Anda di halaman 1dari 29

MATERI

1.Pengantar Konseling
2.Hambatan Konseling
3.Kualitas Konselor
4.Skill Konseling
5.Proses Konseling
6.Studi Kasus
7.Latihan & Praktek
Tuhan Yesus dan pelayanan
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua
kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-
rumah ibadat dan memberitakan Injil
Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala
penyakit dan kelemahan.
Matius 9:35
HAMBATAN – HAMBATAN
KONSELING
Menurut kelas ini.....

Mengapa banyak orang enggan datang konseling ?


STIGMA
Stigma  penghambat untuk mencari bantuan.
Alasannya bisa karena takut, malu, bahkan berpikir jika mencari bantuan
mereka akan dianggap tidak waras.

Stigma yang beredar i menghalangi para penderitanya


mendapatkan dukungan yang tepat

“GILA”, “GELO”, “KORSLET”, “SINTING”, “KURANG IMAN”, “KURANG


DOA”, “KURANG AMAL”, “KURANG PUASA”, “EGOIS”, “KURANG
BERSYUKUR”, “MASIH ADA DOSA YANG BELUM DIAKUI/DIBERESKAN”
DSB…
Menurut Kelas ini ....
Mengapa banyak orang enggak datang konseling:
Takut dianggap gila
Takut menghadapi masalah
Malu
Tidak percaya pada orang baru
Tidak suka bila orang lain mengetahui tentang dirinya
Buang-buang waktu dan biaya
Tidak nyaman
Merasa bisa menyelesaikan masalah tsb sendirian
Takut rahasia bocor
Takut dianggap tidak normal
A. Pihak Konselor
Penampilan konselor
Tidak menyukai konseling
Kelelahan – kurang tidur – lapar – sakit
Kelebihan beban / Overloaded
Fokus pada masalahnya sendiri
Countertransference
Praduga
Sibuk memikirkan hal lain, termasuk apa yang
harus saya katakan
A. Pihak Konselor

Tidak menyukai klien


Stereotip (suku, golongan, pekerjaan, wanita
kawin cerai, dsb)
Tidak ada tujuan jelas untuk konseling
Konselor mendesak klien untuk segera berubah
B. Pihak Klien

Tidak menyukai konselor


Menolak
Malas mencari dukungan
Sudah mengambil keputusan
Kondisi tertentu (depresi,schizophrenia, anxiety)
Cenderung hanya datang 1 atau 2 x
Datang kalau masalah sudah besar
Berharap konseling adalah mujizat
C. Kondisi - Situasi Ruang Konseling

Terlalu panas – terlalu


dingin
Ramai
Gangguan
pemandangan
Pengap – bau tertentu
Terlalu terang
Kualitas Konselor
Kualitas Konselor
1.Komunikasi
Apa saja yang menjadi penghalang
mendengar aktif?
Kualitas Konselor
2. Kesadaran Diri

● Bersedia dikonseling sebelum


mengkonseling --> meningkatkan self-
awareness

● ( Identifikasi, menyelesaikan, perubahan)


● 4 Jenis pengetahuan tentang diri:
1. saya tahu dan orang lain tahu
2. saya tahu, orang lain tidak tahu
Kualitas Konselor
3.Kompetensi Intelektual
Bersedia menjadi pembelajar seumur
hidup --> ilmu konseling, dinamis,
terus berkembang

Pendidikan konselor :
Non profesional = teman, rekan kerja, sukarelawan yang
tidak dilatih, supervisor dengan berbagai ketrampilan
Paraprofesional = mereka yang mengalami pelatihan
(dalam LSM, biro hotline)
Profesional = dididik secara khusus untuk menyediakan
bantuan secara preventif atau kuratif spt psikolog,
konselor, psikiater, pekerja sosial, perawat dlm bidang
psikiatri, terapis keluarga
Kualitas Konselor

4.Congreuence
✔ serasi ucapan dan tingkah laku
✔ Integritas baik
✔ Tulus
✔ Berfokus pada kebutuhan klien
✔ Apa adanya
Kualitas Konselor
5.Empathy
● Kemampuan untuk dapat merasakan perasaan klien,
melihat, memikirkan dan merasakan yang dilihat, dipikir,
serta dirasakan klien
Not a follower or a leader
Put yourself in the client's shoes
Berjalan bersama klien
Mengerti 'dunia' yang dialami klien
Menciptakan iklim yang aman dan klien merasa diperhatikan -
-> trusting condition
Mempermudah klien membuka diri
Kualitas Konselor

Empathy Vs Simpati

Beda dengan simpati


Simpati artinya bersama-sama dengan seseorang untuk
selanjutnya tenggalam dalam perasaan yang kuat sehingga jatuh
ke dalam perasaan tertarik dan menarik
Belajar Empati

Seorang ibu bernama Lina setelah menikah 10 tahun ingin


bercerai dengan suaminya. Karena selama 10 tahun suaminya
melakukan kekerasan fisik dan emosional kepadanya, tidak
memberi nafkahndan semakin hari pemukulan yang terjadi
makin parah, sehingga ibu ini sempat dirawat di rumah sakit.

Sebagai konselor, jika anda diperhadapkan dengan kasus seperti


ini bagaimana respon anda?
Contoh percakapan

Klien:
Akhir-akhir ini saya suka bingung, kemana saya akan
melanjutkan studi seusai SMA. Belum lagi orangtua saya
menyatakan tidak sanggup membiayai pendidikan saya
di universitas. Hampir semua kakak saya pun tidak
terlalu peduli akan keadaan saya.

Konselor :
Kualitas Konselor

6. Unconditional Positive Regard:

Menerima Klien :
sebagaimana dia adanya
Sebagai identitas & pribadi yang utuh
Perasaannya
Respon klien terhadap masalahnya
Cara mengekspresikan perasaannya
Kualitas Konselor

6.Unconditional Positive Regard:


Tidak bersikap menilai & menghakimi
Tidak memasukkan nilai-nilai pribadi yang dianut oleh
konselor
Memberikan kesempatan untuk meningkatkan personal
awareness dan pertumbuhan pribadi
Refleksi

● Proses konseling yang selama ini saya lakukan:

● Hal yang perlu ditingkatkan dalam diri saya:

Anda mungkin juga menyukai