com
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
“Selamat pagi, Bu !Nama saya Dinna Kartini Dewi, saya adalah mahasiswa POLTEKKES, saya
di sini akan membantu Ibu. Nama Ibu siapa ?Senang dipanggil apa ?”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Sudah berapa lama Ibu disini ?”
3. Kontrak
“Bu, bagaiman kalau kita berbincang-bincang sebentar tentang diri Ibu. Bagaiman kalau 10
KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 1/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
TERMINASI
a. Subjektif
b. Obyektif
“Kalau tadi Ibu sudah tahu nama saya atau kita sudah berkenalan, sekarang coba Ibu
“Baiklah, Bu, kita telah berkenalan dan kita saling mengenal satu sama lain, saya siap
3. Kontrak yang akan datang
“Bu, besok kita akan berbincang-bincang lagi, bertemu disini lagi, jamnya sama dan kurang
lebih 10 menit.”
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 2/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri, kebersihan diri dan pakaian/berhias berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan dan penurunan motivasi dalam merawat diri.
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
2.1.1. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan
2.1.2. Dorong klien untuk menyebutkan satu dari lima tanda-tanda kebersihan.
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaannya hari ini?apa saja kegiatan yang sudah dilakukan tadi? ”
3. Kontrak
“Bu, hari ini saya ingin bicara dengan Ibu tentang pentingnya kebersihan diri (mandi,
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 3/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
KERJA
“Bu Marni, tadi pagi sudah mandi?dimandiin siapa? Pakai sabun atau tidak? Sudah gosok gigi
“Bagus, Ibu sudah mandi, tapi harus pakai sabun dan giginya disikat biar bersih.”
“Mandi adalah salah cara untuk menjaga kebersihan, tetapi mandinya harus memakai sabun
mandi, terus giginya harus disikat dengan sikat gigi dan pakai pasta gigi/odol.”
“Kalau keramas tidak usah setiap hari keramas, tapi ingat harus keramas pakai shampoo”
“Tubuh Ibu bersih jika badannya tidak berbau, oleh karena itu kita harus mandi : rambut bersih
dan rapi juga tidak berbau, giginya harus bersih dan mulutnya tidak berbau lalu pakaian Ibu
“Nah, itu tadi tanda-tanda bersih, coba Ibu ulangi lagi, satu saja!”
TERMINASI
a. Subyektif
b. Obyektif
“Bu, besok saya datang lagi kesini, besok kita akan bicara tentang manfaat kebersihan untuk
kesehatan, ya?”
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 4/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
Defisit Perawatan Diri, kebersihan diri dan pakaian/berhias berhubungan dengan kurangnya
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
2.2.1. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien terhadap hal
2.2.2. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan pemeliharaan kebersihan
diri.
2.2.3. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti kebersihan diri.
ORIENTASI
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaannya hari ini?kemarin kita sudah berdiskusi tentang tanda-tanda bersih,
apakah Ibu masih ingat tanda-tanda bersih tersebut, nah sekarang coba sebutkan! ”
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 5/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
3. Kontrak
“Bu, hari ini saya ingin bicara dengan Ibu tentang manfaat kebersihan bagi kesehatan,
bagaimana kalau kita bicara sekitar 10 menit. Dan bagaimana kalau kita berbicara di
halaman belakang saja ?”
KERJA
“Manfaat bersih itu supaya kita terhindar dari penyakit dan memberi perasaan yang segar dan
nyaman dan mencegah kerusakan gigi jika kita atau Ibu rajin menggosok gigi.”
“Bagaimana, Bu?apakah Ibu sudah mengerti? Nah sekarang coba Ibu sebutkan lagi!.”
“Bagus, berarti Ibu sudah mengerti, nah kalau begitu Ibu harus selalu menjaga kebersihan.”
TERMINASI
a. Subyektif
“Bu, besok saya datang lagi kesini, besok kita akan bicara tentang cara merawat diri.”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 6/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
A. PROSES KEPERAWATAN
Defisit Perawatan Diri, kebersihan diri dan pakaian/berhias berhubungan dengan kurangnya
- sikat gigi minimal dua kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur)
ORIENTASI
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaannya hari ini? Masih ingat tidak kebersihan itu apa, kenapa kita harus
menjaga kebersihan? ”
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 7/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
3. Kontrak
“Bu, hari ini saya ingin bicara dengan Ibu tentang cara merawat diri, mandi, gosok gigi,
KERJA
“Mandi, gosok gigi sebaiknya berapa kali sehari? Lalu kalau keramas sebaiknya berapa kali
seminggu? .”
“Lalu kalau sebelum makan, kita harus ngapain dulu dan kalau sesudah makan apa yang harus
dilakukan?”
TERMINASI
a. Subyektif
b. Obyektif
“Bu, besok saya datang lagi kesini, besok saya akan membantu Ibu untuk mandi, gosok gigi
dan keramas?”
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 8/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
Defisit Perawatan Diri, kebersihan diri dan pakaian/berhias berhubungan dengan kurangnya
3.1.1. Motivasi klien untuk mandi : ingatkan caranya, evaluasi hasilnya, dan beri umpan
balik; bimbing klien untuk bantuan minimal; jika hasilnya kurang, kaji hambatan yang
ada.
3.1.2. Bimbing klien untuk mandi : beri kesempatan klien untuk mendemonstrasikan cara
memelihara kebersihan diri yang benar; ingatkan dan anjurkan untuk mandi dua kali
sehari dengan menggunakan sabun; anjurkan klien untuk meningkatkan cara mandi
yang benar.
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 9/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
ORIENTASI
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Bu Marni, masih ingat tidak caranya merawat diri? Coba
3. Kontrak
“Bu, hari ini saya akan mengajari Ibu caranya mandi yang benar, bagaimana ? Kira-kira 15
KERJA
“Ibu sudah mandi atau belum, ini saya bawakan peralatan mandi. Ibu nanti saya ajarin cara
“Begini caranya.................... ”
“Bagus, nanti kalau mandi caranya seperti itu ya! Dan jangan lupa keramas.”
“Terus habis mandi, harus ganti baju, kemudian sisir rambut dan memakai bedak.”
TERMINASI
a. Subjektif
“Bagaimana setelah mandi tadi? Apakah Ibu sudah mengerti/bisa caranya mandi yang
benar ?”
b. Obyektif
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 10/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
“Baiklah, Ibu sudah tahu cara merawat diri, cara mandi yang benar, nah mulai sekarang Ibu
harus sudah bisa melakukannya sendiri. Nanti sore Ibu harus mandi sendiri memakai sabun
mandi, memakai alat mandi yang sudah saya beri tadi, ya !”
bersih dan rapi. Besok saya akan memeriksa, apakah Ibu sudah mandi atau belum. Dan
I. MASALAH UTAMA
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 11/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
1. Pengertian
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 12/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
1. Perkembangan
Sentuhan, perhatian, kehangatan dari keluarga yang
mengakibatkan individu menyendiri, kemampuan berhubungan
dengan klien tidak adekuat yang berakhir dengan menarik diri.
2. Harga diri rendah
3. Tanda dan gejala
Tanda gejala menarik diri dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain
1. Aspek fisik
1. Penampilan diri kurang.
2. Tidur kurang.
3. Keberanian kurang.
2. Aspek emosi
1. Bicara tidak jelas.
2. Merasa malu.
3. Mudah panik.
3. Aspek sosial
1. Duduk menyendiri
2. Tampak melamun
3. Tidak perduli lingkungan
4. Menghindar dari orang lain
4. Aspek intelektual
1. Merasa putus asa
2. Kurang percaya diri
4. Akibat
1. Resiko mencederai orang lain dan diri sendiri
1. Pengertian
Suatu keadaan dimana seorang individu melakukan suatu tindakan
yang dapat membahayakan keselamatan jiwanya maupun orang lain di
sekitarnya (Town send, 1994)
2. Penyebab
1. Halusinasi
2. Delusi
3. Tanda dan gejala
1. Adanya peningkatan aktifitas motorik
2. Perilaku aktif ataupun destruktif
3. Agresif
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 13/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan gangguan persepsi
sensori: Halusinasi dengar.
2. Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar berhubungan dengan adanya isolasi
sosial : menarik diri.
I. Diagnosa I . Resiko menciderai diri sensiri dan orang lain berhubungan dengan
gangguan sensori : Halusinasi dengar .
1. TUM : Klien tidak menciderai orang lain .
2. TUK : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
1. dengan kriteria hasil :
1. Ekspresi wajah bersahabat.
2. Menunjukkan rasa senang.
3. Ada kontak mata atau mau jabat tangan.
4. Mau menyebutkan nama.
5. Mau menyebut dan menjawab salam.
6. Mau duduk dan berdampingan dengan perawat.
7. Mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
2. Intervensi:
Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik.
1. Sapa klien dengan ramah baik secara verbal maupun non
verbal.
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 14/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 15/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 16/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
2. Intervensi:
1. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi
dan manfaat obat.
2. Anjurkan klien untuk minta sendiri obat pada perawat dan
merasakan manfaatnya.
3. Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat obat dan
efek samping obat yang dirasakan.
Rasional ; dengan mengetahui efek samping obat klien tahu apa yang
harus dilakukan setelah minum obat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boyd dan Nihart. 1998. Psichiatric Nursing & Contenporary Practice . I Edition .
Lippincot . Philadelphia .
2. Carpenito , Lynda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan . EGC. Jakarta .
3. Schultz dan Videback. 1998. Manual Psychiatric Nursing Care Plan . 5 th Edition .
Lippincott. Philadelphia .
4. Keliat , Budi Anna. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa . EGC. Jakarta.
6. Stuart
5. dan sundeen
Townsend . 1995. Buku
. 1995. Nursing Saku In
Diagnosis Keperawatan
Psychiatric Jiwa . Edisi
Nursing 3. EGC.Jakarta
a Pocket Guide For .
Care Plan Construction . Edisi 3 . EGC. Jakarta.
Categories: ASKEP JIWA
73 9Email 0Share 82
en_US askepKapukonlin
Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru
dari kapukonline.com GRATIS di inbox email anda:
Baca Juga :
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 17/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
ASKEP JIWA
Proses Keperawatan Gangguan Konsep Diri
Askep Jiwa Gangguan Konsep Diri
Askep / Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah
Askep Jiwa Depresi
A. MASALAH UTAMA
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 18/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
B. PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat
bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.
Konsep diri di definisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat
seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain
(Stuart & Sunden, 1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian individu
tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri
(Keliat, 1999).
Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak
bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung
harga diri rendah.
Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri
diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima
penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan,
mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain,
perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang
tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab personal,
ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus
mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :
1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang
mengancam.
2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana
individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran :
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 19/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional , yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan,
dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat
terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik
yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter,
pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi
tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang
tidak menghargai.
2. Kronik , yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama
D. POHON MASALAH
↓
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Core problem
↓
Berduka disfungsional
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 20/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional.
Tindakan :
Tindakan :
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis.
3. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Tindakan :
Tindakan :
1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan.
2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 21/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
Tindakan :
Tindakan :
1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien.
2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
4. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st edition.
Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.
2. Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
3. Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
4. Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition .
Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
5. Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa . Edisi 3. EGC: Jakarta.
6. Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for
Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC
Semoga artikel
bermanfaat anda Askep / Asuhan Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah ini
bagitentang
Read more:
http://www.kapukonline.com/2011/09/askepasuhankeperawatanjiwahargadirirend.html#ixzz1
nTN8UpDe
Masalah Utama.
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 22/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
Pengertian.
Manifestasi klinik waham yaitu berupa : klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya
(tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan
tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,
merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat
menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung
1. Penyebab.
Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah.
Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai
keinginan.
2. Akibat.
Akibat dari waham, klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang
ditandai dengan pikiran tidak realistic, flight of ideas, kehilangan asosiasi,
pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang kurang. Akibat yang lain
yang ditimbulkannya adalah beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 23/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
Diagnosa Keperawatan Waham
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 24/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 25/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 26/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 27/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
1. Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo. 2003
2. Keliat Budi A. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC. 1999
3. Tim Direktorat Keswa. Standart asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1.
Bandung: RSJP.2000
4. Townsend M.C. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri; pedoman untuk
pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC. 1998
5. NN..Pelatihan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa. Semarang. 20 ?22
Novembr 2004. unpublished
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 28/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
Read more: http://www.kapukonline.com/2009/12/askepjiwawaham.html#ixzz1nTNpqKZt
MASALAH UTAMA
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik :
rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia,
konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.
Depresi disebabkan
konstitusi, oleh banyak
faktor kepribadian faktor antara
pramorbid, lain
faktor : faktor
fisik, heriditer
faktor dan genetik,
psikobiologi, faktor faktor
neurologik,
faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya.
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 29/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan
adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor
pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai
lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
POHON MASALAH
Akibat
Core problem
Koping maladaptif
Penyebab
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 30/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
DIAGNOSA KEPERAWATAN
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 31/32
5/17/2018 AskepJiwaHalusinasiDengar -slidepdf.com
1. Tindakan:
1. Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri.
2. Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien
untuk mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang aman dan
terkunci.
3. Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien.
4. Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau
oleh peramat/petugas.
4. Klien dapat meningkatkan harga diri
1. Tindakan:
1. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi
keputusasaannya.
2. Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu.
3. Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal:
hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan).
5. Klien dapat menggunakan dukungan sosial
1. Tindakan:
1. Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-
orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung,
agama yang dianut).
2. Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu,
aktivitas keagamaan, kepercayaan agama).
3. Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka
agama).
6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
1. Tindakan:
1. Diskusikan tentang obat (nama, Data Obyektifsis, frekuensi,
efek dan efek samping minum obat).
2. Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien,
obat, Data Obyektifsis, cara, waktu).
3. Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang
dirasakan.
4. Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan
benar.
http://slidepdf.com/reader/full/askep-jiwa-halusinasi-dengar 32/32