Dosen pembimbing : Rajif Gandi,S.I.Kom, M.Si DIII KEBINANAN TINGKAT 1 TAHUN AJARAN 2020/2021 Contoh Studi kasus Kelompok Rama adalah anak yg agresif,hampir setiap hari subjek berperilaku yg merugika dan membahayakan keselamatan orang lain. Anak tersebut sulit membedakan maksud dari candaan teman sebayanya jika anak sudah mulai terusik maka ia akan berlangsung membas isikan temannya dengan balasan lebih, seperti memukul dengan keras ataupun melempar sesuatu yg arah temannya dengan benda terdekatnya darinya dan tak jarang ia menggunakan batu atau pun benda keras lainnya untuk mengekspresikan amarahnya Saat pembelajaran di kelas, peramu sulit untuk dikondisikan , banyak aktivitas anak yg tidak mendukung pembelajaran seperti membatah, memuk fan menggangu , tidak mengerjakan tugas, tidak bisa duduk diam dikursinya, keluar kelas serta sulit diajak berkomunikasi terkait pembelajaran akademik di kelas, dimana anak dalam belajarnya cenderung kurang memiliki kepatuhan terhadap aturan atau norma yg mengatur interaksi antara anak sebagai seorang yg sedang belajar dengan bahaan belajar sehingga proses belajarnya sendiri ttidak akan berlangsung secara optimal. Cara penanganan Perilaku agresif yg dilakukan seorang anak perlu ditangani secara serius, agar tidak berdampak terhadap perkembangan kepribadian anak ,pendidik harus menentukan dan menemukan tindakan yg efektif guna mengatasi perilaku agresif anak Penanganan masalah tersebut harus dilakukan secara menyeluruh ,semua pihak harus terlibat termasuk guru, orang tua dan lingkungan sekitarnya,terhadap anak yg menampilkan sikap yg agresif ,biasanya dikenakan hukuman akibat perilaku yg ia kerjakan ,hukuman yg diberikan tidak secara konsisten atau tertunda maka hukuman tersebut tidak akan menyelesaikan masalah justru akan meningkatkan perilaku agrisef. Dalam lingkungan keluarga anak salah satu bentuk penguatan positif seperti perhatian dan pujian untuk perilaku yg positif agar meningkatkan perilaku yg baik kepada seseorang anak dan pengarahan kepada perilaku yg agresif,penerapan disiplin yg konsisten , memantau kegiatan anak selama berada diluar, memberikan model kepada anak agar tidak suatu tuga . Dalam lingkungan sekolah guru menampilkan tinhkahaku positif sebagai model bagi anak dengan tidak menampilkan perilaku agresif juga contoh nya marah atau balas membetak ketika menghadapi anak yg agresif