup besar serta pemandangan yang cukup indah.
Jam sudah menunjukan pukul 18.00 kita semua sudah bersiap untuk pulang. Namun sebelum
itu aku dan teman-temanku lainnya pergi ke toilet agar dalam perjalanan kita tidak merasa ingin
buang air kecil ataupun buang air besar. Setelah semuanya sudah siap kita segera melakukan
perjalanan pulang agar kita sampai dirumah tidak terlalu malam.
Semuanya senang karena dalam perjalanan study tour ini tidak ada kecelakaan atau sesuatu
yang tidak di inginkan. Aku dan teman-teman lainnya tertidur pulas setelah kita sampai di rumah
kita masing-masing pada pukul 23.30. Kita merasakan lelah namun kita juga merasa bahagia. Ini
adalah pengalaman study tour yang tak akan pernah terlupakan.
Aku hanya ingin memberikan sedikit saran. “Kita harus bisa berusaha keras dan pantang
menyerah untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Namun harus juga diikuti dengan doa
yang selalu tercurahkan untuk masa yang akan datang. Selalu mendengarkan perkataan dan
nasihat-nasihat yang telah diberikan oleh orangtua kita dan kita harus bisa menjalankannya
dengan ikhlas, tidak secara terpaksa. Ridho-Nya Allah SWT ridhonya Orangtua dan murka-Nya
Allah SWT murkanya Orangtua.
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai