PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
HARYO TETUKO
14613150
i
ANALISIS KUANTITATIF PENGGUNAAN OBAT-OBAT
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
HARYO TETUKO
14613150
ii
ANALISIS KUANTITATIF PENGGUNAAN OBAT-OBAT
KARDIOVASKULAR UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA SELAMA PERIODE 2018-2019 DENGAN
METODE ATC/DDD DAN DU90%
HARYO TETUKO
14613150
HALAMANJUDUL.............................................................................................i
HALAMANPENGESAHANPEMBIMBING...................................................ii
DAFTARISI.......................................................................................................iii
INTISARI...........................................................................................................iv
BAB I....................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................5
1.1. LatarBelakang...........................................................................................5
1.2. RumusanMasalah.....................................................................................7
1.3. TujuanPenelitian.......................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................7
BAB II..................................................................................................................8
STUDIPUSTAKA...............................................................................................8
2.1 Kardiovaskular..........................................................................................8
2.1.1. PenyakitKardiovaskular.............................................................................8
2.1.2. KomponenKardiovaskuler.........................................................................9
2.1.3 Terapiobat kardiovaskular.................................................................10
Haryo Tetuko
Prodi Farmasi
INTISARI
1.1. LatarBelakang
6
penyakit penyerta, maka diperlukan pertimbangan dalam pemilihan obat. Salah
satu peran dari farmasis adalah memastikan bahwa obat yang diterima pasien
sudah tepat dan benar..
Evaluasi penggunaan obat dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Salah satu studi kuantitatif yaitu dengan menggunakan metode ATC/DDD
dimana metode ini direkomendasikan oleh WHO untuk mengevaluasi
penggunaan obat. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan perhitungan
DDD yang digunakan per 100 patient-days yang bertujuan untuk mengevaluasi
jenis dan jumlah obat yang digunakan. Pemilihan evaluasi kuantitatif dengan
metode ini juga karena bisa digunakan untuk membandingkan kuantitas
penggunaan obat antar rumah sakit dan antar negara. Oleh karena itu, hasil dari
penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding jumlah penggunaan obat di
tempat lain dengan metode dan perhitungan yang sama(WHO, 2017).
Evaluasi penggunaan obat kardiovaskular dengan menggunakan metode
ATC/DDD di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah pernah
dilakukan. Maka dari itu saya sebagai peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul analisis kuantitas penggunaan obat-obat kardiovaskular
untuk pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
menggunakan metode ATC/DDD dan DU90% Periode Tahun2018-2019.
7
1.2. RumusanMasalah
1. Bagaimana profil pengunaan obat-obat kardiovaskular untuk pasien rawat inap
di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama periode tahun 2018-
2019 berdasarkan profil DU90%?
1.4. ManfaatPenelitian
1. Manfaat bagi peneliti sebagai wawasan pengetahuan terkait dengan evaluasi
dan penggunaan obat-obat kardiovaskular dari perspektif rumahsakit.
2.1 Kardiovaskular
2.1.1. Definisi Penyakit Kardiovaskular
b. Nitrat
Tujuan EPO adalah mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola
penggunaan obat, membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu
tertentu, memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan obat, dan menilai
pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat. Tujuan tersebut dapat dicapai
sesuai rekomendasi WHO yaitu(Kemenkes, 2017):
a. Membuat pedoman kriteria untuk pemanfaatan penggunaan obat
dengan tepat.
b. Evaluasi efektivitas terapi obat.
c. Mengendalikan biayapengobatan
1. Level pertama
Kode ATC Makna
A Alimentary tract and metabolism
B Blood and blood forming organs
C Cardiovascular system
D Dermatologics
G Genitourinary system and sex hormone
H Systemic hormonal preparations
J Antiinfectives for systemic
L Antineoplastic and immunomodelating
M Musculo-skeletal system
N Nervous system
P Antiparasitic product, insecticides and repellent
R Respiratory system
S Sensory organs
V Various
2. Level kedua
Terdiri dari 2 digit angka tentang subkelompok terapetik.
3. Level ketiga
Terdiri dari 1 huruf tentang subkelompok farmakologi.
4. Level keempat
Terdiri dari 1 huruf tentang subkelompok kimiawi obat.
5. Level kelima
Terdiri dari 2 digit angka tentang substansi kimiawiobat.
(WHO, 2018)
(WHO, 2018)
Contoh : ATC C09AA03 adalah kode untuk Lisinopril. Adapun
maknanya adalah sebagai berikut :
C Cardiovascular system
(level pertama, kelompok utama anatomis)
C09 Agents acting on the rennin-angiotensin system
(level kedua, subkelompok terapetik
C09A ACE-Inhibiotor, Plain
(level ketiga, subkelompok farmakologis)
C09AA ACE-Inhibiotor, Plain
(level keempat, subkelompok kimia)
C09AA03 Lisinopril (level kelima, senyawa kelima)
22
e. Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) yaitu pemberian kode pada
setiap obat berdasarkan klasifikasi ATC yang dilihat pada website resmi
WHO https://www.whocc.no/atc_ddd_index/ .
f. DU90% adalah akumulasi 90% penggunaan obat yang memiliki kode
ATC dan nilai DDD yang telah diurutkan dari persentase penggunaan
paling besar hingga palingkecil
24
3.7 Alur Penelitian
Pembahasan Hasil
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Amsterdam, E. A. (2014). Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation
Acute Coronary Syndromes:A Report of the American College of Cardiology/American
Heart Association Task Force on Practice Guidelines. USA: America Heart Assosiation.
Delima, D, Mihardja, L, Siswoyo, H. (2009). Prevalensi dan Faktor Determinan. Penyakit
Jantung di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 37: 142-159.
Dinas Kesehatan Yogyakarta. (2015). Profil Kesehatan Tahun 2014 Kota Togyakarta.
Yogyakarta: Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Harun, R, C., Isro’in, l. (2014). Perempuan Lebih Rentan Terserang Kardiovaskular. Jurnal
Florence, Vol. 7, No. 1.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Kebijakan peningkatan Penggunaan Obat
Rasional. Jakarta: Jakarta.
Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia . (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016.
Jakarta: Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia .
Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat
Rasional (POR). Jakarta: Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemetrian
Kesehatan Republik Indonesia.
McAloon, C, J., Osman, F, Glennon, P., Lim, P, B., Hayat, S, A, . (2016 ). Cardiovascular
Diseases : Global Epidemiology and Incidence of Cardiovascular Disease. London:
United Kingdom: Elsevier.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. (2015). Panduan Evaluasi dan
Tatalaksana Angina Pektoris Stabil . Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. (2015). Pedoman Tatalaksana
Sindrom Koroner Akut. Jakarta: PERKI .
Utami, A. (2012). Evaluasi Manajemen Terapi Dan Respon Pasien Terhadap Obat
Kardiovaskular. Padang: Jurnal Farmasi Pasca Sarjana Universitas Andalas.
World Health Organization. (2018). Guidelines for ATC classification and DDD assignmenT.
Norway: Norwegian Institute of Public Health.