Makalah Relasi
Makalah Relasi
Relawan demokrasi besutan Komisi Pemilihan Umum (KPU) punya tiga tugas utama dalam
mengawal jalannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Pertama, melawan hoaks yang berkembang
di tengah masyarakat.
"Itu pendidikan pemilih, lebih bersifat membangun pengetahuan dan membangun kesadaran
bersama," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin, 8 April
2019.
Menurutnya, pendidikan bagi pemilih untuk menanggulangi hoaks sangat efektif. Pemilih bisa
tahu berita benar atau bohong melalui data dari relawan demokrasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia memastikan para relawan tak memihak. Jika ada hoaks yang menyerang pasangan calon
nomor urut 01, akan langsung diklarifikasi. Begitu pula jika berita bohong itu menyasar
pasangan calon nomor urut 02.
Wahyu menyebut para relawan akan mencontohkan bahwa perbedaan pilihan tak akan membuat
masyarakat terpecah.Selain melawan hoaks, para relawan juga diamanatkan tugas kedua, yakni
melawan politisasi isu suku, agama, ras, antargolongan (SARA).
Relawan demokrasi akan mencermati setiap gerakan di daerah yang menunggangi isu-isu sensitif
itu. Relawan bakal langsung melaporkan hal itu kepada pihak berwajib.
Tugas ketiga, melawan politik uang dan memberikan pendidikan politik terkait hal itu kepada
masyarakat. Wahyu menyebut masyarakat harus berani menolak jika ditawari uang. Sebab,
kedaulatan mereka tak bisa dibeli dengan uang.
"Sehingga kita berharap pemilih di 2019 itu menjadi pemilih yang berdaulat, menjadi pemilih
yang merdeka dalam mengambil sikap politik, tapi juga bertanggung jawab," kata dia.
KPU membentuk relawan demokrasi di tiap daerah. Masing-masing daerah bakal diisi 55 orang
relawan demokrasi.
Mereka bakal bekerja selama tiga bulan dengan honor Rp750 ribu per bulan. Untuk menjadi
relawan demokrasi, mereka harus memenuhi syarat 11 segmen seperti dari keluarga, masyarakat
disabilitas, pemilih muda, pemilih pemula, netizen dan lainnya untuk menyosialisasikan pemilu
yang akan dilaksanakan 17 April mendatang.
Maka, tugas relawan demokasi selain sosialisasi adalah harus mampu memberikan
pendidikan politik. Khususnya kepada kaum-kaum apatisme yang belum sadar-sadar.
Menyadarkan ini butuh proses dan cara tersendiri yang jitu. Alim yang masih belum banyak
pengalaman ini mengajak kepada pemilih untuk tidak golput.
Saya sebagai penulis berpendapat bahwa pemilu kali ini harus dilakukan untuk memilih
pemimpin yang kedepan mampu membangun peradaban sebuah bangsa.
Nilai-nilai yang kurang etis seperti menyebar hoaks, politik uang, menjadi kaum golputer,
adalah yang akan mengakibatkan mundurnya sebuah peradaban bangsa.
Hal yang demikian menurut hemat penulis, erat hubungannya dengan tugas relawan untuk
menyampaikan pada masyarakat. Dengan tujuan agar masyarakat semakin cerdas dan
harapannya 78% masyarakat menggunakan hak pilihnya.