Disusun Oleh :
(……………………………….) (………….……………….)
Dermatitis eksfoliatif
Mengaktifkan sel T
Menginduksikan sel B
Produksi Ig E
Defisit Volume
Gangguan Gangguan LESI
Cairan
rasa pola istirahat
nyaman : tidur
Gatal Epidermis Tebal
Gangguan Integritas
Gangguan Citra Tubuh Gangguan Rasa Kulit
nyaman : Nyeri
6. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Brunner & Suddarth (2013), pemeriksaan diagnostic yang dapat
dilakukan adalah :
a. Biopsi kulit, sangat diperlukan dan harus dilakukan dalam 2 daerah yang
terpisah.
b. Hitung darah lengkap, profil kimia dan radiograf toraks dapat bermanfaat.
c. Pemeriksaan darah tepi untuk sel Sezary mungkin diperlukan.
d. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan eusinofilia pada dermatitis
exfoliativa oleh karena dermatitis atopik.
e. Gambaran lainnya adalah sedimen yang meningkat, turunnya albumin
serum dan globulin serum yang relatif meningkat, serta tanda disfungsi
kegagalan jantung dan intestinal (tidak spesifik).
7. Penatalaksanaan
a. Medis
Menurut Mansjoer, Arief. M (2013). Penatalaksanan medis
dermatitis eksfoliatif adalah sebagai berikut :
1. Diet tinggi protein.
2. Sistemik
Golongan 1 : kortikosteroid (prednison 3-4x10mg).
Penyembuhan beberapa hari sampai beberapa minggu.
Golongan 2 : kortikosteroid (prednison 4x10-15 mg). Bila
terjadi akibat pengobatan dengan ter pada psoriasis,obat harus
dihentikan. Penyembuhan terjadi dalam beberapa minggu
sampai beberapa bulan.
3. Penyakit Leiner : kortikosteroid (prednison 3 x 1-2 mg ).
4. Sindrom Sezary : kortikosteroid (prednison 30 mg ) dan sitostatik
(klorambusil 2-6 mg ).
5. Topikal : salep lanolin 10%.
b. Keperawatan
Menurut Brunner & Sudarth (2013), penanganan dermatitis
eksfoliatif meliputi :
1. Rawat pasien dan lakukan tirah baring.
2. Pertahankan suhu ruangan yang nyaman karena control
termoregulasi pasien abnormal.
3. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit misalnya kehilangan
air dan protein dari permukaan kulit yang jumlahnya cukup banyak.
4. Lakukan pengkajian keperawatan untuk mendeteksi terjadinya
infeksi.
5. Berikan antibiotic yang diresepkan berdasarkan pada hasil
pemeriksaan kultur dan sensitivitas.
6. Amati tanda dan gejala gagal jantung kongestif.
7. Kaji terhadap hipotermia karena peningkatan aliran darah menjadi
dua kali lipat dengan meningkatnya air.
8. Berikan steroid parenteral atau oral yang diresepkan saat penyakit
tidak terkontrol dengan terapi yang lebih konservatif.
9. Nasihatkan untuk menghindari semua iritan, terutama obat-obatan
yang menjadi penyebab.
4) Tanda-tanda Vital :
TD: Normal / meningkat sesuai usia (110/65-130/85 mmHg)
Nadi: normal / meningkat sesuai usia (60-100x/menit)
RR: normal (12-24x/menit)
Suhu: dapat meningkat dan menurun akibat dari termoregulasi suhu
yang abnormal
5) ADL
a) Nutrisi : Normal atau dapat terjadi penurunan nafsu makan.
b) Aktifitas : Aktivitas terganggu dengan terjadinya gatal-gatal,
atau bahkan karena nyeri.
c) Istirahat tidur : Gangguan kenyamanan secara umum, rasa gatal
dapat memempengaruhi dan mengganggu istirahat/ tidur.
d) Eliminasi : Pada umumnya normal tidak terdapat gangguan pada
proses eliminasi.
e) Personal hygiene : Umumnya pada tinea kapitis ini kebersihanya
buruk,lingkungan yang kotor dan panas.
6) Head to toe
a) Kepala : bila kulit kepala sudah terkena dapat terjadi alopesia.
b) Mata : konjungtiva merah muda.
c) Telinga : simetris, tidak ada serumen.
d) Hidung : tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan.
e) Mulut: dapat juga lesi terdapat di mulut jika mengenai
membrane mukosa terutama yang disebabkan oleh obat.
f) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, JVP, dan kelenjar
tiroid.
g) Thorax:
Paru
Inspeksi : bentuk normal, pengembangan dada simetris,
tidak ada retraksi dinding dada, terdapat skuama pada
lapang dada.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : sonor seluruh lapang pandang.
Auskultasi : pernafasan vesikuler, tidak ada bunyi nafas
tambahan (whezzing atau ronkhi).
Jantung
Inspeksi : tidak ada pulsasi ictus cordis
Palpasi : adanya ictus kordis (ICS 4/ICS5)
Perkusi : batas jantung kanan atas: ICS II LPS dextra,
batas jantung kanan bawah : ICS V LPS dextra, batas
jantung kiri atas: ICS II LMC sinistra, batas jantung kiri
bawah : ICS VI LAA sinistra.
Auskultasi : BJ 1 di ICS V dan BJ 2 di ICS II, bunyi
tunggal, adakah bunyi jantung abnormal.
h) Abdomen:
Inspeksi : terdapat skuama
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara perut tympani
i) Ekstremitas / integumen : kulit periorbital mengalami inflamasi
dan edema pada keadaan kronis, terjadi gangguan pigmentasi,
adanya eritema, pengelupasan kulit, sisik halus dan skuama.
Pada kuku dapat lepas. Pada dermatitis eksfoliatif skuama bisa
dijumpai pada seluruh permukaan kulit pada tubuh.
j) Genetalia : biasanya tidak ada kelainan genitalia
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan eksfoliasi dan respon
peradangan.
b. Gangguan rasa nyaman : Gatal berhubungan dengan pruritus.
c. Gangguan konsep diri : Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan
penampilan diri sekunder akibat penyakit.
3. Rencana Keperawatan
No Diagnosa/ Masalah Rencana Keperawatn
NOC NIC
. Kolaborasi
1 Gangguan integritas Setelah dilakukan 1. Kaji adanya
kulit berhubungan tindakan keperawatan kemerahan.
dengan eksfoliasi / diharapkan tidak terjadi 2. Ajarkan
adanya lesi kerusakan integritas kulit, perawatan luka,
DS : Biasanya pasien akan memperoleh termasuk tanda dan
pasien mengatakan kembali integritas kulit gejala infeksi pada
gatal pada kulitnya seperti hidrasi yang baik; keluarga pasien.
DO : dan penurunan inflamasi; 3. Ajarkan
a. Gangguan pada dan mengatakan gatal anggota keluarga/
permukaan kulit berkurang, dengan KH : pemberi asuhan tentang
(epidermis). a. Pasien menunjukkan tanda kerusakan
b. Kerusakan pada integritas jaringan : kulit,jika di perlukan.
lapisan kulit kulit dan membran 4. Konsultasika
(dermis). mukosa tidak ada n pada ahli gizi tentang
c. Eritema. gangguan, terbebas makanan tinggi protein,
d. Terdapat dari adanya lesi. mineral, kalori dan
skuama. b. Pasien / keluarga vitamin.
menunjukkan rutinitas 5. Kolaborasi
perawatan kulit yang dengan dokter yaitu
optimal. pemberian
kortikosteroid topical.
Wolff, K and Johnson, R.A. 2013. Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of
General Dermatology 6th Edition. New York : McGraw-Hill.