Unit KSO adalah organisasi kemitraan yang bertanggıng-jawab atas pengclolaan dan pengoperasian
sistem KSO
yang merupakan salah satu divisi Telkom, tetapi secara administrasi terpisah sama sekali dari Telkom
muupur
mitra usoha
KSO juga sering dibentuk olch Koutraktor Praluction Sharimg (KPS) dengan mitra usahanya untuk
KSOjuga dibentuk oleh rumah sakit, misalnya dalam pengoperasian pelayanan medis berupa foto
rontgen dengan
sistem bagi hasil antara rumah sakit dengan badan usaha swasta
KSO tanpa entitas hukum terpisah dapat berbentuk Pengendalian Bersama Operasi (PBO) dan
Pengendalian
Bersama Aset (PBA). Dalam pola PBO atau PBA, masing-masing partisipan KSO memiliki kendali yang
KSO tanpa entitas hukum juga daput hunya satu pihak saja dari partisipam KSO yang memiliki kendali
yang
Ph atas penghasilan 30 dari proyek tersebut dikenakam kepada masing-masing bodam amgaotamya
sesuni denga
Joint Operation (J0) sama dengan kerjasama operasi, merupukan kerjasam operasi duas badan usaha
stau lebih
yang bersifat sementara, hanya untuk melaksanakan suatu proyek tertentu sampai proyek tersebut
selesai
Pemgertian JO sama dengan KSO, tetapi Jo banyak digunakan pada kegiatan usaha kontraktor,
sementara
perlakuan perpajakan pada JC0 sama dengan perlakukan perpujakan pada Kso.
Pengertian sementara mengandung arti hahwa setelah proyek tersebut selesai maka Jaint Operation itu
ju
sclesai dan harus dibubarkan. Dalam praktik seringkali terdapuat proyek yang benumur bertahun-tahun
sethingga
Joint Operation dilakukan oleh beberapa perusahan karena berbagai alasun, seperti proyek yang akan
dikerjakan
cukup besar sehingga memerlukan pendanaan besar, atau diperlukan keahlian yang bermacam-macam,
yang
terkadang tidak dipunyai oleh satu perusahaan sehingg penusahaan itu merasa perlu untuk bekerja
sama dengan
perusahaan lain.
Pilihan untuk membentuk JO guna melakukan suatu proyek dibanding dengan dilaksanakan scndiri
adalah karena
J0juga dapat terjadi karena kctcntuan mengharuskan penyelesaian proyek dilakukan oleh Joint
Operation, sepeti
Penghasilan yang didapat oleh KSO dihitung dengan cara yang sama dengan badan usaha lain. yaitu
dengan
membedakan penghasilan yang merupakan objek pajak dan bukan objek pajak. Demikian juga berkaitan
biaya.
juga terdapat biaya yang diperbolchkan sebagai pcngurang penghasilan bruto dan ada yang t
lak diperbolchkan
Hanya saja penghasilan yang didapat oleh KSO tidak terutang PPh seperti pada KSO, tetapi penghasilan
yang
dibagikan kepada anggota KSO harnus diakui secbagai penghasilan yang akan diperhitungkan besamya
PPh
Pendapatan KSO yang harus dibagi atau Distributable Tramyer Revemes (DTR) adalah pendaputan bersih
unit
Pendapatan Minimum Telkom, atau Minimam Telkomm Reveanes (MTR) adalah jumiah yang harus
dibayar KSO
Laba dari KSO tidak terutang pajak, tetupi laba yang dibagikan kepada telkom dan badan usaha mitra
usaha
Pengakuan Penghasilan jo
Penghasilan dari J0 yang dibagikan kepada anggotanya tidak diperlakukan sebagai dividen sehingga tidak
Perlakuan tidak dipotong PPh pasal 23 ini sama dengan pembagian dividen dari badan usaha kepada
pemilk
saham yang anggota badan usaha tersebut berupa badan usaha yang aktif dan sahamnya lebih dari 25%.
Perbedaannya adalah laba pada J0 menjadi objek pajak pada anggotanya, sedangkan pada badan usaha
di atas
yang membagi dividen, tidak diperlakukan sebagai objek pajak, namun sctelah badan usaha terscbut
membagi
KSO tidak berkewajiban membayar dan melaporkan PPh pasal 25 dan 29, tetapi hanya sebagai
pemotong dan
Pemotongan atau pemungutan terhadap KSO diperiakukan sebagni kredit pajak masing-masing anggota
KSo
Perhitungan PPh terutang dari penghasilan JO dihitung pada masing-masing anggota J0. Perhitungan
PPh
Dengan demikian besamya PPh terutang atas laba J0 tergantung tarif PPh anggota J0. Kalau tarif laba JO
rendah
tetapi tarif PPh anggota JO tinggi. maka besamya PPh lenutang atas laba J0 menjadi tinggi. Begitu pula
sebaliknya.
Contoh 2.5: PT. Surya membentuk JO dengan PT. Mentari tahun 2010 untuk melaksanakan suatu proyek
yang
nilainya Rp 4.000.000.000.00. Penghasilan kena pajak PT. Surya adalah Rp 25.000.000,00 dan PT.
Mentari
Rp 30.000.000,00.
Penghasilan neto JO tersebut adalah Rp 120.000.000,00 yang dibagi kepada PT. Surya dan PT. Mentari
dengan
perbandingan 2:3. Bagaimanakah perbandingan PPh terutang J0 iersebut dibunding kalau penghasilan
tersebut
dibagi ke anggolanya.
Apabila tarif PPh terutang anggota JO lebih rendah dari tanif PPh terutang J0, besamya PPh terutang JO
yang
digabungkan ke anggota J0 akan menjadi lebih rendah dibanding dikerjakan sendini tanpa membentuk
30.
Apabila tarif PPh yang terutang atas JO sama dengan tarif PPh anggotanya, maka besamya PPh tenutang
akan
lebih besar kalau penghasilan tersebut digabung Besamya PPh terutang atas penghasilan JO yang
digabung
menjadi lebih besar karena pengurangan butas tarif progesif tersebut dikenakan dua kali, baik terhacdap
JC
maupun anggotanya sehingga apabila tarif PPh anggota JO suadah pada tarif tertinggi, dan PPh terutang
JO juga
akan terkena tarif tertinggi, maka lebih menguntungkan kakau proyek tersebut dikerjakan sendiri tanpa
membentuk Jo.
Contob 2.6: PT. Surya membentuk JO dengan PT. Mentari untuk melaksanakan suatu proyek yang
nilainya
Rp 4.000.000.000,00. Penghasilan kena pajak PT. Surya adalah Rp 300.000.000,00 dari peredaran bruto
Penghasilan neto J0 tersebut adalah Rp 400.000.000,00 yang dibagi kepuda PT. Surya dan PT. Mentari
dengan
perbandingan 32. Bagaimanakah perbandingan PPh tenutang J0 tersebut dibanding kalau penghasilan
tersebut
dibagi ke anggolanya.
Apubila peredaran usaha pasangan usaha menyebabkan tanif PPh yang digunakan pasangan uata lebih
tinggi
setelah bergabungnya penghasilan J0 dengan penghasilan pasangan usaha tersebut, maka besamya Ph
yang
pada dihitung pasangan secara usaha sendiri-endiri J0. akan lebih rendah dari PPh yang dihitung apabila
penghasilan dari JO digabung
Tetapi apabila besamya tarif PPh tidak terpenganuh terhadap pasangan J0 ketika penghasilan 30
digabung, muka
besamya PlPh yang dihitung secara sendiri-sendiri akan sama dengan besamya PPh yang digabung
dengar
pasangan JO.
Dari perhitungan tersebut tampak bahwa besamya PPh yang harus dibayar akan menjadi lebih besar
apabila tarif
PPh yang digunakan oleh pasangan usaha atau pada J0 sendiri menjadi lebih besar setelah digabungnya
Pengenaan PPh pada KSO pada dasamya sama dengan pengenaan PPn pada badan usaha yang
bergabung pada
KSO. Namun demikian setiap bentuk KSO memiliki perlakuan pengenaan PPn yang diatur secara khusus