Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 10, No.

1, April 2013 : 19 -28

PENTINGNYA KOREKSI KESALAHAN DALAM


LAPORAN KEUANGAN

Jusmani *)

ABSTRAK

Ditemukannya masalah akuntansi dari transaksi dimasa lalu menimbulkan masalah yang sama.
Kesalahan tersebut haruslah diperbaiki dan diberikan pengungkapan yang tepat, sehinggga para
pembaca laporan keuangan dapat mengerti dengan jelas apa yang terjadi dan juga agar laporan
keuangan dapat diperbandingkan maka perlu dilakukannya koreksi kesalahan-kesalahan dalam
periode – periode yang lalu koreksi kesalahan tahun-tahun lalu dapat terjadi karena berbagai macam
sebab, seperti kesalahan perhitungan, kesalahan penggunaan rekening, kesalahan dalam
menerapkan prinsip akuntansi.dll. Koreksi adalah tindakan pembetulan akuntansi agar pos-pos yang
tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan dalam
penyusunan laporan keuangan pada satu atau beberapa periode sebelumnya mungkin baru
ditemukan pada periode berjalan.

Kata Kunci : Perubahan estimasi, Perubahan prinsip akuntansi, Pengakuan pengaruh kumulatif
pada periode berjalan, Penyajian kembali periode-periode sebelumnya

PENDAHULUAN 2. Karena adanya perubahan


perekonomian, perusahaan
Laporan keuangan perusahaan mungkin perlu mengubah metode
kadang-kadang melaporkan hasil yang akuntansinya agar lebih
sangat berbeda dari tahun ke tahun. mencerminkan situasi
Hal ini disebabkan karena adanya perekonomian saat itu.
perubahan keadaan perekonomian, 3. Badan-badan yang berwenang
sebagaimana dicerminkan dalam menetapkan standar akuntansi
laporan tersebut. Akan tetapi, hal itu mungkin mengharuskan
mungkin juga disebabkan karena penggunaan suatu metode atau
adanya perubahan metode akuntansi prinsip kuntansi yang baru dalam
atau karena adanya koreksi kesalahan contoh perusahaan Sears.
dalam pencatatan transaksi di masa 4. Pembelian perusahaan lain atau
lampau. Perubahan akuntansi dapat penjualan anak perusahaan,
mempunyai pengaruh yang besar khususnya yang mulai terlihat
terhadap laporan keuangan suatu nyata pada pertengahan tahun
perusahaan. Karena pengaruh 1980-an, dapat menyebabkan
tersebut, ada yang beranggapan perubahan dalam entitas
bahwa perubahan akuntansi pelaporan.
mengurangi komparabilitas dan Apapun alasannya, akuntan
konsistensi informasi. Alasan utama harus tetap berpedoman pada sifat
dari perubahan tersebut dapat kualitatif yang utama, yaitu kegunaan
diikhtisarkan sebagai berikut : akuntansi. Para akuntan harus
menentukan apakan alasan perubahan
1. Berdasarkan pengalaman atau
akuntansi tersebut tepat, dan
informasi baru, perusahaan dapat
bagaimana melaporkan perubahan
mengubah estimasi pendapatan
tersebut agar laporan keuangan dapat
atau biayanya. Misalnya estimasi
dimengerti. Ditemukannya masalah
piutang yang tidak tertagih atau
akuntansi dari transaksi dimasa lalu
estimasi masa manfaat aktiva
menimbulkan masalah yang sama.
tetap yang disusutkan.
Kesalahan tersebut haruslah diperbaiki

*) Dosen Tetap FE Univ-PGRI Plg


19
Pentingnya Koreksi Kesalahan Dalam Laporan Keuangan (Jusmani)

dan diberikan pengungkapan yang 1. Menyusun kembali laporan


tepat, sehinggga para pembaca keuangan yang disajikan pada
laporan keuangan dapat mengerti tahun-tahun sebelumya, agar
dengan jelas apa yang terjadi dan juga mencerminkan pengaruh dari
agar laporan keuangan dapat perubahan atau koreksi
diperbandingkan maka perlu tersebut. Menyesuaikan saldo
dilakukannya koreksi kesalahan- awal laba yang ditahan pada
kesalahan dalam periode – periode periode berjalan karena
yang lalu koreksi kesalahan tahun- pengaruh kumulatif dari
tahun lalu dapat terjadi karena perubahan atau koreksi
berbagai macam sebab, seperti tersebut.
kesalahan perhitungan, kesalahan 2. Tidak melakukan koreksi atas
penggunaan rekening, kesalahan laporan keuangan yang
dalam menerapkan prinsip akuntansi. disajikan pada tahun-tahun
dll. sebelumnya. Melaporkan
pengaruh kumulatif dari
PEMBAHASAN perubahan atau koreksi tersebut
dalam tahun berjalan sebagai
A. Perubahan Metode Akuntansi
koreksi langsung terhadap laba
Bila suatu entitas pelaporan yang ditahan.
menyesuaikan estimasinya dimasa lalu 3. Kecuali melaporkan pengaruh
atas pendapatan yang diterima atau kumulatif dari perubahan atau
biaya yang dikeluarkan, mengubah koreksi tersebut sebagai pos
prinsip akuntansi dari suatu metode ke tersendiri dalam perhitungan
metode lain, mengubah sifat entitas laba-rugi dan tidak membuat
pelaporannya, atau mengoreksi koreksi langsung terhadap laba
kesalahan dimasa lalu, maka para yang ditahan.
pemakai loporan keuangan akan 4. Melaporkan pengaruh kumulatif
mendapatkan kesulitan dalam tersebut dalam tahun berjalan
membuat prediksi untuk masa depan sebagaimana halnya pada no 3,
dengan mengunakan laporan-laporan tetapi juga menyajikan informasi
sebelumnya. Masalah akuntansi yang proforma, terbatas untuk
mendasar adalah apakah perubahan- seluruh tahun sebelumnya yng
perubahan serta koreksi kesalahan disertakan dalam laporan
tersebut harus dilaporkan sebagai keuangan tersebut, mengenai
perbaikan atas laporan tahun-tahun “apa yang terjadi” bila
sebelumnya sehingga meningkan perubahan atau koreksi tersebut
komparabilitas dari laporan-laporan dilakukan pada tahun-tahun
tersebut dengan laporan tahun sebelumnya.
berjalan dan laporan masa mendatang, 5. Membuat perubahan itu hanya
ataukah perubahan tersebut hanya berpengaruh untuk periode
mempengaruhi laporan tahun berjalan berjalan dan periode mendatang
dan laporan tahun-tahun mendatang? tanpa membuat koreksi yang
berhubungan dengan periode
Beberapa alternatif telah lalu. Koreksi kesalahan hanya
diusulkan untuk melaporkan dilakukan bila mempunyai
perubahan akuntansi dan koreksi pengaruh terhadap laporan
kesalahan, yaitu : tersebut.

20
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 10, No.1, April 2013 : 19 -28

B. Perubahan Estimasi Akuntansi Akibatnya, perusahaan menganggap


mudah untuk melakukan perubahan
Bertentangan dengan dari suatu metode ke metode lain.
kepercayaan orang banyak, informasi
akuntansi tidak dapat diukur dan Pada umumnya, pengaruh
dilaporkan secara tepat. Begitu pula, perubahan prinsip akuntansi
untuk membuat laporan tepat waktu digambarkan dengan melaporkan
sebagai dasar pengambilan pengaruh kumulatif perubahan
keputusan, data akuntansi sering tersebut dalam perhitungan rugi-laba,
harus didasarkan pada estimasi pada periode terjadinya perubahan
kejadian di masa mendatang. Estimasi tersebut. Penyesuaian kumulatif
yang terdpaat dalam laporan keuangan tersebut disajikan setelah pos luar
didasarkan pada pertimbangan biasa dan sebelum laba bersih.
professional yang baik atas informasi Laporan keuangan tahun-tahun
yang tersedia saat itu. Di hari sebelumnya yang dijadikan sebagai
kemudian, berdasarkan tambahan perbandingan untuk laporan keuangan
pengalaman atau adanya fakta baru, tahun berjalan, disajikan sebagaimana
kadang-kadang mesalahnya menjadi telah dilaporkan.
jelas sehingga estimasi itu perlu
disesuaikan agar menggambarkan Pengaruh kumulatif dari
keadaan perusahaan saat ini dengan perubahan prinsip akuntansi biayanya
lebih akurat. Dengan demikian, telah harus disesuaikan terhadap alokasi
terjadi perubahan estimasi akuntansi pajak antar periode. Perubahan
dan semua perubahan harus tersebut sering berasal dari metode
dicerminkan entah pada periode yang digunakan baik untuk perpajakan
berjalan saja atau pada periode maupun pelaporan, ke metode lain
periode berjalan dan periode-periode untuk pelaporan. Perubahan retroaktif
mendatang seta tidak ada dalam metode untuk perpajakan pada
penyesuaian retroaktif (berlaku surut) umunya tidak diperbolehkan. Dengan
atau laporan proforma yang harus demikian, pajak penghasilan yang
dibuat akibat adanya perubahan terhutang pada tahun berjalaan
estimasi akuntansi. Perubahan biasanya tidak terpengaruh oleh
estimasi dianggap sebagai baian dari perubahan tersebut. Sekalipun
proses akuntansi yang normal dan demikian, penyesuaian perlu dibuat
bukan merupakan koreksi atau pada perkiraan pajak penghasilan
perubahan dari periode lalu. yang ditangguhkan.

C. Perubahan Prinsip Akuntansi D. Perubahan Entitas Pelaporan

Kontrak-kontrak pembangunan Perusahaan kadang-kadang


jangka dpaat dicatat berdasarkan mengubah sifat dari bentuknya atau
metode persentase penyelesiaan atau melaporkan operasinya sedemikian
metode kontrak selesai. Persediaan rupa sehingga laporan keuangannya
dapat dicatat dengan metode FIFO, terpengaruh oelh perbedaan entitas
LIFO, atau metode yang diakui lainnya. pelaporannya. Perubahan itu meliputi :
Metode-metode alternative ini sering
1. Penyajian laporan konsolidasi
kali sama-sama dapat digunakan oleh
atau laporan gabungan sebagai
perusahaan tersebut. Tetapi pada
pengganti laporan dari masing-
kebanyakan, kriteria untuk memilih
masing perusahaan afiliasi,
metode tersebut tidaklah memadai.

21
Pentingnya Koreksi Kesalahan Dalam Laporan Keuangan (Jusmani)

2. Mengubah perusahaan anak E. Perubahan Dalam Taksiran –


tertentu yang termasuk dalam Taksiran Akuntansi
kelompok perusahaan yang
dibuatkan laporan Alokasi atau pembebanan biaya
konsolidasinya. di dasarkan pada taksiran-dimana
3. Mengubah perusahaan- taksiran ini dibuat dengan suatu
perusahaan yang tercakup kebijaksanaan, misalnya pembebanan
dalam laporan keuangan kerugian piutang, taksiran umur dalam
gabungan, perhitungan depresiasi, taksiran jumlah
4. Penggabungan usaha yang garansi yang akan dibayar dan lain-
merupakan suatu penyatuan lain.pada periode-periode berikutnya
hak pemilikan kepentingan. mungkin dapat diketahui bahwa
Karena tujuan dasar dari taksiran-taksiran yang sudah dibuat
penyajian laporan keuangan adalah adalah tidak benar sehingga di revisi.
untuk membantu memprediksi arus Dalam hal taksiran sudah dibuat
kas di masa mendatang., APB dengan sebaik-baiknya tetapi ternyata
merekomendasi agar laporan tidak tepat, maka perubahan yang
keuangan disesuaikan secara retroaktif dibuat sebaiknya dibebankan pada
untuk mengungkapkan bagaimana periode berjalan dan periode-periode
laporan tersebut akan disajikan yang akan datang. Periode-periode
seandainya entitas tahun-tahun yang lalu sudah tidak perlu diubah
sebelumnya sama seperti sekarang. karena perubahan taksiran ini baru
Tentu saja rekomendasi ini diketahui pada periode berjalan.
mengasumsikan bahwa beberapa
Sebagai contoh misalnya mesin harga
perusahaan sebagai satu unit akan
perolehannya Rp. 1.000.000.000,-
membuat keputusan yang sama
umurnya ditaksir 8 tahun. Sesudah
dengan keputusan masing-masing
dipakai selama 5 tahun diketahui
perusahaan. Meskipun asumsi ini
seharusnya mesin tadi umurnya 10
mungkin tidak absah, namun
tahun. Depresiasi yang sudah
penyesuiaan retroaktif tersebut
dibebankan selama 5 tahun berjumlah
mungkin akan menyajikan informasi
5 x Rp.l25.000.000 = Rp. 625.000.000
yang lebih berguna untuk analisis tren
nilai buku mesin pada awal tahun
ketimbang laporan keuangan yang
keenam sebesar Rp. 375.000.000,-
tidak jelas mempunyai daya banding
karena taksirannya berubah menjadi
akibat perbedaan komponen
10 tahun maka nilai buku sebesar Rp.
entitasnya.
375.000.000,- akan dibebankan dalam
Dalam periode terjadinya waktu 5 tahun, yaitu tahun keenam
perubahan tersebut, laporan keuangan sampai dengan tahun kesepuluh.
harus menjelaskan sifat dan alasan Beban depresiasi tiap tahun selama
terjadinya perubahan. Laporan itu juga sisa umur mesin sebesar Rp.
harus secara jelas menunjukan 375.000.000,- : 5 = Rp. 75.000.000,-
pengaruh dari perubahan itu terhadap dalam hal ini tidak perlu dibuat jurnal
laba dari operasi berlanjut, laba bersih untuk membetulkan saldo rekening
dan jumlah laba per saham untuk yang berhubungan.
semua periode yang disajikan. F. Perubahan Kesatuan Usaha
Laporan tahuh-tahun mendatang tidak
perlu mengulangi pengungkapan ini. Laporan Keuangan bisa
berubah karena adanya perubahan

22
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 10, No.1, April 2013 : 19 -28

kesatuan usaha. Perubahan kesatuan satu atau lebih laporan keuangan


usaha ini terjadi dalam hal disusunnya periode sebelumnya sehingga laporan-
laporan keuangan konsolidasi sebagai laporan keuangan tersebut tidak dapat
ganti laporan keuangan msing-masing diandalkan lagi.
perusahaan , perubahan-perubahan
dalam anak perusahaan yang Kesalahan ditinjau dari sifat
laporannya dikonsolidasikan, atau kejadiannya dikelompok-kan dalam 2
terjadinya penggabungan baru. (dua) jenis:
Apabila terjadi perubahan kesatuan
1. Kesalahan yang tidak berulang;
usaha maka laporan keuangan tahun
2. Kesalahan yang berulang dan
berjalan harus menjelaskan sifat-sifat
sistemik;
dan sebab-sebab perusahaan itu.
Kesalahan yang tidak berulang
Disamping itu akibat-akibat perubahan
adalah kesalahan yang diharapkan
terhadap laba-rugi juga harus
tidak akan terjadi kembali yang
dicantumkan juga dalam laporan laba
dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis:
rugi sebelum elemen-elemen luar
(a) Kesalahan yang tidak berulang
biasa, begitu pula laba bersih dan
yang terjadi pada periode berjalan;
jumlah pendapatan perlembar saham.
(b) Kesalahan yang tidak berulang
Laporan keuangan tahun berikutnya
yang terjadi pada periode sebelumnya;
tidak perlu lagi mencantumkan
Kesalahan yang berulang dan
penjelasan seperti laporan tahun
sistemik adalah kesalahan yang
berjalan. Agar laporan keuangan tahun
disebabkan oleh sifat alamiah (normal)
berjalandapat dibandingkan dengan
dari jenis-jenis transaksi tertentu yang
tahun-tahun sebelumnya, laporan
diperkirakan akan terjadi berulang.
keuangan tahun sebelumnya harus
Contohnya adalah penerimaan pajak
disusun dengan anggapan jika
dari wajib pajak yang memerlukan
seandainya sudah terjadi perubahan
koreksi sehingga perlu dilakukan
kesatuan usaha.
restitusi atau tambahan pembayaran
KOREKSI KESALAHAN dari wajib pajak. Untuk mencegah
timbulnya kesalahan-kesalahan
Koreksi adalah tindakan disusun suatu sistem dan prosedur
pembetulan akuntansi agar pos-pos akuntansi yang di dalamnya terdapat
yang tersaji dalam laporan keuangan langkah-langkah yang saling
entitas menjadi sesuai dengan yang memeriksa sehingga kesalahan-
seharusnya. Kesalahan dalam kesalahan diharapkan dapat di batasi
penyusunan laporan keuangan pada seminimum mungkin. Kesalahan –
satu atau beberapa periode kesalahan yang timbul dalam
sebelumnya mungkin baru ditemukan pencatatan bisa terjadi karena
pada periode berjalan. Kesalahan disengaja atau tidak. Kesalahan-
mungkin timbul dari adanya kesalahan yang disengaja dapat
keterlambatan penyampaian bukti disebabkan keinginan untuk
transaksi anggaran oleh pengguna menghindarkan pajak, menyusun
anggaran, kesalahan perhitungan laporan keuangan yang
matematis, kesalahan dalam menguntungkan sehingga harga pasar
penerapan standar dan kebijakan surat berharga perusahaan dapat di
akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, pengaruhi, mempengaruhi pandangan
kecurangan , atau kelalaian. Dalam lembaga –lembaga tertentu seperti
situasi tertentu, suatu kesalahan bank, menutupi kecurangan-
mempunyai pengaruh signifikan bagi kecurangan dalam perusahaan seperti

23
Pentingnya Koreksi Kesalahan Dalam Laporan Keuangan (Jusmani)

pencurian uang , atau persedian yang dibayar dimuka dan


barang dan lain-lain. Apabila penghasilan yang diterima dimuka.
kesalahan-kesalahan ini timbul dari b. Kesalahan-kesalahan yang
kehendak pimpinan perusahaan maka mempengaruhi neraca dan laporan
sistem dan prosedur akuntansi yang laba tetapi tidak menjadi benar
disusun tidak dapat mencegahnya. dengan sendirinya pada periode
berikutnya. Neraca yang disusun
Kesalahan-kesalahan yang sesudah adanya kesalahan ini
tidak disengaja timbul karena tidak akan benar sampai dibuat
kesalahan dalam melakukan koreksi yang perlu. Laporan laba
pencatatan. Kesalahan-kesalahan ini rugi tahun berjalan menjadi tidak
antara lain kesalahan membukukan ke benar tetapi tahun-tahun
rekening yang lain, kesalahan berikutnya akan tergantung pada
mencatat jumlah dan penjumlahan baik jenis kesalahan itu. Mungkin
footing maupun cross footing, pengaruhnya hanya dalam periode
kesalahan memisahkan antara berjalan atau juga mempengaruhi
pengeluaran modal dan pengeluaran periode-periode yang akan datang.
penghasilan, kelupaan tidak Contoh kesalahan jenis ini adalah
membebankan depresiasi dan lain lain. kesalahan dalam depresiasi dan
kesalahan mencatat pengeluaran
1. Jenis–Jenis Kesalahan
modal sebagai pengeluaran
Kesalahan yang terjadi mungkin penghasilan atau sebaliknya.
hanya mempengaruhi necara saja atau
mungkin hanya mempengaruhi laporan 2. Jurnal Koreksi
laba-rugi saja. Selain kesalahan-
Jurnal koreksi yang dibuat untuk
kesalahan itu ada juga kesalahan yang
membetulkan kesalahan-kesalahan
mempengaruhi keduanya. Baik neraca
akan tergantung pada bentuk laporan
maupun laporan laba rugi. Kesalahan
laba rugi yang disusun. Apabila
kesalahan jenis terakhir ini yaitu yang
laporan laba rugi disusun dengan cara
mepengaruhi neraca dan laporan laba-
all inclusive , yaitu semua elemen yang
rugi dapat dipisahkan menjadi 2 yaitu :
mempengaruhi perhitungan laba rugi
a. Kesalahan-kesalahan yang bila dilaporkan dalam laporan laba rugi,
tidak dibetulkan, akan menjadi maka junal koreksi akan dicatat dalam
betul sendiri dalam periode rekening-rekening nominal. Apabila
berikutnya (counter balanced). Jika laporan laba rugi disusun dengan cara
ada kesalahan-kesalahan seperti current operating performance yaitu
ini maka laporan laba rugi untuk laporan laba rugi hanya menunjukkan
dua periode berturut-turut menjadi transaksi-transaksi yang sering terjadi
tidak benar. Neraca periode yang timbul dalam periode itu maka
pertama tidak benar, tetapi neraca jurnal koreksi akan dicatat dalam
periode berikutnya sudah menjadi rekening laba tidak di bagi. Bila
sendiri. Contoh kesalahan jenis ini mengikuti prinsip yang sekarang
adalah kesalah dalam persediaan berlaku, maka koreksi atas kesalahan
barang, kesalahan tidak membuat dicatat ke rekening laba tidak dibagi
penyesuain untuk utang-utang dan dilaporkan dalam laporan laba
biaya dan pendapatan yang masih tidak di bagi.
akan diterima, dan kesalahan tidak
membuat penyesuaian untuk biaya Berikut ini diberikan ilustrasi
sebagian contoh membuat jurnal

24
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 10, No.1, April 2013 : 19 -28

koreksi untuk membetulkan kesalahan- Misalnya persediaan barang


kesalahan yang terjadi dan pengaruh tanggal 31 Desember 2007
masing-masing kesalahan terhadap terlalu kecil Rp. 50.000,00
neraca dan laporan laba rugi. akibat dari kesalahan ini
terhadap neraca dan laporan
2.1) Kesalahan dalam persediaan laba rugi nampak sebagai
Barang berikut :

Laporan Laba Rugi Neraca

2007 Harga pokok Penjualan terlalu besar Aktiva terlalu kecil karena persediaan
Karena persediaan akhir terlalu kecil terlalu kecil.
laba bersih terlalu kecil.
Laba tidak dibagi terlalu kecil.
Harga pokok penjualan terlalu kecil
karena persediaan awal terlalu kecil Necara sudah benar karena kesalahan
2008 laba bersih terlalu besar. tahun 2007 dibenarkan oleh kesalahan
tahun 2008

Apabila kesalahan ini betulkan.jurnal koreksi untuk


diketahui sebelum buku-buku membetulkan kesalahan
ditutup tahun 2008, maka seperti ini adalah Sbb :
kesalahan ini perlu di

Persediaan barang Rp.50.000,00


Koreksi laba tahun-tahun lalu (laba tidak dibagi) Rp. 50.000,00

Jika kesalahan ini baru kebakaran untuk jangka


diketahui sesudah penutupan waktu 5 tahun dengan premi
buku tahun 2008, tidak sebesar Rp. 50.000,00 yang
diperlukan jurnal koreksi dibayar dimuka. Pembayaran
karena kesalahan persediaan premi di debitkan ke rekening
akhir 2007 yang terlalu kecil biaya asuransi dalam tahun
sudah di betulkan dengan 2007 pada akhir tahun 2007
kesalahan persediaan awal dibuat penyesuaian yang
tahun 2008 yang terlalu mencatat asuransi di bayar
besar. dimuka sebesar saldo per 31
Desember 2008. apabila
2.2) Kesalahan Mencatat Biaya pada akhir tahun 2007 tidak
Dibayar dimuka dibuat untuk premi asuransi
Misalnya pada tanggal maka kesalahan ini kan
1 Januari 2007 perusahaan membawa akibat sbagai
membuat perjanjian asuransi berikut :

25
Pentingnya Koreksi Kesalahan Dalam Laporan Keuangan (Jusmani)

Laporan Laba Rugi Neraca

2007 Biaya terlalu besar karena tidak ada Aktiva terlalu kecil karena tidak ada
penyesuaian untuk asuransi di asuransi di bayar dimuka.
bayar dimuka. Laba tidak dibagi terlalu kecil.
Laba bersih terlalu kecil Aktiva benar.
2008 Biaya sudah benar. Laba tidak dibagi terlalu kecil akibat
Laba bersih sudah benar kesalahan tahun 2007.

Apabila kesalahan ini di ketahui perlu dibetulkan dengan jurnal


sebelum buku-buku di tutup sebagai berikut :
tahun 2008, maka kesalahan ini

Asuransi di bayar dimuka Rp.30.000,00


Biaya asuransi Rp. 10.000,00
Koreksi laba tahun-tahun lalu (laba tidak di bagi) Rp. 40.000,00

Jika pada akhir 2008 tidak di sesudah penutupan buku tahun


buat jurnal untuk mencatat 2008, maka jurnal koreksinya
biaya di bayar dimuka dan sebagai berikut :
kesalahan ini baru di ketahui

Asuransi di bayar dimuka Rp.30.000,00


Koreksi laba tahun-tahun lalu (laba tidak di bagi) Rp. 30.000,00

2.3) Kesalahan mencatat Rp.45.000, 00 dan pada tahun


Pendapatan diterima dimuka 2008 diterima Rp.50.000,00.
Misalnya pada tahun 2007 penerimaan sewa ini dikreditkan
diterima uang sewa sebesar ke rekening pendapatan sewa

Laporan Laba Rugi Neraca

2007 Penghasilan terlalu besar karena Utang terlalu kecil karena pendapatan
pendapatan sewa terlalu besar. diterima dimuka tidak dicatat.

laba bersih terlalu besar. Laba tidak dibagi terlalu besar.

Penghasilan terlalu kecil karena Neraca sudah benar karena kesalahan


2008 pendapatan sewa terlalu kecil. tahun 2007 sudah dibenarkan oleh
kesalahan tahun 2008.

Akibat tidak dicatatnya pendapatan diterima dimuka pada akhir tahun 2008
sebagai berikut:

26
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 10, No.1, April 2013 : 19 -28

Laporan Laba Rugi Neraca

Penghasilan terlalu tinggi Utang terlalu kecil karena pendapatannya


diterima dimuka tidak dicatat.
Laba bersih terlalu tinggi. Laba tidak dibagi terlalu tinggi.

Jika kesalahan ini diketahui dimuka belum menjadi benar pada


sesudah penutupan buku tahun tahun 2007 sebelum buku-buku
2008 maka tidak perlu dibuatkan ditutup. Oleh karena itu perlu
koreksi karena kesalahan tahun dibuatkan jurnal koreksi untuk
2007 sudah dibetulkan oleh membetulkan kesalahan tahun
kesalahan tahun 2008 yang tidak 2008 sebagai berikut:
mencatat pendapatan diterima

Koreksi laba tahun-tahun lalu (laba tidak dibagi) Rp 35.000,00


Pendapatan sewa - Rp 35.000,00

KESIMPULAN 1. Penyesuaian kumulatif langsung


Perubahan estimasi dilakukan ke saldo awal laba yang
1. Sesuaikan hanya terdapat hasil- ditahan.
hasil periode berjalan dan periode 2. Sajikan kembali laporan keuangan
mendatang. untuk menunjukan prinsip yang
2. Penyesuaian kumulatif atau baru agar dapat dibandingkan.
penyajian kembali laporan 3. Karena laporan tahun-tahun
keuangan tidak perlu dibuat secara sebelumnya langsung diubah,
terpisah. tidak diperlukan informasi
3. Tidak perlu pengungkapan proforma.
proforma.
Penyajian kembali periode-periode
Perubahan prinsip akuntansi sebelumnya.
1. Sajikan kembali laporan keuangan,
1. Sesuaikan untuk pengaruh
seakan-akan entitas baru itu telah
kumulatifnya, misalnya
ada untuk seluruh periode yang
penyesuaian kumulatif dalam
disajikan.
tahun berjalan disajikan sebagai
2. Bila ditemukan pada periode
pos khusus dalam perhitungan
terjadinya, koreksi perkiraan-
rugi-laba.
perkiraan yang salah dengan
2. Penyajian kembali laporan
penyesuaian akuntansi yang
keuangan tidak diperlukan.
normal.
3. Diperlukan informasi proforma
3. Bila ditemukan pada periode
yang menunjukan laba dan laba
berikutnya, sesuaikan pengaruh
per saham untuk seluruh periode
kesalahan yang material melalui
yang disajikan.
pos penyesuaian tahun
Pengakuan pengaruh kumulatif pada sebelumnya secara langsung ke
periode berjalan. perkiraan laba yang ditahan.

27
Pentingnya Koreksi Kesalahan Dalam Laporan Keuangan (Jusmani)

DAFTAR BACAAN

Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate


Accounting. Edisi 8. Yogyakarta
: Fakultas Ekonomi UGM.
Mulyadi. 1989. Sistem Akuntansi. Edisi
ke 5. Yogyakarta : Bagian
Penerbit Seklolah Tinggi Ilmu
Ekonomi X KPN.
Niswongen, C. Rollin.1992. Prinsip-
prinsip Akuntansi. Jakarta : Erlangga.
Smith Jay M. K. Fred Skousen. 1987.
“Akuntansi Intermediate. Jilid 2.
Jakarta : Erlangga
Warren, Carls. 1992. Prinsip-prinsip
Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

28

Anda mungkin juga menyukai