Anda di halaman 1dari 8

Dina Arihta T, Rahayu Kristina Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Pada Ibu Bersalin Pada …...

92

Perilaku Suami dalam Pengambilan Keputusan pada Ibu Bersalin ada Kasus Kegawat
Daruratan Maternal di RSUD Koja Tahun 2018

The Behavior of Husband’s in Maternal Decision Making with Maternal Emergency


in RSUD Koja Year 2018

Dina Arihta T1, Rahayu Kristina2


DIII Midwifery Study Program, STIKes Mitra RIA Husada, Jakarta
Jl. Karya Bhakti No.3, RT.8/RW.7, Cibubur, Ciracas, Jakarta 13720
Telepon (021) 87750551
Correspondence Email : ditabayu26@gmail.com

Abstrak

Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan. Di indonesia penyebab kematian obstetri umumnya terkait dengan
permasalahan gawat darurat obstetri, selain itu dapat disebabkan oleh keterlambatan suami dalam
pengambilan keputusan sehingga berdampak pada kematian ibu. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui cepat atau tidak suami dalam pengambilan keputusan pada kegawatdaruratan
maternal.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross sectional. Jumlah
populasi dalam penelitian ini yaitu 110 orang. Sampel pre eklamsi berat (PEB) sebanyak 52
responden diambil dengan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dari cross table. Perilaku suami dalam
pengambilan keputusan ibu bersalin dengan kasus kegawatdaruratan maternal menunjukkan
sebagian besar responden lambat dalam pengambilan keputusan sebanyak 47 (90,4%) orang dan
sebagian kecil responden berperilaku cepat dalam pengambilan keputusan sebanyak 5 (9,6%) orang .
Perilaku suami dalam pengambilan keputusan kegawatdaruratan maternal dalam kategori lambat.

Kata kunci : Kegawatdaruratan maternal, pengambilan keputusan suami

Abstract

Maternal mortality is one indicator to see the degree of health of women. In indonesia, the
cause of obstetric mortality commonly associated with obstetric emergency problems other than that
can be caused by the delay of the husband in taking so that the impact on maternal mortality. This
study purpose is to find out whether or not the husband in decision making in emergency maternal.
The study uses descriptivemethod with cross sectional design, the population in the study is 110
people. The pre eklampsia sample is 52 respondents who was taken by a accidental sampling. The
collection of data used is a questionnaire. The analysis data in the distribution of the cross the table.
The husband’s behavior in making decisions on maternal emergency cases shows the slow category
found in 47 (90,4%) respondents and a small part of respondent behave quickly (5 or 9,6%

Vol.10 I No.2 I Desember 2018 I p-ISSN 2085-5648 I e-ISSN 2655-2396 I Majalah Kesehatan PharmaMedika
Dina Arihta T, Rahayu Kristina Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Pada Ibu Bersalin Pada …... 93

respondents). The husband’ behavior in making the maternal emergency decision is in the slow
category.

Key Words: maternal emergency, husband decision making

Pendahuluan transportasi, dan terlambat mengambil


Salah satu indikator penentu derajat keputusan ke rumah sakit sehingga menyebab-
kesehatan adalah angka kematian ibu (AKI). kan kegawatdaruratan (Fibriana, 2007).
Dalam pencapaian Millenium Development Kegawatdaruratan adalah situasi serius
Goals (MDGs), telah dilakukan berbagai upaya dan berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan
yang terencana dan di tuangkan dalam Rencana tidak terduga sehingga membutuhkan tindakan
Pembangunan Jarak menengah (RPJM) tahun segera untuk menyelamatkan jiwa atau nyawa
2010-2014. Salah satu sasaran yang telah di (Novvi, dkk. 2016). Oleh karena ituperawatan
tetapkan yaitu target menurunkan AKI pada selama persalinan dan kehamilan yang telah di
tahun 2014 menjadi 118/100.000 kelahiran perbaiki dapat mengurangi kematian maternal
hidup. Berdasarkan Laporan Pencapaian MDGs 50-80%. Perbaikan aspek sosial, budaya
Indonesia 2013 tahun 2007, AKI di indonesia ekonomi, dan pendidikan dapat membantu
masih cukup tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran mengatasi 64% penyebab kematian ibu.
hidup dan pada tahun 2012 mengalami pe- Kepercayaan tradisional yang dianut masyarakat
ningkatan menjadi 359/100.000 kelahiran hidup. tertentu akan mempengaruhi pengambilan
Target MDGs tahun 2015 dalam menurunkan keputusan oleh suami sebagai kepala keluarga
AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup. atau orang yang memegang peranan penting
Kematian ibu dapat disebabkan oleh dalam pengambilan keputusan. Akibatnya jika
banyak faktor. Penyebab kematian ibu paling terjadi kasus kegawatdaruratan pada ibu hamil,
umum di Indonesia adalah penyebab obstetri melahirkan atau setelah melahirkan harus
langsung yaitu perdarahan 28%, melibatkan beberapa pihak untuk berembuk. Hal
preeklampsia/eklampsia 24%, infeksi 11%, ini akan menyebabkan terjadinya keterlambatan
sedangkan penyebab tidak langsung adalah pengambilan keputusan yang mengakibatkan
trauma obstetri 5% dan lain-lain (WHO, 2007). kematian pada ibu, oleh karena itu suami harus
Selain faktor-faktor penyebab kematian tepat dan efektif dalam pengambilan keputusan
maternal tersebut, kematian maternal dapat (Sadiah, 2012).
disebabkan oleh cepat atau tidaknya dalam Perilaku merupakan segala macam
pengambilan keputusan di dalam keluarga pengalaman serta interaksi manusia dengan
(suami) sehingga menyebabkan keterlambatan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku
pengambilan keputusan di sebabkan oleh suami suami dalam pengambilan keputusan ibu
terlambat mengenali resiko tinggi pada ibu bersalin dengan kasus kegawatdaruratan
bersalin, terlambat dalam mencari pertolongan maternal sangat dibutuhkan karena suami
persalinan, terlambat dalam mencari merupakan penentu pengambilan keputusan

Vol.10 I No.2 I Desember 2018 I p-ISSN 2085-5648 I e-ISSN 2655-2396 I Majalah Kesehatan PharmaMedika
Dina Arihta T, Rahayu Kristina Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Pada Ibu Bersalin Pada …... 94

untuk ditanganinya kasus kegawatdaruratn pada pengambilan keputusan. Untuk itu, peneliti ter-
ibu. Oleh karena itu suami harus bisa mengambil tarik untuk melakukan penelitian tentang
keputusan yang tepat dan efektif (Sarwono, “Gambaran perilaku suami dalam pengambilan
2014). keputusan pada ibu bersalin dengan kasus
Pengambilan keputusan yang tepat dan kegawatdaruratan maternal di RSUD Koja tahun
efektif dalam penanganan persalinan dan 2018”.
komplikasi berdampak terhadap penurunan
angka kesakitan dan kematian ibu di Indonesia. Bahan dan Metoda Penelitian
Salah satunya ibu menghadapi proses Metode penelitian ini adalah deskriftif
persalinan oleh tenaga kesehatan professional dengan desain cross sectional Jumlah populasi
dan terlatih dalam penanganan persalinan dan dalam penelitian sebanyak 110 orang. Sampel
komplikasi serta pada tempat persalinan yang pre eklamsi berat (PEB) yang didapat sebanyak
aman. Ibu dan keluarga menjadi mau, tanggap 52 responden yang diambil dengan teknik
dan mampu membuat keputusan untuk accidental sampling. Alat pengumpulan data
memanfaatkan petugas kesehatan dan fasilitas yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data
kesehatan (Roost, et al., 2009). menggunakan distribusi frekuensi dari cross
Dampak dari pengambilan keputusan table.
yang tepat adalah mencegah terjadinya keter-
lambatan. Pada keterlambatan ini diantaranya; Waktu dan Tempat
terlambat mengenal risiko tinggi dan bahaya Adapun lokasi dan waktu penelitian ini di
pada kehamilan dan persalinan, terlambat lakukan di RSUD Koja pada bulan April 2018.
mengambil keputusan untuk mencari pertolong- Pengambilan data secara primer dengan
an persalinan dan penanganan kompilkasi oleh menggunakan kuesioner. Adapun variabel yang
tenaga kesehatan di pelayanan pra rujukan akan diteliti adalah pengetahuan, pendidikan,
maupun rujukan sehingga kasus kegawat- pendapatan, sumber informasi, peran suami.
daruratan bisa cepat di tangani (Path, 2010).
Menurut survei data di RSUD Koja pada Hasil Penelitian
tahun 2016 angka kejadian kegawatdaruratan Tabel 1. menunjukkan dari 52 responden
tertinggi pada diagonosa PEB sebesar 16,52%. suami yang berperilaku cepat dalam
Pada tahun 2017 angka kejadian pengambilan keputusan sebanyak 5 responden
kegawatdaruratan diagnosa PEB mengalami (9,6%) dan lambat dalam mengambil keputusan
peningkatan menjadi 17,22%. sebanyak 47 responden (90,4%), ditinjau dari
Data survei awal pada suami saat pengetahuan sebagian besar responden yang
pengambilan keputusan pada ibu bersalin berpengetahuan kurang sebanyak 43 responden
dengan kasus kegawatdaruratan maternal di (82,7%) yang berpengetahuan baik sebanyak 9
RSUD Koja tanggal 05 April 2018, terdapat 10 responden (17,3%), dari frekuensi pendidikan
suami dari ibu bersalin yang mengalami kasus sebagian besar responden berpendidikan rendah
kegawatdaruratan maternal diantaranya ada 3 sebanyak 29 responden (55,8%) sedangkan
suami yang cepat dalam pengambilan yang berpendidikan tinggi sebanyak 23
keputusan, dan 7 suami yang lambat dalam responden (44,2%), dari frekuensi pendapatan

Vol.10 I No.2 I Desember 2018 I p-ISSN 2085-5648 I e-ISSN 2655-2396 I Majalah Kesehatan PharmaMedika
Dina Arihta T, Rahayu Kristina Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Pada Ibu Bersalin Pada …... 95

sebagian besar responden memiliki pendapatan Distribusi gambaran perilaku suami


yang tinggi sebanyak 37 responden (71,1%) dalam pengambilan keputusan berdasarkan
sedangkan pendapatan rendah sebanyak 15 pendapatan sebagian besar responden yang
responden (28,9%), dari frekuensi sumber memiliki perilaku lambat dalam pengambilan
informasi sebagian besar responden keputusan dengan pendapatan yang tinggi
mendapatkan informasi melalui media elektronik sebanyak 67,3%.
sebanyak 40 responden (77%) sedangkan dari Distribusi gambaran perilaku suami
media cetak sebanyak 12 responden (23%), dari dalam pengambilan keputusan berdasarkan
frekuensi peran suami hampir seluruh suami sumber informasi sebagian besar responden
berperan dalam pengambilan keputusan yang memiliki perilaku lambat dalam pengambil-
sebanyak 52 responden (100%). an keputusan mendapatkan sumber informasi
Distribusi gambaran perilaku suami melalui media elektronik sebanyak 71,1%.
dalam pengambilan keputusan berdasarkan Distribusi gambaran perilaku suami
pengetahuan sebagian besar responden yang dalam pengambilan keputusan berdasarkan
memiliki perilaku lambat dalam pengambilan peran suami hampir seluruh suami yang
keputusan dengan pengetahuan yang kurang berperan lambat dalam pengambilan keputusan
sebanyak 80,8%. sebanyak 90,4%.
Distribusi gambaran perilaku suami dalam Selain itu, data lain mengenai tingkat
pengambilan keputusan berdasarkan pendidikan pengetahuan, pendidikan pendapatan, sumber
sebagian besar responden yang memiliki informasi dan peran suami (Tabel 2-6) dimana
perilaku lambat dalam pengambilan keputusan data-data tersebut sebagai data pendukung dari
dengan pendidikan yang rendah sebanyak penelitian ini yang akan dibahas dalam bab
51,9%. diskusi.

Tabel 1. Distribusi frekuensi perilaku pengambilan keputusan, pengetahuan, pendidikan, pendapatan,


sumber informasi, peran suami di RSUD Koja Jakarta tahun 2018

Variabel JumlahJumlah Persentase(%)


Perilaku pengambilan keputusan %
Cepat 5 9,6%
Lambat 47 90,4 %
Pengetahuan
Baik 9 17,3%
Kurang 43 82,7%
Pendidikan
Tinggi 23 44,2%
Rendah 29 55,8%
Pendapatan
Tinggi 37 71,1%
Rendah 15 28,9%
Sumber informasi
Media Elektronik 40 77%
Media cetak 12 23%
Peran suami
Berperan 52 100%
Tidak berperan 0 0%

Vol.10 I No.2 I Desember 2018 I p-ISSN 2085-5648 I e-ISSN 2655-2396 I Majalah Kesehatan PharmaMedika
Dina Arihta T, Rahayu Kristina Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Pada Ibu Bersalin Pada …... 96

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Gambaran perilaku suami dalam pengambilan keputusan ibu bersalin
dengan kasus kegawatdaruratan maternal di RSUD Koja berdasarkan Pengetahuan

Pengetahuan Perilaku pengambilan keputusan Total


Cepat Lambat
n % n % N %
Baik 4 7,7% 5 9,6% 9 17,3%
Kurang 1 1,9% 42 80,8% 43 82,7%
Jumlah 5 9,6% 47 90,4% 52 100%

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Gambaran perilaku suami dalam pengambilan keputusan ibu bersalin
dengan kasus kegawatdaruratan maternal di RSUD Koja berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Perilaku pengambilan keputusan Total


Cepat Lambat
n % n % N %
Tinggi 3 5,7% 20 38,4% 23 44,1%
Rendah 2 4% 27 51,9% 29 55,9%
Jumlah 5 9,7% 47 90,3% 52 100%

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Gambaran Perilaku Suami dalam Pengambilan Keputusan Ibu Bersalin
dengan Kasus Kegawatdaruratan Maternal di RSUD Koja berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Perilaku pengambilan keputusan


Cepat Lambat Total
n % n % N %
Tinggi 2 3,9% 35 67,3% 37 71,2%
Rendah 3 5,8% 12 23% 15 28,8%
Jumlah 5 9,7% 47 90,3% 52 100%

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Gambaran Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Ibu Bersalin
Dengan Kasus Kegawatdaruratan Maternal di RSUD Koja berdasarkan Sumber Informasi

Sumber informasi Perilaku pengambilan keputusan


Cepat Lambat Total
n % n % N %
Media elektronik 3 5,8% 37 71,1% 40 76,9%
Media cetak 2 3,9% 10 19,2% 12 23,1%
Jumlah 5 9,7% 47 90,3% 52 100%

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Gambaran Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Ibu Bersalin
Dengan Kasus Kegawatdaruratan Maternal di RSUD Koja berdasarkan Peran Suami

Perilaku pengambilan keputusan


Peran Suami Cepat Lambat Total
n % n % N %
Berperan 5 9,6% 47 90,4% 52 100%
Tidak berperan 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 5 9,6% 47 90,4% 52 100%

Vol.10 I No.2 I Desember 2018 I p-ISSN 2085-5648 I e-ISSN 2655-2396 I Majalah Kesehatan PharmaMedika
Dina Arihta T, Rahayu Kristina Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Pada Ibu Bersalin Pada …... 97

Diskusi akan mendasari perilaku seseorang secara terus


1. Perilaku suami dalam pengambilan menerus. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
keputusan kegawatdaruratan maternal pengetahuan mengenai resiko tinggi dan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah komplikasi obstetri saat persalinan
dilakukan didapatkan bahwa perilaku suami (kegawatdaruratan) mempengaruhi terjadinya
dalam pengambilan keputusan ibu bersalin keterlambatan dalam mengambil keputusan
dengan kegawatdaruratan maternal sebagian mencari pertolongan, terutama penanganan
besar responden lambat dalam pengambilan kesehatan (Jammeh et al., 2011). Hal ini sesuai
keputusan. dengan penelitian Hani Sadiah 2012 yaitu
Hal ini berbeda dengan teori sebagian besar dari responden pada penelitian
Notoatmodjo (2010), yang mengatakan bahwa ini menyatakan belum mengetahui dan salah
perilaku suami dalam pengambilan keputusan satunya adalah lupa mengenai tanda bahaya
kegawatdaruratan berarti suatu respon suami kehamilan dan persalinan sehingga lambat
dalam bentuk sikap dan tindakan untuk dalam pengambilan keputusan.
menghadapi kegawatdaruratan maternal. Oleh Berdasarkan teori dan hasil penelitian
karena itu suami harus bisa mengambil terdapat kesesuain yang menunjukan bahwa
keputusan yang cepat , tepat dan efektif. masih rendahnya pengetahuan suami tentang
Hasil penelitian ini sesuai bila kegawatdaruratan maternal (tanda bahaya
dibandingkan dengan penelitian Sadiah (2012), kehamilan dan persalinan). Menurut asumsi
yaitu dari 7 orang responden 5 orang ibu peneliti kurangnya pengetahuan suami mungkin
menerima proses rujukan, dimana 3 orang dikarenakan kurangnya informasi tentang tanda
sebelumnya tidak langsung dibawa ke tenaga bahaya kehamilan maupun persalinan sehingga
kesehatan terdekat sehingga pengambilan tidak semua suami mengetahui tentang
keputusan yang diambil lambat Menurut asumsi kegawatdaruratan (tanda bahaya kehamilan dan
peneliti bahwa perilaku suami yang lambat persalinan) sehingga lambat dalam pengambilan
dalam pengambilan keputusan itu disebabkan keputusan.
oleh beberapa banyak faktor atau kurangnya 3. Pendidikan
kesadaran dari suami tersebut akan pentingnya Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pengambilan keputusan secara cepat, sehingga dilakukan, ditinjau dari perilaku yang lambat
keputusan yang di ambil suami itu lambat. dalam mengambil keputusan sebagian besar
2. Pengetahuan terdapat pada responden yang berpendidikan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah rendah sebanyak 51,9%.
dilakukan, ditinjau dari perilaku suami yang Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010)
lambat dalam mengambil keputusan sebagian pendidikan adalah suatu usaha untuk
besar terdapat pada responden yang memiliki mengembangkan kepribadian dan kemampuan
pengetahuan kurang. di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung
Menurut Notoatmodjo (2007) seumur hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi
pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan terjadi seseorang termasuk perilaku seseorang dalam
setelah orang melakukan penginderaan terhadap mengambil keputusan. Sadiah 2012
suatu objek tertentu. Pengetahuan yang baik menjelaskan pendidikan suami yang rendah

Vol.10 I No.2 I Desember 2018 I p-ISSN 2085-5648 I e-ISSN 2655-2396 I Majalah Kesehatan PharmaMedika
Dina Arihta T, Rahayu Kristina Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Pada Ibu Bersalin Pada …... 98

akan lambat dalam mengambil keputusan. Penelitian ini juga tidak sesuai dengan
Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa penelitian Sadiah (2012) bahwa ibu atau suami
pendidikan suami mempengaruhi perilaku yang menerima sumber informasi melalui
seseorang untuk berperilaku atau mengambil membaca buku kesehatan ibu dan anak (melalui
keputusan kegawatdaruratan maternal. media cetak) lambat dalam pengambilan
4. Pendapatan keputusan. Menurut asumsi peneliti bahwa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah suami lebih mengerti apabila dijelaskan oleh
dilakukan, ditinjau dari perilaku yang lambat tenaga kesehatan karena lebih menguasai
dalam mengambil keputusan sebagian besar materi daripada membaca sehingga
terdapat pada responden yang memiliki mempengaruhi suami dalam pengambilan
pendapatan tinggi. Hal itu tidak sesuai dengan keputusan.
teori yaitu faktor ekonomi pada umumnya 6. Peran suami
menggambarkan tingkat kesejahteraan suatu Berdasarkan hasil penelitian yang telah
keluarga. Faktor ekonomi berhubungan secara dilakukan, ditinjau dari perilaku yang lambat
tidak langsung dengan perilaku mereka yang dalam mengambil keputusan yaitu mayoritas
berasal dari ekonomi rendah, pada umumnya pada suami yang berperan dalam pengambilan
memiliki tingkat pendidikan rendah dan keputusan. Hal ini sesuai dengan penelitian
pengetahuan yang kurang, pada akhirnya Sadiah (2012) suami memberikan perannya
berpengaruh pada perilaku mereka sebagai kepala keluarga yang menjamin
(Notoatmodjo, 2007).Penelitian ini tidak sesuai kehidupan istrinya. Akan tetapi suami lambat
dengan Sadiah 2012 bahwa pendapatan suami dalam mengambil keputusan.
yang rendah akan lambat dalam pengambilan Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
keputusan. Peneliti berasumsi dari hasil teori menurut Hafidz (2007) Peran suami dalam
penelitian terdapat ketidaksesuaian antara teori menghadapi kegawatdaruratan sangat dibutuh-
dan penelitian sebelumnya bahwa pendapatan kan peran aktifnya. Pada kegiatan program
tidak berpengaruh terhadap perilaku responden suami siaga terdapat amanat persalinan,
dalam mengambil keputusan. bertujuan untuk perencanaan penanganan
5. Sumber informasi persalinan dan komplikasi yang kemungkinan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah terjadi. Setiap persalinan telah dipersiapkan baik
dilakukan, ditinjau dari perilaku yang lambat dari segi psikologis, maupun material. Hal ini
dalam mengambil keputusan sebagian besar bertujuan agar tidak terjadi keterlambatan dalam
terdapat pada responden yang mendapatkan penanganan kasus komplikasi obstetri saat
informasi melalui media elektronik.Hal ini tidak persalinan.Menurut asumsi peneliti bahwa peran
sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2003) suami berpengaruh terhadap pengambilan
bahwa semakin banyak informasi dapat keputusan kegawatdaruratan maternal.
mempengaruhi atau menambah pengetahuan
seseorang dan dengan pengetahuan Simpulan
menimbulkan kesadaran yang akhirnya Berdasarkan hasil penelitian Perilaku
seseorang akan berperilaku sesuai dengan suami dalam pengambilan keputusan ibu
pengetahuan yang dimilikinya. bersalin dengan kasus kegawatdaruratan

Vol.10 I No.2 I Desember 2018 I p-ISSN 2085-5648 I e-ISSN 2655-2396 I Majalah Kesehatan PharmaMedika
Dina Arihta T, Rahayu Kristina Perilaku Suami Dalam Pengambilan Keputusan Pada Ibu Bersalin Pada …... 99

maternal adalah :lambat dalam pengambilan birth weight and preterm birth in rural
keputusan yang disebabkan . Gambia: a hospital-based study of 1579
1. pengetahuan yang kurang, deliveries’. Journal of Obstetrics and
2. berpendidikan rendah Gynecology. 1: 94-103.
3. pendapatan tinggi, Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan perilaku
Sumber informasi responden melalui media kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
elektronik dan mayoritas suami berperan dalam Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori
pengambilan keputusan. dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo S. 2011. Kesehatan Masyarakat
Saran Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Tenaga kesehatan lebih meningkatkan Novvi K, Ermalinda E, Pratiwi WM. 2016. Asuhan
lagi konseling tentang tanda-tanda bahaya pada Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal
kehamilan maupun persalinan untuk dan Neonatal. In Media, Jakarta.
mengantisipasi agar pengambilan keputusan PATHS (Partnership for Transforming Health
lebih cepat lagi sehingga menurunkan resiko Systems). 2010. Increasing access to safe
kematian pada ibu. motherhood services. Technical Brief, UK
Department for International Development
Daftar Pustaka (DFID). Population Reports (PR).
Fibriana AI. 2007. Faktor-faktor risiko yang Roost M, Jonsson C, Liljestand J. 2009. A quality
mempengaruhi kematian maternal (studi study of maternal care seeking behaviour
kasus di kabupaten Cilacap). Tesis. Pasca for near miss morbidity in bolivia..
Sarjana Magister Epidemiologi Universitas Reproductive Health 6(1):13
Diponegoro Semarang. 76-154. Sadiah H. 2012. Kajian pengambilan keputusan
Hafidz EM. 2007. Hubungan peran suami dan dalam proses rujukan ibu dengan
orang tua dengan perilaku ibu hamil dalam komplikasi obstetri saat persalinan di
pelayanan antenatal dan persalinan di RSSIB RSUD Cianjur tahun 2012. Sripsi.
wilayah Puskesmas Kecamatan Sedan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Kabupaten Rembang. Jurnal Promosi Universitas Indonesia. 59-116.
Kesehatan Indonesia. 2 (2): 87-97. Sarwono P. 2013. Ilmu Kebidanan, (Jakarta : PT
Jammeh A, Sundby J & Vangen S. 2011. Bina Pusaka. 527
‘Maternal and obstetric risk factors for low

Vol.10 I No.2 I Desember 2018 I p-ISSN 2085-5648 I e-ISSN 2655-2396 I Majalah Kesehatan PharmaMedika

Anda mungkin juga menyukai