DOSEN PENGAMPU:
OLEH KELOMPOK 3:
Hardiani (PO7120318051)
Siti Rahmadianti (PO7120318052)
Jesica Entjaurau (PO7120318052)
Sri Rahastrit (PO7120318060)
Arnela Darae (PO7120318061)
Siti Nurhalisa (PO7120318063)
Sri Wahyuni PO7120318066)
Indri Safitri (PO7120318067)
Zalzabilla (PO7120318068)
Dwi Saputri B. Bullah (PO7120318073)
Moh. Rian Hidayat (PO71203182)
2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk
untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya kami sekelompok
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari proses pembelajaran yang telah
dititipkan kepada kelompok kami. Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai
rintangan, namun dengan penuh kesabaran kami mencoba untuk menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini memuat tentang “Karsinoma Kulit,” tema yang akan dibahas di
makalah ini sengaja dipilih oleh Dosen Pengampu kami untuk kami pelajari lebih
dalam. Butuh waktu yang cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover.................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
2.1 Definisi.......................................................................................................3
2.2 Epidemiologi...............................................................................................3
2.4 Etiologi.......................................................................................................4
2.5 Patofisiologi................................................................................................5
2.9 Komplikasi..................................................................................................7
2.10 Penatalaksanaan........................................................................................8
2.11 Pencegahan...............................................................................................10
BAB IV Penutup
iii
4.1 Kesimpulan.................................................................................................21
Daftar Pustaka
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Karsinoma sel basal (BCC) atau basalioma adalah neoplasma maligna yang
berasal dari sel basal epidermis ataupun sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada
kulit yang berambut. BCC merupakan kanker kulit neomelanoma dengan insiden
tertinggi dan diharapkan akan terus meningkat dengan semakin meningkatnya radiasi
oleh UV di bumi. Biasanya terjadi pada daerah yang terekspos matahari meskipun
daerah yang tertutup juga meningkat risikonya. Hidung atau “daerah T“ pada wajah
merupakan tempat predileksi untuk terjadinya BCC.
Setiap tahun antara 900.000 dan 1,2 juta kasus baru kanker kulit non-
melanoma akan didiagnosis di Amerika Serikat. Ini terjadi peningkatan sekitar lebih
tinggi setengah juta setiap tahun daripada perkiraan sebelumnya. Berdasarkan hasil
statistik baru ini satu dari 5 penduduk Amerika akan mengalami kanker kulit jenis
non-melanoma dalam masa kehidupannya. Melanoma maligna yakni penyebab
kematian terbesar pada bentuk kanker kulit sedang mengalami peningkatan lebih
cepat dibandingkan dengan beberapa jenis kanker lainnya. Diperkirakan 32.000 kasus
baru akan didiagnosis per tahun atau sekitar 1 dari 105 penduduk orang Amerika akan
berkembang mengalami melanoma pada kehidupan mereka. Para ahli dari universitas
setuju bahwa alasan utama yang menjadi penyabab cepatnya peningkatan kasus
kanker kulit ini di Amerika serikat adalah kecintaan masyarakat Amerika dengan
matahari (berjemur). Selain adanya peningkatan ini, kanker kulit tetap menjadi salah
1
satu bentuk kanker yang paling dapat disembuhkan,dengan hanya sekitar 2.500 kasus
meninggal setiap tahunnya dengan jenis kanker kulit non-melanoma dan sekitar 6.900
meninggal per tahun karena kanker kulit melanoma.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat ditarik
adalah sebagai berikut.
1. Apa definisi dari karsinoma kulit?
2. Bagaimana epidemiologi karsinoma kulit?
3. Bagaimana stadium klinis karsinoma kulit?
4. Bagaimana etiologi karsinoma kulit?
5. Bagaimana patofisiologi karsinoma kulit?
6. Bagaimana manifestasi klinis karsinoma kulit?
7. Bagaimana pemeriksanaan penunjang karsinoma kulit?
8. Bagaimana pemeriksaan klinis karsinoma kulit?
9. Bagaimana komplikasi karsinoma kulit?
10. Bagaimana penatalaksanaan karsinoma kulit?
11. Bagaimana pencegahan karsinoma kulit?
12. Bagaimana asuhan keperawatan karsinoma kulit?
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Karsinoma sel basal (BCC) atau basalioma adalah neoplasma maligna yang
berasal dari sel basal epidermis ataupun sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada
kulit yang berambut (Manuaba, 2010).
Karsinoma sel basal merupakan suatu tumor ganas kulit yang berasal dari
pertumbuhan neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit (Harahap, 2000).
2.2 Epidemiologi
Setiap tahun antara 900.000 dan 1,2 juta kasus baru kanker kulit non-
melanoma akan didiagnosis di Amerika Serikat. Ini terjadi peningkatan sekitar lebih
tinggi setengah juta setiap tahun daripada perkiraan sebelumnya. Berdasarkan hasil
statistik baru ini satu dari 5 penduduk Amerika akan mengalami kanker kulit jenis
non-melanoma dalam masa kehidupannya. Melanoma maligna yakni penyebab
kematian terbesar pada bentuk kanker kulit sedang mengalami peningkatan lebih
cepat dibandingkan dengan beberapa jenis kanker lainnya. Diperkirakan 32.000 kasus
baru akan didiagnosis per tahun atau sekitar 1 dari 105 penduduk orang Amerika akan
berkembang mengalami melanoma pada kehidupan mereka. Para ahli dari universitas
setuju bahwa alasan utama yang menjadi penyabab cepatnya peningkatan kasus
kanker kulit ini di Amerika serikat adalah kecintaan masyarakat Amerika dengan
matahari (berjemur). Selain adanya peningkatan ini, kanker kulit tetap menjadi salah
satu bentuk kanker yang paling dapat disembuhkan,dengan hanya sekitar 2.500 kasus
meninggal setiap tahunnya dengan jenis kanker kulit non-melanoma dan sekitar 6.900
meninggal per tahun karena kanker kulit melanoma (Danielle, 2000).
3
IV (dermis retikuler) 60 – 70 2,50 – 3,99
V ( lemak subkutan ) 15 – 30 4,00 – 7,99
> 8,00
(Grace, 2006)
2.4 Etiologi
4
serta pitting di tangan dan kaki dan kelainan tulang belakang. pigmentosum
xeroderma menyebabkan kepekaan ekstrim untuk sinar matahari dan resiko
tinggi kanker kulit karena orang dengan kondisi ini memiliki kemampuan
sedikit atau tidak untuk memperbaiki kerusakan pada kulit dari sinar
ultraviolet.
2.5 Patofisiologi
Radiasi sinar ultraviolet adalah penyebab paling umum dari kanker kulit baik
yang melanoma maupun yang non melanoma. Berdasarkan percobaan yang dilakukan
oleh binatang, sinar ultraviolet dengan panjang gelombang yang paling efektif adalah
UVB. Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan dari UVB itu sendiri untuk
menembus kedalam lapisan ozon dan juga startum korneum yang akhirnya akan
diabsorbsi oleh DNA. Langkah pertama dari proses karsinogenik ini adalah
penginduksian DNA oleh photon UVB. Photon UVB ini biasanya akan diabsorbsi
pada 5 – 6 ikatan dobel dari pyrimidine, yang akan menyebabkan terbukanya ikatan
tersebut. Sebagai hasilnya akan terbentuk cyclobutane dimmer atau pyrimidine-
pyrimidone photoproduct. Keduanya menyebabkan struktur DNA yang abnormal.
Pada saat terjadi replikasi DNA, DNA polymerase sering salah memasukkan
cytosine yang telah rusak berseberangan dengan thymine. Mutasi ini muncul hanya
apabila cytosine berada berseberangan dengan thymine atau dengan cytosine yang
lain, yang merefleksikan sisi spesifik dimana photoproduct UV muncul. Dua gen
yang secara normal dapat mencegah terjadinya kanker akan tetapi menjadi tidak aktif
pada kanker kulit adalah PTCH dan P53. PTCH yang merupakan komponen dari jalur
signal seluler, bermutasi pada sekitar 90% dari BCC. Sedangkan P53 yang mengkode
regulator dari siklus sel dan kematian sel bermutasi bermutasi pada sekitar setengah
dari BCC dan lebih dari 90% SCC.
Aspek terpenting dari basalioma adalah bahwa kanker kulit ini terdiri dari sel
tumor epithelial berasal dari sel primitive selubung akar rambut sementara komponen
stroma menyerupai lapisan papilaris dermis dan terdiri dari kolagen, fibroblast dan
subtansia dasar yang sebagian besar berupa berbagai jenis glukosa aminoglikans
(GAGs). Kedua komponen ini saling ketergantungan sehingga tidak bisa berkembang
tanpa komponen yang lainnya. Hubungan ketergantungan ini sifatnya sangat unik, hal
inilah yang dapat menjelaskan mengapa basalioma sangat jarang bermetastase dan
mengapa pertumbuhan basalioma pada kultur sel dan jaringan sangat sulit terjadi. Hal
ini dikarenakan bolus metastase yang besar dengan komponen sel dan stroma
didalamnya sulit memasuki system limfatik ataupun system vascular. Dan inilah yang
5
membedakan antara basalioma dengan melanoma maligna dan karsinoma sel
skuamosa yang keduanya sering mengadakan metastase.
Dianggap berasal dari sel-sel pluripotensial (sel yang dapat berubah menjadi
sel-sel lain) yang ada pada stratum basalis epidermis atau lapisan follikuler. Sel ini
diproduksi sepanjang hidup kita dan membentuk kelenjar sebacea dan apokrin.
Tumor tumbuh dari epidermis dan muncul dibagian luar selubung akar rambut,
khususnya dan stem sel folikel rambut, tepat dibawah duktus glandula sebacea.
Sinar ultraviolet menginduksi mutasi pada gen suppressor tumor p53, yang
terletak pada kromosom 17p. Sebai tambahan mutasi gen suppressor tumor pada
lokus 9q22 yang menyebabkan sindrom nevoid basalioma, suatu keadaan autosomal
dominan ditandai dengan timbulnya basalioma secara dini. Mutasi pada gen supresi
tumor p53 ditemukan dalam hampir 50% kasus karsinoma sel basal secara sporadic.
Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher dan kulit
kepala. Adapun tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah benjolan yang agak
berkilat, kemerahan dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman,
kelainan seperti jaringan parut dan lecet/lika yang tidak sembuh-sembuh.
1. Foto polos ( X-ray ) terutama pada lesi BCC yang besar dan luas untuk
melihat adanya inflitrasi sel tumor pada tulang di bawahnya.
2. CT Scan untuk melihat luas destruksi tulang, operabilitas dan perencanaan
pembedahan.
1. Anamnesis
6
Dikeluhkan adanya lesi kulit seperti ‘’tahi lalat’’ yang berubah warnanya,
gatal, nyeri, berdarah, membesar atau timbul “tukak” atau ulkus. Kadang disebut
sebagai “borok” yang tidak sembuh-sembuh .
2. Pemeriksaan Fisik
Gambaran klinis dikenal sebagai ulkus Rodent, yaitu ulkus dengan satu sisi
berbentuk tidak rata, seakan –akan seperti gambaran “ gigitan rodent/tikus”.
Biasanya seperti adanya hiperpigmentasi pada bagian tepi dan ulkus di tengah.
2.9 Komplikasi
7
1. Sebuah risiko kekambuhan karsinoma basal. Sel umumnya kambuh.
Bahkan setelah pengobatan berhasil, mereka mungkin kambuh, sering di
tempat yang sama.
2. Peningkatan risiko jenis lain kanker kulit. Sebuah sejarah karsinoma sel
basal juga dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan jenis lain
kanker kulit, seperti karsinoma sel skuamosa dan melanoma.
3. Kanker yang menyebar di luar kulit. Langka, bentuk agresif karsinoma sel
basal dapat menyerang dan merusak otot di dekatnya, saraf dan tulang.
Sangat jarang, karsinoma sel basal dapat menyebar ke area lain dari
tubuh.
2.10 Penatalaksanaan
Metode berikut ini digunakan dalam pengobatan karsinoma sel basal (BCC) :
Tingkat obat untuk metode ini, baik yang dilakukan oleh dokter ahli bedah
plastik, dokter keluarga, atau dokter kulit benar-benar tergantung pada margin bedah.
Ketika margin bedah standar diterapkan (biasanya 4 mm atau lebih), tingkat
kesembuhan tinggi dapat dicapai dengan eksisi standar dermatoscope A dapat
membantu ahli bedah yang berpengalaman dapat mengidentifikasi tumor tidak bisa
dilihat oleh mata telanjang. Semakin sempit margin bedah ( terlihat kulit dengan
tumor yang bebas dibuang ) semakin tinggi tingkat kekambuhan. Kelemahan dengan
eksisi bedah standar adalah tingkat kekambuhan tinggi kanker sel basal dari wajah,
terutama di sekitar kelopak mata, hidung, dan struktur wajah. Sebuah diagram pada
halaman 33 dari publikasi NCCN menunjukkan daerah risiko tinggi kambuh karena
kebanyakan wajah dengan pengecualian pada pipi pusat dan dahi atas) menggunakan
bagian histologi yang dibekukan.
Mohs pembedahan (atau Mohs operasi mikrografi) adalah prosedur rawat jalan di
mana tumor pembedahan dipotong dan kemudian segera diperiksa di bawah
8
mikroskop. Ini adalah bentuk pengolahan patologi yang disebut CCPDMA. Hal ini
diklaim memiliki tingkat penyembuhan tertinggi 97% menjadi 99,8% oleh beberapa
individu. Dasar dan ujung-ujungnya mikroskopis diperiksa untuk memverifikasi
margin yang cukup sebelum bedah perbaikan situs. Jika margin tidak cukup, lebih
akan dihapus dari pasien sampai margin yang cukup. Hal ini juga digunakan untuk
karsinoma sel skuamosa, namun, tingkat penyembuhan tidak setinggi operasi Mohs
untuk karsinoma sel basal.
3. Kemoterapi
4. Imunoterapi
5. Radiasi
Terapi radiasi yang sesuai untuk semua bentuk BCC sebagai dosis memadai
akan memberantas penyakit tersebut. Terapi radiasi dapat disampaikan baik sebagai
sinar radioterapi eksternal atau sebagai brachytherapy (radioterapi internal).
Meskipun radioterapi umumnya digunakan pada pasien yang lebih tua yang tidak
kandidat untuk operasi, itu juga digunakan dalam kasus-kasus di mana eksisi bedah
akan menodai atau sulit untuk merekonstruksi (terutama pada ujung hidung, dan rims
lubang hidung). pengobatan Radiasi sering mengambil sesedikit 5 kunjungan ke
sebanyak 25 kunjungan untuk terapi radiasi. Biasanya, kunjungan lebih dijadwalkan
untuk terapi, komplikasi kurang atau kerusakan yang dilakukan terhadap jaringan
normal yang mendukung tumor. Cure rate bisa setinggi 95% untuk tumor kecil, atau
serendah 80% untuk tumor yang besar. Biasanya, tumor berulang setelah radiasi
diperlakukan dengan operasi, dan tidak dengan radiasi. perlakuan radiasi lebih lanjut
lebih lanjut akan merusak jaringan normal, dan tumor mungkin resisten terhadap
radiasi lebih lanjut.
9
6. Terapi Photodynamic
7. Cryosurgery
Cryosurgery adalah suatu modalitas tua untuk pengobatan kanker kulit banyak.
Ketika akurat digunakan dengan probe temperatur dan instrumen cryotherapy, dapat
menghasilkan angka kesembuhan sangat baik. Kekurangan termasuk kurangnya
kontrol margin, nekrosis jaringan, atas atau di bawah pengobatan tumor, dan waktu
pemulihan yang lama. Beberapa buku diterbitkan pada terapi, dan beberapa dokter
masih menerapkan perlakuan untuk pasien tertentu.
EDC dilakukan dengan menggunakan pisau bulat, atau kuret, untuk mengikis
pergi kanker lembut. Kulit kemudian dibakar dengan arus listrik. Hal ini semakin
melembutkan kulit, memungkinkan untuk pisau untuk memotong lebih dalam dengan
lapisan berikutnya kuretase. Siklus ini berulang, dengan margin keamanan kuretase
kulit normal di sekitar tumor terlihat. Siklus ini diulang 3 sampai 5 kali, dan margin
kulit bebas diperlakukan biasanya 4 sampai 6 mm. Cure rate sangat banyak
digunakan tergantung pada ukuran dan jenis tumor.
2.11 Pencegahan
10
11
BAB III
A. Pengkajian
1. Biodata Pasien
a. Data Demografi
c. Faktor Lingkungan
Pola makan biasa dan masukan cairan, tipe makanan dan cairan,
peningkatan/penurunan berat badan, nafsu makan, pilihan makanan.
12
Penglihatan, perasa, pembau, kemampuan bahasa, belajar, ingatan dan
pembuatan keputusan.
Persepsi klien tantang pola hubungan, persepsi klien tentang peran dan
tanggung jawab.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut bersih atau kotor, warna rambut, ada lesi atau tidak
c. Hidung
Lubang hidung sama besar atau tidak, sekitar hidung kotor atau bersih,
ada polip atau tidak.
13
d. Mulut
e. Kulit
Inspeksi : ada perubahan warna atau tidak, ada lesi, warna lesi, luas lesi,
banyak area yang terkena
Palpasi : kering atau lembab, halus atau kasar, nyeri atau tidak saat
ditekan, teraba hangat atau dingin, acral dingin atau panas.
f. Dada/jantung/paru
Paru-paru :
Jantung :
g. Perut
h. Genitalia
14
Apakah terpasang kateter atau tidak, bersih atau tidak.
i. Extremitas
B. Diagnosa Keperawatan
C. Rencana Keperawatan
a. Batasan karakteristik :
b. Kriteria hasil :
15
2) Intervensi : Jangan gosok area yang terpajan kanker.
a. Batasan Karakteristik :
b. Kreteria Hasil :
16
4) Intervensi : diskusikan pilihan untuk rekontrusi dan cara-cara
untuk membuat penampilan yang kurang ini menjadi menarik
misal ; dengan tata rias dan sebagainya.
a. Batasan karakteristik :
b. Kriteria hasil :
17
4) Intervensi : Bantu pasien dalam mengidentifikasi respons positif
dari orang lain.
a. Batasan karakteristik :
b. Kriteria hasil :
18
3) Intervensi :Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada
pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
a. Batasan karakteristik :
b. Kriteria hasil :
19
1) Intervensi : beritahu kapan penbedahan/terapi radiasi akan
dilakukan.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC.
Grace, Pierce A. & Neil R. Borley. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta : PT
Gelora Aksara Pratama.
http://www.news-medical.net/health/Skin-Cancer-(Indonesian).aspx
http://www.mayoclinic.com/health/basal-cell-carcinoma
22