PENDAHULUAN
sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu.1
masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Aborsi
merupakan salah satu penyebab kematian ibu, dimana muncul dalam bentuk
Angka aborsi tak aman di dunia diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 20 juta
kasus, 26% dari jumlah tersebut tergolong legal dan lebih 70.000 aborsi tak aman di
negara berkembang berakhir dengan kematian ibu. Adapun fakta mengenai aborsi
tidak aman di indonesia, diperkirakan rata-rata per tahun sebanyak 2 juta kasus,
aborsi per 1000 perempuan usia 15-49 tahun, atau 43 aborsi per 100 kelahiran hidup,
sekitar 100-500 negara adalah adanya larangan aborsi dengan alasan apapun di
1
indonesia, sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
pasal 346-3497 dan Undang-Undang Kesehatan nomor 23/1992 pasal 15 ayat 1 dan
2.4
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Aborsi
sebelum fetus dapat hidup sendiri di luar kandungan. Batasan umur kandungan 28
minggu dan berat badan fetus yang keluar kurang dari 1000 gram.2,5 Definisi ini
sekarang telah berubah sehingga lama kehamilan untuk istilah aborsi adalah kurang
Klasifikasi aborsi
perlakuan tenaga medis, melalui operasi atau penggunaan RU486 atau beberapa
terapi lainnya.
aborsi:5
3
2. Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang
cacat.
lain.
Metode-Metode Aborsi
Trimester Pertama :
Pada 1-3 bulan pertama dalam kehidupan janin, aborsi dilakukan dengan
metode penyedotan. Teknik inilah yang paling banyak dilakukan untuk kehamilan
usia dini. Mesin penyedot bertenaga kuat dengan ujung tajam dimasukkan ke dalam
rahim lewat mulut rahim yang sengaja dimekarkan. Penyedotan ini mengakibatkan
tubuh bayi berantakan dan menarik ari-ari (plasenta) dari dinding rahim. Hasil
penyedotan berupa darah, cairan ketuban, bagian-bagian plasenta dan tubuh janin
terkumpul dalam botol yang dihubungkan dengan alat penyedot ini. Ketelitian dan
4
kehati-hatian dalam menjalani metode ini sangat perlu dijaga guna menghindari
robeknya rahim akibat salah sedot yang dapat mengakibatkan pendarahan hebat yang
dengan mudahnya jika masih ada sisa-sisa plasenta atau bagian dari janin yang
tertinggal di dalam rahim. Hal inilah yang paling sering terjadi yang dikenal dengan
komplikasi paska-aborsi.
Dalam teknik ini, mulut rahim dibuka atau dimekarkan dengan paksa untuk
memasukkan pisau baja yang tajam. Bagian tubuh janin dipotong berkeping-keping
dan diangkat, sedangkan plasenta dikerok dari dinding rahim. Darah yang hilang
penyedotan. Begitu juga dengan perobekan rahim dan radang paling sering terjadi.
Metode ini tidak sama dengan metode D&C yang dilakukan pada wanita-wanita
menstruasi, dsb). Komplikasi yang sering terjadi antara lain robeknya dinding rahim
3. PIL RU 486
menginduksi kehamilan usia 5-9 minggu. Di Amerika Serikat, prosedur ini dijalani
dengan pengawasan ketat dari klinik aborsi yang mengharuskan kunjungan sedikitnya
3 kali ke klinik tersebut. Pada kunjungan pertama, wanita hamil tersebut diperiksa
5
dengan seksama. Jika tidak ditemukan kontra-indikasi (seperti perokok berat,
penyakit asma, darah tinggi, kegemukan, dll) yang malah dapat mengakibatkan
vital untuk menjaga jalur nutrisi ke plasenta tetap lancar. Karena pemblokiran ini,
maka janin tidak mendapatkan makanannya lagi dan menjadi kelaparan. Pada
kunjungan kedua, yaitu 36-48 jam setelah kunjungan pertama, wanita hamil ini
terjadinya kontraksi rahim dan membuat janin terlepas dari rahim. Kebanyakan
wanita mengeluarkan isi rahimnya itu dalam 4 jam saat menunggu di klinik, tetapi
30% dari mereka mengalami hal ini di rumah, di tempat kerja, di kendaraan umum,
atau di tempat-tempat lainnya, ada juga yang perlu menunggu hingga 5 hari
kandungan, untuk mengetahui apakah aborsi telah berlangsung. Jika belum, maka
operasi perlu dilakukan (5-10 persen dari seluruh kasus). Ada beberapa kasus serius
dari penggunaan RU 486, seperti aborsi yang tidak terjadi hingga 44 hari kemudian,
1995. Seorang wanita diketahui hampir meninggal setelah kehilangan separuh dari
volume darahnya dan akhirnya memerlukan operasi darurat. Efek jangka panjang dari
6
RU 486 belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa alasan yang dapat dipercaya
adalah proses yang sangat sederhana dan mudah. Cukup menelan pil dan semuanya
selesai.
Pil aborsi RU-486, sejauh ini hanya bisa didapatkan di klinik dan rumahsakit.
Namun kelompok pro-aborsi menghendaki obat ini bisa disediakan dengan bebas di
rumah-rumah.
Prosedur dengan MTX sama dengan RU 486, hanya saja obat ini disuntikkan
ke dalam badan. MTX pada mulanya digunakan untuk menekan pertumbuhan pesat
sel-sel, seperti pada kasus kanker, dengan menetralisir asam folat yang berguna untuk
selaput yang menyelubungi embrio yang juga merupakan cikal bakal plasenta.
Trophoblastoid tidak saja berfungsi sebagai 'sistim penyanggah hidup' untuk janin
yang sedang berkembang, mengambil oksigen dan nutrisi dari darah calon ibu serta
7
membuang karbondioksida dan produk-produk buangan lainnya, tetapi juga
pada corpus luteum untuk terus memproduksi hormon progesteron yang berguna
dan menyuburkan pertumbuhan janin, dan karena kekurangan nutrisi, maka janin
menjadi mati. 3-7 hari kemudian, tablet misoprostol dimasukkan ke dalam kelamin
wanita hamil itu untuk memicu terlepasnya janin dari rahim. Terkadang, hal ini
terjadi beberapa jam setelah masuknya misoprostol, tetapi sering juga terjadi perlunya
penambahan dosis misoprostol. Hal ini membuat cara aborsi dengan menggunakan
kasus), bahkan terjadi pendarahan hebat. Sedangkan janin dapat gugur kapan saja - di
rumah, di dalam bis umum, di tempat kerja, di supermarket, dsb. Wanita yang
kedapatan masih mengandung pada kunjungan ke klinik aborsi selanjutnya, mau tak
mau harus menjalani operasi untuk mengeluarkan janin itu. Bahkan dokter-dokter
yang bekerja di klinik aborsi seringkali enggan untuk memberikan suntikan MTX
karena MTX sebenarnya adalah racun dan efek samping yang terjadi terkadang tak
dapat diprediksi.
Efek samping yang tercatat dalam studi kasus adalah sakit kepala, rasa sakit,
diare, penglihatan yang menjadi kabur, dan yang lebih serius adalah depresi sumsum
tulang belakang, kekuragan darah, kerusakan fungsi hati, dan sakit paru-paru. Dalam
8
bungkus MTX, pabrik pembuat menuliskan peringatan keras bahwa MTX memang
berguna untuk pengobatan kanker, beberapa kasus artritis dan psoriasis, "kematian
pernah dilaporkan pada orang yang menggunakan MTX", dan pabrik itu
menyarankan agar hanya para dokter yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan
tentang terapi antimetabolik saja yang boleh menggunakan MTX. Meski para dokter
aborsi yang menggunakan MTX menepis efek-efek samping MTX dan mengatakan
MTX dosis rendah baik untuk digunakan dalam proses aborsi, dokter-dokter aborsi
lainnya tidak setuju, karena pada paket injeksi yang digunakan untuk aborsi juga
tertera peringatan bahaya racun walau MTX digunakan dalam dosis rendah.
Trimester Kedua:
Metode ini digunakan untuk membuang janin hingga usia 24 minggu. Metode
ini sejenis dengan D&C, hanya dalam D&E digunakan tang penjepit (forsep) dengan
ujung pisau tajam untuk merobek-robek janin. Hal ini dilakukan berulang-ulang
hingga seluruh tubuh janin dikeluarkan dari rahim. Karena pada usia kehamilan ini
tengkorak janin sudah mengeras, maka tengkorak ini perlu dihancurkan supaya dapat
tulang-tulang yang runcing mungkin dapat menusuk dinding rahim dan menimbulkan
luka rahim. Pendarahan mungkin juga terjadi. Dr. Warren Hern dari Boulder,
Colorado, Amerika Serikat, seorang dokter aborsi yang sering melakukan D&E
mengatakan, hal ini sering membuat masalah bagi karyawan klinik dan menimbulkan
kekuatiran akan efek D&E pada wanita yang menjalani aborsi. Dokter Hern juga
9
melihat trauma yang terjadi pada para dokter yang melakukan aborsi, ia mengatakan,
"tidak dapat disangkal lagi, penghancuran terjadi di depan mata kita sendiri.
Caranya ialah dengan meracuni air ketuban. Teknik ini digunakan saat
kandungan berusia 16 minggu, saat air ketuban sudah cukup melingkupi janin. Jarum
dikeluarkan, diganti dengan larutan konsentrasi garam. Janin yang sudah mulai
bernafas, menelan garam dan teracuni. Larutan kimia ini juga membuat kulit janin
terbakar dan memburuk. Biasanya, setelah kira-kira satu jam, janin akan mati. Kira-
kira 33-35 jam setelah suntikan larutan garam itu bekerja, si wanita hamil itu akan
melahirkan anak yang telah mati dengan kulit hitam karena terbakar. Kira-kira 97%
dari wanita yang memilih aborsi dengan cara ini melahirkan anaknya 72 jam setelah
suntikan diberikan. Suntikan larutan garam ini juga memberikan efek samping pada
tak terkendali diseluruh tubuh), juga dapat menimbulkan pendarahan hebat dan efek
samping serius pada sistim syaraf sentral. Serangan jantung mendadak, koma, atau
kematian mungkin juga dihasilkan oleh suntikan saline lewat sistim pembuluh darah.
3. Urea
Karena bahaya penggunaan saline, maka suntikan lain yang biasa dipakai
adalah hipersomolar urea, walau metode ini kurang efektif dan biasanya harus
dibarengi dengan asupan hormon oxytocin atau prostaglandin agar dapat mencapai
10
hasil maksimal. Gagal aborsi atau tidak tuntasnya aborsi sering terjadi dalam
teknik suntikan aborsi lainnya, efek samping yang sering ditemui adalah pusing-
pusing atau muntah-muntah. Masalah umum dalam aborsi pada trimester kedua
adalah perlukaan rahim, yang berkisar dari perlukaan kecil hingga perobekan rahim.
dinding rahim.
4.Prostaglandin
Prostaglandin merupakan hormon yang diproduksi secara alami oleh tubuh dalam
proses melahirkan. Injeksi dari konsentrasi buatan hormon ini ke dalam air ketuban
waktunya dan tidak mempunyai kemungkinan untuk hidup sama sekali. Sering juga
garam atau racun lainnya diinjeksi terlebih dahulu ke cairan ketuban untuk
memastikan bahwa janin akan lahir dalam keadaan mati, karena tak jarang terjadi
janin lolos dari trauma melahirkan secara paksa ini dan keluar dalam keadaan hidup.
Efek samping penggunaan prostaglandin tiruan ini adalah bagian dari ari-ari yang
tertinggal karena tidak luruh dengan sempurna, trauma rahim karena dipaksa
Metode ini sama seperti melahirkan secara normal, karena janin dikeluarkan lewat
jalan lahir. Aborsi ini dilakukan pada wanita dengan usia kehamilan 20-32 minggu,
mungkin juga lebih tua dari itu. Dengan bantuan alat USG, forsep (tang penjepit)
11
dimasukkan ke dalam rahim, lalu janin ditangkap dengan forsep itu. Tubuh janin
ditarik keluar dari jalan lahir (kecuali kepalanya). Pada saat ini, janin masih dalam
keadaan hidup. Lalu, gunting dimasukkan ke dalam jalan lahir untuk menusuk kepala
bayi itu agar terjadi lubang yang cukup besar. Setela itu, kateter penyedot
dimasukkan untuk menyedot keluar otak bayi. Kepala yang hancur lalu dikeluarkan
dari dalam rahim bersamaan dengan tubuh janin yang lebih dahulu ditarik keluar.
Sejenis dengan metode operasi caesar, metode ini digunakan jika cairan kimia yang
dan rahim. Bayi beserta ari-ari serta cairan ketuban dikeluarkan. Terkadang, bayi
bagaimana, kapan dan siapa yang membunuh bayi ini? Metode ini memiliki resiko
tertinggi untuk kesehatan wanita, karena ada kemungkinan terjadi perobekan rahim.
Dalam 2 tahun pertama legalisasi aborsi di kota New York, tercatat 271,2 kematian
Abortus telah dilakukan oleh manusia berabad-abad, tetapi selama itu belum
ada undang-undang yang mengatur mengenai tindakan abortus. Ada 3 aturan abortus
alasan apapun, abortus adalah tindakan melanggar hukum. Sampai saat ini
masih diterapkan.
12
2. Undang-Undang RI No.7 Tahun 1984 tentang pengesahan konvensi
tindakan pengguguran kandungan. Bahkan sejak awal seseorang yang akan men
jalani profesi dokter secara resmi disumpah dengan sumpah dokter indonesia
Dari pasal 299, pasal 346, pasal 347, pasal 348, pasal 349, dan pasal 535
2. Seseorang yang sengaja melakukan abortus terhadap ibu hamil, dengan tanpa
persetujuan ibu hamil tersebut diancam hukuman 12 tahun, dan jika ibu hamil
3. Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun penjara
dan bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun penjara.
13
4. Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus tersebut seorang
praktek dicabut.
Selain KUHP, abortus buatan yang ilegal juga diatur dalam Undang-undang
Pasal 80: barang siapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap
ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15
ayat (1) dan ayat (2), dipidana dengan penajar paling lama 15 tahun pidana dan denda
14
BAB III
KASUS
Kasus I :
Seorang Wanita umur 18 Tahun, hamil dengan usia kehamilan yang belum jelas.
Kasus II :
Ibu Nuri usia 39 tahun sudah memiliki dua orang anak, selama ini ibu tersebut
menggunakan kontrasepsi oral. Ternyata pada suatu saat ibu tersebut hamil. Dengan
alasan ekonomi yang belum mapan dan ibu tersebut merasa repot dengan dua anak
Kasus III :
Miyabi seorang bintang film porno ternyata hamil 2 bulan, sebelumnya miyabi sudah
pernah melakukan aborsi sebanyak dua kali. Miyabi bermaksud untuk meminta
15
Kasus IV :
Melati seorang TKW pulang ke Indonesia dan mendapati dirinya hamil karena
Kasus V :
16
BAB IV
ANALISIS KASUS
Kasus I
besar, namun bagi sebagian diantara mereka merupakan kondisi yang mengerikan.
Salah satu penyebab keadaan ini adalah ketidaksanggupan atau ketidakrelaan untuk
menanggung konsekuensi dari kehamilan tersebut, tentu diantara penyebab itu adalah
faktor kebutuhan hidup yang akan bertambah besar, apalagi di jaman yang serba sulit
dan mahal seperti sekarang ini. Belum lagi kerepotan yang akan dialami oleh orang
tua terutama istri dalam proses tumbuh kembang si anak. Karena itu, setiap
kehamilan yang tidak direncanakan apakah itu terjadi pada pasangan suami-istri yang
sudah resmi menikah ataupun bila itu terjadi pada remaja putri yang belum bersuami,
perlu diberi perhatian yang serius dan diupayakan jalan keluar terbaik, agar beban
seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia
“tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang.” Ini adalah informasi yang
sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan
karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Ada 2 macam risiko
17
Risiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko
yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku Facts of Life
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya
- Kelainan pada placenta/ ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat
pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
18
Risiko kesehatan mental
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki risiko tinggi dari segi
kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak
(Sindrom Paska Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological
(1994).
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal
seperti berikut:
Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan
dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya.
Komplikasi medis yang dapat timbul pada ibu akibat tindakan aborsi
Perforasi
19
Dalam melakukan dilatasi dan kerokan harus diingat bahwa selalu ada
peritoneum, ke ligamentum latum, atau ke kandung kencing. Oleh sebab itu, letak
uterus harus ditetapkan lebih dahulu dengan seksama pada awal tindakan, dan pada
dilatasi serviks tidak boleh digunakan tekanan berlebihan. Kerokan kuret dimasukkan
dengan hati-hati, akan tetapi penarikan kuret ke luar dapat dilakukan dengan tekanan
yang lebih besar. Bahaya perforasi ialah perdarahan dan peritonitis. Apabila terjadi
perforasi atau diduga terjadi peristiwa itu, penderita harus diawasi dengan seksama
dengan mengamati keadaan umum, nadi, tekanan darah, kenaikan suhu, turunnya
hemoglobin, dan keadaan perut bawah. Jika keadaan meragukan atau ada tanda-tanda
Apabila jaringan serviks keras dan dilatasi dipaksakan maka dapat timbul
sobekan pada serviks uteri yang perlu dijahit. Apabila terjadi luka pada ostium uteri
internum, maka akibat yang segera timbul ialah perdarahan yang memerlukan
pemasangan tampon pada serviks dan vagina. Akibat jangka panjang ialah
20
karena hal itu dapat mengakibatkan terjadinya perlekatan dinding kavum uteri di
beberapa tempat. Sebaiknya kerokan dihentikan pada suatu tempat apabila pada suatu
Perdarahan
Kerokan pada kehamilan yang sudah agak tua atau pada mola hidatidosa
terdapat bahaya perdarahan. Oleh sebab itu, jika perlu hendaknya dilakukan transfusi
darah dan sesudah itu, dimasukkan tampon kasa ke dalam uterus dan vagina.
Infeksi
Apabila syarat asepsis dan antisepsis tidak diindahkan, maka bahaya infeksi
sangat besar. Infeksi kandungan yang terjadi dapat menyebar ke seluruh peredaran
kriminalis antara lain infeksi pada saluran telur. Akibatnya, sangat mungkin tidak bisa
Lain-lain
Komplikasi yang dapat timbul dengan segera pada pemberian NaCl hipertonik
adalah apabila larutan garam masuk ke dalam rongga peritoneum atau ke dalam
21
ditimbulkan pada pemberian prostaglandin antara lain panas, rasa enek, muntah, dan
diare.
Sesuai dengan tujuan dari abortus itu sendiri yaitu ingin mengakhiri
kehamilan, maka nasib janin pada kasus abortus provokatus kriminalis sebagian besar
meninggal. Kalaupun bisa hidup, itu berarti tindakan abortus gagal dilakukan dan
janin kemungkinan besar mengalami cacat fisik. Secara garis besar tindakan abortus
sangat berbahaya bagi ibu dan juga janin yaitu bisa menyebabkan kematian pada
keduanya.
tersembunyi. Dipandang dari sudut agama, jelas aborsi sama sekali tidak
harus tetap berpegang teguh pada etik kedokteran Primum non nocere — pertama-
Setiap manusia termasuk yang belum lahir memiliki hak untuk hidup, dan hak
seseorang untuk hidup merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia. Sel telur dan
sperma masing-masing memang memiliki kehidupan, tapi itu sama sekali bukan
kehidupan manusiawi. Kehidupan manusiawi baru terjadi pada saat pembuahan, yaitu
pada embryo. Apapun bentuknya, apabila merupakan hasil pembuahan sel telur dan
sperma, itu adalah suatu bentuk kehidupan baru dan punya hak yang suci untuk tetap
hidup. Tidak peduli janin yang dikandung itu normal atau cacat.
22
Tindakan terbaik bagi Si Mawar adalah melanjutkan kehamilannya.
apakah janin yang dikandungnya harus diaborsi atau tidak. Tim medis/ dokter harus
karena masalah finansial maka orangtua kedua pihak dapat membantu untuk
sementara waktu sampai laki-laki dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Jika
tetap mempertahankan kehamilannya sebagai single parent karena hal ini merupakan
akibat perbuatannya yang harus dipertanggungjawabkan. Calon anak atau janin tidak
dapat dilibatkan dalam kesalahan yang diperbuat oleh mereka karena merupakan
Kasus II
mengingat filosofi jawa, yang mengatakan, “ Anak kuwi ngowo rejekine dhewe-
dhewe “ atau dalam bahasa Indonesia, Anak itu membawa berkatnya sendiri-sendiri.
Burung-burung di udara yang tidak pernah menabur, atau menuai atau menyimpan
dalam lumbung saja, setiap saat diberi makan oleh Penciptanya, apalagi manusia,
yang adalah Mahkota CiptaanNya. Karena itu mengapa harus takut dan kawatir.
23
Bila sebagai manusia kita telah berusaha namun gagal, percayalah bahwa ada
maksud yang mulia dibalik semua yang terjadi dalam kerhidupan kita, bukankah Dia
turut bekerja didalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap
membawa hikmat yang indah, karena itu jangan tergesa-gesa untuk mengaborsinya.
Bila kenyataan hidup tidak memungkinkan untuk membesarkan anak yang sedang
pasangan yang kesulitan untuk mendapat keturunan. Sebab saat ini ada sekitar 15%
pasangan suami-istri yang dengan susah payah, dan tidak jarang menghabiskan biaya
yang sangat besar untuk bisa mendapat kehamilan, dan tidak jarang usaha itu harus
dihentikan karena keterbatasan biaya atau usia yang tidak memungkinkan lagi.
Mereka ini akan sangat berbahagia bila “dititipi“ anak-anak yang “tertolak” ini.
Bukankah ini pilihan yang lebih baik yang akan membahagiakan semua orang ?
dokter yang memeriksa kandungan Ibu Nuri tidak berhak memutuskan apakah janin
yang dikandungnya harus diaborsi atau tidak. Tim medis/ dokter harus memberikan
pengetahuan/ informasi kepada Ibu Nuri tentang bahaya tindakan aborsi baik bagi
dirinya dan janin yang di kandungnya. Ibu Nuri dianjurkan untuk melakukan
24
Kasus III
Dalam melakukan aborsi perlu dipikirkan efek samping dari aborsi itu sendiri,
terutama apabila aborsi itu sudah dilakukan lebih dari satu kali. Banyak hal yang
dapat berakibat negatif bagi wanita yang mengalami aborsi lebih dari satu kali. Salah
satu hal yang mungkin saja bisa terjadi adalah setelah melakukan aborsi mungkin saja
si wanita tidak akan pernah lagi mempunyai keturunan atau kandungannya akan
kehamilannya tetap dipertahankan dengan memikirkan segala hal yang dapat terjadi
jika tetap juga akan dilakukan aborsi. Dalam kondisi seperti ini seorang wanita
dari orang-orang terdekat dan keluarganya sendiri. Dukungan moril maupun spiritual
diperlukan terhadap wanita yang ingin melakukan aborsi agar dia bisa memandang
bahwa hal yang dilakukannya adalah salah satu bentuk kejahatan. Dimana dia akan
dokter yang memeriksa kandungan Myabi tidak berhak memutuskan apakah janin
yang dikandungnya harus diaborsi atau tidak. Tim medis/ dokter harus memberikan
pengetahuan/ informasi kepada Myabi tentang bahaya tindakan aborsi baik bagi
dirinya dan janin yang di kandungnya. Myabi dianjurkan untuk kontrol kehamilannya
25
Kasus IV
perlindungan dan bantuan yang lebih pada mereka. Tetapi aborsi, seperti juga
janin hasil pemerkosaan adalah seperti menjawab kekejaman atas seorang wanita
yang tak berdosa (yaitu korban pemerkosaan) dengan kekejaman atas satu korban
yang tak berdosa juga. Aborsi selalu menyebabkan hilangnya kehidupan manusia.
Statistik mencatat kurang dari 0.1% aborsi dilakukan karena kejahatan pemerkosaan.
Sekiranya persentase ini yang kita gunakan untuk kira-kira 80.000 kasus aborsi dalam
setahun yang terjadi di Australia, maka kria-kira sebanyak 80 kasus aborsi terjadi
Karena tindakan pengguguran kandungan itu sendiri dapat mengakibatkan luka jiwa
yang hanya menambah beban derita korban. Pendapat masyarakat bahwa aborsi
masyarakat yang melihat korban sebagai "tidak bersih" dan karenanya harus
"dibersihkan dari noda pemerkosaan" dengan jalan aborsi. Masyarakat harus sadar,
rasa marah, bersalah, takut, tidak percaya diri akibat menjadi korban pemerkosaan
26
Tetapi opini, sikap dan kepercayaan masyarakat seringkali membuat korban
dokter yang memeriksa kandungan Melati tidak berhak memutuskan apakah janin
yang dikandungnya harus diaborsi atau tidak. Tim medis/ dokter harus memberikan
pengetahuan/ informasi kepada Melati tentang bahaya tindakan aborsi baik bagi
dirinya dan janin yang dikandungnya. Melati dianjurkan untuk menjalani terapi
psikologis untuk menghilangkan trauma psikis akibat perkosaan tersebut dan mampu
menerima kenyataan bahwa dirinya telah hamil. Dalam hal ini perlu diusahakan agar
Kasus V
menggugurkan atau mempertahankan kehamilan adalah hak mutlak dari ibu yang
mengandung bayi tersebut maka dapat dibayangkan apa yang akan terjadi pada
bangsa ini.
27
Tindakan aborsi akan sedemikian marak, walaupun dengan alasan kehamilan
merupakan hasil dari hubungan gelap, alasan ekonomi atau profesi, ataupun
perkosaan. Tindakan amoral seperti hubungan gelap yang juga jelas-jelas ditentang
agama akan terus meningkat dengan alasan ‘jika nanti hamil bisa saja digugurkan’
sehingga kekhawatiran akan perbuatan tersebut menjadi hilang. Sehingga apa yang
Aborsi merupakan fenomena yang terkait erat dengan nilai-nilai sosial budaya
agama yang hidup dalam masyarakat. Dalam konteks Indonesia aborsi lebih condong
sebagai aib sosial daripada manifestasi kehendak bebas tiap individu. Aborsi
merupakan masalah yang sarat dengan nilai-nilai sosial, budaya, agama, dan politik.
Aturan normatif legal formal menolak aborsi meski masih ada ruang untuk hal-hal
kematian ibu (MMR) adalah karena praktek aborsi terutama bagi ibu pada usia belia
sebagai akibat salah pergaulan ataupun belum siap memiliki anak, selain persoalan
pelayanan kesehatan yang tidak memadai dan faktor struktural lain yang lebih luas.
Selain keterkaitan dengan nilai-nilai sosial, politik, budaya, dan agama, secara lebih
28
Bahayanya Bila Dihalalkan
Dalam kondisi dilarang sajapun sudah sangat banyak orang yang melakukan aborsi,
apalagi kalau dibolehkan secara terbuka. Itu sama saja artinya membuka peluang bagi
semakin meningkatnya perzinaan. Di samping itu, walaupun ada syarat yang harus
dipenuhi (yaitu belum mencapai usia kehamilan tiga bulan) tetapi yang namanya
manusia (walaupun seorang dokter yang sudah disumpah) selalu mudah tergoda
29
DAFTAR PUSTAKA
30