Yayasan termasuk organisasi nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis.
Perbedaan
utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk
melakukan
berbagai aktivitas operusinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para
anggota dan para
pemyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut.
Yayasan adalah badan hukum yang didirikan oleh beberapa orang atau beberapa badan usaha, yang
lebih sering
tidak bertujuan untuk semata-mata mencari keuntungan (nirlaba). Namun demikian tidak semua
yayasan
berorientasi tidak mencari keuntungan, atau yayasan yang berorientasi tidak mencari keuntungan dapat
juga
Yayasan termasuk subjek pajak penghasi lan badan yang mempunyai kewajiban perpajakan yang sama
dengan
bentuk badan usaha lain. Namun karena sifat yayasan yang tidak semata-mata mencari keuntungan,
maka
Pendirian yayasan yang dikaitkan dengan ketentuan perpajakan dibedakan dani bentuk usaha
yayasannya
Pendidikan,
Kesehatan,
Pada perlakuan biaya pada yayasan terdapat beberapa perbedaan pengakuan biaya yang boleh
diperhitungkan
antara bentuk kegiatan usaha yayasan yang satu dengan yayasan lainnya.
Ketentuan pepajakan memperlakukan secara khusus yayasan yang kegiatan usahamya dalam bidang
pendidikan.
Yayasan pendidikan yang mempunyai perlakuan khusus dalam perpajakan adalah yayasan atau
organisasi sejenis
yang bergerak di bidang pendidikun formal mulai dari taman kanak-kanak sampai pergunuan tinggi.
Yayasan pendidikan diperkenankan untuk mengakui dana pembanguran gedung dan prasarana
pendidikan
Dana pembangunan gedung dan prasarana pendidikan adalah dana yang akan digunakan untuk
membangun
Dana pembangunan gedung dan prasarana pendidikan tersebut wajib dipergunakan untuk
pembangunan gedung
dan prasarana pendidikan dalam jangka waktu 4 tahun setelah berakhimya tahun pujak diterimanya
dana.
Yang dimaksud sisa lebih penerimaan yayasan adalah selisih dari seluruh peneriman yang merupakant
objek
pajak penghasilan selain penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan tersendiri, dikurangi dengan
pengeluaran
Sarana olahraga
Inventaris kantor
Apabila setelah lewat jangka waktu 4 tahun yayasan tidak mempergunakannya, dana pembangunan
gedung dan
prasarana pendidikan lersebut akan diakui sebagai penghasilan dan dikenakan PPh pada tahun pajak
berikutnya.
Dengan diperkenankannya dana pembungunan tersebut sebagai biaya, dan apabila seluruh sisa lebih
yayasan
dimasukkan sebagai dana pembangunan serta direalisasi pembangunannya dalam 4 tahun, maka
terhadap dana
Dalam ketentuan perpajakan, yuyasan yang bergerak pada bidang kesehalan diperlakukan seperti badan
usaha
lainnya, di mana sisa lebih dari penerimannya diperlakukan seperti laba, yang dikenakan PPh dengan
tarif yang
Penerimaan yayasan kesehatan yang harus diakui sebagai penghasilan di antaranya adalah:
Penghasilan dari perawatan kesehatan seperti uang pemeriksaan dokter, operasi, rontgen, scaning
Penghasilan dari penyewaan alat alat kesehatan, mobil ambulan, dan sebagaimya
Penjualan obat.
Penghasilan lain sethubungan dengan penyelenggraan kesehatan.
Penghasilan lain serta biaya-biaya yang dikeluarkan oleh yayasan diperlakukan sama seperti pada
bentuk badan
usaha lain.
Perlakuan Penghasilan dan Biaya pada Kegiatan Usaha Yayasan Agama dan Sosial Lainnya
Yayasan keagamaan dan sosial lain, termasuk yang bukan berorientasi mencari laba, tetap diperlakukan
sebagai
subjek pajak
Nammun demikian penghasilan jasa pada yayasan kecagamaan atau yayasan sosial pada dasarmya
bukan merupakan
objek pajak sehingga apabila penghasilan yayasan semata-mata dari penghasilan yang bukan merupakan
objek
pajak maka atas yayasan keagamaan maupun sosial tidak akan terurang PPh. Nanmun demikian apabila
yayasn
tersebut mempuinyai penghasilan sebagai objek pajak maka akan tetap terutang PPh.
Demikian pula apabila yayasan tersebut melakukan transaksi, seperti pembayaran berbagai jasa,
dividen, royalti,
sewa maupun pembayaran gaji dan sejenisnya, muka setap berkewajiban untuk memotong maupun
memungut
Dari berbagai pertimbangan atas berbagai kewajiban pepajakan dari yayasan, maka disimpulkan bahwa
yayasan
Sisa lebih yayasan diperlakukan sebagai laba seperti pada badan usaha lainnya.
Pengakuan penghasi lan maupun biaya pada yayasun sama dengan badan usaha lainnya.
Khusus yuyasan pendidikan diberi fasilitas untuk dapat mengakui dana pembangunan sebagai biaya
Pada dasamya pengenaan PPh atas sisa lebih dari penerimaan yang didapat dari penerimaan merupakan
objek
pajak yang dikenakan PPh sesuai dengan badan usaha lainnya. Demikian juga kewajiban pemungutan
maupun
pemotongan PPh yang harus dilakukan oleh yayasan, sama dengan bentuk badan usaha lainnya.
Pengenaan PPn pada yayasan juga sama dengan kegiatan usaha lain, tergantung barang atau jasa yang
menjadi
produk yuyasan.
Namun demikan hampir kebanyakan produk yayasan berupa jasa yang tidak dikenakan PPh, seperti jasa
Kerjasama Operasi (K.SO) adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih di mana masing-masing sepakat
untuk
melakukan suatu usaha bersama dengan mengsgunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki dan
secara bersama
Kerja sama operasi menupakan kerjasama operasi dua badan usaha atau lebih yang sifatnya sementara,
hanya
untuk melaksanakan suatu proyek tertentu, sehingga bukan merupakan subjek pajak.
Pemilihan kegiatan pada kerja sama operasi daput dilakukan dengan mempertimbangkan keteniuan
yang ber-
KSO dengan cntitas hukum yang terpisah (sepurate legal entity) dari entitas hukum para partisipan KSO.
KSO dengn entitas hukum terpisah dapat berbentuk badan hukum atau persekutuan, termasuk di
antaranya
Telkom, dalam kegiatan pengelolaan dan pengoperasian saranajaringan yang telah ada dan
saranajaringan banu
Mitra usaha yang membentuk KSO dengan Telkom adalah badan usaha patungan Indonesia yang
didirikan dalam