Anda di halaman 1dari 2

beriman pada pagi, namun sorenya menjadi kafir

Terdapat sebuah hadits menjelaskan bahwa seseorang bisa beriman pada pagi, namun sorenya
menjadi kafir, sebaliknya sore hari beriman, menjadi kafir pada pagi hari. Waktu yang berubah
sangat cepat dalam jangka waktu tidak sampai sehari. Bisa jadi paginya ia masih beriman adanya
Rabb pencipta Alam, sorenya ia sudah kafir/mengingkari mengenai ada Rabb pencipta di dunia.
Apakah benar bisa demikian?

Jawabnya: bisa saja, terlebih di zaman ini di mana syubhat (kerancuan) sangat cepat menyebar
melalui internet dan media sosial. Ternyata banyak menyebar tulisan, video dan materi yang bisa
menyebabkan orang ragu akan keimanannya dan akhirnya mengingkari (kafir). Tulisan tentang
orang yang tidak percaya akan adanya Rabb pencipta (atheis) sangat banyak menyebar.
Demikian juga keyakinan bahwa semua agama itu sama saja yang penting menjalani hidup. Bisa
saja pagi harinya dia beriman, tetapi sore harinya dia sudah kafir sebagaimana hadits berikut

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ‫الر ُج ُل ُم ْؤم ًنا َو ُي ْمسى َكاف ًرا َأو‬َّ ُ‫صبح‬ ْ ‫الل ْيل امْل ُ ْظلم ُي‬
َّ َ َ ً َ َ ْ َ ُ َ
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ‫ب ِادروا ِباألعم ِال ِفتنا ك ِقط ِع‬
ْ ُّ َ
‫الدن َيا‬ ‫ض ِمن‬ ‫ر‬َ ‫صب ُح َكا ِف ًرا َيب ُيع ِد َين ُه ب َع‬ ْ ‫ُي ْمسى ُم ْؤم ًنا َو ُي‬
ِ ِ
ٍ ِ ِ ِ
“Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan
malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari
dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam
keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” [HR. Muslim]

Baca Juga: Tidak Boleh Meyakini Kafirnya Orang Yahudi dan Nashrani?

Maksud dari kafir di sini bukanlah makna kiasan, tetapi makna sesungguhnya yaitu lawan dari
iman atau tidak beriman lagi dengan agamanya. Al-Qurthubi menjelaskan hal ini, beliau berkata

‫ ألن املحن والشدائد إذا‬،‫وال إحالة وال بعد في حمل هذا الحديث على ظاهره‬
‫ وبما تؤثر فيها من القسوة و الغفلة‬،‫توالت على القلوب أفسدتها بغلبتها عليها‬
‫التي هي سبب الشقوة‬
“Bukan tidak mungkin untuk memaknai hadits ini dengan makna dzahirnya (benar-benar kafir),
karena ujian dan fitnah apabila datang berturut-turut akan merusakn hati dan mengalahkannya.
Akan memberikan pengaruh/dampak berupa kerasnya hati, kelalaian yang merupakan sebab
kebinasaan.” [Al-Mufhim 1/326]
Hadits di atas juga memotivasi kita agar bersegera untuk beramal sebelum datang waktu di mana
kita tidak mampu beramal lagi seperti sakit parah mendadak atau kematian mendadak yang
cukup banyak terjadi di zaman ini. Inilah yang ditekankan oleh syaikh Abdul Aziz bin Baz
rahimahullah, beliau berkata:

‫ قد يبتلى‬،‫ موت الفجأة‬،‫ يحذر قد يبتلى باملوت العاجل‬،‫املؤمن يبادر باألعمال‬


‫ يبتلى بأشياء أخرى‬،‫ يبتلى بهرم‬،‫ فال يستطيع العمل‬،‫بمرض يفسد عليه قوته‬
“Seorang mukmin hendaknya segera beramal dan berhati-hati apabila diuji dengan kematian
yang disegerakan atau kematian mendadak, demikian juga diuji dengan penyakit yang
melumpuhkan kekuatannya atau diuji dengan ketuaan yang lemah atau diuji dengan hal
lainnya.”/ [https://binbaz.org.sa/fatwas/20125]

Baca Juga: Apakah Orang Kafir akan Dihisab di Akhirat?

Para ulama memperingatkan kita bahwa zaman ini adalah zamannya fitnah dan ujian serta
sibuknya manusia dengan urusan duniannya yang melalaikan. Dua sumber utama fitnah yaitu
syubhat dan syahwat sangat mudah menyambar manusia di era internet dan sosial media saat ini.
Fitnah tersebut perlahan-lahan akan mengeraskan hati sebagaimana tikat yang dianyam,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ودا‬ ً ‫ض ْالف َت ُن َع َلى ْال ُق ُلوب َك ْال َحصير ُع‬


ً ‫ودا ُع‬ ُ َ
‫ر‬ ْ ‫ُت‬
‫ع‬
ِ ِ ِ ِ
“Fitnah-fitnah akan mendatangi hati bagaikan anyaman tikar yang tersusun seutas demi
seutas”. [HR.Muslim no 144]

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/50528-hadits-pagi-beriman-dan-sorenya-


kafir.html

Anda mungkin juga menyukai